Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

D PPOST PARTUM
PERVAGINAM DENGAN VAKUM EKSTRAKSI DAN EPISIOTOMI
DI RSU ISLAM KLATEN

DI SUSUN OLEH

AMIN WIBOWO
PB.2005022

PROGRAM STUDI ILMUKEPERAWATAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH KLATEN
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.D PPOST PARTUM PERVAGINAM
DENGAN VAKUM EKSTRAKSI DAN EPISIOTOMI DI RSU ISLAM KLATEN

Tanggal : 21 Juli 2021


Oleh : Amin Wibowo

A. IDENTITAS
PASIEN PENANGGUNG JAWAB
Nama Ny. D Tn. S (Suami)
Umur 25 Tahun 26 Tahun
Agama Islam Islam
Alamat Klaten Klaten
Pekerjaan IRT Swasta
Pendidikan SMA SMA
Tanggal Masuk RS 20 Juli 2021
Tanggal Partus 20 Juli 2021
Jenis Partus Pervaginam Vakum
Ekstraksi

B. TAHAP ANTISIPATORI
1. Status Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada jalan lahir, nyeri bertambah saat bergerak,
nyeri yang dirasa hilang timbul seperti diiris, saat di tanya rentang nyeri 0-10
klien menjawab nyeri pada angka 6.
Kajian Nyeri :
P : Nyeri Post Partum
Q : Nyeri seperti diiris
R : Nyeri Pada perinium
S : Skala 6
T : Hilang timbul

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Klien mengatakan tidak ada penyakit menurun seperti DM, Hipertensi, dan
penyakit menular seperti TBC, atau HIV/AIDS dan Hepatitis.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan datang ke IGD pada tanggal 20 Juli 2021 pukul 09.30 WIB.
Klien mengeluh perut kenceng-kenceng, darah keluar dari jalan lahir sejak subuh
tapi tak banyak. Klien mengatakan mengalami darah tinggi. Klien mengatakan
hamil anak pertama (G1P0A0) dengan usia kehamilan 32 minggu. Klien
mengatakan bersalin normal tetapi dengan vakum. Klien melahirkan anak
pertama dengan jenis kelamin perempuan. Berat bayi 2700 gram.

d. Riwayat Obsetri dan Ginekologi


1) Riwayat Haid
Menarche : Usia 13 Tahun
Siklus : Teratur 28 Hari
Sifat Darah : Cair, Berwarna Merah
Lama Haid : 7 Hari
HPHT : 9 Desember 2020
HPL : 16 September 2021
Usia Kehamilan : 32 Minggu
2) Riwayat Perkawinan
Klien mengatakan menikah sekali. Klien mengatakan menikah pada usia 24
tahun.

e. Riwayat KB
1) Jenis kontrasepsi sebelumnya :-
2) Lama penggunaan
3) Kontrasepsi setelah melahirkan : IUD
4) Berapa anak yang direncanakan keluarga :2 anak

2. Riwayat Obsetri
a. PA : P2 A0
Tipe persalinan Penolong Umur BBL P/L KET
Partus Normal dengan Bidan & 1 Hari 2700 P Hidup
Vakum Ekstraksi Dokter
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
1) Keluhan
TM I Ibu mengatakan sering mual dan pusing tetapi tidak muntah
TM II Mengatkan Pusing
TM III Mengatakan Pegel-pegel

2) Riwayat ANC
Mengatakan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan di Bidan Desa
3) Pengobatan yang diberikan
Klien mengatakan diberikan tablet Fe, vitamin dan kalsium
4) Nutrisi Selama Hamil
Klien mengatakan makan sayur hijau, lauk pauk dan nasi, serta susu sebagai
tambahan untuk ibu hamil.

3. Pemeriksaan Kebutuhan Dasar Manusia


a. Nutrisi
Selama Hamil Klien mengatakan selama hamil makan 3-4 kali sehari
dengan porsi biasa, makanan lengkap nasi, sayur dan lauk
serta buah. Minum 8-9 kali sehari, klien juga minum susu
ibu hamil.
Selama Nifas Klien mengatakan saat nifas tidak ada perubahan makan.
Makan 3-4 kali sehari sesuai dengan makanan yang
disediakan RS

b. Eleminasi
Selama Hamil Klien mengatakan saat hamil BAK 7-8 kali sehari. BAB
rutin setiap pagi. Tak ada keluhan dalam eleminasi.
Selama Nifas Klien mengatakan saat nifas BAK 5-6 kali sehari. Belum
BAB

c. Oksigenasi
Saat pengkajian pasien terpasang oksigen. Klien tidak mengeluh sesak atau
pun masalah pernapasan. Respirasi 18x/menit.
d. Aktivitas dan latihan
Selama Hamil : ADL mandiri
Selama Nifas : klien mengatakan ADL dibantu sebagian
Aktivitas & Latihan 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Ambulasi √
Pindah √
Berdandan/berpakaian √
Mandi √
Toileting √

Ket :
0 : mandiri penuh
1 : dibantu sebagian
2 : diabntu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung penuh
e. Pola tidur
Selama hamil Klien mengatakan tidur jam 21.00 – jam 04.30 WIB.
Sering terbangun karena ingin BAK, dan pegel-pegel
Selama nifas Klien mengatakan sering terbangun karena bayi sering
menangis

C. TAHAP FORMAL
1. Data Psikologis
a. Empati Sensitivitas Terhadap Isyarat Bayi
Klien mengatakan merasa senang atas kelahiran anak pertamanya, yang lahir
dengan selamat. Klien mengatakn jika bayinya menangis klien langsung
menyusui bayinya atau juga mencari sebab lain seperti BAB atau BAK.
b. Konsep Diri
Klien mengatakan bersyukur atas kelahiran anak pertamanya. Klien sudah
menerima peran sebagai seorang ibu bagi bayinya.
D. TAHAP INFORMAL
1. Fleksibelitas
Kegiatan Ibu Ya Tidak
Apakah ibu mulai menyentuh bayi √
Apakah ibu mulai menyusui bayi √
Apakah ibu merawat tali pusat bayi √
Apakah ibu mengganti popok bayi √
Apakah ibu memandikan bayi √
Apakah ibu tampak bisa menenangkan bayi √
Apakah ibu mulai menggendong bayi √

ASI Ekslusif Klien mengatakan menyusui anaknya dengan ASI


Gizi Nifas Klien mengatakan belum mengerti tentang Gizi yang
diperbolehkan untuk ibu nifas
Tehnik Menyusui Klien mengatakan belum mengerti tentang tehnik
menyusui
Perawatan Tali Klien mengatakan belum bisa melakukan perawatan tali
Pusat pusat karena belum bisa aktivitas
Perawatan Klien mengatakan belum bisa melakukan perawatan
Payudara payudara

2. Sikap Ibu Terhadap Persalinan


Klien mengatakan sangat senang karena diberi anak yang sehat walau dengan
vakum ekstraksi

3. Pengalaman Melahirkan
Kliem mengatakan tidak trauma dengan persalianan tetapi hanya saja masih cemas
karena efek dari vakum terhadap anaknya

4. Kecemasan dan Depresi


Klien mengatakan cemas karena efek dari vakum terhadap anaknya, klien tampak
senang karena bayinya sehat
E. TAHAP PERSONAL
1. Maternal Role
a. Kepuasan dan Kemampuan
Klien mengatakan mampu menerima dan merasa puas dengan perannya sebagai
seorang ibu
b. Bonding Attacment
SCORE MELAKUKAN
MEMANDANG BERKATA
BONDING SESUATU
Sangat negatif
Tidak tepat
Agak negatif
Agak tepat
Agak positif
Agak sesuai
Sangat positif
Sesuai

2. Dukungan Sosial
a. Dukungan Emosi
Klien mengatakan mendapat dukungan dari suami dan.
b. Dukungan Informasi
Klien mengatakan mengeti secara umum cara perawatan bayi
c. Dukungan Fisik
Klien mengatakan mendapat dukungan dari suami dan keluarga

3. Fungsi Keluarga
Klien dan keluarga mampu mengambil keputusan dalam proses kelahiran ketempat
pelayanan kesehatan yang tepat.

4. Stres
Klien tidak tampak ada tanda tanda depresi post partum, klien tampak bahagia atas
kelahiran anak pertamanya.
5. Dukungan Suami
Klien mengatakan Tn. S merasa bersyukur atas kelahiran anak pertamanya dan Tn.
S ikut terlibat dalam perawatan bayinya dengan memenuhi kebutuhan bayinya
selama klien belum pulih.

6. Pengkajian Budaya
a. Patangan makan
Klien mengatakan tak memiliki pantangan makan
b. Makanan tambahan selain ASI
Klien mengatakan akan memberi ASI ekslusif 6 bulan dan memberikan
makanan tambahan setelah 6 bulan
c. Kolustrum sudah diiberikan ke bayi
7. Pemeriksaan Fisik Ibu
a. Keadaan Umum : Composmetis, KU lemah
b. TTV :
TD : 140/100 mmHg R : 18 x/menit
N : 100 x/menit S : 36,10C
TB : 155 BB : 83 Kg
c. Mata : konjungtiva merah muda pucat, sklera tidak ekterik
d. Leher : tak ada pembesaran tiroid
e. Dada/mamae
Inspeksi : Payudara kanan dan kiri simetris, kebersihan terjaga, papila
menonjol, kolostrum sudah keluar
Palpasi : Tak teraba massa
f. Abdomen
1) Inspeksi
Bentuk simetris, ada striae dan linea nigra.
2) Palpasi
TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi keras, vesika urinaria kosong
3) Auskultasi
Bising usus samar samar

g. Genetalia
1) Genetalia dan Anus
Terdapat jahitan pada perinium, panjang luka ± 3 cm. Tidak terdapat
hemoroid
2) PPV
Lochea rubra, konsistensi cair bercampur lendir, bau khas
h. Ekstremitas
1) Atas
Anggota gerak lengkap, tidak ada edema, terpasang infus tutofusin ditangan
kanan 10 tpm
2) Bawah
Anggota gerak lengkap, tidak ada edema, kaki masih terasa lemas

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM : 31 Juli 2020
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN METODE
RUJUKAN
HEMATOLOGI
HEMATOLOGI LENGKAP
Hemoglobin 9.6 L g/dl 12.0 - 16.0 Colorimetric
Leukosit 14080 H /uL 4500 - 12500 Flow Cytrometry
Laju endap darah - mm/jam 0 - 20 Standart
HITUNG DARAH LEUKOSIT
Eosinofil 0.30 L % 1-5 Flow Cytrometry
Basofil 0.20 % 0-1 Flow Cytrometry
Neutrofil segmen 87.00 H % 20 - 60 Flow Cytrometry
Limfosit 8.90 L % 20 - 40 Flow Cytrometry
Monosit 3.60 % 2-8 Flow Cytrometry
Hematokrit 29 L % 33.0 - 45.0 Autocounter
Trombosit 379 103/uL 154 - 386 Impedance
Eritrosit 3.62 L Juta/uL 4.3 -6 .3 impedance
INDEX ERITROSIT
MCU 80.3 fL 80 - 100 RBC HC
MCH 26.4 L pg 27 - 32 Kalkulasi
MCHC 32.8 g/dL 32.0 - 36.0 Kalkulasi
RDW 13.8 % 11.5 - 14.5
Gol-Dar ABO A Aqlunation
Rhesus Faktor (+) Standart
HEMOSTASIS
MASA PROMTIBIN (PT)
PT 14.6 Detik 12 - 16 Optical
INR 1.11 Optical
APTT 30.9 detik 26 - 42 Optical
KIMIA KLINIK
Fungsi Hati
AST (SGOT) 19 u/L < 31 IFC
ALT (SGPT) 14 u/L < 31 IFC
Albumin 3.2 L g/dL 3.8 - 5.4 Brom Clesol Green
FUNGSI GINJAL
Ureum 12 mg/dL 10 - 50 Urease-UV
Kreatinin 0.6 mg/dL 0.6 - 11 Jaffe
ELEKTROLIT
Natrium (Na) 136 mmol/L 135 - 148 ISE
Kalium (K) 3.9 mmol/L 3.5 - 5.3 ISE
Klorida (Cl) 106 mmol/L 98 - 107 ISE
Karbohidrat
GDS 89 mg/dL 70 - 125 Hexakinase
IMUNOSEROLGI
HEPATITIS MARKER
HbsAg Non-Reaktif Non-Reaktif Rapid Test
Anti HCV Non-Reaktif COl Non-Reaktif ECLIA
Anti HCV ½ Non-Reaktif Non-Reaktif
URINE
Protein urine Negatif Negatif CC

G. TERAPI
OBAT ATURAN PAKAI
Infus Otsu MgSO4 40% 1 x 1.0 fls
Injeksi Ketorolac 30 mg 3x1
Oral Dopamet Tab 250 mg 3x1
Nifedipin Tab 3x1
PROSES KEPERAWATAN

A. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS : Agen Injuri Fisik Nyeri Akut
Klien mengatakan nyeri pada perinium (Post Partum
P : Nyeri post partum vakum ekstraksi Episiotomi dan
Q : Seperti teriris Vakum Ekstraksi)
R : Perinium
S : Skala 6
T : Hilang timbul

DO :
- Klien tampak menahan nyeri
- KU : Sedang
- Terdapat jahitan pada perinium
TD : 140/100 mmHg
N : 100 x/menit
R : 18 x/menit
S : 36.1 °C
DS : Luka Post Resiko Infeksi
Klien mengatakan melahirkan anak Episiotomi
pertamanya dengan pervaginam
dengan vakum ekstraksi dan dilakukan
episiotomi

DO :
- Terdapat jahitan pada perinium
- Panjang luka ± 3 cm
- Lochea rubra, konsistensi cair
bercampur lendir, bau khas
- Angka leukosit 14.080 /uL
- HB 9.6 g/Dl
B. DIAGNOSA
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Injuri Fisik
2. Resiko Infeksi berhubungan dengan Luka Post Episiotomi

C. INTERVENSI
D
NOC NIC
X
1 Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN NYERI (1.08238)
keperawatan 3 x 24 jam diharapkan 1. Kaji nyeri secara komprehensif
nyeri terkontrol. Dengan Kriteria (PQRST)
Hasil : 2. Identifikasi respon nyeri verbal dan
1. Nyeri berkurang non verbal
2. Klien dapat mengontrol nyeri 3. Monitor TTV
3. Klien tampak rileks 4. Berikan tehnik non farmakologi
untuk pengurangan nyeri
5. Ajarkan tehnik non farmakologi
untuk pengurangan nyeri
6. Kolaborasi pemberian analgetik
2 Setelah dilakuka tindakan PENCEGAHAN INFEKSI (1.14539)
keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
diharapkan tidak terjadi infeksi. 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah
Dengan Kriteria Hasil : kontak dengan pasien dan
1. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi lingkungan pasien
2. Luka bersih dan dapat menyatu 3. Pertahankan tehnik aseptic
dengan baik 4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
5. Ajarkan mencuci tangan yang benar
6. Ajarkan cara memeriksa kondisi
luka
7. Kolaborasi pemberian antibiotic
D. IMPLEMENTASI
WAKTU DX IMPLEMENTASI RESPON TTD
21-07-2021 1 1. Memonitor TTV S:
10.00 2. mengkaji nyeri secara Klien mengatakan nyeri pada
komprehensif (PQRST) perinium
3. Mengidentifikasi respon nyeri P : Nyeri post partum vakum
verbal dan non verbal ekstraksi
4. Memberikan dan mengajarkan Q : Seperti teriris
tehnik non farmakologi untuk R : Perinium
pengurangan nyeri (distraksi dan S : Skala 6
nafas dalam) T : Hilang timbul
AMIN
O:
- Klien tampak menahan nyeri
- Klien tampak melakukan
relaksasi anfas dalam
- Klien kooperatif
TD : 140/100 mmHg
N : 98 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36.5 °C
11.00 2 1. Memonitor tanda dan gejala S : AMIN
infeksi Klien mengatakan nyeri pada luka
2. Mencuci tangan sebelum dan perinium
setelah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien O:
3. Mempertahankan tehnik aseptik - Terdapat jahitan pada perinium
klien
- Lochea rubra, konsistensi cair
bercampur lendir, bau khas
- Luka panjang ± 3 cm
13.00 1 1. Memberikan terapi analgetik S:
2. Menganjurkan klien istirahat Klien mengatakan bersedia
cukup diberikan terapi analgetik
AMIN
O:
Klien kooperatif. Injeksi ketorolac
masuk melalui IV
22-07-2021 1 1. Mengkaji nyeri PQRST S:
10.00 2. Memonitor TTV - Klien mengatakan nyeri sedikit
berkurang
- Klien mengatakan menerapkan
tehnik relaksasi non
farmakologi data nyeri muncul
P : Nyeri post partum vakum
ekstraksi
Q : Seperti teriris
AMIN
R : Perinium
S : Skala 4
T : Hilang timbul
O:
Klien tampak rileks.
TD : 129/85 mmHg
N : 90 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36.2 °C
11.00 2 1. Memonitor tanda dan gejala S : AMIN
infeksi - Klien mengatakan masih terasa
2. Mencuci tangan sebelum dan nyeri pada luka
sesudah kontak dengan pasien - Klien mengatakan masih
dan lingkungan pasien belum mengerti tentang tanda
3. Mempertahankan tehnik aseptic dan gejala infeksi dan mencuci
4. Menjelaskan tanda dan gejala tangan yang benar
infeksi - Klien cara memeriksa kondisi
5. Mengajarkan cara mencuci luka dan perawatan luka
tangan yang benar dirumah
6. Mengajarkan cara memeriksa
kondisi luka O:
- Terdapat jahitan pada perinium
klien
- Lochea rubra, konsistensi cair
bercampur lendir, bau khas
- Luka panjang ± 3 cm
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
13.00 1 1. Memberikan terapi analgetik S:
2. Menganjurkan klien istirahat Klien mengatakan bersedia
cukup diberikan terapi analgetik
AMIN
O:
Klien kooperatif. Injeksi ketorolac
masuk melalui IV
23-07-2021 1 1. Memonitor TTV S: AMIN
10.00 2. Mengkaji nyeri PQRST - Klien mengatakan nyeri
3. Mengobservasi respon non berkurang
verbal - Klien mengatakan selalu
menerapkan tehnik relaksasi
saat nyeri muncul
P : Nyeri post partum vakum
ekstraksi
Q : Seperti teriris
R : Perinium
S : Skala 2
T : Hilang timbul

O:
- Klien tampak rileks
- Klien kooperatif
TD : 140/90 mmHg
N : 82 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36.2 °C
11.00 2 1. Memonitor tanda dan gejala S :
infeksi - Klien mengatakan nyeri
2. Mencuci tangan sebelum dan berkurang
sesudah kontak dengan pasien - Klien dan keluarga
dan lingkungan pasien mengatakan mulai mengerti
3. Mempertahankan tehnik aseptic tanda dan gejala infeksi
4. Menjelaskan tanda dan gejala - Klien mengatakan mulai
infeksi mengerti cara memeriksa dan
AMIN
5. Mengajarkan cara memeriksa perawatan luka
dan merawat luka
O:
- Klien kooperatif
- Klien dan keluarga dapat
menyebutkan kembali apa
yang telah diajarkan seperti
tanda gejala infeksi
13.00 1 1. Memberikan terapi analgetik S:
2. Menganjurkan klien istirahat Klien mengatakan bersedia
cukup diberikan terapi analgetik
AMIN
O:
Klien kooperatif. Injeksi ketorolac
masuk melalui IV
E. EVALUASI
WAKTU DX EVALUASI TTD
21-07-2021 1 S:
14.00 - Klien mengatakan nyeri pada perinium
P : Nyeri post partum vakum ekstraksi
Q : Seperti teriris
R : Perinium
S : Skala 6
T : Hilang timbul
- Klien mengatakn bias melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam dan distraksi

O:
- Klien tampak menahan nyeri dengan melakukan
relaksasi nafas dalam
- Terapi ketorolac masuk 13.00 WIB AMIN
TD : 130/100 mmHg
N : 90 x/menit
R : 18 x/menit
S : 36.3 °C
A:
Masalah Teratasi Sebagian

P:
Intervensi Lnjut
1. Monitor TTV
2. Kaji nyeri secara komprehensif (PQRST)
3. Mengkaji respon non verbal
4. Kolaborasi pemberian analgetik
14.15 2 S: AMIN
Klien mengatakan nyeri pada perinium
O:
- Terdapat jahitan pada perinium
- Lochea rubra, konsistensi cair bercampur lendir, bau
khas
- Luka panjang ± 3 cm

A:
Masalah Teratasi Sebagian

P:
Intervensi Lanjut
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
2. Pertahankan tehnik aseptic
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
4. Anjurkan mencuci tangan yang benar
5. Ajarkan memeriksa kondisi luka
22-07-2021 1 S: AMIN
14.00 - Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang
- Klien mengatakan selalu menerapkan tehnik
relaksasi saat nyeri muncul
P : Nyeri post partum vakum ekstraksi
Q : Seperti teriris
R : Perinium
S : Skala 4
T : Hilang timbul

O:
- Klien tampak rileks
- Dapat mencontohkan tehnik relaksasi nafas dalam
- Terapi ketorolac masuk 13.00 WIB
TD : 130/90 mmHg
N : 88 x/menit
R : 18 x/menit
S : 36.5 °C

A:
Masalah Teratasi Sebagian

P:
Intervensi Lnjut
1. Monitor TTV
2. Kaji nyeri secara komprehensif (PQRST)
3. Mengkaji respon non verbal
4. Kolaborasi pemberian analgetik
14.15 2 S: AMIN
- Klien mengatakan nyeri berkurang
- Klien dan keluarga mengatakan sedikit paham
tentang tanda dan gejala infeksi
- Klien dan keluarga mengatakan mengerti cara
mencuci tangan yang benar
- Klien dan keluarga masih bingung dengan perawatan
luka
O:
- Terdapat jahitan pada perinium
- Lochea rubra, konsistensi cair bercampur lendir, bau
khas
- Luka panjang ± 3 cm
- Klien dan keluarga dapat mencontohkan cara cuci
tangan yang benar
- Klien masih bingung cara memeriksa luka dan
perawatanya
A:
Masalah Teratasi Sebagian

P:
Intervensi Lanjut
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
3. Pertahankan tehnik aseptic
4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
5. Ajarkan memeriksa kondisi luka
22-07-2021 1 S: AMIN
14.00 - Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang bahkan
hampir tidak terasa
- Klien mengatakan selalu menerapkan tehnik
relaksasi saat nyeri muncul
P : Nyeri post partum vakum ekstraksi
Q : Seperti teriris
R : Perinium
S : Skala 2
T : Hilang timbul

O:
- Klien tampak rileks
- Dapat mencontohkan tehnik relaksasi nafas dalam
- Terapi ketorolac masuk 13.00 WIB
TD : 130/80 mmHg
N : 82 x/menit
R : 18 x/menit
S : 36.4 °C

A:
Masalah Teratasi Sebagian

P:
Intervensi Lnjut
1. Monitor TTV
2. Kaji nyeri secara komprehensif (PQRST)
3. Mengkaji respon non verbal
4. Kolaborasi pemberian analgetik
17.15 2 S:
- Klien mengatakan nyeri hamper tidak terasa
- Klien dan keluarga mengatakan mengerti tentang
tanda dan gejala infeksi
- Klien dan keluarga mengatakan mulai mengerti
dengan perawatan luka

O:
- Terdapat jahitan pada perinium
- Lochea rubra, konsistensi cair bercampur lendir, bau
khas
- Luka panjang ± 3 cm
- Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanda dan AMIN
gejala infeksi
- Keluarga dank lien dapat menjelaskan kembali apa
yang telah dijelaskan
A:
Masalah Teratasi Sebagian

P:
Intervensi Lanjut
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
3. Pertahankan tehnik aseptic

Anda mungkin juga menyukai