Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN POST SC + MOW

DI RUANG BOUGENVIL RS BHAKTI WIRATAMTAMA SEMARANG

Disusun oleh :

Mila Zaskia

1603053

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2017/2018
I. PENGKAJIAN DATA
Riwayat Keperawatan
A. Biodata
1. Biodata Klien
Nama klien : Ny. S
Umur : 35 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Semarang
Tanggal pasien datang: 02 Januari 2019
Tanggal pengkajian : 03 Januari 2019
Diagnosa medis : Sectio Caesarea+MOW

2. Biodata penanggung jawab


Nama : Tn. R
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Semarang
B. Riwayat kesehatan Umum
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri.
P : nyeri luka jahitan muncul ketika bergerak dan kadang spontan, Q :
seperti teriris, R : abdomen, S : 7 , T : timbul saat bergerak/ berganti posisi
klien tampak meringis sambil mengusap-usap perutnya.
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan selama kehamilan ini selalu memeriksakan
kehamilannya di poli kandungan RS Tugurejo. Pada saat periksa yang
terakhir dokter poli kandungan menganjurkan klien untuk opname di RS
Tugurejo sebelum muncul kenceng-kenceng karena klien sudah dua kali
menjalani operasi caesar. Klien dirawat di ruang Bougenville kelas III.
Karena klien akan menjalani operasi caesar yang ketiga maka dokter
menyarankan untuk dilakukan tindakan MOW (steril), klien bersedia
dilakukan SC dan MOW.

3. Riwayat kesehatan dahulu


Klien mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit DM,
jantung, asma dan hipertensi. Klien mengatakan sudah pernah dua kali
menjalani operasi caesar.

