OLEH :
KELOMPOK 6
B15-B
KADEK ADI WIDIADA (223221357)
PANDE PUTU NIE (223221353)
I GEDE ARIX EKA BUANA (223221338)
NI WAYAN SUMIARI (223221308)
NI KADEK ENDANG PUSPAWATI (223221313)
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 2 Februari 2021 dengan teknik wawancara,
pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi
Pengumpulan Data
1. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. L Tn. P (Suami)
Umur : 23 tahun 26 tahun
Pendidkan : D3 S1
Pekerjaan : IRT Pegawai swasta
Status Perkawinan : Menikah Menikah
Agama : Islam Islam
Suku : Jawa Jawa
Alamat : Jln. Matahari 3 jln. Matahari 3
Klungkung Klungkung
No. CM : 29534
Tanggal MRS : 27 September 2022
Tanggal pengkajian : 28 September 2022
2. Keluhan Utama
a. Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengeluh perut terasa mulas dan keluar darah banyak disertai
lendir dari vagina
b. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Pasien mengeluh lemas, pusing dan mengeluarkan banyak darah
hingga merembes ke seprei
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : umur 14 tahun siklus: 28 hari
2) Banyaknya : 5-6 kali ganti pembalut/hari
3) Keluhan : nyeri
4) HPHT : 19 Desember 2021
5) TP : 26 September 2022
b. Riwayat Perkawinan
1) Menikah : 1 kali
2) Lama : 1 tahun 6 bulan
c. Riwayat Kontrasepsi
Belum pernah kontrasepsi
d. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang dulu
Anak ke- Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
No Th Umur Penyu Jenis Peno Peny Lase Infe Perd JK BB PJ
keha lit long ulit rasi ksi arah
milan an
- - - - - - - - - - - - -
6. Pola Kebiasaan
a. Bernafas
Sebelum pengkajian : pasien mengatakan saat hamil tidak
mengalami gangguan saat benapas seperti menarik nafas ataupun
menghembuskan nafas
Saat pengkajian : Pasien mengatakan tidak ada keluhan saat
bernafas, bunyi nafas vasikuler, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing,
pola nafas teratur, tidak sesak nafas
b. Makan dan minum
Sebelum pengkajian : pasien mengatakan biasa makan 3x/hari
dengan nasi putih, ikan atau ayam, sayur sayuran seperti wortel, bayam
dan kentang, dan buah buahan seperti pepaya, melon, jeruk atau
semangka, dan makan snack seperti kacang ijo, minum air mineral
kurang lebih 10 gelas/hari, minum susu setiap pagi
Saat pengkajian : pasien mengatakan makan sesuai dengan
menu yang disediakan di rumah sakit yaitu 3 kali sehari dengan menu
bubur biasa dan minum sekitar 6-8 gelas/hari, pasien mengatakan
nafsu makan baik tidak mual dan muntah.
c. Eliminasi
Sebelum pengkajian : pasien mengatakan saat hamil biasa BAB 1
kali sehari tidak teratur dengan konsentrasi lembek, warna kekuningan,
bau khas feses, serta BAK 5-8x/hari, warna sedikit kekuningan jernih,
bau khas urin, dan lancar
Saat pengkajian : pasien mengatakan BAB terakhir sebelum
persalinan dengan konsistensi agak keras, warna kuning kecoklatan,
dan bau khas feses. Setelah persalinan belum BAB lagi. Saat
pengkajian pasien mengatakan belum BAK
d. Gerak dan aktivitas
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan melakukan aktivitas
tanpa di bantu orang lain
Saat pengkajian : pasien mengatkan badannya lemas, pasien tampak
berbaring ditempat tidur, ADL pasien tampak dibantu oleh suaminya
e. Istirahat dan tidur
Sebelum pengkajian : pasien mengatakan saat hamil jumlah tidur
kurang lebih dari 8 jam/ hari dan sering merasa ngantuk
Saat pengkajian : pasien mengatakan semalam hanya dapat
tidur 5 jam dari jam 24.00-05.00 wita
f. Kebersihan diri
Sebelum pengkajian : pasien mengatakan mandi 2 kali sehari,
cuci rambut 3 kali seminggu, kemampuan membersihkan diri mandiri
Saat pengkajian : pasien mengatakan mandi 2 kali sehari,
kemampuan membersihkan diri dibantu suami
g. Pengaturan suhu tubuh
Sebelum pengkajian : pasien mengatakan sering merasa panas
dan berkeringat
Saat pengkajian : pasien mengatakan tidak merasakan panas,
tidak berkeringat
h. Rasa nyaman
Sebelum pengkajian : pasien mengatakan selama hamil merasa
nyaman, tidak merasa nyeri
Saat pengkajian : pasien mengatakan nyeri di daerah
perineum, pasien mengatakan skala nyeri 4 dari 10, nyeri dirasakan
seperti tersayat sayat, pasien mengatakan nyeri hilang timbul.
