Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN INTRA NATAL CARE (INC) PADA NY.

HP
DENGAN G1P000 UK 38-39 MINGGU 5 HARI T/H PK I FASE AKTIF
DI RUANG BERSALIN (VK) RS BALIMED DENPASAR
TANGGAL 13 SEPTEMBER 2022

OLEH :

AYU RESITA PRADNYADEWI


(P07120322029)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2022
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.HP Nama : Tn. DB
Umur : 23 Tahun Umur : 26 Tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Jenis kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Menikah Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Kristen Alamat : Jln Batu Mejan no 59
Suku : flores Status : Menikah
Alamat : Jln Batu Mejan no 59 Agama : Kristen
No CM : 3256xx
Tanggal MRS : 13 September 2022 pukul 06.00 WITA
Tanggal Pengkajian : 13 September 2022 pukul 08.00 WITA
Sumber Informasi: pasien, keluarga pasien dan rekam medis pasien

B. ALASAN KUNJUNGAN
a. Keluhan Utama : Pasien datang ke IGD
dengan keluhan sakit perut hilang timbul setiap 5 menit dan ada flek darah. Kemudian
pasien dibawa keruang VK dan dilakukan pemeriksaan
b. Keluhan saat dikaji : Pasien mengeluh
nyeri perut hilang timbul
c. Riwayat Keluhan (kaji data mulai dari
timbulnya keluhan sampai dengan dilakukan asuhan keperawatan) : Pasien
mengatakan merasa mulas dan sakit pada perut yang hilang timbul mulai pukul 05.00
WITA. Pukul 06.30 WITA tanggal 13 September 2022 pasien sampai di VK RS
Balimed. Ketika dilakukan pemeriksaan didapat TD : 130/90 mgHg, N : 80 x/mnt, S :
36,5oC, RR : 20 x/mnt, TFU McD : 30 cm, DJJ : 130 x/menit, VT v/v normal,
pembukaan 4 cm, ketuban (- ), penurunan kep H II.

C. RIWAYAT OBSTETRI DAN


GINEKOLOGI
a. Riwayat Menstruasi :
 Menarche : umur 13 tahun Siklus : teratur (√) tidak teratur
()
 Banyaknya : 3 kali ganti pembalut Lama : 7 hari
 Keluhan :-
 HPHT : 1 Desember 2021
b. Riwayat pernikahan
 Menikah : 1 kali Lama : 1 tahun

c. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak


No Thn Umur Peny Jenis Pe- Pe- Laser infeksi Per- Jenis BB PJ
kehamila ulit nolong nyulit asi darahan Kelamin
n

1 ini

d. Riwayat kehamilan saat ini


Status Obstetrikus :
 G1P000 UK : 39 Minggu 5 Hari
 TP : 8 September 2022
 ANC kehamilan sekarang : pasien melakukan pemeriksaan 4 kali selama
hamil
Trimester I : mual dan mutah
Trimester II : tidak ada keluhan
Trimester III : nyeri perut bagian bawah, mudah lelah, HDK(hipertensi
dalam kehamilan)
e. Riwayat keluarga berencana
 Akseptor KB : tidak Jenis: - Lama: -
 Masalah :-

D. RIWAYAT PENYAKIT
1. Klien : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit apapun.
2. Keluarga : Pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang
memiliki Riwayat penyakit keturuan ataupun menular seperti HIV/AIDS, TBC,
hepatitis, hipertensi, kencing manis, asma.
E. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN
1. Pola Manajemen Kesehatan-Persepsi Kesehatan
Pasien mengatakan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dipelayanan kesehatan
puskesmas terdekat sesuai jadwal yang diberikan oleh bidan dan mengikuti setiap
arah-arahan yang diberikan setiap pemeriksaan kehamilan.
2. Pola Metabolik-Nutrisi
a. Sebelum hamil
Pasien mengatakan biasanya menghabiskan 1 porsi makanan dengan frekuensi 3
kali dalam sehari secara teratur dan minum 7-8 gelas perhari ± 2000cc.
b. Saat hamil
Pasien mengatakan pada awal hamil (trimester I) merasa nafsu makan menurun,
mual dan muntah sehingga hanya menghabiskan ½ porsi makanan, minum
sebanyak 7-8 gelas dalam sehari, pada usia kehamilan 5 bulan sampai saat ini
menghabiskan 1 porsi makanan dengan frekuensi makan 3 kali dalam sehari dan
ditambah dengan makanan ringan, dan minum ± 9 gelas air perhari.
3. Pola Eleminasi
a. Sebelum hamil
pasien mengatakan sebelum hamil frekuensi BAK 5-6 kali dalam sehari, dengan
warna urin kuning jernih, bau has urin, dan BAB 1 kali dalam sehari dengan
warna kecoklatan dan konsentrasi lunak.
b. Saat hamil
Saat hamil pasien mengatakan BAK menjadi lebih sering terutama pada usia
kehamilan trimester III yaitu 7-8 kali dalam sehari dengan warna urin kuning
jernih, dan BAB 1 kali dalam sehari dengan warna feses kecoklatan dan
konsentrasi lunak.
4. Pola Aktivitas-Latihan
a. Sebelum hamil : pasien mengatakan dapat melakukan semua kegiatan dalam dan
dapat diselesaikan dengan cepat dan tanpa dibantu oleh siapapun.
b. Saat hamil : pasien mengatakan aktivitasnya sehari-hari bekerja dilakukan dengan
sangat hati-hati, dan dibeberapa kegiatan pasien membutuhkan bantuan orang lain
dalam mengerjakannya dikarena kesulitan dalam berjalan, berjongkok dan mudah
merasa lelah, dan ada beberapa kegiatan yang tidak bisa dilakukan oleh pasien.
5. Pola Istirahat-Tidur
Pasien mengatakan sebelum hamil biasanya dapat istirahat tidur kurang lebih 7-8 jam
sehari. Pada saat hamil terganggu karena pasien dapat tidur hanya 5-6 jam saja
dikarenakan usia kehamilan yang membesar dan perut menjadi lebih besar sehingga
membuat posisi tidur menjadi kurang nyaman, dimalam hari kadang adanya gerak
aktif janin sehingga membuat perut terasa tidak nyaman, sehingga membuat pasien
terbangun dan mengganti posisi agar lebih nyaman. Pasien juga mengatakan pola
tidur terganggu karena peningkatan frekuensi BAK sehingga pasien sering BAK pada
malam hari dan mengganggu waktu tidur.
6. Pola Persepsi-Kognitif
Saat pengkajian, pasien mengatakan merasakan nyeri perut dan rasanya ingin
mengejan, nyeri yang dirasakan . Karakteristik nyeri :
P : kontraksi uterus
Q : terasa seperti diremas remas
R : bagian perut bawah
S : skala 8 (0-10)
T : nyeri dirasakan hilang timbul
7. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
Pasien mengatakan tidak masalah dan tetap percaya diri akan perubahan yang terjadi
pada dirinya karena menganggap semua hal ini wajar, dan sudah pernah dialaminya
pada kehamilan sebelumnya.
8. Pola Hubungan-Peran
Pasien mengatakan perannya sebagai istri, dan ibu sedikit terganggu karena usia hamil
yang sudah besar yang dapat menghambat aktivitas pasien, namun hubungan pasien
dengan suami tetap baik dan harmonis, serta hubungannya dengan tetangga sekitar
tetap berjalan baik.
9. Pola Reproduktif-Seksualitas
Pasien mengatakan selama masa hamil, bebarapa kali melakukan hubungan seksual
dengan suami.
10. Pola Toleransi Terhadap Stres-Koping
Pasien mengatakan kadang merasa sedikit cemas dengan persalinan, namun disaat
seperti itu pasien selalu menceritakan rasa cemasnya kepada suami dan suaminya
selalu memberi rasa aman dan nyaman sehingga rasa cemas pasien dapat hilang.
11. Pola Keyakinan-Nilai
Pasien mengatakan beragama islam dan rutin melakukan kegiatan ibadah sesuai
dengan ajaran umat Kristen.

F. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum :
 GCS :15 (E4 V5 M6)
 Tingkat kesadaran : Compos Mentis
 Tanda – tanda vital : TD: 130/90 mmHg, N: 80 x/menit RR: 20x/
menit, T: 36,5OC.
 BB : 64 kg, TB: 158 cm, LILA : 24 cm
Head toe toe :
 Kepala
Wajah : normal, simetris
Pucat (√)
Cloasma (-)
Sklera : tidak ikteris
Konjungtiva : tidak anemis
Pembesaran limphe node : tidak ada
Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada
Telinga : bersih dan pendengaran normal

 Dada
Payudara : simetris
Areola : hiperpigmentasi (menggelap) Puting : menonjol
Tanda dimpling / retraksi : tidak ada
Pengeluaran ASI : ada kolostrum
Jantung : tidak tampak pembesaran
Paru : suara vesikuler, tidak ada suara napas tambahan
 Abdomen
Linea : linea nigra
Striae : livide
Pembesaran sesuai UK : sesuai
Gerakan Janin : aktif
Kontraksi : ada
Luka bekas operasi : tidak ada luka bekas operasi
Ballottement : ada
Leopold I : bokong TFU: 3 jari dibawah prosesus xypoideus
Leopold II : Kanan : bagian kecil
Kiri : punggung
Leopold III : Presentasi kepala
Leopold IV : Bagian masuk PAP (divergen)
Penurunan kepala : 3/5 (penurunan bag.terbawah dengan metode lima jari)
Kontraksi : ada (2 kali dalam 10 menit selama 15 detik)
DJJ : 126 x/menit
Bising usus : 14 x/menit
 Genetalia dan perineum :
Kebersihan : cukup bersih
Keputihan : ada
Karakteristik : berwarna putih bening, bau (-)
Hasil VT : v/v normal, bukaan 4 cm, ket (+), kep H II
Hemoroid : tidak ada
 Ekstremitas
Atas:
Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
CRT : < 2 detik
Bawah:
Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
CRT : < 2 detik
Refleks : ada +/+

G. DATA PENUNJANG
 Pemeriksaan Laboratorium (DL) tanggal 13 September 2022

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan


Hemoglobin 12.1 g/dL 11.7 – 15.5
WBC H 13.76 10^3/ul 3.80 – 10.60
Neutrophil H 80.5 % 37.0- 72.0
Limfosit L 11.6 % 25.0 – 40.0
Monosit 5.5 % 2.0 – 8.0
Immature Granulosit 0.3 % 0.0 – 72.0
RBC L 3.95 10^6/uL 4.40 – 5.90
Hematokrit 35.9 % 35.0 – 47.0
MCV 90.3 fL 80.0 – 100.0
MCH 30.5 Pg 26.0 – 34.0
MCHC 33.1 g/L 32.0 – 36.0
PLT 239 10^3/ul 150-440
RDW-SD 42.2 fL 37-54
RDW-CV 13.4 % 11.5 – 14.5
PDW 10.1 fL 9.0 – 17.0
MPV 9.7 fL 9.0 – 13.0
PLCR 23.3 % 13.0 – 43.0
PCT 0.24 % 0.17 – 0.35
NLR H 6,9 < 3.13

 Hasil Pemeriksaan Kimia Darah Tanggal 13 September 2022

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan


SGPT 16 U/L < 41
SGOT 20 U/L < 38
Glukosa Sewaktu 77 Mg/dl < 140
Kreatinin Darah 0,7 Mg/dl 0.50-1.50

 Pemeriksaan Imunologi tanggal 13 September 2022 :

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan


Swab Antigen negatif Negatif

 Pemeriksaan USG :-
H. DIAGNOSA MEDIS
G1P000 uk 38-39 Minggu T/H + PK I fase aktif + HDK

I. PENGOBATAN
- Amoxicillin 500mg 3x1
- Asam mefenamat 500mg 3x1

KALA I
I. ANALISA DATA KALA I

DATA FOKUS ANALISIS MASALAH


DS : Kehamilan aterm atau cukup bulan Nyeri Melahirkan
Pasien mengeluh nyeri pada
perut saat adanya kontraksi Teori peregangan, Penurunan placenta,
bertambah, perut bagian bawah Teori prostaglandin, Iritasi mekanik
terasa tertekan.
DO : His (power, passanger, passageway,
Pasien tampak meringis, tampak psikologis)
mengatur posisi untuk
meringankan nyeri, uterus Dilatasi pembukaan serviks
teraba membulat,
P : kontraksi uterus Kala I
Q : seperti diremas
R : dibagian perut kebawah Kontraksi uterus
S : skala 8 (0-10)
T : nyeri hilang timbul Nyeri Melahirkan
His : 2 x 10' ̴ 15''
VT : v/v normal, pembukaan 4
cm, ket (+), kep H II