4. Riwayat kesehatan keluarga (Genogram)

Keterangan
Laki-laki

perempuan

meninggal

pasien

tinggal dalam satu rumah


Di dalam keluarga klien tidak terdapat riwayat serotinus, bayi
kembar, bayi bayi besar, anak kedua lahir premature (38minggu) dan
meninggal pada usia 12 bulan karena sakit muntaber.
5. Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi baik alergi debu, makanan
ataupun cuaca. Tidak ditemukan alergi pada obat.
6. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan
Klien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang dapat
mengganggu kesehatannya.
7. Riwayat sosial
Klien mengatakan hubungan dengan masyarakat baik, tidak ada
masalah dengan masyarakat tempat tinggalnya.
8. Personal hygiene
Sebelum sakit selama sakit
Mandi 2x sehari belum pernah
Gosok gigi 2x sehari belum pernah
Cuci rambut 2 hari sekali belum pernah
Potong kuku 1x seminggu belum pernah
Ganti pakaian sehari sekali sehari sekali
Masalah/ keluhan: tidak ada keluhan
9. Riwayat keperawatan untuk pola nutrisi-metabolik (porsi dan jenis)
Klien mengatakan sebelum operasi makan 3x sehari, porsi sedang,
dengan nasi, lauk pauk, sayur, kadang-kadang buah, dan minum air putih
7-8 gelas/hari. Setelah operasi klien belum memiliki nafsu makan, makan
malam cuma habis satu sendok. Minum banyak.
Masalah/keluhan: Tidak nafsu makan.
10. Riwayat keperawatan untuk pola eliminasi
Klien mengatakan sebelum sakit BAB lancar setiap hari, selama
hamil ini BAB 2 hari sekali, konsistensi lunak, tidak ada masalah dalam
BAB. Sebelum sakit BAK 4-6 x/ hari, warna kuning jernih. Selama sakit
BAK ±1000 cc/hr, tidak ada masalah/keluhan dan tidak terasa nyeri, warna
kuning jernih. Selama sakit belum pernah BAB.
11. Riwayat keperawatan untuk pola aktivitas latihan
Saat hamil :
Klien mengatakan pada saat hamil usia 1-7 bulan klien masih
mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri. Namun memasuki usia
kehamilan 8 bulan klien sudah mulai mengurangi aktivitasnya. Klien
dibantu suami dan ibu mertua dalam mengerjakan pekerjaan rumah.
Setelah melahirkan :
Klien mengatakan setelah melahirkan susah beraktivitas, karena
sakit pada daerah jahitannya semakin sakit jika untuk beraktivitas.
Klien tampak lemas
12. Istirahat atau Tidur
Saat hamil
Tidur siang : kadang-kadang, lamanya 1,5 jam. Tidur pukul 13.30-
15.00
Tidur malam : kurang lebih 8 jam, tidur mulai pukul 21.00-05.00
Setelah melahirkan
Tidur siang : Belum tidur siang
Tidur malam : Belum tidur malam.
Masalah/keluhan : tidak ada.
13. Pengetahuan tentang nifas
Klien mengatakan sudah tahu tentang bagaimana melakukan
perawatan setelah melakukan persalinan, termasuk dalam merawat bayi
dan bagaimana dalam memberikan ASI-nya, klien tahu tentang kebutuhan
nutrisi pada ibu nifas.
Klien mengatakan pada persalinan yang pertama dan kedua,
bayinya diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Bulan berikutnya bayinya
diberikan makanan tambahan lain hingga usia 1 tahun. Pada persalinan ini
klien mengatakan juga akan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
14. Adaptasi psikologis terhadap kelahiran bayi, meliputi :
Letting in, tanda : klien masih mengeluh sakit dan belum
menanyakan bayinya. Klien masih fokus dengan yang dirasakannya
sendiri. Keluarga klien mendukung dan mendampingi klien selama klien
dalam fase pulih dari anestesi dan merasakan nyeri.
15. Riwayat keperawatan untuk nilai/kepercayaan
Klien mengatakan tidak dapat melakukan ibadah sholat lima waktu
seperti biasanya dikarenakan masih dalam masa nifas.
1. Riwayat kebidanan Obstetrik
Status Obstetrik : G 3 P 3 A 0
1. Riwayat menstruasi
Menarche : pada usia 13 tahun
Lama haid : 7 hari
Siklus haid : 28 hari
Jumlah : sehari 2x ganti pembalut
Keluhan : tidak ada
2. Riwayat pernikahan
Status : Menikah
Umur waktu menikah yang pertama kali : 23 tahun
Berapa kali menikah : 1x
Lama menikah dengan suami yang sekarang : 10 tahun.
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No Umur JK Kondisi Kehamilan Persalinan Nifas
saat ini
1 9 th Lk Sehat Usia Ditolong di Klien menyusui
masih kehamilan RS dengan bayinya hingga
sekolah 9bulan tidak SC, kondisi umur 1 tahun.
kelas 4 SD ada masalah bayi saat Mulai diberi
dalam lahir makanan tambahan
kehamilann langsung pada bayi usia 6
ya menangis, bulan. Tidak ada
masalah dalam
masa nifas klien.
2 1 th Pr meninggal Usia Ditolong di Klien menyusui
dunia kehamilan RS dengan bayinya hingga
38 minggu SC karena umur 1 tahun.
terjadi Mulai diberi
pengapuran makanan tambahan
plasenta, pada bayi usia 6
bulan

Klien mengatakan ini adalah kehamilan ketiga, klien selalu rutin


memeriksakan kehamilannya sejak hamil anak pertama hingga yang ketiga
ini ke dokter kandungan. Anak pertama lahir dengan SC karena panggul
sempit, anak kedua juga lahir dengan SC karena pengapuran plasenta, dan
anak ketiga secara otomatis dilahirkan dengan SC karena sudah dua kali
SC sebelumnya.

