Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S P50005 POST SC HARI KE-1


ATAS INDIKASI INPARTU KALA I FASE AKTIF MEMANJANG DI
RUANG DAHLIA RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Ika Hestri Purwanti, S.Kep.


NIM 212311101093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN POSTNATAL

Rumah Sakit : RSD dr. Soebandi Jember


Ruangan : Dahlia
Tgl/Jam MRS : 7 Januari 2022/ 15.00 WIB
Dx. Medis : P32102 Post SC hari ke-1 a.i. inpartu kala I fase aktif
memanjang
No. Register : 332xxx
Yang Merujuk : Puskesmas Semboro
Pengkajian oleh : Ika Hestri Purwanti, S.Kep.
Tgl/Jam Pengkajian : 9 Januari 2022/ 21.30 WIB

I. BIODATA
Nama Klien : Ny. S Nama Suami : Tn. S
Umur : 41 tahun Umur : 35 tahun
Suku / Bangsa : Jawa Suku / Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Penghasilan :- Penghasilan : ± Rp. 1500.000
Gol. Darah :A Gol. Darah :-
Alamat : Semboro Alamat : Semboro

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Klien mengeluhkan nyeri pada luka operasinya
2. Riwayat Persalinan Sekarang
Klien hamil anak ke 5 dengan umur kehamilan 37/38 minggu. Klien mulai
mengeluh nyeri kenceng-kenceng pada perutnya sekitar pukul 09.00 WIB
tanggal 07/02/2022 sehingga langsung dibawa ke praktek bidan setempat
namun pembukaan tidak bertambah. Kemudian klien dirujuk ke
Puskesmas Semboro untuk diobservasi inpartu pada pukul 12.00 WIB,
namun terdapat indikasi kala I fase aktif memanjang sehingga klien
dirujuk ke RS Soebandi. Kemudian klien dirujuk ke RSD dr.Soebandi
pukul 15.00 WIB untuk dilakukan observasi inpartu. VT Pembukaan klien
9 cm, effacement 100%, ketuban (-) terdapat blood show, tekanan darah
klien bertambah 140/80 mmHg. Melalui pemeriksaan penunjang diketahui
bahwasannya janin mengalami malposisi dan mengalami fetal distres
sehingga sekitar pukul
17.30 WIB klien dilakukan tindakan operasi SC sekaligus MOW atas
persetujuan klien dan keluarga. Setelah SC, klien dibawa ke ruang dahlia
untuk observasi dan pemulihan sekitar pukul 19.00 WIB (7/2/2022).
3. Riwayat Penyakit Dahulu (Riwayat kehamilan)
Klien dan keluarga mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular
seperti HIV, penyakit menurun seperti hipertensi dan diabetes, ataupun
penyakit menahun seperti PPOK.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak ada yang memiliki riwayat melakukan
persainan dengan prosedur sectio caesarea dengan penyulit.
5. Riwayat Psikososial
Selama kehamilan dan persalinan, klien didukung penuh baik dari
keluarganya dan mertuanya. Hubungan klien dengan suami baik-baik saja,
dan klien mendapat dukungan dari suami. Klien tidak memiliki riwayat
gangguan emosinal maupun gangguan mental
6. Pola-pola Fungsi Kesehatan
a. Pola persepsi & tata laksana hidup sehat
Klien pada saat hamil rutin melakukan pemeriksaan ANC selama
kehamilan di bidan terdekat serta puskesmas terdekat. Klien
mengatakan pada saat sebelum MRS klien merasakan sakit perut dan
klien sudah memahami bahwa sakit perut yang dirasakan dikarenakan
sudah waktunya klien melahirkan. Klien mengatakan tidak mengira
akan melahirkan secara SC karena riwayat sebelumnya semua anaknya
dilahirkan secara normal pervaginam. Klien mengatakan tidak tahu apa
yang perlu dilakukan saat pemulihan paska SC. Klien tampak bingung
saat menyampaikan kekawatiranya.
b. Pola nutrisi & metabolisme
Pasien sudah bisa makan nasi biasa dan bisa minum.
BB : 60 kg
TB : 148 cm
IMT : 27,4 kg/m2 (overweight)
Nutrisi Sebelum MRS Sesudah Melahirkan
Makanan Klien makan 3x sehari Klien diet BH setelah
mampu menghabiskan selesai operasi, saat
satu porsi makanan pengkajian klien
sudah bisa makan
nasi, 1 porsi RS habis
Cairan Klien minum Klien minum air
sebanyak 5-6 gelas air sesuai anjuran ahli
yaitu sekitar 1500 ml gizi RS
perhari