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi pembukaan serviks ditandai dengan
pasien mengeluh nyeri pada perut saat adanya kontraksi, perut bagian bawah terasa
tertekan, pasien tampak meringis, tampak mengatur posisi untuk meringankan nyeri,
uterus teraba membulat, His : 2 x 10' ̴ 15'', VT : v/v normal, pembukaan 4 cm, ket (+),
kep H II.
II. RENCANA KEPERAWATAN KALA I

No Tgl / Diagnosa Rencana Keperawatan


jam Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional Tindakan
(SDKI)
1 Selasa, Nyeri Setelah diberikan Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
13/09/ melahirkan asuhan keperawatan Observasi Observasi
2022 berhubungan selama 1 x 3 jam  Identifikasi 1. Untuk mengetahui
08.00 dengan diharapkan Tingkat lokasi, lokasi, karakteristik,
WITA dilatasi Nyeri menurun dan karakteristik, durasi, frekuensi,
pembukaan Status Intrapartum durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
serviks membaik kualitas, intensitas nyeri pada pasien
ditandai dengan kriteria hasil : nyeri 2. Untuk mengetahui
dengan pasien Tingkat Nyeri  Identifikasi skala skala nyeri pasien
mengeluh  Keluhan nyeri nyeri 3. Untuk mengetahui
nyeri pada menurun (5)  Identifikasi faktor factor yang dapat
perut saat  Perineum terasa yang memperbearat dan
adanya tertekan menurun memperberat dan memperingan nyeri
kontraksi (5) memperingan yang dialami pasien
bertambah,  Uterus teraba nyeri 4. Untuk mengetahui
perut bagian membulat  Monitor tingkat keberhasilan
bawah terasa menurun (5) keberhasilan daripada terapi
tertekan,  Frekuensi nadi terapi komplementer yang
pasien tampak membaik (5) komplementer sudah dilakkukan
meringis,  Tekanan darah yang sudah pasien
tampak membaik (5) diberikan Terapeutik
mengatur Terapeutik 1. Agar pasien dapat
posisi untuk Status Intrapartum  Berikan tehnik melakukan Teknik
meringankan  Dilatasi serviks nonfarmakologis norfamakologis
nyeri, uterus meningkat (5) untuk mengurangi dalam membantu
teraba  Frekuensi rasa nyeri (mis. meringankan nyeri
membulat, His kontraksi uterus TENS, hypnosis, yang dialaminya
: 2 x 10' ̴ 15'', membaik(5) acupressure, terapi2. Agar dalam
VT : v/v  Periode kontraksi music, menentukan terapi
normal, uterus membaik biofeedback, terapi meredakan nyeri
bukaan 4 cm, (5) pijat, aromaterapi, dapat teratasi dengan
ket (+), kep  Intensitas teknik imajinasi segera dan tidak
H II kontraksi uterus terbimbing, dapat membuat nyeri
membaik (5) kompres pasien semakin
hangat/dingin, memburuk dan
terapi bermain) membuat cedera
 Pertimbangkan pasien
jenis dan sumberEdukasi
nyeri dalam1. Agar pasien paham
pemilihan strategi strategi dalam
meredakan nyeri meredakan nyeri
Edukasi 2. Agar klien dapat
 Jelaskan strategi mengetahui
meredakan nyeri karakteristik nyeri
 Anjurkan dan dapat
memonitor nyeri mengatasinya
secara mandiri dengan mandiri
 Ajarkan teknik3. Agar selain
nonfarmakologis menggunakan obat
untuk mengurangi pasien dapat
rasa nyeri menggunakan
metode lain sebagai
Terapi relaksasi media dalam
Observasi mengurangi rasa
 Identifikasi teknik nyeri
relaksasi yang
pernah efektifTerapi relaksasi
digunakan Observasi
 Identifikasi 1. Untuk mengetahui
kesediaan apakah teknik
kemampuan, dan sebelumnya bisa
penggunaan teknik efektif.
sebelumnya 2. Untuk mengetahui
 Monitor respon apakah pasien sedia,
terhadap terapi dan mampu dalam
relaksasi penggunaan teknik
Terapeutik terapi sebelumnya
 Ciptakan 3. Untuk mengetahui
lingkungan tenang respon pasien dari
dan tanpa terapi yang diberikan
gangguan denganTerapeutik
pencahayaan dan1. Untuk memberikan
suhu ruang kenyamanan kepada
nyaman, jika pasien
memungkinkan 2. Agar pasien dan
 Berikan informasi keluarga dapat
tertulis tentang memahami dan bisa
persiapan dan saling membantu
prosedur teknik dalam melakukan
relaksasi terapi sehingga dapat
 Gunakan pakaian berjalan dengan baik
longgar 3. Untuk
Edukasi mempermudah
 Jelaskan, tujuan, dalam proses dan
manfaat, batasam, membuat pasien
dan jenis relaksasi merasa lebih rileks
yang tersedia (misEdukasi
musik, meditasi,1. Agar pasien
napas dalam, mengetahui Teknik
relaksasi otot relaksasi yang akan
progresif) diberikan
 Jelaskan secara2. Agar pasien
rinci intervensi mengetahui Teknik
relaksasi yang relaksasi yang akan
dipilih diberikan
 Anjurkan 3. Untuk memberikan
mengambil posisi kenyamanan
nyaman tambahan kepada
 Anjurkan rileks pasien
dan merasakan 4. Untuk
sensasi relaksasi mempermudah
 Anjurkan sering pasien proses
mengulang atau pengeluaran janin
melatih teknik yang5. Untuk membuat
dipilih pasien terbiasa dan
 Demonstrasikan mudah
dan latih teknik melakukannya
relaksasi (mis
6. Untuk memberikan
napas dalam,
gambaran cara
peregangan, atau
melakukannya
imajinasi
terbimbing)