i. Rasa aman
Sebelum pengkajian : pasien mengatakan saat mau persalinan
merasakan cemas karena ini merupakan persalinan yang pertama
Saat pengkajian : pasien mengatakan sudah tidak merasa
cemas
j. Data sosial
Sebelum pengkajian : pasien mengatakan di dalam keluarga
berperan sebagai istri, di dalam keluarga pasien mengatakan sangat
harmonis, dan pasien mengatakan mempunyai hubungan baik dngan
mertua, saudara dan tetangga
Saat pengkajian : pasien mengatakan dapat berhubungan baik
dengan perawat, dokter, tenaga medis lainnya dan pasien di sebelah
nya
k. Prestasi dan produktivitas
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan sehari hari sebagai ibu
rumah tangga
Saat pengkajian : pasien mengatakan tidak bisa melakukan
aktivitas seperti biasa karena harus dirawat di RS
l. Rekreasi
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan biasanya menggunakan
waktu luang untuk menonton tv dan berjalan disekeliling rumah
Saat pengkajian : Pasien mengatakan tidak bisa lagi
melakukan aktivitas yang disenanginya karena harus dirawat di rumah
sakit
m. Belajar
Sebelum pengkajian : Pasien bertanya-tanya mengenai tindakan
persalinan yang akan dilakukan
Saat pengkajian : pasien mengatakan sudah mengetahui
mengenai tindakan persalinan
n. Ibadah
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan beragama islam dan
biasa nya sholat 5 waktu
Saat pengkajian : pasien mengatakan beragama islam dan
tetap menjalankan sholat 5 waktu di tempat tidur
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Kesadaran : compos mentis
2) Bangun tubuh : tegak
3) Postur tubuh : sedang
4) Cara berjalan : lancar terkoordinir
5) Gerak motorik : normal
6) Keadaan kulit : turgor kulit kurang elastis, kulit tampak kering
7) Tanda tanda vital
a) Tekanan darah : 90/70 mmHg
b) Nadi : 102x/menit
c) Respirasi : 20x/menit
d) Suhu : 37,5˚C
8) BB sebelum hamil : 50 kg
9) BB saat hamil : 64 kg
10) BB setelah melahirkan : 56 kg
11) TB : 158 cm LILA: -
b. Head to toe
1) Kepala :
a) Kulit kepala : Bersih
b) Rambut : Tidak rontok, berwana hitam
c) Nyeri tekan : Tidak nyeri
d) Luka : Tidak ada luka
2) Mata :
a) Konjungtiva : pucat
b) Sklera : Putih
c) Kelopak mata : Tidak ada oedema, tidak ada benjolan, dan
tidak ada lingkaran hitam
d) Pupil : Reflek pupil baik
3) Hidung
a) Keadaan : Bersih
b) Penciuman : Baik
c) Nyeri : Tidak nyeri
d) Luka : Tidak ada luka
4) Telinga :
a) Keadaan : Bersih
b) Nyeri : Tidak nyeri
c) Pendengaran : Baik/normal
5) Mulut :
a) Bibir : pucat
b) Mukosa bibir : Mukosa bibir kering
c) Gusi : Tidak berdarah
d) Gigi : Gigi lengkap, gigi bersih
e) Lidah : Bersih
6) Leher
a) Inspeksi : Baik/normal
b) Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan
7) Thorax
a) Payudara : simetris, aerolla berpigmentasi, bersih tidak
ada benjolan, putting susu keluar
b) Jantung : reguler
c) Paru : suara vasikuler, sonor
8) Abdomen : tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi
uterus lembek, distensi kandung kemih, bising usus normal
9) Genetalia dan perenium : vagina tampak kurang bersih, masih
tampak bekas – bekas darah disekitar genitalia, karena post
pendarahan, tidak ada oedema, tidak tampak adanya Haemaroid,
terdapat luka post episiotomy, tampak ada luka jahitan diperinium
post partum, panjangluka kira-kira 2-3 cm, luka tampak bersih,
tidak ada nanah, lochea rubra, jumlah lochea banyak,
10) Anus : keadaan bersih
11) Ektremitas
a) Atas : tidak ada oedema, pergerakan bebas, CRT
>2detik, tangan kiri klien terpasang infuse dengan cairan RL 20
tts/menit
b) Bawah : tidak ada oedema, pergerakan bebas, CRT >2detik,
tidak ada luka
c) Kekuatan Otot
555 555
555 555
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboraturium
Normal
Hb: 8,2 gr/dl 10 – 14 g/dL
Leukosit : 10.0 10^3/uL 5.0 – 10.0 10^/3uL
Hematokrit : 37% 37 % - 47 %
9. Data Bayi
Bayi lahir pada tanggal 27 September 2022 pukul 12.30 WITA. Bayi lahir
dalam keadaan hidup dan langsung menangis, berjenis kelamin
perempuan, APGAR score 9, dengan berat badan 3000 gram, panjang
badan 46 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 34 cm.
B. ANALISA DATA
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF KESIMPULAN
1. Pasien mengeluh 1. Pasien tampak lemas Kekurangan volume
badannya lemas 2. Pasien tampak cairan
2. Pasien mengeluh mengeluarkan
pusing banyak darah hingga
merembes ke seprei
3. Saat dilakukan
palpasi daerah
abdomen kontraksi
uterus lembek
4. Terdapat distensi
kandung kemih
5. Tekanan darah :
90/70 mmHg
6. Nadi :
102x/menit lemah
7. Konjungtiva tampak
pucat
8. Mukosa bibir tampak
kering
9. Turgor kulit kurang
elastis
10. Bibir tampak pucat
11. CRT >2detik
12. Hasil pemeriksaan
laboratorium
menunjukan Hb: 8,2
gr/dl
1. Pasien mengatakan 1. Terdapat luka post Nyeri akut
nyeri di daerah episiotomy
perineum 2. Tampak ada luka
2. Pasien mengatakan jahitan diperinium
skala nyeri 5 dari post partum, panjang
0-10 skala nyeri luka kira-kira 2-3 cm
yang diberikan
3. Pasien mengatakan
nyeri dirasakan
seperti tersayat
sayat
4. Pasien mengatakan
nyeri hilang timbul
C. RUMUSAN MASALAH
1. Kekurangan volume cairan
2. Nyeri akut
D. ANALISA MASALAH
1. Kekurangan volume cairan
P : Kekurangan volume cairan
E : Kehilangan cairan aktif ( perdarahan )
S : Pasien mengeluh badannya lemas, pasien mengeluh pusing, pasien
tampak mengeluarkan banyak darah hingga merembes ke seprei, saat
diraba kontraksi uterus lembek, Distensi kandung kemih, tekanan
darah : 90/70 mmHg, nadi: 102x/menit lemah, konjungtiva tampak
pucat, mukosa bibir tampak kering, turgor kulit kurang elastis, bibir
tampak pucat, CRT >2detik, hasil pemeriksaan laboraturium
menunjukan Hb: 8,2 gr/dl, pasien tampak lemah
Pross terjadinya : kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh
kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah yang proporsional.
