Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

DENGAN
DIAGNOSA MEDIS CA NASOFARING DI RUANG
KEMOTERAPI RSUD AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Stase keperawatan medical bedah 1 profesi ners

Disusun oleh:

Anjas Bahtiar
KHGD22052

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


ANGKATAN XII
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT
T.A 2022-2023
No. Rekam Medis : 00-818175
Tgl. Masuk RS : 30 Juli 2022
Tgl. Pengkajian : 21 Oktober 2022
Sumber Informasi : RM/Pasien/Keluarga
Diagnosa Medis : Ca Serviks

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien Dan Keluarga
a. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 47 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
No. Rekam Medis : 00-818175
Diagnosa Medis : Ca Serviks
Alamat : Pangalengan

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. A
Umur : 22 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan : Sebagai Anak
Alamat : Pangalengan
2. Riwayat Keluarga
Genogram

Keterangan Genogram :

: Laki-laki

: Perempuan
… : Tinggal Serumah
: Keluarga Yang sakit
_____ : Hubungan Keluarga

: : Anggota Keluarga Yang Meninggal

3. Riwayat Kesehatan
A. Alasan masuk Rumah sakit
Klien mengatakan masuk rumah sakit dengan keluhan pendarahan dan nyeri
pada bagaian perut hingga terasa ke bagian belakang serta menyebar ke bagaian
panggul. Nyeri dirasakan terutama saat banyak beraktivitas
B. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada bagian perut pasca operasi dan menjalar ke
bagian panggul
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan nyeri dibagian abdomen bekas operasi nyeri bertambah
apabila banyak bergerak dan banyak aktivitas dan berkurang apabila pasien duduk
dan tidak banyak melakukan aktivitas, nyeri dirasakan didaerah abdomen dan
menjalar ke panggul, nyeri dirasakan seperti disayat-sayat dengan skala nyeri 3
atau nyeri ringan dengan rentang (0-10) dan nyeri dirasakan hilang timbul.
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit seperti ini
atau seperti keluhan yang di rasakan saat ini, tetapi sebelumnya pernah mengalami
penyakit GERD sampai pernah dirawat.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan ada salah satu anggota keluarganya yang
menderita penyakit yang sama seperti yang ia rasakan saat ini yaitu dari orang
tuanya.
F. Pola Fungsi Kesehatan
1. Pemeliharaan dan presepsi terhadap kesehatan
klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit ia tidak terlalu
memeperhatiakan kesehatanya tetapi setelah masuk rumah sakit klien
mengatakan ternyata kesehatan sangtlah penting dan saat sakit sangatlah tidak
nyaman
2. Nutrisi/Metabolik
Klien mengatakan tidak ada masalah pada kebiasaan makannya dimana
frekuensi makannya 3x porsi/hari. Dan klien mengatakan minum air tiap hari
sekitar 4-5 gelas/hari baik saat sakit maupun tidak sakit. Tetapi klien
mengatakan biasanya setelah pulang dari kemo klien merasa ada penurunan
nafsu makan sampai tidak mau makan karena mual.
3. Pola Eleminasi
Klien mengatakan tidak ada masalah pada pola eliminasi mulai dari BAK
maupun BAB nya.
4. Oksigenasi
Klien tidak Nampak terpasang oksigen.
5. Pola tidur dan istirahat
Klien mengatakan sebelum sakit tidak mengalami susah tidur terutama pada
malam hari dimana klien biasa tidur 8 jam setiap harinya tetapi pada saat sakit
klien mengatakan susah tidur dikarenakan merasa nyeri di bagian abdomen
post oprasi.
6. Pola kognitif- Perseptual
Klien mengatakan apakah penyakit yang dideritanya bisa untuk disembuhkan
dengan jalan lain baik secara pembedahan dan menjalani kemo terapi.
7. Pola presepsi diri/konsep diri
Klien mengatakan sudah mengetahui informasi tentang penyakitnya, tetapi
klien masih merasa cemas. Klien mengtakan yang terpenting sekarang adalah
ia cepat sembuh dan menjalani aktivitasnya seperti semula.
8. Pola seksual dan produksi
Klien mengatakan ada masalah dengan pola seksual nya akibat dari post oprasi
pengangkatan rahim.
9. Pola peran-hubungan
Klien mengatakan sebelum sakit dan saat sakit pun masih bisa menjalankan
perannya sebagai ibu rumah tangga.
10. Pola manajemen koping stress
Klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi kesehatnnya saat ini. Klien
nampak gelisah dengan keadaan saat ini, tetapi klien selalu berdoa agar bisa
sehat kembali seperti biasanya.
11. Pola keyakinan-nilai
Klien mengatakan ibadahnya terganggu jika penyakitnya kambuh saja.
G. Riwayat ADL
No Aktivitas Bantuan Mandiri
1. Makan 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ketempat tidur dan
5 15
sebaliknya, termasuk duduk ditempat tidur
3. Kebersihan diri, mencuci muka, menyisir,
0 5
mencukur dan menggosok gigi
4. Aktivitas ditoilet, ( menyemprit, mengelap) 5 10
No Aktivitas Bantuan Mandiri
5. Mandi 0 5
6. Berjalan dijalan yang datar (jika tidak mampu
10 15
jalan melakukannya dengan kursi roda)
7. Naik turun tangga 5 10
8. Berpakian termasuk mengenakan sepatu 5 10
9. Mengontrol BAB 5 10
10. Mengontrol BAK 5 10
Jumlah 100