c. Pola aktivitas
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/Minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di Tempat Tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu
petugas/keluarga, 3: dibantu alat, 4: mandiri
Klien setelah masuk ruang dahlia dengan Post SC mampu bergerak
ditempat tidur dengan miring kanan dan miring kiri dan duduk dengan
bantuan, klien mengatakan takut untuk melakukan aktivitas seperti duduk
dan berjalan mandiri karena merasakan nyeri pada bagian perut. Klien
berpikir kalau banyak bergerak dapat menyebabkan luka operasi robek
atau rembes. Klien kurang terpapar informasi mengenai mobilisasi dini
d. Pola eliminasi
Eliminasi Sebelum MRS Setelah Melahirkan
BAB Klien biasanya BAB 1 Klien selama MRS
kali dalam satu hari belum melakukan
BAB sama sekali
BAK Klien BAK biasanya Selama MRS klien
5-6 kali sehari menggunakan alat
bantu dower catheter
dan saat pengkajian
sudah dilepas dan bisa
mandiri

e. Pola persepsi sensoris


Klien tidak mengalami gangguan pada indera, sehingga kondisi
penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan. Pada sensori
pasien masih baik.
f. Pola konsep diri
- Gambaran diri: Klien mengatakan kegembiraan bahwa dirinya
berhasil melahirkan dengan lancar meskipun melalui SC, tidak
seperti saat melahirkan sebelum-sebelumnya
- Identitas diri: Klien memiliki perasaan senang sebagai seorang
wanita karena telah melahirkan anak dengan selamat.
- Ideal idiri : Klien memiliki harapan ingin merawat anak dengan
sebaik mungkin dengan menjadi ibu yang baik bagi anaknya, klien
mengatakan bahwa klien akan terus belajar bagaimana merawat anak
dengan baik dan dibantu oleh suami dan mertua
g. Pola hubungan & peran
Klien memiliki hubungan baik dengan mertua, saudara beserta iparnya
selain itu klien juga memiliki hubungan baik dengan tetangga dekat
rumahnya. Klien memiliki peran yang baik sebagai seorang istri dan
ibu
h. Pola reproduksi & seksual
Sebelum masuk rumah sakit klien masih dapat memenuhi kebutuhan
seksualitasnya namun pada saat MRS klien tidak dapat memenuhi
kebutuhan seksualitasnya karena masih berada di rumah sakit. Klien
menarche saat umur 12 tahun dengan siklus menstruasi 1 bulan sekali
selama 6-7 hari. Klien menikah saat berumur 20 tahun.
i. Pola penanggulangan stres / Koping – Toleransi stres
Klien mengatakan tidak mengalami trauma kehamilan dan persalinan
karena suami dan keluarga selalu mendampingi dan membantu merawat
ibu dan anak. Pada kelahiran kali ini klien dan keluarga memutuskan
untuk dilakukan steril dan cukup memiliki 5 anak saja.
7. Riwayat Pengkajian Obstetri, Prenatal dan Intranatal
a. Riwayat penggunaan kontrasepsi
Klien mengatakan menggunakan kontrasepsi pil pada awal menikah,
kemudian mengunakan kontrasepsi suntik setelah lahir anak pertama
hingga saat ini, klien dan suami rutin konseling ke bidan desa terkait
rencana memiliki anak dan penggunaan kontrasepsi. Klien selalu hamil
dengan jarak 3 tahun dengan kehamilan sebelumnya.
b. Riwayat mentruasi
Menarche : 12 tahun
Lamanya : 6-7 hari
Siklus : Teratur
HPHT : 22 Mei 2021
THPL : 29 Februari 2021
Dismenorhoe : Tidak ada selama periode menstruasi
Fluor albus : Tidak berbau
c. Riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu

No. Kehamilan Persalinan Anak Nifas


UK Cara Penyulit Penolong Hidup/mati Umur Jenis Lama ASI
kelamin
1 9 bulan Normal - Bidan PKM hidup 22 th Perempuan Lupa ASI 2
pervaginam tahun
2 9 bulan Normal - Bidan PKM hidup 18 th Perempuan Lupa ASI 2
pervaginam tahun
3 9 bulan Normal KPD Bidan RS hidup 15 th Perempuan Lupa ASI 2
pervaginam tahun
4 9 bulan Normal - Bidan PKM hidup 11 th Perempuan 5/6 ASI 2
pervaginam minggu tahun
5 37/38 Normal KPD+fetal Doker hidup 1 hari Perempuan - -
minggu pervaginam distres+malposisi Sp.Og
d. Riwayat kehamilan sekarang
Klien menyangkal memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan gula
darah meningkat (diabetes gestasional) selama kehamilan. Klien
menyatakan bahwa rutin melakukan pemeriksaan ANC. Selama
pemeriksaan di trimester I, II, dan III. Pada trimester I klien mendapat
vaksin covid-19, trimester II klien rutin melakukan senam hamil.
e. Riwayat persalinan sekarang
Persalinan sekarang dilakukan oleh dokter Sp.OG pada pukul 17.30
tanggal 7/2/2022. Bayi Ny. S lahir dengan berat 2700 gram berjenis
kelamin perempuan dan apgar score 7-8 dengan panjang bayi 50 cm,
cacat (-) anus (+).
8. Pemeriksaan fisik ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi )
a. Keadaan Umum
Baik, composmentis dengan GCS E4V5M6
b. Tanda-tanda vital
Suhu Tubuh : 36,6°C Respirasi : 20x/ menit
Denyut Nadi : 90 x/ menit TB / BB : 148 cm/ 60 kg
Tekanan Darah : 100/70 mmHg spO2 : 98%
Skala nyeri 3
c. Kepala & leher
Inspeksi : Rambut berwarna hitam lurus, tampak rapi diikat,
persebaran rambut merata, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada
kerontokan rambut, tidak ada benjolan pada kepala dan leher.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada area kepala dan leher
d. Mata
Inspeksi : konjungtiva berwarna merah
e. Thorax / Dada
Inspeksi : Perkembangan dada simetris, tidak ada jejas dan kemerahan
Palpasi : Vokal fremitus teraba, tidak ada nyeri tekan, tidak adanya
benjolan
Perkusi : seluruh lapang paru sonor, batas jantung pada ICS 2-5
Auskultasi: HR 90x/menit, teratur
f. Pemeriksaan payudara
Inspeksi: mamae teraba lunak, tidak keras, puting menonjol, aerola
berwarna kehitaman, tidak ada jejas
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada, tidak ada benjolan, sudah keluar
colostrum
g. Abdomen
Terdapat luka balutan bekas SC, balutan luka bersih, terdapat nyeri
tekan pada regio umbilical, right ilac, hypogastric, left ilac, terdapat
strech mark yang menggelap dan mengerut
- TFU : 2 jari dibawah pusat
- Kontraksi : baik (keras dan bulat)
h. Diastasis Rectus Abdominus : Tidak terkaji karena perut klien terdapat
bekas luka Sectio Casarea
i. Genetalia
1. Episiotomi (tanda REEDA) : klien tidak dilakukan episiotomi
2. Lochea : Lochea rubra, berwarna merah segar (+- 100 cc)
3. Anus : tidak dijumpai adanya tanda-tanda infeksi dan anus dalam
kondisi baik, tidak ada hemoroid
j. Punggung
Inspeksi : tidak ada luka, jejas, tidak skoliolisis maupun lordosis, dan
tidak dijumpai tanda-tanda dekubitus
Palpasi: bentuk simetris tidak ada benjolan
k. Ekstremitas
1. Homan Sign : (-) tidak ditemukan nyeri pada betis
2. Varises : Tidak terdapat varises ada ekstremitas klien
3. Kekuatan otot ekstremitas kanan 5 dan kiri 5
4. Kekuatan otot ekstremitas bawah kanan 5 kiri 5
l. Integumen
Kulit bersih, tidak ada scar, kuku pendek bersih, CRT 1 detik (segera),
tidak ada sianosis, tidak terlihat anemis pada konjungtiva
III. Pemeriksaan laboratorium
8/2/2022
Jenis Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Darah Lengkap (DL)
Hemoglobin 9,3 12.0-16.0 gr/dL
Lekosit 7,5 4.5-11.0 109/L
Hematokrit 26,3 36-46 %
Trombosit 256 150-450 109/L
IV. Terapi
1. Dexketoprofen 3 x25 mg Per Oral
2. Paracetamol 2x500 mg Per Oral

