A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal
03 Desember 2020 di Ruang poli klinik RSUD Wangaya Denpasar dengan
teknik wawancara, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi
PENGUMPULAN DATA
2. Keluhan utama
1. Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Nyeri dan keluar cairan dari daerah jahitan episiotomy
3. Riwayat Obstetri
1. Riwayat Menstruasi
Menarche : umur 15 th Siklus: (√ ) teratur ( ) tidak
Banyaknya : Tidak terhitung Lama 5-7 hari
Keluhan : Klien mengatakan nyeri pada saat menstruasi
HPHT : 19 Februari 2020
TP : 26 November 2020
2. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali Lama 2 Tahun
3. Riwayat Kontrasepsi
Akseptor KB : - Jenis : -Lama : -
Masalah :-
2) Riwayat Persalinan
Pasien pada tanggal 25 November 2020 pukul 20.00 mengalami sakit perut yang hilang
timbul. Pasien langsung dibawa ke RSUD Wangaya Denpasar oleh suami dan
kluarganya. Sesampainya di RSUD Wangaya Denpasar pasien segera dibawa ke ruang
VK untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanju. Hasil pemeriksaan yaitu TD : 120/80
mmHg, Suhu : 36,5oC, RR : 18x/menit, Nadi : 82x/menit. DJJ : 140x/m, His (-), TFU : 2
Jari dibawah pusar
2
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Imunisasi
Pasien mengatakan sudah mendapatkan imunisasi lengkap
2. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi makanan maupun obat-obatan.
3. Riwayat Kecelakaan
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan berat.
4. Riwayat Dirawat Di RS
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di RS sebelumnya
5. Riwayat Pemakaian Obat
Pasien mengatakan hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter selama
kehamilan
3. Eliminasi
Sebelum Pengkajian :
BAK : sebelum dan selama hamil pasien tidak mengalami gangguan eleminasi dan penyaqkit
ISK. Namun saat hamil pasien lebih sering BAK 5-8x/hari berwarna kekuningan.
BAB : selama hamil pasien mengatakan BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi lembek
warna kekuningan dan bau khas feses.
Saat Pengkajian :
BAK : pasien mengatakan sudah BAK ± 2 kali sejak tadi pagi, warna kekuningan.
BAB : pasien mengatakan belum BAB pagi ini.
3
5. Istirahat dan Tidur
Sebelum Pengkajian :
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan istirahat hanya saja saat mendekati persalinan
lebih sering terbangun karena merasa bayinya menendang-nendang dengan keras.
Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan tidak dapat istirahat dan tidur dengan nyenyak karena sakit yang
dirasakan pada derah jaritan episiotomy dan perineumnya.
6. Kebersihan Diri
Sebelum Pengkajian :
Pasien mengatakan biasa mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, gosok gigi, keramas 2 hari
sekali, dan mengganti pakaian setiap hari
Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan sebelum datang kr RS sudah mandi.
8. Rasa Nyaman
Sebelum Pengkajian :
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan rasa nyaman.
Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan nyeri pada bagian jahitan episiotomy dan nyeri pada area perineum
dengan skala 6.
9. Rasa Aman
Sebelum Pengkajian :
Pasien mengatakan tidak mengalami rasa aman.
Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini.
17. Rekreasi
Sebelum Pengkajian :
Pasien mengatakan sesekali melakukan rekreasi bersama suami dan kluarganya
Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan tidsak dapat berekreasi dengan keadaannya saat ini.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Kesadaran : Baik(compos mentis)GCS : E 4 M 5 V 6
b. Head to toe
1) Kepala :
Bentuk simetris, rambut hitam lurus, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan.
2) Mata :
Bentuk simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, pupil isokor, refleksi pupil baik,
tidak ada nyeri tekan.
3) Hidung :
Tidak ada lesi, tidak ada ingus berlebih dihidung, tidak ada nyeri dan tidak ada luka.