Penilaian :
0-20 : Ketergantungan penuh
21-61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : Ketergantungan moderat
91-99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri

H. Pola Makan

No. Hari/Tgl/Jam Sebelum dikemo Setelah dikemo


1. Jumat Makan Normal Berkurang
21/10/22 Frekuensi 3x/hari 1x/hari
13.35 Jenis Nasi, laukpauk, sayur Nasi lembek , laukpauk,
sayur
Porsi 3 porsi 1porsi

Keluhan Klien mengatakan Klien mengatakan nafsu


nafsu makan normal makan menurun

Minum Air putih, Air putih,


Jenis 4-5 gelas/hari 2 gelas/hari
Frekuensi 1000 ml 500 ml
Keluhan Klien mengatakan Klien mengatakan
tidak ada keluhan. lemas dan mual
I. Pola Istirahat Tidur

No Hari/Tgl/Jam Sebelum sakit Saat sakit


2. Jumat Malam
21/10/22 Berapa jam ±6 jam/hari ±4 jam/hari
13.35 Keluhan Klien mengatak tidak Klien mengatak
sulit tidur istirahatnya terganggu
saat timbul nyeri di
perut bekas oprasi

Siang
Berapa jam Klien mengatakan Klien mengatakan
jarang tidur siang jarang tidur siang
meskipun sedang sakit
Keluhan Tidak ada Tidak ada

J. Pola Eliminasi
No Hari/Tgl/Jam Sebelum sakit Saat sakit
3. Jumat Eliminasi
21/10/22 BAK
13.35 Frekuensi 3x/hari 3x/hari
Warna Normal Normal
Keluhan Tidak ada Tidak ada

BAB
Frekuensi 1x/hari 1x/hari
Warna Khas feses Khas feses
Keluhan Tidak ada Tidak ada
K. Pola Personal Hygine
No Hari/Tgl/Jam Sebelum sakit Saat sakit
4. Jumat Personal
21/10/22 hygiene
13.35 Mandi 2x/hari 2x/hari
Gosok gigi 2x/hari 2x/hari
Ganti pakaian 2x/hari 2x/hari

L. Pola Aktivitas Dan Latihan


No Hari/Tgl/Jam Sebelum sakit Saat sakit
5. Jumat Mobilitas dan Petani Aktivitas ringan
21/10/22 aktivitas
13.35

4. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
E:4V:5M:6
Tanda-Tanda Vital
TD : 137/79 mmHg
N : 87 x/mnt
RR : 21 x/mnt
S : 36,6