Umumnya gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskular,
lalu diikuti dengan perpindahan cairan interseluler menuju intravaskuler
sehingga menyebabkan penurunan cairan ektraseluler
Akibat jika tidak ditanggulangi : syok hipovolemik
2. Nyeri akut
P : Nyeri akut
E : Luka episiotomy atau trauma jaringan
S : Pasien mengatakan nyeri di daerah perineum, pasien mengatakan
Skala nyeri 5 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan, pasien mengatakan
nyeri dirasakan seperti tersayat sayat, pasien mengatakan nyeri hilang
timbul, terdapat luka post episiotomy, tampak ada luka jahitan diperinium
post partum, panjang luka kira-kira 2-3 cm
Proses terjadinya : Rangsangan nyeri diterima oleh nociceptors pada
kulit bisa intesitas tinggi maupun rendah seperti perennggangan dan suhu
serta oleh lesi jaringan. Sel yang mengalami nekrotik akan merilis K + dan
protein intraseluler . Peningkatan kadar K + ekstraseluler akan
menyebabkan depolarisasi nociceptor, sedangkan protein pada beberapa
keadaan akan menginfiltrasi mikroorganisme sehingga menyebabkan
peradangan atau inflamasi. Akibatnya, mediator nyeri dilepaskan seperti
leukotrien, prostaglandin E2, dan histamin yang akan merangasng
nosiseptor sehingga rangsangan berbahaya dan tidak berbahaya dapat
menyebabkan nyeri (hiperalgesia atau allodynia).
Akibat jika tidak ditanggulangi : Hilangnya rasa nyaman
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
(perdarahan) ditandai dengan pasien mengeluh lemas, pasien mengeluh
pusing, pasien tampak mengeluarkan banyak darah hingga merembes ke
seprei, saat diraba kontraksi uterus lembek, Distensi kandung kemih,
tekanan darah : 90/70 mmHg, nadi: 102x/menit, pasien tampah lemas,
konjungtiva tampak pucat, bibir tampak pucat, mukosa bibir tampak
kering, turgor kulit tidak elastis, bibir tampak pucat, CRT >2detik, Hb: 8,2
gr/dl
2. Nyeri akut berhubungan dengan luka episiotomy atau trauma jaringan
ditandai dengan pasien mengatakan nyeri di daerah perineum, pasien
mengatakan skala nyeri 5 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan, pasien
mengatakan nyeri dirasakan seperti tersayat sayat, pasien mengatakan
nyeri hilang timbul, terdapat luka post episiotomy, tampak ada luka jahitan
diperinium post partum, panjang luka kira-kira 2-3 cm.
F. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah
a. Kekurangan volume cairan
b. Nyeri akut
2. Rencana Keperawatan
NO HARI/ DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
TGL/JAM KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Kamis, 29 Kekurangan volume Setelah diberi asuhan 1. Monitor vital sign 1. Mengetahui kondisi
September cairan berhubungan keperawatan selama 3 x kesehatan pasien
2022 dengan kehilangan 24 jam diharapkan
Pukul cairan aktif kekurangan volume 2. Monitor status hidrasi 2. Mengtahui adanya tanda-
07.00-14.00 (perdarahan) cairan dapat teratasi (kelembaban membrane tanda dehidrasi dan
WITA ditandai dengan dengan Kriteria hasil: mukosa, nadi adekuat, mencegah syok
pasien mengeluh 1. Mempertahankan tekanan darah) hipovolemik
lemas, pasien urine output sesuai 3. Memberikan pedoman
3. Monitor masukan
mengeluh pusing, dengan usia dan untuk mengganti cairan
makanan/cairan
pasien tampak BB, BJ urine
mengeluarkan normal, HT normal 4. Timbang pembalut jika 4. Membantu dalam
banyak darah diperlukan perhitungan output
2. Tekanan darah,
hingga merembes 5. Merangsang kntraksi
nadi, suhu tubuh
ke seprei, saat dalam batas normal 5. Lakukan pijat uterus uterus
diraba kontraksi
3. Tidak ada tanda – 6. Pasang kateter dan
uterus lembek, 6. Meningkatkan kontraksi
tanda dehidrasi kosongkan kandung kemih
Distensi kandung uterus
kemih, tekanan 4. Elastisitas turgor 7. Keluarga sebagai
darah : 90/70 kulit baik, pendorong pemenuhan
7. Dorong keluarga untuk
mmHg, nadi: membrane mukosa kebutuhan cairan pasien
membantu pasien makan
102x/menit, pasien lembab, tidak ada 8. Untuk meningkatkan HB
tampah lemas, rasa haus yang 8. Atur kemungkinan tranfusi 9. Cairan intravena
konjungtiva tampak berlebihan diperlukan untuk
9. Kolaborasi pemberian cairan
pucat, bibir tampak mengatasi kehilangan
IV
pucat, mukosa bibir cairan tubuh
tampak kering,
turgor kulit tidak
elastis, bibir tampak
pucat, CRT >2detik,
Hb: 8,2 gr/dl
2 28 Nyeri akut Setelah diberi asuhan 1. Observasi reaksi nonverbal 1. Mengetahui tingkat
September berhubungan keperawatan selama 3 x dari ketidaknyamanan kenyamanan pasien
2022 dengan luka 24 jam diharapkan 2. Lakukan pengkajian nyeri 2. Mengetahui tingkat
Pukul episiotomy atau nyeri dapat teratasi secara komprehensif nyeri pasien
07.00-14.00 trauma jaringan dengan kriteia hasil : termasuk lokasi,
WITA ditandai dengan 1. Mampu karakteristik durasi,
pasien mengatakan mengontrol nyeri frekuensi, kualitas, dan
nyeri di daerah (tahu penyebab factor presipitasi
perineum, pasien nyeri, mampu 3. Agar pasien mampu
3. Ajarkan tentang teknik
mengatakan skala menggunakan menggunakan teknik
relaksasi dan distraksi
nyeri 5 dari 0-10 teknik non famakologi dalam
skala nyeri yang nonfarmakologi management nyeri
diberikan, pasien untuk mengurangi 4. Dapat mengurangi
4. Kurangi factor presipitasi
mengatakan nyeri nyeri, mencari timbulnya nyeri
nyeri
dirasakan seperti bantuan) 5. Analgetik dapat
tersayat sayat, 5. Berikan analgetik jika membantu meredakan
2. Melaporkan
pasien mengatakan perlu nyeri
bahwa nyeri
nyeri hilang timbul,
berkurang dengan
terdapat luka post
menggunakan
episiotomy, tampak
manajemen nyeri
ada luka jahitan
diperinium post 3. Mampu
partum, panjang mengenali nyeri
luka kira-kira 2-3 (skala, intesitas,
cm. frekuensi dan
tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
G. IMPLEMENTASI
Minum + infuse +
makan
= 3700 cc
Cairan Keluar :
pembalut :300 cc ,
WL : 420 = 2820 cc
Pukul 08.00 wita Nyeri akut Mengajarkan tentang DS: Pande Nie
Pasien mengatakan lebih