4. Riwayat KB
Klien mengatakan sebelumnya menggunakan KB suntik dengan jangka
waktu satu bulan.
5. Riwayat Kehamilan sekarang
Klien mengatakan hari pertama haid terakhir 28 Maret 2017, Hari
perkiraan lahir 03 Desember 2018. Usia kehamilan saat ini 40 minggu.
Klien selalu mengunjungi ANC tepat waktu.
6. Riwayat persalinan sekarang
Jenis persalinan : SC
Penolong : dr. SpOG dan perawat
Tempat : Ruang IBS RS Bhakti Wiratamtama Semarang
Proses dan lama persalinan : Klien menjalani SC selama ± 45 menit
Masalah persalinan :-
Kondisi bayi : Bayi perempuan, BB 2900 gr, PB : 47 cm,
tidak ada kelainan
2. Pemeriksaan Fisik
1. Parameter umum
Kesadaran : composmentis
Keadaan Umum: agak lemah
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 37ºC
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/ menit
2. Pemeriksaan fisik
Kepala
Inspeksi : Rambut berwarna hitam, distribusi rambut rata, rambut
tidak rontok, tidak tampak benjolan/luka di kepala.
Palpasi : Tidak teraba benjolan/luka di kepala
Muka
Inspeksi : Tidak tampak cloasma gravidarum, tidak pucat.
Palpasi : Tidak teraba benjolan/luka, tidak ada nyeri tekan
Mata
Inspeksi : Mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva anemis, sklera
putih, tidak tampak lingkar gelap di bawah kelopak mata.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Hidung
Inspeksi : tampak 2 lubang hidung sama besar dan simetris, lubang
hidung tampak bersih.
Palpasi : Kartilago nasalis elastis.
Penciuman : Klien mampu membedakan bau-bauan
Telinga
Inspeksi : lubang telinga bersih tidak ada serumen, simetris kanan
dan kiri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Pendengaran : masih berfungsi dengan baik
Mulut
Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
Dada
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, pengembangan dada sama antara
kanan dan kiri
Palpasi : getaran dinding dada sama, konfigurasi dada 1: 2
Perkusi: terdengar sonor pada paru-paru dan pekak pada area jantung
Auskultasi : vesikuler pada paru-paru dan bunyi jantung I, II terdengar
reguler
Payudara
Inspeksi : bentuk simetris, nampak hiperpigmentasi areola, puting
payudara agak kecil
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ASI belum keluar
Abdomen
Inspeksi : tampak strie gravidarum, terlihat luka post operasi tertutup
kassa.
Auskultasi : terdengar bising usus kuadran kanan bawah 5 x/mnt,
kanan atas 3 x/mnt, kiri atas 2 x/mnt, kiri bawah 1 x/mnt.
Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, uterus teraba keras.
Perkusi : tympani
Genitalia dan Anus
Inspeksi : Tampak selang kateter di genetalia, bersih, urine bag
berisi 150 cc, PPV normal.
Ekstremitas atas dan bawah
Atas : Terpasang infuse RL 20 tts/mnt di tangan kiri , teraba
hangat, tangan kanan dan kiri tidak tampak edema, capilary refill 2 detik,
tidak ada keterbatasan gerak sendi.
Bawah : tidak tampak edema, capilary refill 2 detik, tidak ada
varises, ada keterbatasan gerak akibat nyeri.
Kulit
inspeksi : tidak sianosis, tidak kering
palpasi : teraba hangat, turgor kulit baik < 3 detik
3. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Leukosit 17.26 10^3/uL (nilai normal 3.6 – 11)
2. Terapi
Per oral:
Cefadroxil
Metilergometrin
Asam mefenamat
Per IV :
Ceftriaxone
Asam traneksamat
Ketorolac
Metronidazol

II. PENGELOMPOKAN DATA


Data Subyektif
1. Klien mengatakan nyeri
P : nyeri luka jahitan muncul ketika bergerak dan kadang spontan, Q :
seperti teriris, R : abdomen, S : 7 , T : timbul saat bergerak/ berganti posisi
2. Klien mengatakan tidak nafsu makan
3. Klien mengatakan makan malam cuma habis satu sendok
4. Klien mengatakan setelah melahirkan susah beraktivitas, karena sakit pada
daerah jahitannya semakin sakit jika untuk beraktivitas
5. Klien mengatakan setelah melahirkan susah beraktivitas, karena sakit pada
daerah jahitannya semakin sakit jika untuk beraktivitas
Data Obyektif
1. Klien tampak meringis sambil mengusap-usap perutnya
2. Klien tampak lemas
3. Terlihat luka post operasi tertutup kassa
4. Tekanan darah 100/70 mmHg
5. Nadi 88 x/ menit
6. Leukosit 17.26 10^3/uL

III. ANALISA DATA


No Data Fokus Problem Etiologi
.
1. DS : Nyeri Terputusnya
Klien mengatakan nyeri kontinuitas
P : nyeri luka jahitan muncul jaringan
ketika bergerak dan kadang sekunder akibat
spontan, Q : seperti teriris, R : pembedahan
abdomen, S : 7 , T : timbul saat (SC)
bergerak/ berganti posisi.
DO :
Klien tampak meringis sambil
mengusap-usap perutnya

2. DS: Gangguan Nyeri pada luka


Klien mengatakan setelah mobilitas fisik insisi
melahirkan susah beraktivitas,
karena sakit pada daerah
jahitannya semakin sakit jika
untuk beraktivitas.
DO:
Klien tampak lemas
Klien tampak meringis sambil
mengusap-usap perutnya

IV. PRIORITAS MASALAH


1. Nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan sekunder akibat pembedahan
(SC)
2. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri pada luka insisi