SPO2 : 98 %
1. Bentuk kepala
Inspeksi : bentuk kepala bulat ( brakhiocepalus),
warna rambut beruban,
kebersihan rambut bersih
Palpasi : Tidak ada benjolan diarea kepala,
dan tidak ada nyeri tekan
2. Penglihatan
visus : rabun
sclera : putih
konjungktiva : tidak anemis
kelopak Mata : kelopak mata klien tidak tampak oedema
Bulu mata : tidak rontok
Warna iris : bulat simetris
Reaksi pupil : dilatasi saat cahaya terang/ kontriksi saat cahaya redup
Pemeriksaan visus : Tanpak Snellen Chart
Klien mampu membaca papan nama perawat
Lapang pandang : Normal
Bola mata : dengan palpasi tidak ada nyeri tekan pada bola mata
Bentuk telinga : Simetris
Perforasi : jelas
Pendengaran :mendengar dengan arloji, mendengar
Kebersihan telingan : bersih
Hdiung : bersih
Mukosa bibir : bersih
Bibir : pucat
Mulut : bersih
Lidah : putih
Gigi : bersih
3. Pemeriksaan Kepala dan leher
Inspeksi : bentuk kepala pasien simetris
Palpasi : tidak nyeri tekan serta tidak adanya lesi dan
pembesaran kelenjar tiroid
Mata dan telinga
Klien tidak mengalami gangguan penglihatan dan tidak memakai kaca mata,
pupil klien nampak isokor, konjungtiva tidak nampak anemis, sclera tidak icterus,
klien tidak mengalami gangguan pendengaran.
4. Sistem Pernafasan
Inspeksi : pengembangan dinding dada simetris, deformitas tulang
dada tidak ada, trakea tidak mengalami deviasi, frekuensi
pernafasan normal dan tidak menggunakan otot bantu
pernapasan
palpasi : Tidak ditemukan adanya benjolan dan masa, tidak adanya
nyeri tekan.
Perkusi : Suara perkusi resonan dan tidak ada tanda-tanda
penumpukan cairan
Auskultasi :Bunyi napas vesikuler pada perifer paru tidak ada bunyi
nafas tambahan
5. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : klien tidak nampak adanya vena jugularis dan bentuk
dada simetris serta tidak ada sianosis
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan tidak ada tekanan vena
jugularis, dan CRT < dari 3 dtk
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : tidak terdengan bunyi nafas tambahan dan bunyi jantung
normal lub dub
6. Sistem gastrointestinal
Inspeksi : mulut klien nampak bersih dan mukosa bibir pucat tidak
terdapat karies gigi
auskultasi : peristaltic usus 35 x/mnt
perkusi : suara perkusi timpani, pada perut tidak ada penumpukan
cairan
palpasi : adanya nyeri tekan pada perut bagian bawah tidak adaya
pembesaran hepar

7. Sistem perkemihan
inspeksi : klien tidak menggunakan alat bantu/ kateter, klien
nampak meringis memegang perut bagian bawah dan
pinggang. Urine berwarna kuning bening
palpasi : adanya nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada area
pinggang
perkusi : adanya nyeri ketuk pada pinggang bagaian belakang
8. Sistem reproduksi
Klien mengatakan ada masalah dengan pola seksual nya akibat dari post oprasi
pengangkatan rahim.
9. Sistem persarafan
GCS : 15
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
10. Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi : tidak ada hambatan pergerakan sendi pada saat berjalan ,
duduk dan bangkit dari posisi duduk, tidak ada deformitas
dan fraktur
palpasi : tidak ada nyeri tekan terhadap tekanan, kekuatan otot,
kekuatan otot dimana klien dapat melakukan gerang
rentang penuh, dan dapat melawan grafitasi dan dapat
membawa tahanan penuh
11. Sistem imun
Klien tidak mengalami pendarahan pada gusi dan klien tidak mengalami
keletihan/ kelemahan.
12. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal : Jumat 21/10/2022

No. Nama test Hasil Unit Nilai


Rujukan
1. Tinggi Badan 147 cm
2. Berat Badan 63 Kg
Luas Permukaan Tubuh
Laboratorium :
1. Hemoglobin 12.3 g/dl 12.0-16.0
Lekosit 6880 sel/ul 3800-1060
No. Nama test Hasil Unit Nilai
Rujukan
Eritrosit 4.16 juta/ul 3.6-5.8
Hematocrit 35.8 % 35-47
Trombosit 280 000 Sel/ul 150000-
440000