III. IMPLEMENTASI KALA I

Tgl/Jam No. Implementasi Respon Paraf/Nama


Dx
Selasa, 1 Menanyakan keadaan pasien DS :
13/09/2022 Pasien mengatakan merasa
08.00 Memeriksa tanda-tanda vital nyeri pada perut yang hilang
WITA pasien timbul, nyeri diarasakan
saat adanya kontraksi. Skala
Menjaga privasi pasien dengan 8 dari 10.
menutup sampiran DO :
Klien tampak meringis,
TD : 140/90 mmHg, N : 80
x/menit, RR : 20x/mnt, S :
36,5oC, DJJ : 136 x/mnt.
Pasien memiliki Riwayat
HDK
Pukul 08.10 1 Mengidentifikasi lokasi, DS :
WITA karakteristik, durasi, frekuensi, Pasien mengatakan belum
kualitas, intensitas nyeri pernah menggunakan teknik
relaksasi dengan pernapasan
Mengidentifikasi skala nyeri
DO :
Mengidentifikasi faktor yang Pasien tampak dapat
memperberat dan menurunkan nyeri dengan
memperingan nyeri Teknik relaksasi napas
tersebut, kontraksi uterus
Mengidentifikasi teknik baik, His terjadi 2 kali
relaksasi yang pernah efektif dalam 10 menit dengan
digunakan durasi 15 detik.
P : kontraksi uterus
Mengidentifikasi kesediaan Q : seperti diremas remas
kemampuan, dan penggunaan dan seperti ingin meneran
teknik sebelumnya
R : perut sampai bagian
bawah perut
Memonitor keberhasilan terapi
S : skala 8 dari 10
komplementer yang sudah
T : hilang timbul
diberikan
VT : V/V N, bukaan 4 cm
ket (+), kep H II
Memonitor kontraksi uterus
Melakukan pengecekan VT/
perkembangan dilatasi serviks
Pukul 08.20 1 Memonitor respon terhadap DS :
WITA terapi relaksasi (nafas dalam) Pasien mengatakan merasa
nyaman dengan posisi yang
Menciptakan lingkungan tenang diberikan dan mengerti
dan tanpa gangguan dengan dengan informasi yang
pencahayaan dan suhu ruang diberikan terkait persiapan
nyaman, mengatur posisi pasien dan prosedur teknik
menjadi miring kiri. relaksasi
DO :
Memberikan informasi tertulis Pasien tampak
tentang persiapan dan prosedur mendengarkan informasi
teknik relaksasi napas dalam yang diberikan terkait
teknik relaksasi. DJJ 140
Mempertimbangkan jenis dan x/menit, His 2 kali dalam 10
sumber nyeri dalam pemilihan menit selama 15 detik
strategi meredakan nyeri

Memonitor DJJ dan His


Pukul 09.00 1 Memberikan teknik DS :
WITA nonfarmakologis (napas dalam) Pasien mengatakan sudah
untuk mengurangi rasa nyeri menggunakan pasien sesuai
yang diarahkan, dan sudah
Mengunakan pakaian longgar paham dengan apa yang
(tidak menggunakan pakaian dijelaskan oleh perawat
dalam, hanya menggunakan DO :
sarung) Pasien tampak mengikuti
arahan yang diberikan
Menjelaskan strategi meredakan dengan menggunakan
nyeri pasien hanya atasan saja
tanpa menggunakan pakaian
Menganjurkan memonitor nyeri dalam dan bagian bawah
secara mandiri hanya di tutupi dengan
selimut, pasien tampak
Menjelaskan, tujuan, manfaat, paham dengan apa yang
batasan, dan jenis relaksasi yang dijelaskan
tersedia (napas dalam)

Menjelaskan secara rinci


intervensi relaksasi nafas dalam
Pukul 09.30 1 Menganjurkan mengambil DS :
WITA posisi nyaman dengan miring ke pasien mengatakan sudah
kiri merasa lebih nyaman namun
masih terasa nyeri
Mengajarkan teknik DO :
nonfarmakologis napas dalam pasien tampak mengikuti
untuk mengatasi saat rasa nyeri arahan yaitu dengan
timbul namun nyeri tidak boleh memposisikan diri miring
sampai hilang kiri untuk memberikan
suplai O2 ke janin, dan
Menganjurkan rileks dan tampak melakukan teknik
merasakan sensasi relaksasi relaksasi yaitu napas dalam
secara berulang ulang, DJJ
Menganjurkan sering 140 x/menit, His 2 kali
mengulang atau melatih teknik dalam 10 menit selama 20
napas dalam detik

Mendemonstrasikan dan melatih


teknik relaksasi (napas dalam
dan mengajarkan cara meneran
yang baik dan benar)

Memonitor DJJ dan His


Pukul 09.45 1 Memonitor DJJ dan His DS : -
WITA DO :
DJJ 140 x/menit, His 2 kali
dalam 10 menit selama 25
detik
Pukul 10.00 1 Memonitor denyut jantung janin DS : -
WITA DO :
Memonitor tingkat nyeri pasien Pasien masih tampak
meringis, skala nyeri 7, DJJ
150 x/menit.
Pukul 10.30 1 Memonitor HIS DS :
WITA Pasien mengatakan
Menganjurkan mengulang atau mengalami rasa ingin
melatih teknik relaksasi napas mengejan dan seperti ingin
dalam BAB dan kontraksi yang
semakin sering dirasakan
Melakukan VT oleh ibu, selain itu pasien
mengatakan terdapat lendir
yang keluar pervaginam.
DO :
Pasien tampak meringis dan
ingin meneran, keluar lendir
pervaginam, terjadi
kontraksi 5 kali dalam 10
menit dengan durasi 50
detik. pasien tampak terus
melakukan teknik napas
dalam, VT : v/v Normal,
Porsio tidak teraba bukaan
lengkap (10 cm) , ket (-),
Kep H III

IV. EVALUASI KALA I

Tgl/Jam No. Evaluasi Paraf


Dx
Selasa, 13 1 S :
September pasien mengatakan nyeri yang dirasakan diperut menjalar ke
2022 punggung dan hingga ke tulang pinggul, nyeri yang dirasakan
Pukul sedikit berkurang setelah dilakukan napas dalam
10.30 O:
WITA Pasien masih tampak meringis, DJJ : 150 x/menit, kontraksi
uterus baik, His 5 kali dalam 10 menit dengan durasi 50 detik,
v/v normal, porsio tidak teraba, bukaan lengkap, ket (-), kep
H III
P (kontraksi uterus), Q (seperti diremas remas dan rasa ingin
BAB), R (dibagian perut sampai ke bagian bawah perut), S
(skala 7 dari 10), T (terus menerus)
A :
Masalah nyeri melahirkan teratasi sebagian
P:
Pertahankan kondisi pasien, dan lanjutkan melakukan
tindakan-tindakan dalam kala II