V. INTERVENSI
Tgl/ No. Rencana tujuan dan Intervensi Rasional paraf
jam Dx kriteria hasil
19.00 1 Setelah dilakukan 1. Pantau TTV 1. Peningkatan
tindakan keperawatan nyeri dapat
selama 3x 24 jam, meningkatkan
diharapkan klien dapat nilai tanda-
mengontrol nyeri atau tanda vital.
nyeri hilang. Kriteria 2. Berikan posisi 2. Posisi yang
hasil : yang nyaman nyaman dapat
Klien melaporkan menurunkan
sudah tidak merasakan ketegangan
nyeri lagi, klien tampak sehingga dapat
rileks, tidak tampak mengeluarkan
menahan nyeri jika hormon
bergerak, skala 0-3, endorphine
TTV dalam rentang sebagai anestesi
normal. natural dari
tubuh.
3. Ajarkan klien 3. Distraksi dapat
manajemen mengalihkan
nyeri dengan konsentrasi atau
teknik distraksi fokus klien
atau relaksasi. terhadap rasa
sakit.
Sedangkan
relaksasi dapat
menstimulus
tubuh untuk
mengeluarkan
hormon
endorphine.
4. Berikan 4. Lingkungan
lingkungan yang nyaman
yang nyaman. dapat
menurunkan
ketegangan
yang dapat
meningkatkan
vasokontriksi
pembuluh
darah.
5. Anjurkan klien 5. Aktivitas berat
untuk dapat
mengurangi meningkatkan
aktivitas yang tingkat nyeri.
berlebihan.
6. Kolaborasi, 6. Obat analgesik
berikan obat dapat
analgesik menurunkan
nyeri
19.00 2. Setelah dilakukan 1. Bina hubungan 1. Menciptakan
tindakan keperawatan saling percaya hubungan saling
selama 2X24 jam di dengan klien percaya antara
harapkan pasien dapat dan keluarga pasien dan
menunjukkan perawat.
peningkatan mobilitas 2. Bantu pasien 2. Mempertahanka
dengan kriteria hasil latihan gerak n kekuatan otot
klien menunjukkan aktif dan mobilisasi.
dapat mengubah posisi
(duduk, berdiri, miring 3. Obsevasi TTV 3. Untuk
kanan, miring kiri) mengetahui
dapat berjalan sendiri kondisi pasien
ke kamar mandi, dan mengetahui
menggendong bayi, perkembangan
menyusui bayi. pasien serta
menentukan
tindakan
selanjutnya.
4. Kolaborasi 4. Memberi terapi
dengan secara tepat,
fisioterapi yang diharapkan
dalam program dapat
latihan. mempercepat
proses
penyembuhan
pasien.

VI. CATATAN PERKEMBANGAN


Tgl/ No. Implementasi Respon Klien Paraf
jam Dx
03 1dan 2 Menanyakan keluhan klien S : klien mengatakan nyeri
januari P : nyeri luka jahitan muncul
2019 ketika bergerak dan kadang
19.00 spontan, Q : seperti teriris, R :
abdomen, S : 7 , T : timbul
saat bergerak/ berganti posisi.
O: Klien tampak meringis
sambil mengusap-usap
perutnya

20.45 1 Mengukur tanda-tanda vital S : klien mengatakan bersedia


klien diukur ttv
O : TD 100/70 mmHg, N 88
x/mnt, Suhu 37ºC, Rr 20
x/mnt

20.50 1 Mengajarkan dan menganjurkan S : klien mengatakan bersedia


klien tentang napas dalam untuk diajarkan nafas dalam
sebagai mengontrol nyeri O : Klien dapat mengikuti
arahan, dan dapat
mempraktikan nafas dalam
dengan benar

21.10 1 Memberikan posisi yang S : Klien mengatakan bersedia


nyaman mengikuti anjuran
O : Klien tampak paham
dengan anjuran

21.45 2 Menganjurkan klien untuk S : klien bersedia belajar


belajar menggerak-gerakan kaki menggerak-gerakan kaki
O : klien nampak berusaha
menggerak-gerakan kaki, kaki
sudah dapat bergerak

04
januari 1 Memberikan posisi nyaman bagi S : klien bersedia dirapikan
2019 klien dengan merapikan tempat tempat tidurnya
08.45 tidurnya O : klien nampak bedrest dan
nyaman