2. Hasil Pemeriksaan Histopatologi-Sitologi


HASIL PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI-SITOLOGI
Makroskopis:
Diterima satu buah jaringan, berupa uterus, dengan porsio dan kedua tuba menempel.
Uterus berukuran 9x6x3,5 cm. Pada permukaan porsic tampak bercak kekuningan.
Lamelasi kanalis cervicalis dan kavum uteri kosong. Tuba dextra, panjang 6 cm,
diameter 0,5 cm. Tuba sinistra panjang 7 cm, diameter 0,5 cm. Diterima pula dua buah
jaringan tanpa tanda benang berukuran 5x4,5x1 cm dan 4x3xl cm. Ditemukan 5 buah
kelenjar getah bening pada jaringan terbesar dan 7 buah kelenjar getah bening di
jaringan kedua.
Mikroskopik :
Sediaan batas sayatan vagina dilapisi epitel gepeng berlapis, inti sel dalam batas normal.
Sub epitel berupa stroma jaringan ikat, tidak ditemukan invasi sel tumor. Sediaan
cervik, dilapisi epitel torak endocervik, Sub cpitel berupa massa tumor terdiri dari sel-
sel bentuk bulat, oval, sampai poligonal yang tumbuh hiperplastis, memadat,
berkelompok, membentuk gambaran solid nests dan sheets. Inti sel pleomorfi,
hiperkromatis, sebagian vesiculer dengan anak inti jelas, mitosis ditemukan. Sebagian
sel tumor inti piknotik. Stroma jaringan ikat bersebukan masif sel limfosit dan debris
disertai area nekrotik dan perdarahan. Ditemukan invasi ke limfovascular. Sediaan
corpus (bagian tengah dan atas), endometrium dilapisi epitel torak, inti dalam batas
normal. Sub epitel tampak stroma padat dan kelenjar endometrium bentuk tubuler
dilapisi epitel torak, inti dalam batas normal. Myometrium terdiri dari fibrosit dan
myosit yang tersusun fasikulus. Inti sel dalam batas normal. Tidak ditemukan invasi sel
tumor. Sediaaan tuba bilateral, mukosa dilapisi epitel torak, inti dalam batas normal.
Sub epitel berupa stroma fibromusculer. Tunika serosa berupa jaringan lemak dan
jaringan ikat disertai dilatasi kapiler. Sediaan parametrium bilateral terdiri dai stroma
jaringan ikat dan jaringan lemak, bersebukan sel limfosit. Tidak ditemukan invasi sel
tumor. Sediaan 12 kelenjar getah bening dari pelvis bilateral dilapisi kapsul jaringan
ikat. Sub kapsuler berupa stroma limfoid, 6 buah kelenjar getah bening telah diinfiltrasi
oleh massa tumor seperti tersebut di atas.
Kesimpulan:
Squamous cell carcinoma cervik, non keratinizing type, moderatelly differentiated, yang
telah menginfiltrasi pembuluh limfovasculer.
-Batas sayatan vagina, corpus, parametrium bilateral, tuba bilateral bebas massa tumor.
-Telah bermetastasis ke 6 buah kelenjar getah bening dari 12 kelenjar getah bening
pelvis bilateral.
Bandung,30 Juli 2022
Dokter Penanggung Jawab
h.Yulie Erida.NR.Sp.PA
0011/IPFK-
DS/VII/2020/DPMPTSP
b. Terapi
Frekuensi
Cara pemberian Dosis
No. Nama Obat Golongan Ket
pemberian Waktu obat
(jam)
1. Paclitaxel Obat keras PO 270 Menangani
mg beberapa
jenis
kanker
2. Carboplatin Analog PO 600 Obat
platinum mg kanker
Agen
antineoplastic
B. ANALISA DATA

NO PROBLEM ETIOLOGI SYMPTOM


1. Nyeri Akut Pendaarahan Ds :
Klien mengatakan nyeri dibagian
adanya pertumbuhan sel yang abnormal abdomen bekas operasi nyeri bertambah
apabila banyak bergerak dan banyak
Ca. Serviks aktivitas dan berkurang apabila pasien
duduk dan tidak banyak melakukan
Adanya tindakan pembedahan aktivitas, nyeridirasakan didaerah
abdomen dan menjalar ke panggul, nyeri
Merusak struktur jaringan serviks dirasakan seperti disayat-sayat dengan
skala nyeri 3 atau nyeri ringan dengan
Luka pasca operasi rentang (0-10) dan nyeri dirasakan hilang
timbul.
Nekrosis jaringan
Do :
Nyeri akut TD : 137/79mmHg
Skala : 3 ( Nyeri sedang)
Rr : 21x/mnt
Nafsu makan berubah
Klien Nampak terlihat meringis
Ada nyeri tekan pada bagian perut
2. Ansietas Ca Serviks Ds :
Klien mengatakan pasrah dengan keadaan
Perubahan status kesehtan saat ini
Do :
kurang pengetahuan Klien tampak gelisah
Rr : 21x/mnt
beban psikologis meningkat N : 87 x/mnt
TD : 137/79 mmHg
kecemasan Muka tampak pucat
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan pencederaan fisiologis ditandai dengan
klien tampak meringis dan tampak gelisah
2. Ansietas beruhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri ditandai
dengan klien tampak gelisah
D. Intervensi Keperawatan

No Hari/Tgl Dx (SDKI) Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)


1. Jumat Nyeri akut Tingkat Nyeri Manajem nyeri :
21/10/22 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan Observasi :
keperawatan 3x 24 jam diharapkan nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
menurun dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Skor : 2. Identifikasi skala nyeri
(1) Meningkat (2) cukup meningkat 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
(3) sedang (4) cukup menurun (5) memperingan Nyeri
menurun Terapeutik :
1. Keluhan nyeri menurun (5) 1. Berikan teknik non-farmakologis (nafas
2. Gelisah (5) dalam )
3. Muntah (5) Edukasi :
4. Mual (5) 1. Jelaskan penyeba, periode dan pemicu nyeri
Skor : 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
(1) Memburuk (2) cukup memburuk 3. Ajarkan tenik non-farmakologi untuk
(3) sedang (4) cukup membaik (5) mengurangi rasa nyeri
membaik Kolaborasi
1. frekuensi nadi (5) 1. Kolaborasi pemeberian analgetik, jika perlu
2. tekanan darah (5)
3. Nafsu makan (5)