KALA II
I. ANALISA DATA KALA II
DATA FOKUS ANALISIS MASALAH
DS : Kala II Nyeri Melahirkan
Pasien mengetakan merasa nyeri
pada perut seperti ingin BAB, bagian Pengeluaran janin
perut bawah terasa seperti ditekan
sangat kuat. Tekanan Mekanik

DO :
Pasien tampak meringis, keluar Pada bagian presentasi

keringat dingin sudah tampak akan


adanya pengeluaran janin (kepala Nyeri Melahirkan
janin tampak sedikit menonjol di
mulut vagina), VT : v/v normal,
porsio tidak teraba, bukaan lengkap,
ket (-), teraba kepala denominator
UUK depan, kep H III

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin ditandai dengan pasien
mengetakan merasa nyeri pada perut seperti ingin BAB, bagian perut bawah terasa seperti
ditekan sangat kuat, pasien tampak meringis, keluar keringat dingin, sudah tampak akan
adanya pengeluaran janin (kepala janin tampak sedikit menonjol di mulut vagina), VT :
v/v normal, porsio tidak teraba, bukaan lengkap, ket (-), teraba kepala denominator UUK
depan, kep H III

II. RENCANA KEPERAWATAN KALA II


No Tgl / Diagnosa Rencana Keperawatan
jam Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional Tindakan
(SDKI)
1 Selasa, Nyeri Setelah diberikan Terapi relaksasi Terapi relaksasi
13/09/ melahirkan asuhan keperawatan Observasi Observasi
2022 selama 1 x 20 menit  Monitor respon1. Untuk mengetahui
berhubungan
Pukul
dengan diharapkan Tingkat terhadap terapi respon daripada terapi
10.30
pengeluaran Nyeri menurun dan relaksasi relaksasi yang
WITA
janin Status Intrapartum Terapeutik digunakan
ditandai membaik  Ciptakan lingkunganTerapeutik
dengan dengan kriteria hasil : tenang dan tanpa1. Agar membuat pasien
pasien Tingkat Nyeri gangguan dengan merasa lebih rileks,
mengetakan  Keluhan nyeri pencahayaan dan suhu nyaman dan merasa
merasa nyeri menurun (5) ruang nyaman, jika aman saat diberikan
pada perut  Meringis memungkinkan terapi
seperti ingin menurun (5) Edukasi Edukasi
BAB, bagian  Perineum terasa  Anjurkan mengambil1. Agar pasien saat
perut bawah tertekan menurun posisi nyaman diberikan terapi dan
terasa seperti  Anjurkan rileks dan pada proses melahirkan
ditekan (5) merasakan sensasi merasa nyaman dengan
sangat kuat,  Uterus teraba relaksasi posisi tersebut dan tidak
pasien membulat  Anjurkan sering membahaykan janin
tampak menurun (5) mengulang atau2. Agar pasien merasa
meringis,  Frekuensi nadi melatih teknik yang lebih nyaman saat
keluar membaik (5) dipilih melakukan terapi
keringat  Tekanan darah  Demonstrasikan dan3. Agar klien terbiasa
dingin sudah membaik (5) latih teknik relaksasi melakukan terapi nafas
tampak akan (mis napas dalam, dalam dan bisa secara
adanya Status Intrapartum peregangan, atau spontan melakukan
pengeluaran  Dilatasi serviks imajinasi terbimbing) Teknik tersebut disaat
janin (kepala meningkat (5) merasa nyeri
janin tampak  Perdarahan 4. Agar pasien dapat
sedikit vagina memperagakan Teknik
menonjol di menurun(5) tersebut dan jika ada
mulut  Nyeri dengan yang salah segera
vagina), kontraksi diperbaiki oleh perawat
VT : v/v menurun (5)
normal,  Frekuensi
porsio tidak kontraksi uterus
teraba, membaik(5)
bukaan  Periode kontraksi
lengkap, ket uterus membaik
(-), teraba (5)
kepala  Intensitas
denom UUK kontraksi uterus
depan, kep membaik (5)
H III,

III. IMPLEMENTASI KALA II


Tgl/Jam No. Implementasi Evaluasi Paraf/
Dx Nama
selasa, 13 1 Melakukan pemeriksaan VT DS : -
september Pasien mengatakan rasa ingin
2022 Monitor DJJ meneran semakin kuat
Pukul DO :
10.35 Melakukan pengkajian nyeri Pasien tampak meringis sampai
WITA sedikit mencengkram tangan
suami, skala nyeri 8 dari 10, DJJ
: 140 x/menit, His 5 kali dalam
10 menit durasi 50 detik
VT : V/V normal, bukaan
lengkap (10 cm)
Pukul 1 Monitor respon terhadap terapi DS : -
10.40 relaksasi DO :
WITA Pasien tampak meringis dan
Menciptakan lingkungan tenang sedang meneran dengan sekuat
dan tanpa gangguan dengan tenaga dan dibantu dengan
pencahayaan dan suhu ruang teknik pernapasan, memberikan
nyaman ruang bagi pasien agar tidak
merasa panas, memberikan
privasi dengan menutup
sampiran.
Pukul 1 Menganjurkan mengambil DS : -
10.45 posisi nyaman yaitu posisi DO :
WITA litotomi Pasien tampak mengikuti arahan
dari bidan, pasien diberikan
Menganjurkan rileks dan arahan bagaimana cara
merasakan sensasi relaksasi mengeran yang baik dan benar
yaitu mengambil nafas dari
Menganjurkan sering hidung dan mengeluarkan
mengulang atau melatih teknik melalui mulut sehingga tidak
yang dipilih kelelahan, memberitahukan
kepada suami agar memberikan
Mendemonstrasikan dan semangat kepada pasien dan
melatih teknik relaksasi napas membantu kontraksi dengan
dalam dan mengejan yang benar memilin puting susu ibu, pasien
dan kuat tampak dapat mengatur nafas
dengan teknik nafas dalam
Pukul 1 Mengobservasi dokter DS : -
10.55 melakukan episiotomy agar DO :
WITA jalan lahir bayi menjadi lebar Tampak luka episiotomi sekitar
10 cm, pasien sedikit kelelahan
Mengobservasi dokter dalam saat bayi keluar, wajah pasien
pengeluaran bayi (menarik bayi tampak bahagia, bayi perempuan
dan melakukan sanggah susur) lahir segera menangis BB 3100,
gerak bayi aktif, kulit bayi
Melakukan perawatan bayi baru tampak jaringan lemak dan
lahir (bayi baru lahir) kemerahan, APGAR skor 10,

