Disusun oleh :
Mila Zaskia
1603053
Keterangan
Laki-laki
perempuan
meninggal
pasien
4. Riwayat KB
Klien mengatakan sebelumnya menggunakan KB suntik dengan jangka
waktu satu bulan.
5. Riwayat Kehamilan sekarang
Klien mengatakan hari pertama haid terakhir 28 Maret 2017, Hari
perkiraan lahir 03 Desember 2018. Usia kehamilan saat ini 40 minggu.
Klien selalu mengunjungi ANC tepat waktu.
6. Riwayat persalinan sekarang
Jenis persalinan : SC
Penolong : dr. SpOG dan perawat
Tempat : Ruang IBS RS Bhakti Wiratamtama Semarang
Proses dan lama persalinan : Klien menjalani SC selama ± 45 menit
Masalah persalinan :-
Kondisi bayi : Bayi perempuan, BB 2900 gr, PB : 47 cm,
tidak ada kelainan
2. Pemeriksaan Fisik
1. Parameter umum
Kesadaran : composmentis
Keadaan Umum: agak lemah
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 37ºC
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/ menit
2. Pemeriksaan fisik
Kepala
Inspeksi : Rambut berwarna hitam, distribusi rambut rata, rambut
tidak rontok, tidak tampak benjolan/luka di kepala.
Palpasi : Tidak teraba benjolan/luka di kepala
Muka
Inspeksi : Tidak tampak cloasma gravidarum, tidak pucat.
Palpasi : Tidak teraba benjolan/luka, tidak ada nyeri tekan
Mata
Inspeksi : Mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva anemis, sklera
putih, tidak tampak lingkar gelap di bawah kelopak mata.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Hidung
Inspeksi : tampak 2 lubang hidung sama besar dan simetris, lubang
hidung tampak bersih.
Palpasi : Kartilago nasalis elastis.
Penciuman : Klien mampu membedakan bau-bauan
Telinga
Inspeksi : lubang telinga bersih tidak ada serumen, simetris kanan
dan kiri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Pendengaran : masih berfungsi dengan baik
Mulut
Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi
Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
Dada
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, pengembangan dada sama antara
kanan dan kiri
Palpasi : getaran dinding dada sama, konfigurasi dada 1: 2
Perkusi: terdengar sonor pada paru-paru dan pekak pada area jantung
Auskultasi : vesikuler pada paru-paru dan bunyi jantung I, II terdengar
reguler
Payudara
Inspeksi : bentuk simetris, nampak hiperpigmentasi areola, puting
payudara agak kecil
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ASI belum keluar
Abdomen
Inspeksi : tampak strie gravidarum, terlihat luka post operasi tertutup
kassa.
Auskultasi : terdengar bising usus kuadran kanan bawah 5 x/mnt,
kanan atas 3 x/mnt, kiri atas 2 x/mnt, kiri bawah 1 x/mnt.
Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, uterus teraba keras.
Perkusi : tympani
Genitalia dan Anus
Inspeksi : Tampak selang kateter di genetalia, bersih, urine bag
berisi 150 cc, PPV normal.
Ekstremitas atas dan bawah
Atas : Terpasang infuse RL 20 tts/mnt di tangan kiri , teraba
hangat, tangan kanan dan kiri tidak tampak edema, capilary refill 2 detik,
tidak ada keterbatasan gerak sendi.
Bawah : tidak tampak edema, capilary refill 2 detik, tidak ada
varises, ada keterbatasan gerak akibat nyeri.
Kulit
inspeksi : tidak sianosis, tidak kering
palpasi : teraba hangat, turgor kulit baik < 3 detik
3. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Leukosit 17.26 10^3/uL (nilai normal 3.6 – 11)
2. Terapi
Per oral:
Cefadroxil
Metilergometrin
Asam mefenamat
Per IV :
Ceftriaxone
Asam traneksamat
Ketorolac
Metronidazol
V. INTERVENSI
Tgl/ No. Rencana tujuan dan Intervensi Rasional paraf
jam Dx kriteria hasil
19.00 1 Setelah dilakukan 1. Pantau TTV 1. Peningkatan
tindakan keperawatan nyeri dapat
selama 3x 24 jam, meningkatkan
diharapkan klien dapat nilai tanda-
mengontrol nyeri atau tanda vital.
nyeri hilang. Kriteria 2. Berikan posisi 2. Posisi yang
hasil : yang nyaman nyaman dapat
Klien melaporkan menurunkan
sudah tidak merasakan ketegangan
nyeri lagi, klien tampak sehingga dapat
rileks, tidak tampak mengeluarkan
menahan nyeri jika hormon
bergerak, skala 0-3, endorphine
TTV dalam rentang sebagai anestesi
normal. natural dari
tubuh.
3. Ajarkan klien 3. Distraksi dapat
manajemen mengalihkan
nyeri dengan konsentrasi atau
teknik distraksi fokus klien
atau relaksasi. terhadap rasa
sakit.
Sedangkan
relaksasi dapat
menstimulus
tubuh untuk
mengeluarkan
hormon
endorphine.
4. Berikan 4. Lingkungan
lingkungan yang nyaman
yang nyaman. dapat
menurunkan
ketegangan
yang dapat
meningkatkan
vasokontriksi
pembuluh
darah.
5. Anjurkan klien 5. Aktivitas berat
untuk dapat
mengurangi meningkatkan
aktivitas yang tingkat nyeri.
berlebihan.
6. Kolaborasi, 6. Obat analgesik
berikan obat dapat
analgesik menurunkan
nyeri
19.00 2. Setelah dilakukan 1. Bina hubungan 1. Menciptakan
tindakan keperawatan saling percaya hubungan saling
selama 2X24 jam di dengan klien percaya antara
harapkan pasien dapat dan keluarga pasien dan
menunjukkan perawat.
peningkatan mobilitas 2. Bantu pasien 2. Mempertahanka
dengan kriteria hasil latihan gerak n kekuatan otot
klien menunjukkan aktif dan mobilisasi.
dapat mengubah posisi
(duduk, berdiri, miring 3. Obsevasi TTV 3. Untuk
kanan, miring kiri) mengetahui
dapat berjalan sendiri kondisi pasien
ke kamar mandi, dan mengetahui
menggendong bayi, perkembangan
menyusui bayi. pasien serta
menentukan
tindakan
selanjutnya.
4. Kolaborasi 4. Memberi terapi
dengan secara tepat,
fisioterapi yang diharapkan
dalam program dapat
latihan. mempercepat
proses
penyembuhan
pasien.
04
januari 1 Memberikan posisi nyaman bagi S : klien bersedia dirapikan
2019 klien dengan merapikan tempat tempat tidurnya
08.45 tidurnya O : klien nampak bedrest dan
nyaman
VII. EVALUASI
Nama : Ny. S No. RM : 119856
Umur : 35 tahun DX. Medis : post op SC+MOW
Tgl/ No Evaluasi Keperawatan Paraf
jam Dx
03 1 S : klien mengatakan nyeri P : nyeri luka jahitan
januari muncul ketika bergerak dan kadang spontan, Q : seperti
2019 teriris, R : abdomen, S : 7 , T : timbul saat bergerak/
19.00 berganti posisi.
O: Klien tampak meringis sambil mengusap-usap
perutnya
A : masalah nyeri belum teratasi
P : observasi skala nyeri, anjurkan teknik nafas dalam,
kolaborasi pemberian obat untuk nyeri