2 Jumat Ansietas Tingkat Ansietas :


terapi relaksasi :
21/10/22 Tujuan : setalah dilakukan intervensi
observasi :
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
tingkat ansietas menurun 1. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah
Dengan kriteria hasil : efektif digunakan
Skor :
2. identifikasi kesdiaan, kemampuan dan
(1) Meningkat (2) cukup meningkat
penggunaan teknik sebelumnya
(3) sedang (4) cukup menurun
3. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
(5)menurun
tekanan Darah dan suhu sebelum dan sesudah
1. perilaku gelisah (5)
latihan
2. keluhan pusing (5)
3. Frekuensi nadi (5) 4. Monitor respons terhadap terapi relaksasi
4. Tekanan Darah (5)
Terapeutik :

1. Berikan informasi tertulis tentang persiapan


dan prosedur tekenik relaksasi

Edukasi :

1. Jelaskan tujuan , manfaat, batasan dan jenis


relaksasi yang tersedia ( mis. Musik,
meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif )

2. Anjurkan mengambil posisi yang nyaman

3. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi


relaksasi

4. Anjurkan sering mengulangi atau melatih


teknik yang dipilih

5. Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi


(mis. Napas dalam, peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
E. Implementasi keperawatan

No. Tanggal DX Jam Implementasi (Hasil/Respon) Evaluasi Paraf


1. 21/10/20 1. 15.30 Observasi S : klien mengeluh nyeri
16.00 1. terdapat nyeri pada bagian perut pasca operasi O:
2. Skala nyeri 3 nyeri ringan(0-10) - Wajah tampak gelisah
3, klien tampak gelisah - Skala nyeri 3 nyeri ringan (0-
4. P : - banyak bergerak dan beraktivitas dan berkurang 10)
apabila tidak banyak beraktivitas - Nadi 87 x/mnt
15.35 Terapeutik : - TD 137/79 mmHg
1. menjelaskan teknik nafas dalam A : Masalah nyeri teratasi sebagian
2. mengedukasi dan menjelaskan sebelum tidur supaya P : lanjutkan intervensi
tenang -. Lakukan pengkajian nyeri secra
3. lakukan teknik nafas dalam komperhenshif
Edukasi : -.Observasi reaksi ketidaknyamana
1. Nyeri timbul akibat banyak beraktivtas -. Ajarkan teknik relaksasi nafas
2. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dalam

2. 21/10/22 2 15.40 Observasi : S :Klien mengatakan pasrah


16.00 1. Mengidentifikasi teknik relaksasi yang pernah dengan keadaan saat ini
dilakukan O:
No. Tanggal DX Jam Implementasi (Hasil/Respon) Evaluasi Paraf
Teknik relaksasi Nafas dalam Klien tampak gelisah
2. Mengidentifikasi kesdeiaan, kemampuan dan Rr : 21x/mnt
penggunaan teknik relaksasi sebelumnya. N : 87 x/mnt
3. Memeriksa ketegangan otot, frekeunsi nadi, TD : 137/79 mmHg
tekanan darah dan suhu sebelum dan sesudah Muka tampak pucat
latihan A : masalah teratasi sebagian
N : 87x/mnt P : lanjutkan intervensi
TD : 137/79 mmHg 1. Latihan teknik relaksasi
S : 36.6 oC nafas dalam
4. Memonitor respon terhadap relaksasi 2. Menganjurkan mengambil
Klien nampak nyaman posisi yang nyaman
Terapeutik : 3. Menganjurkan sering
1. Memberikan informasi tertulis tentang persiapan mengulangi atau melatih
dan prosedur teknik relaksasi teknik relaksasi nafas
edukasi : dalam
1. Menjelsakan tujuan, manfaat, batasan dan jenis
relaksasi ( nafas dalam)
2. Menganjurkan posisi yang nyaman
3. Menganjurkan rileks dan mersakan sensasi
No. Tanggal DX Jam Implementasi (Hasil/Respon) Evaluasi Paraf
relaksasi
4. Menganjurkan sering mengulangi atau melatih
teknik relaksasi nafas dalam
5. Mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi
nafas dalam

Anda mungkin juga menyukai