Melakukan klem pada kedua


sesi tali pusat (yang mengarah
ke ibu dan yang mengerak ke
bayi) kemudian memotongnya.
Pukul 1 Memonitor tanda-tanda vital DS : -
11.00 pasien DO :
WITA Pasien tampak mengatur napas,
Mengukur BB, LK, LD, PB, LP dan tampak memberikan IMD
bayi pada bayinya, TD : 130/90
mmHg, N : 80 x/menit, RR 24
Mengukur nadi, suhu, dan RR x/menit, S : 36,5oC,
bayi BB/PB :3100 gr/52 cm,
LK/LD/LP : 34 cm/ 33 cm/32
cm, HR bayi: 140 x/menit, RR
bayi: 40 x/menit, Suhu bayi :
36,5oC
Pukul 1 Menganjurkan melatih teknik DS : -
11.05 relaksasi napas dalam DO :
WITA Pasien tampak melakukan
Menutup tali pusat bayi dengan Teknik relaksasi nafas dalam
kas steril dengan wajah yang bahagia
walaupun sedikit kelelahan,
Memakaikan pakaian bayi dan suami pasien tampak selalu
membedong bayi menemani pasien, bayi bergerak
dengan aktif, tali pusat sudah
tampak tertutup dengan kas
steril

IV. EVALUASI KALA II


Tgl/Jam No. Evaluasi Paraf
Dx
Selasa, 13 1 S: Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang, dan merasa senang
September karena bayi dapat lahir dengan selamat dan sehat, pasien mengatakan
2022 perut sudah tidak terasa penuh dan abgian vagina yg di robek masih
Pukul terasa nyeri sedikit saat dijarit
11.05 O:
WITA Pasien tampak sudah tidak meringis, wajah tampak bahagia, selama
persalinan kontraksi uterus pasien baik, tanda-tanda vital ibu = , TD :
130/90 mmHg, N : 80 x/menit, RR 24 x/menit, S : 36,5oC, BB/PB :
3100 gr/51 cm, LK/LD/LP : 34 cm/ 33 cm/ 32 cm, HR bayi: 140
x/menit, RR bayi: 40 x/menit, Suhu bayi : 36,5oC
A:
Masalah nyeri melahirkan teratasi
P:
Pertahankan kondisi pasien dan lanjutkan manajemen aktif kala III

KALA III
I. ANALISA DATA KALA III

DATA FOKUS ANALISIS MASALAH


DS : Kala III Risiko Perdarahan
Pasien mengatakan merasa sedikit
lelah, dan masih merasa adanya Penurunan hormone progesterone
kontraksi dan estrogen
DO :
Pasien tampak kelelahan, kontraksi Pengeluaran plasenta
uterus baik, TFU sepusat, terdapat
tali pusat di vulva, kandung kemih Atonia uteri
kosong, terdapat darah yang keluar
Uterus tidak berkontraksi

Risiko Perdarahan

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Risiko perdarahan dibuktikan dengan faktor risiko trauma persalinan

II. RENCANA KEPERAWATAN KALA III


No Tgl / Diagnosa Rencana Keperawatan
jam Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional Tindakan
(SDKI)
1 13/09/ Risiko Setelah dilakukan Pencegahan Pencegahan
2022 perdarahan asuhan keperawatan Pendarahan Pendarahan
Pukul dibuktikan selama 1 x 15 menit Observasi Observasi
11.05 dengan maka diharapkan  Monitor tanda 1. Untuk mengetahui
WITA faktor risiko Status Pascapartum dan gejala bila ada perdarahan
trauma membaik dan pendarahan Terapeutik
persalinan Tingkat Terapeutik 1. Untuk mencegah
Pendaharahan  Pertahankan bed terjadinya perdarahan
menurun dengan drest selama Edukasi
kriteria hasil : pendarahan 1. Untuk
Edukasi memberikan informasi
Status Pascapartum  Jelaskan tanda kepada pasien tentang
 Pemulihan dan gejala perdarahan perdarahan
Perineum meningkat  Anjurkan segera 2. Untuk mencegah
(5) melapor jika terjadi dan meminimlakan
 Pemulihan kemungkinan
Insisi meningkat (5) pendarahan perdarahan
 Laserasi
menurun (5)
 Keletihan
menurun (5)

Tingkat
Pendaharahan
 Pedarahan
vagina menurun (5)
 Tekanan darah
membaik (5)
 Denyut nadi
apical membaik (5)
 Suhu tubuh
membaik (5)

III. IMPLEMENTASI KALA III


Tgl/Jam No. Implementasi Evaluasi Paraf/
Dx Nama
13/09/2022 1 Memonitor kondisi pasien DS :
pukul setelah melahirkan bayinya Pasien mengatakan merasa
11.10 sedikit lelah setelah melahirkan,
WITA Monitor tanda dan gejala nyeri sedikit berukurang, merasa
pendarahan lega dan senanga karena bayi
lahir dengan selamat dan sehat