4) Telinga :
Tidak ada penumpukan cairan berlebih ditelinga, tidak ada nyeri, tidak ada lesi dan
pendengaran baik.
5) Mulut :
Gigi bersih, mukosa bibir sedikit kering, lidah bersih, dan tidak ada sariawan.
6) Leher :
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan
7) Thorax:
Payudara :
Bentuk simetris, bersih dan puting mengalami hiperpigmentasi, puting susu
menonjol keluar.
Paru : Vesikular
8) Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi.
Atas :
2. Data Bayi
Pasien mengatakan anaknya lahir dengan normal tidak ada gangguan dan kekurangan apapun.
Warna kulit tampak kemerahan, saat lahir bayi menangis spontan, apgar skor 9.
Berat badan : 3500 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar kepala : 33 cm
Lingkar dada : 35 cm
Detak jantung : 120 kali/menit
Frekuensi pernapasan : 50 kali/menit
ANALISA DATA
ANALISA MASALAH
1. Nyeri akut
P : Nyeri akut
E : Dilatasi serviks, luka perineum dan jaritan episiotomy.
S : Pasien mengatakan nyeri pada daerah jaritan episiotomy dan nyeri di area perineum
setelah melahirkan hari ke 7. Nyeri bertambah saat pasien bergerak, skala nyeri 6, terdapat
luka jaritan pada episiotomy, pasien tampak meringis kesakitan dan memejamkan matanya
saat menggerakkan kakinya.
Proses terjadinya :
Adanya trauma jaringan akibat pembedahan pada perineum dan adanya jaritan pada daerah
episiotomy sehingga dapat menyebabkan timbulnya nyeri pada area perineum dan daerah
jaritan epysiotomy. Dilatasi serviks tersebut dapat menyebabkan rusaknya jaringan.
Akibat bila tidak ditanggulangi :
Nyeri yang tidak ditanggulangi dapat mempengaruhi dan mengganggu
istirahat tidur pasien. Apabila pasien mengalami gangguan pola tidur
selanjutnya dapat mengganggu aktivitas pasien.
2. Resiko infeksi
P : Resiko Infeksi
E : efek prosedur invasive (liuka insisi post partum pada perineum dan
jaitan epysiotomi)
S : Pasien mengatakan keluar cairan dari daerah jahitan episiotomy dan tampak adanya
cairan yang keluar dari daerah jaritan episiotomy, Suhu : 38oC
Proses terjadinya :
Adanya pembedahan pada perineum dan adanya jahitan episiotomy sehingga dapat
menyebabkan terjadinya infeksi karena luka insisi ini adalah salah satu tempat masuknya
organism/kuman, dan dapat menjadi media yang baik bagi kuman untuk berkembang biak.
Bila hal ini tidak ditunjang dengan perawatan luka yang baik maka akan dapat menyebabkan
infeksi sehingga perlu dilakukan perawatan secara teratur agar kuman tidak masuk dan
berkembang biak untuk mencegah terjadinya infeksi.
Akibat bila tidak ditanggulangi:
Akan terjadi infeski yang dapat memperlambat proses penyembuhan. Apabila infeksi meluas
dan tidak ditangani pada akhirnya dapat menyebabkan syok sepatik.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (Dilatasi serviks, luka
perineum dan jaritan episiotomy) yang ditandai dengan Pasien mengatakan
nyeri pada daerah jaritan episiotomy dan nyeri di area perineum setelah
melahirkan hari ke 7. Nyeri bertambah saat pasien bergerak, skala nyeri 6,
terdapat luka jaritan pada episiotomy, pasien tampak meringis kesakitan dan
memejamkan matanya saat menggerakkan kakinya.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasive (luka insisi post
partum pada perineum dan jaitan epysiotomi) yang ditandai dengan Pasien
mengatakan keluar cairan dari daerah jahitan episiotomy dan tampak adanya
cairan yang keluar dari daerah jaritan episiotomy, Suhu : 38oC
B. PERENCANAAN
PRIORITAS MASALAH
Masalah keperawatan berdasarkan prioritas
1) Resiko infeksi b/d efek prosedur invasive (luka insisi post partum pada perineum dan jaitan
epysiotomi).
2) Nyeri akut b/d agen pencedera fisik (Dilatasi serviks, luka perineum dan jaritan episiotomy).
RENCANA KEPERAWATAN
No Hari/Tgl/ Diagnosa Tujuan & Intervensi Rasional
Jam Keperawatan Kriteria Hasil
1. Kamis,03 Resiko infeksi Setelah diberikan 1. Observasi 1. Mengeta
Desember b/d efek prosedur asuhan TTV hui
2020 invasive (luka keperawatan keadaan
insisi post selama 1x4 jam umum
08.30 Wita partum pada diharapkan tanda- pasien
perineum dan tanda infeksi dapat 2. Observasi 2. Mengeta
jaitan berkurang dan tanda- hui
epysiotomi) yang dapat teratasi tanda tanda-
d/d Pasien dengan kriteria infeksi tanda
mengatakan hasil : infeksi
keluar cairan dari 1. Melaporkan 3. Lakukan 3. Mencega
daerah jahitan bahwa tidak perawatan h
episiotomy dan keluar cairan luka terjadiny
tampak adanya dari daerah a infeksi
cairan yang jahitan
keluar dari episiotomy 4. Berikan 4. Mencega
daerah jaritan 2. Melaporkan edukasi h
episiotomy, bahwa terkait bertamba
Suhu : 38oC badannya tidak perawatan h parahya
demam lagi daerah keadaan
3. Klien bebas jahitan infeksi
dari tanda dan episiotomy
gejala infeksi dengan
baik dan
benar
5. Koloabora 5. Memperc
si dalam epat
pemberian pemuliha
terapi n dan
dokter tindakan
- Paracetam untuk
ol 3x1 kondisi
- Analgesik pasien
3x1
- Antibiotik
3x1
C. IMPLEMENTASI
D. EVALUASI
13.00 Wita Nyeri akut b/d kondisi pembedahan d/d S : - Pasien mengatakan
Pasien mengatakan nyeri pada daerah skala nyerinya sudah
jaritan episiotomy dan nyeri di area mulai berkurang. Skala
perineum setelah melahirkan hari ke 7. nyeri pasien saat ini 2
Nyeri bertambah saat pasien bergerak, O : - Pasien tampak sesekali
skala nyeri 6, terdapat luka jaritan pada meringis ketika
episiotomy, pasien tampak meringis menggerakkan kakinya
kesakitan dan memejamkan matanya saat dan ekspresi wajah
menggerakkan kakinya pasien sudah lebih
relaks
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi
pasien.
E. CATATAN PERKEMBANGAN ( Setiap hari dibuat)
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Kamis,03 Resiko infeksi b/d kerusakan integritas S : - Pasien mengatakan
Desember 2020 kulit d/d Pasien mengatakan keluar cairan yang keluar
cairan dari daerah jahitan episiotomy sudah berkurang
13.00 Wita dan tampak adanya cairan yang keluar O : - Cairan yang keluar dari
dari daerah jaritan episiotomy, Suhu : daerah jahitan
38oC episiotomy sudah
berkurang
-Suhu 36,7oC
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi
pasien
S : - Pasien mengatakan
13.00 Wita Nyeri akut b/d kondisi pembedahan d/d skala nyerinya sudah
Pasien mengatakan nyeri pada daerah mulai berkurang. Skala
jaritan episiotomy dan nyeri di area nyeri pasien saat ini 2
perineum setelah melahirkan hari ke 7. O : - Pasien tampak sesekali
Nyeri bertambah saat pasien bergerak, meringis ketika
skala nyeri 6, terdapat luka jaritan pada menggerakkan kakinya
episiotomy, pasien tampak meringis dan ekspresi wajah
kesakitan dan memejamkan matanya pasien sudah lebih
saat menggerakkan kakinya relaks
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi
pasien