Ministry of Health and Family Welfare (2001) Government of India HIV Testing Manual National AIDS Control Organization
KONSELING EDUKASI KESEHATAN
Ministry of Health and Family Welfare (2001) Government of India HIV Testing Manual National AIDS Control Organization
Konseling HIV/AIDS bersifat komunikasi
rahasia antara klien dan konselor bertujuan
meningkatkan kemampuan menghadapi
stres dan menentukan pilihan pribadi
berkaitan dengan HIV/AIDS.
Proses konseling termasuk evaluasi risiko
penularan HIV, memfasilitasi perubahan
perilaku, dan evaluasi mekanisme
coping/penyesuaian diri ketika klien
menghadapi hasil tes (+)
SETUJU TAK
TES SETUJU
LABORATORIUM
Pemeriksaan &
Ambil darah
Kirim hasil kpd
Kirim oleh/ a.n Dr
pengirim
Merupakan kegiatan konseling bersifat sukarela
dan rahasia, yang dilakukan sebelum dan sesudah
tes HIV
Dlm SK Menko Kesra
No.9/Kep/Menko/Kesra/VI/1994 tgl 16 juni
1994 ttg strategi penanggulangan Aids di
Indonesia
“ Test untuk diagnosis HIV selalu harus
secara sukarela, hasilnya dirahasiakan, dan
disertai dengan konseling sebelum dan
sesudah
• Tujuan: agar klien paham semua aspek
testing, dari segi teknik, medis, sosial,
psikologis, hukum dan kemungkinan semua
hasil test
• Memahami HIV/AIDS
• Memberikan semua informasi dibutuhkan
• Menjelaskan dan membuat persetujuan
tertulis
• Menilai tingkat kerawanan klien
• Mengkaji kemampuan klien menerima hasil
• Menjalin hubungan untuk pasca-test
konseling
Klien memahami manfaat tes
Klien dapat menilai risiko dan memahami
masalahnya sendiri
Kecemasan klien menurun
Klien dapat membuat rencana hidup sesuai
dengan apa yang dialaminya
Klien memahami arti tes dan memutuskan
tes atau tidak
Motivasi melaksanakan tes: sukarela VS paksaan
Interpretasi hasil
◦ Penapisan/skrining vs konfirmasi
◦ Tanpa gejala vs gejala nyata
◦ Tidak dapat sembuh (HIV) namun dapat diobati (infeksi
oportunistik)
Estimasi hasil. Assessment risiko bukan harapan
akan hasil, periode jendela
Membuat rencana jika didapatkan hasil. Apa yang
harus dilakukan bila positif atau negatif
Membuat keputusan: melakukan tes atau tidak
Penerimaan Klien
Informasikan pada klien pelayanan
tanpa nama ( Anonimus )
Pastikan klien datang tepat waktu dan
usahakan klien tidak menunggu
Jelaskan tentang prosedur VCT
Buat RM dengan pengkodean sendiri.
Periksa ulang nomor kode klien
Perkenalan dan arahan
Membangun kepercayaan klien pada konselor
Alasan kunjungan dan klarifikasi mitos HIV
Penilaian resiko
Memberian pengetahuan
VCT SEBAGAI TITIK AWAL
Menerima keadaan
Merencanakan untuk terinfeksi HIV Merencanakan
perubahan
masa depan
perilaku a
Membantu
Penyetaraan Voluntary
mengurangi
HIV/AIDS Counseling
STIGMA
Test
Memfasilitasi akses
Memfasilitasi kegiatan pelayanan sosial o
pencegahan
Memfasilitasi akses
pelayanan medis e Sumber: WHO, adapted
Saya yang bertanda tangan dibawah ini telah
mengerti tentang HIV / AIDS, memahami prosedur
pemeriksaan dan tahu segala akibat yang
mungkin timbul dari diketahuinya status HIV saya,
serta telah diberikan konseling dengan baik, maka
saya :
. Bersedia / Tidak bersedia diperiksa HIV
. Bersedia / Tidak bersedia diberitahu statusnya
. Bersedia / Tidak bersedia dibuka statusnya
Yg memberi pernyataan saksi/
konselor/petugas
HASIL TEST NEGATIF
◦ Arti dari test negatif dan periode jendela
◦ Evaluasi perubahan perilaku
HASIL TEST POSITIF
◦ Sampaikan secara tepat, pribadi dan rahasia
◦ Berikan peluang mencerna berita hasil test
◦ Atasi / berikan dukungan psikologis
◦ Informasi cara mengisi sisa hidup yang positif
HASIL TEST MERAGUKAN
◦ Berikan pengertian arti meragukan
◦ Dukungan psikologis selama menunggu test-ulang
(kadang lebih buruk reaksinya dari yang positif)
HASIL TES NEGATIF
◦ Klien memahami arti periode jendela
◦ Klien membuat keputusan akan tes ulang atau tidak,
kapan waktu tepat untuk mengulang
◦ Klien dapat mengembangkan pedoman praktis bagi
dirinya untuk mengurangi risiko melalui perilakunya
HASIL TES POSITIF
◦ Klien memahami dan menerima hasil tes secara
tepat
◦ Klien dapat menurunkan masalah psikologis dan
emosi karena hasil tes
◦ Klien dapat menyesuaikan kondisi dirinya dengan
infeksi dn menyusun pemecahan masalah serta
dapat menikmati hidup
◦ Klien dapat mengembangkan pedoman praktis bagi
dirinya untuk mengurangi risiko melaui perilakunya
Menilai situasi psikososial klien terkini
Menilai kembali pemahaman klien
Membacakan hasil
Dukung emosi klien
Manajemen pemecahan masalah
Rangkuman langkah-langkah pemeriksaan:
◦ Bila hasil penapisan normal / tidak normal.
◦ Bi;a hasil tes konfirmasi negatif atau positif
Sampaikan hasilnya, tahap demi tahap seperti
di atas, sampaikan dengan tenang, kontak
mata, ringkas dan ucapkan secara datar.
Sesekali sebutlah nama, kemudian teruskan
kalimatnya.
Berhentilah bicara, perhatiakan klien, setelah
kalimat berikut: “…… Hasil tes darah
konfirmasi menunjukan hasil positif”
Seperti telah kita bicarakan, tes HIV dilakukan
dalam 2 tahap
Tahap pertama adalah penapisan, dengan dua
kemungkinan hasilnya : normal atau tidak
normal
◦ Jika hasilnya normal, kita tidak melanjutkan tes
◦ Jika hasilnya abnormal, kita lanjutkan tes konfirmasi
Hasil tes konfirmasi dapat negati atau positif
◦ Bila negatif, artinya infeksi tidak ditemukan
◦ Bila positif, artinya infeksi HIV berada dalam tubuh
anda
◦ Cukup jelas?....................................
Sesudah kita ambil darahnya dan diperiksa, maka
hasilnya seperti ini Tuan ….. Hasil pada tahap
pertama: abnormal, Tuan ….
Setelah kita tes ulang: melalui tes konfirmasi,
hasilnya positif, Tuan …,
(BERHENTILAH BICARA DAN TETAPLAH HENING)
BERSIAP:
◦ Dukung emosi klien: ventilasi dan mendorong klien bicara lebih
lanjut
◦ Manajemen pemecahan masalah: gali masalah, pahami dan
pahamkan klien, susun rencana