Anda di halaman 1dari 26

OLEH ;

 Proses yg membantu seseorang untuk


belajar menyelesaikan masalah emosi,
interpersonal dan pengambilan
keputusan

 Membantu klien menolong diri sendiri

 Dapat dilakukan perorangan,


pasangan/keluarga
Membantu individu untuk berperan
sendiri dalam hidupnya dengan :
•Mengembangkan kemampuan untuk
mengambil keputusan bijak dan
realistik
•Menuntun perilaku mereka.
•Memberikan informasi
 Mengarahkan,
menyarankan
 Memberi nasehat
 Obrolan
 Interogasi
 Pengakuan
 Doa, harapan
 Tersedia waktu
 Penerimaan klien dan berorintasi kepada
klien
 Mudah di Jangkau (Accessibility)
 Confidentiality ( rasa nyaman)
 Full time counselor yang berlatar belakang
psikologi&ilmuwan psikologi (psychiatrists,
family therapist, psikologi terapan) yang
sudah mengikuti pelatihan VCT dengan
standart WHO.
 Profesional dari kalangan perawat, pekerja
sosial, & dokter.
 Community-based dan PLWHA yang sudah
terlatih (Peer).
KONSELING EDUKASI KESEHATAN

Rahasia Tidak rahasia

Biasanya tatap muka, proses Kelompok kecil atau besar


seorang ke seorang atau
kelompok kecil
Membangkitkan emosi kuat baik Emosi netral
pada konselor maupun klien
Sasaran terfokus dg tujuan Umum
tertentu dan spesifik Focussed,
specific & goal targeted

Ministry of Health and Family Welfare (2001) Government of India HIV Testing Manual National AIDS Control Organization
KONSELING EDUKASI KESEHATAN

Informasi digunakan untuk Informasi digunakan untuk


mengubah sikap dan meningkatkan pengetahuan dan
memotivasi perubahan perilaku mengedukasi
Berorientasi pada isu Orientasi pada isi

Dasarnya adalah kebutuhan Dasarnya adalah kebutuhan


klien masyarakat

Ministry of Health and Family Welfare (2001) Government of India HIV Testing Manual National AIDS Control Organization
 Konseling HIV/AIDS bersifat komunikasi
rahasia antara klien dan konselor bertujuan
meningkatkan kemampuan menghadapi
stres dan menentukan pilihan pribadi
berkaitan dengan HIV/AIDS.
 Proses konseling termasuk evaluasi risiko
penularan HIV, memfasilitasi perubahan
perilaku, dan evaluasi mekanisme
coping/penyesuaian diri ketika klien
menghadapi hasil tes (+)

World Health Organisation


 Konseling pencegahan dan perubahan
perilaku dapat mencegah penularan
 Diagnosis HIV mempunyai banyak dampak –
psikologik, sosial, fisik dan spiritual.
 HIV merupakan penyakit yang mengancam
kehidupan dan terapinya seumur hidup.
KONSELOR VCT KLIEN

SETUJU TAK
TES SETUJU

LABORATORIUM
Pemeriksaan &
Ambil darah
Kirim hasil kpd
Kirim oleh/ a.n Dr
pengirim
Merupakan kegiatan konseling bersifat sukarela
dan rahasia, yang dilakukan sebelum dan sesudah
tes HIV
Dlm SK Menko Kesra
No.9/Kep/Menko/Kesra/VI/1994 tgl 16 juni
1994 ttg strategi penanggulangan Aids di
Indonesia
“ Test untuk diagnosis HIV selalu harus
secara sukarela, hasilnya dirahasiakan, dan
disertai dengan konseling sebelum dan
sesudah
• Tujuan: agar klien paham semua aspek
testing, dari segi teknik, medis, sosial,
psikologis, hukum dan kemungkinan semua
hasil test
• Memahami HIV/AIDS
• Memberikan semua informasi dibutuhkan
• Menjelaskan dan membuat persetujuan
tertulis
• Menilai tingkat kerawanan klien
• Mengkaji kemampuan klien menerima hasil
• Menjalin hubungan untuk pasca-test
konseling
 Klien memahami manfaat tes
 Klien dapat menilai risiko dan memahami
masalahnya sendiri
 Kecemasan klien menurun
 Klien dapat membuat rencana hidup sesuai
dengan apa yang dialaminya
 Klien memahami arti tes dan memutuskan
tes atau tidak
 Motivasi melaksanakan tes: sukarela VS paksaan
 Interpretasi hasil
◦ Penapisan/skrining vs konfirmasi
◦ Tanpa gejala vs gejala nyata
◦ Tidak dapat sembuh (HIV) namun dapat diobati (infeksi
oportunistik)
 Estimasi hasil. Assessment risiko bukan harapan
akan hasil, periode jendela
 Membuat rencana jika didapatkan hasil. Apa yang
harus dilakukan bila positif atau negatif
 Membuat keputusan: melakukan tes atau tidak
 Penerimaan Klien
 Informasikan pada klien pelayanan
tanpa nama ( Anonimus )
 Pastikan klien datang tepat waktu dan
usahakan klien tidak menunggu
 Jelaskan tentang prosedur VCT
 Buat RM dengan pengkodean sendiri.
 Periksa ulang nomor kode klien
 Perkenalan dan arahan
 Membangun kepercayaan klien pada konselor
 Alasan kunjungan dan klarifikasi mitos HIV
 Penilaian resiko
 Memberian pengetahuan
VCT SEBAGAI TITIK AWAL