09.10 1 Menanyakan keluhan klien S : klien mengatakan masih


nyeri
O : nyeri luka jahitan muncul
ketika diam lalu akan
bergerak, Q : nyeri terasa
seperti teriris dan seperti di
remas pada daerah perut, R :
nyeri terasa pada luka jahitan
yang terdapat pada abdomen,
S : skala 5, T : timbul saat
bergerak/ berganti posisi.
O : klien berbicara dengan
tenang

2 Mengajarkan klien duduk S : klien mengatakan sudah


bisa duduk di bed, tapi masih
sakit kalau untuk berjalan.
O : klien terduduk di bed

1 Mengajarkan teknik nafas dalam S : klien mengatakan akan


menggunakan nafas dalam
untuk mengontrol nyeri
O : klien nampak sedang tidak
nyeri
10.00 1 dan2 Mengajarkan klien untuk S : klien bersedia untuk
bergerak-gerak diukur ttv
O : TD 130/90 mmHg, N 80x,
suhu 37’C, Rr 20 x/mnt

10.35 1 Mengajarkan teknik nafas dalam S : klien mengatakan sudah


mulai mempunyai selera
makan. Makan siang habis ¾
porsi
O:
11.05 1dan 2
Mengukur ttv klien S : klien mengatakan bersedia
diinjeksi obat.
O : klien kooperatif
1

11.05 Memberikan injeksi obat S : klien mengatakan bersedia


ketorolac 30mg dan asam diinjeksi obat.
traneksamat 500mg O : klien kooperatif

05 1dan 2 Mengobservasi keadaan klien, S: klien mengatakan bersedia


januari mengukur TTV diukur TTV
2019 O: TD 120/80 mmHg, S 37ºc,
08.30 N 90x/ menit, RR 20x/menit

08.45 1 Mengobservasi nyeri klien S: klien mengatakan nyerinya


masih sedikit terasa
O: skala nyeri 3, ekspresi
nampak rileks

09.10 2 Menanyakan kemampuan gerak S : klien mengatakan sudah


klien bisa berjalan-jalan disekitar
ruangan
O : infus dan DC terlihat
sudah tidak terpasang

VII. EVALUASI
Nama : Ny. S No. RM : 119856
Umur : 35 tahun DX. Medis : post op SC+MOW
Tgl/ No Evaluasi Keperawatan Paraf
jam Dx
03 1 S : klien mengatakan nyeri P : nyeri luka jahitan
januari muncul ketika bergerak dan kadang spontan, Q : seperti
2019 teriris, R : abdomen, S : 7 , T : timbul saat bergerak/
19.00 berganti posisi.
O: Klien tampak meringis sambil mengusap-usap
perutnya
A : masalah nyeri belum teratasi
P : observasi skala nyeri, anjurkan teknik nafas dalam,
kolaborasi pemberian obat untuk nyeri

2 S : Klien mengatakan susah beraktivitas, karena sakit


pada daerah jahitannya semakin sakit jika untuk
beraktivitas.
O : klien nampak lemas
A : masalah mobilitas fisik belum teratasi
P : anjurkan klien berganti posisi tidur setiap 1 jam
sekali, dan belajar menggerak-gerakkan kakinya

04 1 S : klien mengatakan masih nyeri tapi sudah berkurang


januari P : nyeri luka jahitan muncul ketika bergerak, Q :
2019 seperti teriris, R : abdomen, S : 5 , T : timbul saat
08.00 bergerak/ berganti posisi.
O: Klien terlihat lebih rileks daripada kemarin
A : masalah nyeri belum teratasi
P : observasi skala nyeri, anjurkan teknik nafas dalam,
kolaborasi pemberian obat untuk nyeri

2 S : Klien mengatakan sudah bisa duduk tapi masih


belum kuat untuk berjalan
O : klien nampak terduduk di bed
A : masalah mobilitas fisik belum teratasi
P : anjurkan klien belajar berdiri dan berjalan secara
bertahap

05 1 S : klien mengatakan sedikit rasa nyeri P : nyeri luka


januari jahitan muncul ketika bergerak, Q : senut-senut, R :
2019 abdomen, S : 3 , T : timbul saat bergerak.
08.00 O: Klien terlihat rileks
A : masalah nyeri teratasi sebagian
P : observasi skala nyeri, anjurkan teknik nafas dalam,
kolaborasi pemberian obat untuk nyeri

2 S : Klien mengatakan sudah bisa berjalan-jalan di


sekitar ruangan
O : klien nampak rileks
A : masalah mobilitas fisik teratasi
P : pertahankan kondisi klien

Anda mungkin juga menyukai