ANALISA DATA
Tanggal No Data Fokus Problem Etiologi Nama dan
Tanda
Tangan
Mahasiswa
8/2/2022 1 DS : Nyeri Prosedur
1. klien mengatakan nyeri Akut pembedahan SC
pada luka operasi, nyeri
Perawat
dirasa hilang timbul dan Luka pada
Ika
meningkat saat abdomen
digunakan untuk
mika/miki, beranjak Terputusnya
duduk, dan berjalan kontinuitas
2. Klien mengatakan belum jaringan
bisa kentut tapi merasa
perut tidak kembung Mengeluarkan
DO: zat proteolitik
1. Klien tampak meringis (bradikinin,
saat dilakukan histamin,
pemeriksaan TFU prostaglandind)
2. TFU 2 jari
dibawah pusat Respon nyeri
3. terlihat perban pada
abdomen bagian Nyeri akut
bawah
4. nyeri NPRS dengan
skala 3
5. Nadi : 90x/menit
8/2/2022 2 DS : Gangguan Adanya luka
1. klien mengatakan bahwa mobilitas insisi post-SC
Perawat
dirinya susah bergerak fisik
Ika
karena nyeri pada perut, Rusaknya
klien mengatakan takut jaringan
untuk bergerak karena
bisa membuat luka Merangsang
robek reseptor nyeri
2. klien mengatakan baru
pertama kali merasakan Nyeri saat
operasi SC bergerak
DO :
1. Klien merasa kesulitan Kurangnya
untuk melakukan paparan
duduk, miring kanan informasi
dan miring kiri mobilisasi dini
2. Kekuatan otot klien
maksimal namun Cemas saat
kesusahan menggerakan gerak pertama
ekstremitas karena sakit kali
3. Klien kurang
terpapar informasi Gangguan
mobilisasi dini mobilitas fisik
8/2/2022 3 DS : Klien mengatakan Defisit Prosedur
tidak mengira akan pengetahu pembedahan SC
Perawat
melahirkan secara SC an
Ika
karena riwayat sebelumnya pertama kalinya
semua anaknya dilahirkan terdapat Luka
secara normal pervaginam. pada abdomen
Klien mengatakan tidak
tahu apa yang perlu kurang terpapar
dilakukan saat pemulihan informasi
paska SC.