teknik relaksasi tenang setelah diberikan
teknik relaksasi nafas
dalam
DO:
Pasien tampak tenang
Pasien kooperatif saat
diajarkan teknik
relaksasi
Pasien mampu
melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
Pukul 13.00 wita Kekurangan Melakukan pijat uterus DS: Pande Nie
volume cairan Pasien mengatakan
sudah tidak measa
pusing namun masih
merasa lemas
DO:
Kontraksi uterus keras
Pukul 14.00 wita Kekurangan Memonitor vital sign DS: Arix
volume cairan Pasien mengatakan
sudah tidak merasa
pusing
Pasien mengatakan
masih lemas
DO:
Tekanan darah :
110/70 mmHg
Nadi : 86x/menit
Respirasi: 20xmenit
Suhu : 37,0˚C
Pukul 16.00 wita Nyeri akut Berkolaborasi pemberian DS: Arix
analgetik Pasien mengatakan
masih merasakan nyeri
sedikit
DO:
Pasien tampak
meminum obat yang
diberikan
Pukul 19.00 wita Nyeri akut Melakukan pengkajian DS : Arix
nyeri secara Pasien mengatakan
komprehensif termasuk nyeri di bagian
lokasi, karakteristik perineum akibat
durasi, frekuensi, episiotomy sudah
kualitas, dan factor berkurang
presipitasi Pasien mengatakan
nyeri seperti
tersayat-sayat namun
tidak terlalu
mengganggu
Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan
memiliki skala 2 dari
0-10 skala nyeri
yang diberikan
Pasien mengatakan
nyeri dirasakan
hilang timbul
DO :
Terdapat luka
episiotomy
Pasien tidak tampak
meringis kesakitan
tampak ada luka
jahitan diperinium
post partum, panjang
luka kira-kira 2-3
cm.
Pukul 20.00 wita Kekurangan Monitor status hidrasi DS: - Sumiari
volume cairan (kelembaban DO:
membrane Bibir pasien tampak
mukosa,CRT, tidak pucat
Kelembapan kulit ) Bibir pasien tampak
lembab
Tugor kulit tampak
elastis
Kulit tampak lembab
CRT < 2 detik
Pukul 20.30 wita Kekurangan Melakukan pijat uterus DS: Sumiari
volume cairan Pasien mengatakan
sudah tidak measa
pusing dan lemas
DO:
Kontraksi uterus keras
Sabtu 1 Oktober Kekurangan Memonitor vital sign DS: Pande nie
2022 volume cairan Pasien mengatakan
Pukul 08.00 wita sudah tidak merasa
pusing
Pasien mengatakan
sudah tidak lemas
DO:
Tekanan darah :
110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,6˚C
Pukul 09. 30 Kekurangan Memonitor masukan DS: Adi
volume cairan makanan/cairan Pasien mengatakan
makan bubur 1x/hari,
buah 1x/hari (100cc),
minum kurang lebih 7-8
gelas (1500cc)/ hari
DO:
Pasien tampak terpasang
infus
Di urine bag /24 jam
2100 cc
Pembalut : 80 cc
Cairan Masuk :
Minum + infuse +
makan
= 3600 cc
Cairan Keluar :
pembalut :80 cc , WL :
420 = 2700 cc
O:
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,6˚C
Bibir pasien tampak tidak pucat
Bibir pasien tampak lembab
Tugor kulit tampak elastis
Kulit tampak lembab
CRT < 2 detik
Cairan Masuk :
Cairan Keluar :
2700 cc
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien
Minggu 2 Oktober Nyeri akut S:
2022 Pasien mengatakan lebih tenang setelah diberikan
Pukul 12.00 WITA teknik relaksasi nafas dalam
Pasien mengatakan nyeri di bagian perineum akibat
episiotomy sudah berkurang
Pasien mengatakan nyeri seperti tersayat-sayat namun
tidak mengganggu
Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan memiliki
skala 1 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan
Pasien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul
Pasien mengatakan lebih nyaman
O:
Pasien tampak tenang
Pasien kooperatif saat diajarkan teknik relaksasi
Pasien mampu melakukan teknik relaksasi nafas
dalam
Terdapat luka episiotomy
Pasien tidak tampak meringis kesakitan
tampak ada luka jahitan diperinium post partum,
panjang luka kira-kira 2-3 cm.
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien