OLEH:
NAMA : HAERUNNISA
NIM : 020.02.1111
A. BIODATA PASIEN
Nama : Ny “Nurhalimah”
Umur : 27 Tahun
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak Sekolah
Alamat : Narmada, Lombok Barat, NTB
Status Pernikahan : Menikah
Nama Suami : Tn “S”
Umur : 30 Tahun
Suku Bangsa : Sasak/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Narmada, Lombok Barat, NTB
E. GENOGRAM
Keterangan :
F. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat menstruasi
Menarche, umur : Pada umur 14 tahun
Siklus : Teratur
Jumlah (cc) : 2-4 kali ganti perhari
Lamanya : 5 hari
Keluhan : keram perut
HPHT : 30 Mei 2020
b. Pemeriksaan Kehamilan
Berapa kali : 6 kali
Periksa ke : Puskesmas
c. Riwayat Kehamilan, Persalinan & Nifas
Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Bayi
Umur
No Umur Penyulit Jenis Penolong Penyulit Laserasi Infeksi Perdarahan JK BB Pjg
Kehamilan
1 1 hari 9 bulan KPD SC Dokter - - - - L 3150 g 48 cm
HEAD TO TOE
1 Mata
Kelopak mata : Normal, dapat membuka dan menutup
Gerakan mata : Normal, dapat melihat objek ke kanan dan ke kiri
Konjungtiva : Tidak anemis
Sclera : Tidak ikterik
Akomodasi : Normal
2 Hidung
Reaksi alergi : Tidak ada
Sinus : Tidak ada
3 Mulut dan tenggorokan
Gigi geligi : Bersih, tidak ada caries
Kesulitan menelan : Tidak ada
4 Pernafasan
Jalan nafas : Bersih, tidak ada sputum
Suara nafas : Vesikuler
Menggunakan otot bantu nafas : Tidak ada
5 Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical : 79 x/menit
Irama : Teratur
Kelainan bunyi jantung : Tidak ada
Sakit dada : Tidak ada
6 Abdomen
Inspeksi : Baik, Ada luka bekas operasi
Pasien mengatakan terasa nyeri seperti ditusuk tusuk saat
bergerak, pada perut bagain bawah dengan skara nyeri 5
(nyeri sedang), nyeri dirasakan selam ÷ 5 menit.
Pasien mengatakan terasa kontraksi uterus.
Palpasi : TFU : 2 jari bawah pusat.
Kontraksi uterus : baik, teraba keras
Kandung kemih : Kosong (terpasang kateter)
7 Genitourinary
Perineum : Normal
Lochea : Terlihat kurang bersih, terdapat darah hampir penuh
dipembalut dan berwarna merah, pasien belum sempat
mengganti pembalut karena belum kuat untuk bergerak.
8 Ekstemitas
(integumen/muskuloskeletal) : Lentur dan elastis
Turgor kulit
Warna kulit : Sawo matang
Kontraktur ekstremitas : Tidak Ada
Kesulitan pergerakan : Terpasang infus analgesik 14 tpm pada ektermitas atas
sebelah kanan
Data penunjang
1. Laboratorium :
- Tanggal : 14 Maret 2021 pukul: 19:01
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
HGB 12.9 g/dl 11.5-16.5
RBC 4.47 10^3/uL 4.0-5.2
HCT 37.9 % 37.0-45.0
MCV 84.4 Fl 82.0-92.0
MCH 28.9 Pg 27.0-31.0
MCHC 34.0 g/dl 32.2-47.0
RDW-SD 43.0 Fl 35-47
RDW-CV 14.3 % 11.5-14.5
WBC 19.15 10^3/uL 4.0-11.0
EOS% 0.1 % 0-1
BASO% 0.1 % 0-1
NEUT% 89.2 % 50-70
LYMPH% 5.8 % 25-33
MONO% 4.8 % 3-8
PLT 278 10^3/uL 150-400
PDW 10.4 fl 9.0-13.0
MPV 9.9 fl 7.2-11.1
P-LCR 23.4 % 15.0-25.0
PCT 0.27 % 0.150-0.400
LED - mm/jam 0-20
GOL.DARAH O
Rhesus Positif
Masa Perdarahan 2 Menit 1–6
Masa Pembekuan 9 Menit 6 – 14
GDS STICK 117 Mg/dL 70 – 140
HbsAg Rapid Non Reaktif Non Reaktif
ANTI HIV (Rapid) Non Reaktif Non Reaktif
Antigen Covid-19 Negatif Negatif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. Nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi SC
II. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan /luka bekas operasi (SC)
III. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik
PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL PARAF
Dx
I. Setelah dilakukan tindakan 1) Kaji skala nyeri 1) Untuk mengetahui tingkat nyeri yang Haerunni
keperawatan selama 2 x 24 jam 2) Kaji respon nyeri non verbal dirasakan pasien sa
diharapkan nyeri berkurang dengan 3) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa 2) Untuk mengetahui skala nyeri yang
kriteria hasil : nyeri dirasakan pasien
1 Skala nyeri berkurang 4) Jelaskan strategi meredakan nyeri 3) Untuk mengurangi nyeri yang dirsakan
2 Pasien tampak rileks 5) Kolaborasi pemberian analgetik dengan DPJP pasien
3 Ekspresi wajah tidak kesakitan
II. Setelah dilakukan tindakan 1) Monitor tanda-tanda vital 1) Peningkatan menunjukkan tanda infeksi Haerunni
keperawatan selama 2 x 24 jam 2) Observasi tanda-tanda infeksi 2) Untuk mengetahui adanya tanda infeksi sa
diharapkan risiko infeksi menurun 3) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak 3) Untuk mengetahui tanda infeksi sehingga
dengan kriteria hasil :. dengan pasien pasien dapat melaporkan terjadinya tanda
1. Nyeri (dolor) menurun 4) Pertahankan tekhnik aseptic pada pasien infeksi
2. Tumor, rubor, calor tidak ada berisiko tinggi
Fungsio laesa : ADL mandiri 5) Perawatan luka pada pasien resiko infeksi
6) Jelaskan tanda dan gejala infeksi
III. Setelah dilakukan tindakan 1) Kaji adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya 1) Menunjukan perubahan tingkat mobilitas Haerunni
keperawatan selama 2x24 jam 2) Libatkan keluarga untuk membantu pasien pasien setiap hari sa
diharapkan pasien menunjukan dalam meningkatkan mobilisasi 2) Menghindari depresi pada pasien dan
tingkat mobilitas yang baik dengan 3) Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus meningkatkan motivasi dan peran diri
kriteria hasil : dilakukan 3) Mengubah posisi mampu
1 Pergerakan ekstermitas 4) KIE pentingnya mobilisasi bertahap untuk mempertahankan/meningkatkan
meningkat mencegah subinvolusi uteri. mobilisasi sendi dan otot
2 Kekuatan otot meningkat
3 Nyeri menurun
4 Kelemahan fisik menurun
IMPLEMENTASI
HARI / No.
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TGL Dx
Senin I. 11:00 1) Mengkaji skala nyeri S: Pasien mengatakan masih merasakan nyeri Haerunnisa
15/03/ 2021 2) Mengkaji respon nyeri non verbal luka post op section caesarea
3) Mengkontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri P : Nyeri dirasakan saat bergerak
4) Menjelaskan strategi meredakan nyeri Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
5) Berkolaborasi pemberian analgetik dengan DPJP R : Pada perut bagian bawah
S : Skala 5 (nyeri sedang) dari kriteria
nyeri (0-10)
T : Nyeri dirasakan diperut durasi 3
menit dan sering.
O: 1. Pasien tampak meringis
2. Pasien tampak tidak nyaman
3. Pasien tampak lemas
4. TTV:
TD : 120/80 mmHg
N : 97 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,50C
A: Masalah nyeri akut belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1 Kaji skala nyeri
2 Kaji respon nyeri non verbal
3 Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
4 Kolaborasi pemberian analgesik
II. 11:00 1) Monitor tanda-tanda vital S:
- Pasien mengatakan nyeri berkurang pada
2) Observasi tanda-tanda infeksi Haerunnis
bekas operasi
3) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan - Keluarga pasien mengatakan mau melakukan
pasien perawatan luka pada pasien
4) Pertahankan tekhnik aseptic pada pasien berisiko O:
tinggi - Tidak ada calor, tumor, rubor
- Fungsio laesa: tidak bisa beraktivitas
5) Perawatan luka pada pasien resiko infeksi
-
6) Jelaskan tanda dan gejala infeksi - TTV:
TD: 120/70 mmHg
S: 37.1 ᵒC
N: 89 x/ menit
RR: 21 X/ menit
A: risiko infeksi
P: lanjutkan intervensi
1) Perawatan luka pada pasien resiko infeksi
III. 11:00 1) Mengkaji adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya S : Pasien mengatakan masih sulit untuk Haerunnisa
2) Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam bergerak
O: 1 Pasien tampak masih kesakitan
meningkatkan mobilisasi
2 Pasien tampak masih tiduran
3) Menganjurkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
A: Masalah gangguan mobilitas fisik belum
4) KIE pentingnya mobilisasi bertahap untuk mencegah
teratasi
subinvolusi uteri P: Intervensi dilanjutkan
1 Kaji adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
2 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan ambulasi
3 Anjurkan ambulasi sederhana yang
harus dilakukan
O:
- Tidak ada calor, tumor, rubor
- Fungsio laesa: ADL mandiri
- TTV:
TD :120/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36 ᵒC
RR : 20 x/menit
A: sebagian masalah risiko infeksi teratasi
P: Intervensi dihentikan,
III 16:30 S : Pasien mengatakan sudah bisa jalan ke kamar mandi, dibantu oleh Haerunn
keluarga isa
O: 1. Pasien tampak berjalan ke kamar mandi
2. Pasien tampak dibantu keluarga
3. TTV:
TD : 110/75 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
4. S : 36,50C
A: Sebagian masalah gangguan mobilitas fisik teratasi
P: Intervensi dihentikan