Menerima keadaan
Merencanakan untuk terinfeksi HIV Merencanakan
perubahan
masa depan
perilaku a

Membantu
Penyetaraan Voluntary
mengurangi
HIV/AIDS Counseling
STIGMA
Test

Memfasilitasi akses
Memfasilitasi kegiatan pelayanan sosial o
pencegahan
Memfasilitasi akses
pelayanan medis e Sumber: WHO, adapted
Saya yang bertanda tangan dibawah ini telah
mengerti tentang HIV / AIDS, memahami prosedur
pemeriksaan dan tahu segala akibat yang
mungkin timbul dari diketahuinya status HIV saya,
serta telah diberikan konseling dengan baik, maka
saya :
. Bersedia / Tidak bersedia diperiksa HIV
. Bersedia / Tidak bersedia diberitahu statusnya
. Bersedia / Tidak bersedia dibuka statusnya
Yg memberi pernyataan saksi/
konselor/petugas
 HASIL TEST NEGATIF
◦ Arti dari test negatif dan periode jendela
◦ Evaluasi perubahan perilaku
 HASIL TEST POSITIF
◦ Sampaikan secara tepat, pribadi dan rahasia
◦ Berikan peluang mencerna berita hasil test
◦ Atasi / berikan dukungan psikologis
◦ Informasi cara mengisi sisa hidup yang positif
 HASIL TEST MERAGUKAN
◦ Berikan pengertian arti meragukan
◦ Dukungan psikologis selama menunggu test-ulang
(kadang lebih buruk reaksinya dari yang positif)
 HASIL TES NEGATIF
◦ Klien memahami arti periode jendela
◦ Klien membuat keputusan akan tes ulang atau tidak,
kapan waktu tepat untuk mengulang
◦ Klien dapat mengembangkan pedoman praktis bagi
dirinya untuk mengurangi risiko melalui perilakunya
 HASIL TES POSITIF
◦ Klien memahami dan menerima hasil tes secara
tepat
◦ Klien dapat menurunkan masalah psikologis dan
emosi karena hasil tes
◦ Klien dapat menyesuaikan kondisi dirinya dengan
infeksi dn menyusun pemecahan masalah serta
dapat menikmati hidup
◦ Klien dapat mengembangkan pedoman praktis bagi
dirinya untuk mengurangi risiko melaui perilakunya
 Menilai situasi psikososial klien terkini
 Menilai kembali pemahaman klien
 Membacakan hasil
 Dukung emosi klien
 Manajemen pemecahan masalah
 Rangkuman langkah-langkah pemeriksaan:
◦ Bila hasil penapisan normal / tidak normal.
◦ Bi;a hasil tes konfirmasi negatif atau positif
 Sampaikan hasilnya, tahap demi tahap seperti
di atas, sampaikan dengan tenang, kontak
mata, ringkas dan ucapkan secara datar.
Sesekali sebutlah nama, kemudian teruskan
kalimatnya.
 Berhentilah bicara, perhatiakan klien, setelah
kalimat berikut: “…… Hasil tes darah
konfirmasi menunjukan hasil positif”
 Seperti telah kita bicarakan, tes HIV dilakukan
dalam 2 tahap
 Tahap pertama adalah penapisan, dengan dua
kemungkinan hasilnya : normal atau tidak
normal
◦ Jika hasilnya normal, kita tidak melanjutkan tes
◦ Jika hasilnya abnormal, kita lanjutkan tes konfirmasi
 Hasil tes konfirmasi dapat negati atau positif
◦ Bila negatif, artinya infeksi tidak ditemukan
◦ Bila positif, artinya infeksi HIV berada dalam tubuh
anda
◦ Cukup jelas?....................................
 Sesudah kita ambil darahnya dan diperiksa, maka
hasilnya seperti ini Tuan ….. Hasil pada tahap
pertama: abnormal, Tuan ….
 Setelah kita tes ulang: melalui tes konfirmasi,
hasilnya positif, Tuan …,
(BERHENTILAH BICARA DAN TETAPLAH HENING)
 BERSIAP:
◦ Dukung emosi klien: ventilasi dan mendorong klien bicara lebih
lanjut
◦ Manajemen pemecahan masalah: gali masalah, pahami dan
pahamkan klien, susun rencana

Anda mungkin juga menyukai