Menyuntikan oksitosin ke pada DO :

pasien. pasien tampak kelelahan, wajah


pasien tampak senang, pasien
tampak memberikan IMD
kepada bayinya, kontraksi uterus
baik, TFU sepusat
Pukul 1 Menempatkan klem pada DS : -
11.15 ujung tali pusat ± 5 cm dari DO :
WITA vulva Klem sudah terdapat pada ujung
tali pusat ± 5 cm dari vulva,
Melakukan PTT (Peregangan plasenta telah lahir di pukul
Tali Pusat terkendali) serta 04.15 WITA dengan keadaan
mengeluarkan plasenta lengkap, kortiledon tidak ada
perlahan hingga semua bagian yang tertinggal di dalam,
dari plasenta keluar terdapat semburan darah
sebanyak 150 cc
Melakukan pengecekan
kelengkapan plasenta yang
telah lahir.
Pukul 1 Menjelaskan tanda dan gejala DS :
11.20 perdarahan Pasien mengatakan akan
WITA melaporkan jika terjadi tanda
Menganjurkan segera melapor dan gejala perdarahan
jika terjadi pendarahan DO :
Pasien tampak sudah paham dan
mematuhi apa yang dianjurkan
oleh tenaga medis
Pukul 1 Memonitor kondisi dan tanda- DS :
11.25 tanda vital pasien mengatakan terasa nyeri
WITA pada daerah perineum
DO :
Pasien tampak sedikit kelelahan
dan sedikit meringis, TD :
120/70 mmHg, N : 80 x/menit,
RR : 20 x/mnt, S : 36,5oC

IV. EVALUASI KALA III


Tgl/Jam No. Evaluasi Paraf
Dx
Rabu. 13 1 S :
september Pasien mengatakn merasa sedikit nyeri pada daerah perineumnya
2022 O :
pukul Pasien tampak sedikit kelelahan, perdarahan pervagina 150 cc,
11.25 plasenta lahir lengkap, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah
WITA pusat, tidak terdapat tanda dan gejala perdarahan, TD : 120/70
mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/mnt, S : 36,5oC
O:
Masalah risiko perdarahan teratasi
P :
Pertahankan kondisi pasien dan lanjutkan tindakan-tindakan pada
kala IV

KALA IV
I. ANALISA DATA KALA IV
DATA FOKUS ANALISIS MASALAH
DS : Kala IV Risiko Perdarahan
Pasien mengatakan merasa nyeri
pada vagina, dan merasa ada darah Uterus tidak berkontraksi
yang keluar dari vagina
DO : Risiko Perdarahan
klien tampak sedikit meringis, sedikit
kelelahan, terdapat perdarahan
pervagina 150cc, TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus baik, terdapat
luka hecting pada vagina, lokhea
rubra, tidak terdapat tanda REEDA
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :
1. Risiko perdarahan dibuktikan dengan faktor risiko trauma persalinan
II. RENCANA KEPERAWATAN KALA IV
N Tgl / Diagnosa Rencana Keperawatan
o jam Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional Tidanakn
(SDKI)
1 Selasa, Risiko Setelah dilakukan Perawatan Perawatan
13/09/ perdarahan asuhan keperawatan Pascapersalinan Pascapersalinan
2022 dibuktikan selama 1 x 2 jam maka Observasi Observasi
pukul dengan diharapkan Tingkat  Monitor tanda-tanda 1. Untuk mengetahui
11.30 faktor risiko Perdaharahan vital tanda-tanda vital
WITA trauma menurun dan Status  Monitor keadaan pasien apakah masih
persalinan Pascapartum lokia (mis.warna, dalam batas normal
membaik dengan jumlah, bau dan atau tidak
kriteria hasil : bekuan) 2. Utnuk mengetahui
apakah lokia sesuai
 Periksa perineum
Tingkat Perdaharahan dengan ketentuan
atau robekan
 Pedarahan vagina lokia atau terdapat
(kemerahan,edema,
menurun (5) penyimpangan
ekimosis,
 Tekanan darah 3. Untuk mengetahui
pengeluaran,
membaik (5) apakah terdapat
penyatuan jahitan)
 Denyut nadi apical tanda REEDA pada
 Monitor nyeri
membaik (5) perineum sehingga
 Monitor tanda homan
 Suhu tubuh jika terdapat REEDA
 Identifikasi
membaik (5) maka dapat dengan
kemampuan ibu
segera diatasi,
merawat bayi
Status Pascapartum 4. Untuk mengetahui
Terapeutik
 Pemulihan  Kosongkan kandung
karakteristik nyeri
dan jika parah dapat
Perineum kemih sebelum
segera diatasi
meningkat (5) pemeriksaan
5. Untuk mengetahui
 Pemulihan Insisi  Masase fundus
meningkat (5) sampai kontraksi apakah pasien

 Aktivitas Fisik kuat, jika perlu mampu atau tidak


 Dukung ibu untuk dalam merawat
meningkat (5)
melakukan ambulasi bayinya
 Nyeri insisi
dini Terapeutik
menurun (5)
 Berikan kenyaman 1. Untuk mengetahui
 Perdarahan pada ibu tinggi fundus uteri
pervagina menurun pasien setelah
 Fasilitasi ibu
(5) persalinan apakah
berkemih secara
 Laserasi menurun normal sudah dalam batas

(5) normal
 Fasilitasi ikatan tali
kasih ibu dan bayi 2. Untuk mencegah
 Keletihan menurun
terjadinya perdarahan
(5) secara optimal
3. Agar membantu
Edukasi
 Jumlah lochea pasien dalam
 Jelaskan tanda
membaik (5) mencegah infeksi
bahaya nifas pada
 Warna lochea
ibu dan keluarga
perineum,
membaik (5) melancarkan
 Jelaskan
pengeluarkan lokia,
pemeriksaan pada
meningkatkan
ibu dan bayi secara
kelancaran peredaran
rutin
darah sehingga
 Ajarkan perawatan
mempercepat
perineum yang tepat
pengeluaran asi.
 Ajarkan ibu
4. Untuk mempercepat
mengatasi nyeri
pemulihan kondisi
secara
dan untuk
nonfarmakologis
meghindari
(mis.teknik distraksi,
terjadinya perdarahan
imajinasi)
5. Agar terjalin rasa
kasih sayang atau
Pencegahan Pendarahan
ikatan kasih antara
Observasi
ibu dan bayinya dan
 Monitor tanda dan
semakin kuat.
gejala pendarahan Edukasi
Terapeutik 1. Agar pasien dapat
 Pertahankan bed drest mengetahui jika
selama pendarahan terdapat tanda
Edukasi bahaya nifas segera
 Jelaskan tanda dan melaporkan ke
gejala perdarahan perawat atau segera
 Anjurkan segera ke pelayanan
melapor jika terjadi kesehatan
pendarahan 2. Agar ibu dan bayi
selalu dalam kondisi
yang sehat dan
mengetahui
kesehatan sangatlah
penting.
3. Agar pasien dapat
membersihkan
perineumnya dengan
benar sehingga tidak
menimbulkan risiko
infeksi
4. Agar pasien dapat
secara mandiri
mengatasi nyerinya
tanpa menggunakan
obat atau tindakan
medis.