DO :
1. Klien tampak bingung
saat menyampaikan
kekawatiranya
2. Klien lulusan SMP an
kurang terpapar
informasi
8/2/2022 4 DS : Pencapaia Post-SC
1. Klien dan keluarga n peran
Perawat
mengatakan senang bayi menjadi Pemulihan pada
Ika
lahir dengan sehat dan orang tua ibu
selamat karena sebelumnya
mengalami fetal distres Support system
2. Klien mengatakan rajin dari suami dan
menyusui secara langsung keluarga
bayinya
Kerja sama
DO : dalam
1. klien dan bayi perawatan bayi
mendapatkan ruang rawat
gabung sehingga mendapat
kesempatan berinteraksi Pencapaian
lebih peran menjadi
2. suami klien aktif orang tua
memberi perawatan pada
bayi yakni dengan
membantu membuatkan
susu formula dan
menggendong bayi

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)


Tanggal No DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama
Muncul Dx Terang dan
Tanda
Tangan
8/2/2022 1 Nyeri akut b.d prosedur operasi d.d klien
mengatakan nyeri pada luka operasi, nyeri
Perawat Ika
dirasa hilang timbul dan meningkat saat
digunakan untuk mika/miki, beranjak duduk,
dan berjalan, Klien mengatakan belum bisa
kentut tapi merasa perut tidak kembung, Klien
tampak meringis saat dilakukan pemeriksaan
TFU, TFU 2 jari dibawah pusat, terlihat perban
pada abdomen bagian bawah, nyeri NPRS
dengan skala 3, Nadi : 90x/menit
8/2/2022 2 Gangguan mobilitas b.d kurangnya informasi
mobilisasi dini d.d klien mengatakan bahwa
Perawat Ika
dirinya susah bergerak karena nyeri pada
perut, klien mengatakan takut untuk bergerak
karena bisa membuat luka robek, klien
mengatakan baru pertama kali merasakan
operasi SC, Klien
merasa kesulitan untuk melakukan duduk,
miring kanan dan miring kiri, Kekuatan otot
klien maksimal namun kesusahan menggerakan
ekstremitas karena sakit, Klien kurang terpapar
informasi mobilisasi dini
8/2/2022 3 Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar
informasi d.d Klien mengatakan tidak mengira
Perawat Ika
akan melahirkan secara SC karena riwayat
sebelumnya semua anaknya dilahirkan secara
normal pervaginam. Klien mengatakan tidak
tahu apa yang perlu dilakukan saat pemulihan
paska SC, Klien tampak bingung saat
menyampaikan kekawatiranya, Klien lulusan
SMP dan kurang terpapar informasi
8/2/2022 4 Pencapaian peran menjadi orang tua d.d Klien
dan keluarga mengatakan senang bayi lahir
Perawat Ika
dengan sehat dan selamat karena sebelumnya
mengalami fetal distres, Klien mengatakan rajin
menyusui secara langsung bayinya, klien dan
bayi mendapatkan ruang rawat gabung sehingga
mendapat kesempatan berinteraksi lebih, suami
klien aktif memberi perawatan pada bayi yakni
dengan membantu membuatkan susu formula
dan menggendong bayi
RENCANA TINDAKAN PERAWATAN (Planning/Intervensi)
Tgl No Tujuan & Planning Rasional Nama/ttd Mhs
Dx Kriteria Hasil
8/2/2022 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri 1. Observasi nyeri diawal
selama 1x8 jam, diharapkan nyeri 1. Identifikasi lokasi, akan mmbantu perawat
menurun dengan Kriteria Hasil : karakteristik, durasi, frekuensi, mengevaluas keberhasilan
Perawat Ika
Tingkat nyeri kualitas dan skala nyeri terapi
1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi faktor yang 2. Pengalaman berat dan
2. Meringis menurun memperberat dan ringan aktifitas yang
memperingan nyeri dilakukan akan
3. Fasilitasi istirahat dan tidur meningkatknhasil
4. Anjurkan melakukan terapi perawatan
non farmakologis seperti nafas 3. Mengurangi penggunaan
dalam energi berlebihan
4. Nafas dalam meningkatkan
aliran darah dan
mendistraksi nyeri
8/2/2022 2 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan 1 x 8 Dukungan Mobilisasi 1. Nyeri merupakan perasaan
jam pasien gangguan mobilitas fisik 1. Kaji mengenai nyeri tidak nyaman yang
pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil saat memulai bergerak mengganggu aktifitas
Perawat Ika
Mobilitas Fisik 2. Identifikasi toleransi fisik 2. Data awal untuk membantu
1. Pergerakan ekstremitas melakukan pergerakan perawat mengevaluas
bawah meningkat 3. Monitor kondisi umum selama keberhasilan terapi
2. Nyeri menurun mobilisasi 3. Kondisi umum merupakan
4. Fasilitasi aktivitas indikator keamanan ibu
mobilisasi dengan bantuan beraktifitas
keluarga 4. Membantu ibu untuk berani
5. Libatkan keluarga bergerak
untuk membantu Ny. S 5. Keluarga pasien perlu
dalam keamanan dilibatkan untuk membantu
pergerakan ibu pasca KRS
6. Jelaskan pada ibu mengenai 6. Mobilisasi sederhana
tujuan dan mobilisasi yang bermanfaat untuk menjaga
aman kekuatan otot dan
7. Ajarkan tekik dan mencegah infeksi pada luka
manfaat senam nifas
8/2/2022 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Edukasi Orang tua: Fase Bayi 1. Pengetahuan orang tua
selama 1x1 jam, diharapkan kesiapan 1. Identifikasi pengetahuan dan perlu difasilitasi untuk
peningkatan menjadi orang tua meningkat kesiapan orang tua belajar meningkatkan asuhan bayi
dengan KH : tentang perawatan bayi baru lahir
Perawat Ika
Peran menjadi orang tua (L.13120) 2. Motivasi orang tua untuk 2. Menstimulasi sensorik bayi
1. Verbalisasi kepuasan memiliki bayi berbicara dengan bayi 3. Meningkatkan imunitas
meningkat 3. Jelaskan kebutuhan nutrisi bayi
2. Perilaku positif menjadi orang tua bayi 4. Mencegah terjadinya
menigkat 4. Ajarkan perawatan mandi infeksi pada bayi
pada bayi 5. Perawatan payudara
5. Ajarkan pentingnya meningkatkan produksi
perawatan payudara selama ASI dan mencegah
fase menyusui terjadinya infeksi dan
risiko
penyakit pada payudara
TINDAKAN PERAWATAN (Implementasi)

Tgl Jam No Tindakan Nama/ttd


Dx Perawatan mahasiswa
8/1/2 21.45 1 1. mengidentifikasi faktor yang
022 memperberat dan memperingan nyeri
Perawat Ika
respon : klien mengatakan sakit
bertambah saat duduk dan berjalan
21.50 2. menganjurkan melakukan terapi non
farmakologis seperti nafas dalam
respon : klien bisa melakukan teknik
nafas dalam secara mandiri
22.00 3. mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan skala
nyeri
respon : klien mengatakan setelah
dilakukan terapi nafas dalam nyeri
berkurang banyak, skala nyeri turun
menjadi 2 dan tidak lagi menganggu
aktifitas seperti sebelumnya
8/2/2 22.15 3 1. mengidentifikasi toleransi fisik
022 melakukan pergerakan
respon : klien dapat menggerakkan
Perawat Ika
ekstremitas dengan maksimal
22.17 2. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
bantuan keluarga
Respon : keluarga mau mmbantu klien
ketika beranjak duduk dan berjalan
22.20 3. Jelaskan pada ibu mengenai tujuan dan
mobilisasi yang aman
Respon : klien mengatakan baru
mengerti apabila boleh bergerak asalkan
tidak menganggu kenyamanan, klien
tidak lagi takut bergerak karena luka
operasinya
9/2/2 07.00 4. Ajarkan teknik dan manfaat senam nifas
011 Respon : klien mengikuti arahan
perawat
dengan baik dan benar
8/2/2 24.00 3 1. Mengajari cara menyusui yang benar
022 Respon : klien memahami cara menyusui
Perawat Ika
yang benar
24.10 2. Menganjurkan IMD dan susu formula
untuk membantu bayi segera BAB
Respon : klien dan keluarga mengatakan
akan membeli susu formula untuk
merangsang bayinya mengeluarkan
mekonium, klien akan lebih rajin lagi
menyusui
9/9/2 07.15 3. Mengidentifikasi pengetahuan dan
022 kesiapan orang tua belajar tentang
perawatan bayi Respon : klien
mengatakan sudah bisa merawat bayi
dari pengalaman anak sebelumnya
07.20 4. Menjelaskan kebutuhan nutrisi ibu saat
nifas dan ASI eksklusif bayi
Respon : klien memahami penjelasan
perawat tentang pentingnya nutrisi bagi ibu
nifas dan paska operasi, klien mengatakan
selalu memberikan ASI eksklusif selama 2
tahun
07.25 5. Mengajarkan perawatan payudara
Respon : klien memahami penjelasan
perawat terkait teknik pijat payudara
payudara klien tampak bersih, tidak ada
nyeri tekan, saat ini ASI klien sudah bisa
keluar dan tidak ada bendungan
6. menganjurkan perawatan kebersihan area
07.30 gentalia selama fase nifas
respon : klien mengatakan memahami cara
membersihkan area genital yang benar
yakni dari depan ke belakang
EVALUASI

Tgl Jam No Evaluasi Nama


Diagnosa Perawat/Mhs
8/2/ 24.00 1 S :
2022 1. klien mengatakan
sakit bertambah saat
Perawat Ika
duduk dan berjalan
2. klien mengatakan setelah
dilakukan terapi nafas
dalam nyeri berkurang
banyak
O :
1. skala nyeri turun menjadi
2 dan tidak lagi
menganggu aktifitas
seperti sebelumnya
2. klien bisa melakukan
teknik nafas dalam secara
mandiri
A :
Nyeri akut teratasi
P : hentikan intervensi
9/2/ 08.00 2 S:
2022 1. klien mengatakan baru
mengerti apabila boleh
Perawat Ika
bergerak asalkan tidak
menganggu kenyamanan,
klien tidak lagi takut
bergerak karena luka
operasinya
O:
1. klien dapat menggerakkan
ekstremitas dengan
maksimal setelah
diedukasi melakukan
mobilitas dini
2. keluarga mau membantu
klien ketika beranjak
duduk dan berjalan
3. klien mengikuti arahan
perawat dalam melakukan
senam nifas dengan baik
dan benar
A:
Gangguan mobilitas fisik
teratasi
P : hentikan intervensi
9/2/2022 08.30 3 S:
1. klien mengatakan
sudah bisa merawat
Perawat Ika
bayi dari pengalaman
anak sebelumnya
2. klien memahami
penjelasan perawat terkait
teknik pijat payudara
3. klien memahami
penjelasan perawat
tentang pentingnya nutrisi
bagi ibu nifas dan paska
operasi, klien mengatakan
selalu memberikan ASI
eksklusif selama 2 tahun
4. klien mengatakan
memahami cara
membersihkan area
genital yang benar
yakni dari depan ke
belakang
5. klien memahami cara
menyusui yang benar
6. Menganjurkan IMD
dan susu formula untuk
membantu bayi segera
BAB
O:
1. payudara klien tampak
bersih, tidak ada nyeri
tekan, saat ini ASI klien
sudah bisa keluar dan
tidak ada bendungan
A : defisit pengetahuan
teratasi
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai