Oleh
ISNANINGRUM
NIM. 2024201036
Mengetahui,
Kepala Ruangan
( Anytawati, S. Kep. Ns )
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Identitas Klien Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. M Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 56 tahun Umur : 62 tahun
Status Status perkawinan : kawin
perkawinan : kawin Agama : islam
Agama : islam Suku/bangsa : jawa timur
Suku/bangsa : Jawa Pekerjaan : wirawasta
Pekerjaan : IRT Pendidikan : SD
Pendidikan : SD Alamat : Kemlagi
Alamat : Kemlagi Hub. dengan klien : suami
Tgl MRS : 21-08-2022
Tgl pengkajian : 22-08-2022
No. register : 980637
B. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama
Saat MRS : benjolan di lutut
Saat pengkajian : nyeri luka post op pada lutut
Keterangan
: laki-laki
: perempuan
: sudah meninggal
Nafsu makan :
( * ) Normal ( ) Meningkat ( ) Menurun
( ) Mual ( ) Muntah ( ) Stomatitis
Keterangan : nafsu makan normal
Kesulitan menelan :
( ) Ya ( * ) Tidak
Gigi palsu :
( ) Ya ( *) Tidak
Keluhan : tidak ada kesulitan menelan dan tidak memakai
gigi palsu
b) Minum
Frekuensi : 5-8 x perhari
Jumlah : 1000-1500 cc.
Jenis : air putih dan teh
2. Persepsi/Penatalaksanaan Kesehatan
5. Pola Eliminasi
a) BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : lembek
Warna : kuning kecoklatan
Keluhan : tidak ada keluhan
Keterangan : bab pasien normal
b) BAK
Frekuensi : 4-6 x sehari
Warna : kuning
Jumlah : 50-100 sekali bak
Keluhan : tidak ada keluhan
Keterangan : bak normal
9. Pola Koping
a) Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya :
Pengambilan keputusan dalam menjalankan tindakan dilakukan oleh pihak
keluarga.
b) Koping adaptasi yang sering dipakai :
Pasien mengatakan apabila sakit pasien dan keluarga berobat di puskesmas
terdekat.
D. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : compos mentis
GCS : 4-5-6
Vital Sign
TD = 110/70 mmHg Nadi = 84 x/menit
Head to toe
Kepala dan Leher
Kepala dan rambut : Rambut lurus, rambut hitam terdapat uban dan
berambut tebal.Rambut tertata rapi.
Mata : konjungtiva tidak anemis, dilatasi pupil normal,
reflek pupil baik, sklera baik
Dada
a. Paru-paru
Inspeksi : Simetris, tidak ada pertumbuhan rambut, warna kulit
merata
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ekspansi dada simetris
Perkusi : suara sono
Auskultasi : suara trakheal, bronkhial, bronko vesikuler
b. Jantung
Inspeksi : tidak ada lesi, warna kulit merata, persebaran
rambut merata
Palpasi : Teraba iktus kordis pada interkostalis ke 5, 2 cm dari
midklavikularis kiri.
Perkusi : Suara redup
Auskultasi : Suara S1 dan S2
Abdomen
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, warna kulit merata,
kuadran abdomen
abdomen di kuadran IV
Genetalia
Genetalia normal tidak ada luka
Ekstremitas
Atas : Tangan kanan dan kiri bisa digerakkan secara leluasa. Kekuatan otot
5, tangan kiri terpasang infus
Bawah : kedua telapak kaki kanan dan kiri tidak terjadi kelemahan, anggota
gerak lengkap, tidak terdapat edema,kekuatan otot 5. Kuku pada jari kaki terlihat
bersih.
Kulit dan kuku
Kulit lembab berwarna sawo matang, tidak terdapat lesi, pertumbuhan rambut
merata. Turgor kulit keriput.
Kuku pasien tidak panjang.
Lain-lain
F. TERAPI
Inf rl 20 tpm
Injeksi antrain 3x1
Inj ceftriaxone 2x1 gr
( Isnaningrum )
ANALISA DATA
Nama : Ny. M
No. register : 980637
Data Etiologi Masalah
Keperawatan
DS : STT ( Soft Tissue Tumor )
- Pasien mengeluh nyeri pada Nyeri akut
lutut
- Pasien mengatakan nyeri seperti Post operasi
tersayat
DO : Terputusnya kontinuitas
- Pasien meringis menahan jaringan
nyeri saat berubah posisi
- Skala nyeri 4 ( 1-10 )
- Pasien tampak melindungi Menstimulasi respon nyeri
area nyeri
- TTV
TD : 110/80 Nyeri akut
N : 70
RR : 20
S : 36,2
DS : Resiko infeksi
STT ( Soft Tissue Tumor )
- Pasien mengeluh nyeri pada
lutut
- Pasien mengatakan nyeri seperti Post operasi
tersayat
1. Nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi ditandai dengan pasien mengeluh
nyeri pada lutut, pasien tampak meringis dan melindungi area nyeri, skala nyeri 4 (1-
10).
2. Risiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri pada lutut pasca operasi, terdapat luka jahitan pasca operasi.
Nama : Ny. M
No. register : 980637
No. Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Nyeri akut
Setelah a. Pasien a. Kaji tingkat nyeri secara a. Memudahkan
berhubungan dengan dilakukan mengatakan komprehensif dan kaji tanda- perawat
asuhan nyeri tanda vital Menentukan
luka post operasi keperawatan berkurang b. Ajarkan teknik intervensi
ditandai dengan selama 2 x 24 non farmakologis selanjutnya.
jam, nyeri b. Skala nyeri 2 (relaksasi, distraksi dll) untuk b. Teknik non
pasien mengeluh berkurang c. Wajah pasien mengetasi nyeri. farmakologis
tampak relaks c. Kontrol faktor lingkungan yang membantu
nyeri pada lutut,
mempengaruhi nyeri seperti mengurangi nyeri
pasien tampak suhu ruangan, pencahayaan, tanpa obat seperti
kebisingan. nafas dalam.
meringis dan d. Kelola dexketoprofen 25 c. Memberikan
melindungi area mg/8jam untuk mengurangi kenyamanan pada
nyeri. pasien.
nyeri, skala nyeri 4 d. Dexketoprofen
(1-10). sebagai Analgetik
membantu
mengurangi nyeri
secara
farmakaologi.
2
Risiko infeksi
a. Tidak ada tanda-
berhubungan dengan
Setelah tanda infeksi a. Pantau tanda-tanda vital. a. Mengidentifikasi
luka post operasi dilakukan (dolor, kalor, b. Lakukan perawatan luka tanda-tanda
asuhan rubor, tumor, dengan teknik aseptic peradangan terutama
ditandai dengan keperawatan fungtio laesa) c. Lakukan perawatan terhadap bila suhu tubuh
pasien mengatakan selama 2 x 24 b. Luka bersih, prosedur invasif seperti infus, meningkat.
jam infeksi tidak lembab dan kateter, drainase luka b. Mengendalikan
nyeri pada lutut tidak terjadi tidak kotor. d. Jika ditemukan tanda infeksi penyebaran
pasca operasi, c. Balutan infus kolaborasi untuk pemeriksaan mikroorganisme
bersih, tidak, darah, seperti Hb dan leukosit patogen.
terdapat luka jahitan lembab, dan e. Kelola untuk pemberian c. Untuk mengurangi
tidak kotor antibiotik ceftriaxone 1 gr/12 risiko infeksi
pasca operasi. jam nosokomial.
d. Penurunan Hb
dan peningkatan
jumlah leukosit dari
normal bisa terjadi
akibat terjadinya
proses infeksi
e. Antibiotik
mencegah
perkembangan
mikroorganisme
patogen.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Ny. M
No. register : 980637
Dx. Tgl/ Implementasi Para Tgl/jam Evaluasi Para
Kep. jam f f
Nyeri 22-08- 22-08-
a. Mengkaji tanda- S:
akut 2022 2022 P : nyeri pada benjolan
tanda vital dan
skala nyeri Q :seperti tertusuk-tusuk
15.00 b. mengajarkan 15.00 R : lutut kaki
teknik S:3
non farmakologis T : saat bergerak
relaksasi, distraksi O:
untuk mengetasi Pasien meringis menahan nyeri saat berubah posisi
nyeri. TD 110/80 mmHg
c. mengontrol faktor Nadi 70 kali per menit
lingkungan yang Suhu 36,2 oC
mempengaruhi Respirasi 20 kali per menit
nyeri seperti suhu Pasien tampak lebih rileks setalah melakukan teknik napas dalam
ruangan, A : Nyeri akut teratasi sebagian
pencahayaan, P : Lanjutkan intervensi
kebisingan. Lakukan pengkajian nyeri
d. Memberikan
Ukur tanda-tanda vital
injeksi antrain 1
Kolaborasi dengan dokter pemberian obat analgetik antrain 1
amp/8jam untuk
mengurangi nyeri. amp/8 jam
a. melakukan
Resik 22-08- 22-08- S : Pasien mengatakan tidak sakit saat obat disuntikkan
perawatan luka O : Injeksi ceftriaxone 1 gram berhasil disuntikkan
o 2022 2022
dengan teknik melalui kateter infus pasien ditangan kiri
infeks aseptic
15.00 15.00 A : Risiko infeksi teratasi
i
b. mengevaluasi hasil sebagian
leukosit P : Lanjutkan intervensi
c. memberikan
antibiotik
ceftriaxone 1 gr/12
23-08- jam 23-08-
2022 2022
Nyeri S : Pasien mengatakan nyeri
a. Mengkaji tanda-
akut tanda vital dan 15.00 berkurang
15.00 skala nyeri O:
b. Mengajarkan TD 120/80 mmHg
teknik non Nadi 80 kali per menit
farmakologis Suhu 36,5 oC
relaksasi, distraksi Respirasi 20 kali per menit
untuk mengetasi Antrain 1 amp berhasil diberikan kepada pasien
nyeri. melalui IV kateter infus tangan kiri
c. mengontrol faktor A : Nyeri akut teratasi
lingkungan yang P : Hentikan intervensi
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan,
23-08- kebisingan. 23-08-
2022 d. Memberikan 2022
Resik injeksi antrain 1
o 15.00 S : Pasien mengatakan infusnya tidak terasa gatal
amp/8jam untuk O : Tidak Nampak tanda-tanda infeksi pada
infeks 15.00
mengurangi nyeri. pemasangan infus ditangan kiri pasien, Injeksi
i
a. melakukan ceftriaxone 1 gram berhasil disuntikkan melalui
perawatan luka kateter infus pasien ditangan kiri
dengan teknik A : Risiko infeksi teratasi
aseptic sebagian
P : Hentikan intervensi
b. mengevaluasi hasil
leukosit
c. memberikan
antibiotik
ceftriaxone 1 gr/12
jam