Pencegahan Pendarahan
Observasi
1. Untuk mengetahui bila
ada perdarahan
Terapeutik
1. Untuk mencegah
terjadinya perdarahan
Edukasi
1. Untuk memberikan
informasi kepada pasien
tentang perdarahan
2. Untuk mencegah dan
meminimlakan
kemungkinan
perdarahan

III. IMPLEMENTASI KALA IV


Tgl/Jam No. Implementasi Evaluasi Paraf/
Dx Nama
Selasa, 1 Memonitor kondisi dan tanda DS :
13/09/2022 tanda vital pasien setiap 15 pasien mengatakan terasa nyeri
pukul menit (selama 1 jam pertama pada daerah vagina
11.35 setelah persalinan) DO : TD : 130/90 mmHg, N : 80
WITA x/menit, RR: 20 x/menit, S :
Monitor keadaan lokia 36,5oC, skala nyeri 6, TFU 2 jari
(mis.warna, jumlah, bau dan dibawah pusat, kontraksi uterus
bekuan) baik, kandung kemih tampak
kosong, terdapat perdarahan

Memeriksa perineum atau pervagina setelah pengeluaran


robekan (kemerahan, edema, placenta sebanyak 150cc.

ekimosis, pengeluaran, Lochea Rubra (terdapat

penyatuan jahitan) gumpalan kecil, bau amis,


jumlah sedikit), tidak ada tanda
homan, ibu tampak dapat
Monitor nyeri
merawat bayinya didukung oleh
suaminya.
Monitor tanda homan

Mengidentifikasi kemampuan
ibu merawat bayi
Pukul 1,2 Monitor tanda dan gejala DS :
11.40 pendarahan pasien mengatakan masih terasa
WITA ada darah yang keluar
Masase fundus sampai DO :
kontraksi kuat, jika perlu pasien tampak memegangi
daerah perut bagian bawah, tidak
Memberi dukungan ibu untuk terdapat tanda dan gejala
melakukan ambulasi dini (untuk terjadinya perdarahan, pasien
mencegah terjadinya mengatakan belum ada
perdarahan) keinginan berkemih, kontraksi
uterus baik, pasien tampak

Memberikan kenyaman pada memberikan IMD dan ASI

ibu (dengan memberikan waktu kepada bayinya.


untuk beistirahat dan posisi
litotomi atau miring kiri/kanan)

Memfasilitasi ibu berkemih


secara normal

Memfasilitasi ikatan tali kasih


ibu dan bayi secara optimal
(IMD dan memberikan ASI)
Pukul 1 Memonitor kondisi dan tanda DS :
11.45 tanda vital pasien setiap 15 Pasien mengatakan senang
WITA menit (selama 1 jam pertama sudah dapat melewati masa
setelah persalinan) persalinan sesuai dengan yang
diharapkan
DO :
TD : 120/80 mmHg, N : 80
x/menit, RR: 20 x/menit, S :
36,5oC, TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus baik,
kandung kemih tampak kosong,
Lochea Rubra, tidak terdapat
tanda REEDA
Pukul 1 Memonitor kondisi dan tanda DS :
12.00 tanda vital pasien setiap 15 DO :
WITA menit (selama 1 jam pertama TD : 120/80 mmHg, N : 80
setelah persalinan) x/menit, RR: 20 x/menit, S :
36,5oC, TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus baik,
kandung kemih tampak kosong,
tidak terdapat tanda REEDA
Pukul 1 Memberikan bayi kepada ibu DS :
12.05 agar diberikan ASI DO : (Dedi)
WITA Pasien tampak senang dan
mengajak berbicara bayinya, dan
memberikan ASI kepada
bayinya.
Pukul 1 Menganjurkan ibu untuk DS : -
02.10 mengenakan pakaian yang DO : (Dedi)
WITA aman dan nyaman misalnya Pasien tampak sedang
menggunakan daster mengenakan pakaian dibantu
oleh suaminya
Pukul 1 Memonitor kondisi dan tanda DS :
12.15 tanda vital pasien setiap 30 Pasien mengatakan sudah lebih (Dedi)
WITA menit (selama 1 jam kedua baik, dan sudah BAK, pasien
setelah persalinan) mengatakan sudah mengerti dan
akan memeriksakan bayinya dan
Menjelaskan tanda bahaya nifas dirinya secara rutin.
pada ibu dan keluarga DO :
(pembengkakan pada seluruh Pasien tampak kooperatif dan
badan, adanya perdarahan, sudah bisa berjalan namun
demam, pembengkakan pada dengan hati-hati, terdapat jahitan
payudara dan adanya episiotomy, TD : 120/80 mmHg,
kemerahan) N : 80 x/menit, RR: 20 x/menit,
S : 36,5oC, TFU 2 jari dibawah
Menjelaskan pemeriksaan pada pusat, kontraksi uterus baik,
ibu dan bayi secara rutin kandung kemih tidak penuh,
(minimal 4 kali selama masa terdapat perdarahan pervagina
nifas 42 hari) sebanyak 50cc. Lochea Rubra,
tidak terdapat tanda REEDA,

Mengajarkan perawatan
perineum yang tepat (dengan
membersihkan setelah BAK
dengan kain yang bersih,
menjaga agar perineum tidak
lembab)

IV. EVALUASI KALA IV


Tgl/Jam No. Evaluasi Paraf
Dx
Selasa, 13 1 S:
September Pasien mengatakan sudah lebih baik dan dapat beraktivitas dengan
2022 baik namun dengan hati-hati karena pada daerah vagina masih
pukul terasa nyeri (skala nyeri 4)
12.15 O:
WITA Pasien tampak sudah dapat beraktivitas berjalan, TD : 120/80
mmHg, N : 80 x/menit, RR: 20 x/menit, S : 36,5oC, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih tidak penuh,
terdapat perdarahan pervagina sebanyak ± 200cc. Lochea Rubra,
tidak terdapat tanda REEDA, tidak terdapat tanda homan.
A:
Masalah risiko perdarahan teratasi
P:
Pertahankan kondisi pasien, pasien dipindahkan keruang rawat
Canigara

Anda mungkin juga menyukai