OLEH :
NAMA : LIEKE YUNI LATIFAH
NIM : 19121100
I. PENGKAJIAN
Tanggal dan waktu dilakukan pengkajian : 9 November 2021 pukul 12.00 WIB
A. Biodata
1. Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Alamat : Candi asri Rt 034/010 Plimbungan,
Karangmalang
No Register : 615164
Dx. Medis : PEB
Tanggal masuk RS : 09 November 2021 Pukul : 09. 00 WIB
Tanggal Pengkajian : 09 November 2021 Pukul 12.00 WIB
C. Pola Fungsional
1. Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan.
( Persepsipasiententang status kesehatanumum )
a. Menggambarkan persepsi pasien dan keluarga terhadap kesehatan
Selama hamil: pasien mengatakan sehat adalah suatu kondisi yang mampu
melakukan aktifitas tanpa ada keluhan setelahnya
Selama mau melahirkan: pasien mengatakan sehat itu bila dirinya dapat
melahirkan anaknya dengan normal
b. Upaya prefentif kesehatan lingkungan, gaya hidup dan kebiasaan.
Selama hamil: pasien mengatakan upaya dalam mencegah sakit adalah makan
yang bergizi dan istirahat yang cukup. Makanan bergizi dan perbanyak aktivitas
Selama mau melahirkan: pasien mengatakan saat sedang kontraksi maka pasien
melakukan relaksasi nafas dalam
2. Polanutrisi dan metabolisme :
AsupanMakanan :
a. Kebiasaan makan
1) Sebelum persalinan : pasien mengatakan makan 3 x sehari habis 1 porsi.
Makanan kesukaan sayur. Kemampuan mengunyah dan menelan baik. Dan 8
jam sebelum operasi pasien dipuasakan
2) Setelah persalinan : pasien mengatakan sehabis operasi dan kentut hanya
minum air teh hangat sedikit sedikit.
3. Polaeliminasi :
BAB :
Sebelum sakit :
a. Kaji pola defekasi : pasien mengatakan BAB 2 kali sehari, jumlah : kurang lebih
100 cc
b. Karakteristik lembek, pasien mengatkan tidak mengalami konstipasi dan diare.
c. Warna : kuning, Bau khas feses.
d. Faktor yang mempengaruhi BAB : pasien mengatkan faktor yang mempengaruhi
BAB adalah makan makanan yang mengandung serat.
Selama sakit
Pasien mengatakan belum BAB
BAK :
Sebelum sakit
a. Kaji pola miksi :BAK 5 – 7 kali, jumlah : kurang lebih 1.600 ml, tidak ada
dorongan dan retensi urine
b. Karakteristik : cair , warna : kuning jernih
c. Bau khas dan zat penyerta lainnya: bau khas urine
d. Tidak ada faktor yang mempengaruhi eliminasi.
Selama sakit
a. Kaji pola miksi : pasien terpasang DC, jumlah : kurang lebih 1.600 ml, tidak ada
dorongan dan retensi urine
b. Karakteristik : cair , warna : kuning keruh
c. Bau khas dan zat penyerta lainnya: bau khas urine, sewaktu mengkonsumsi obat
bau khas seperti obat.
d. Tidak ada faktor yang mempengaruhi eliminasi
Keterangan :
: Laki – laki : Garis Keturunan
: Perempuan : Tinggal satu rumah
X / X : Meninggal p / p : Pasien
D. PemeriksaanFisik
1. KU : Pasien terlihat lemas
2. Kesadaran: Compos Mentis ( CM )
3. Vital Sign : TD : 163/ 77 mmHg RR : 20 x/menit N
: 102 x/menit S : 36,30 C.
4. Kulit :
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak ada benjolan, terdapat luka jahit di bagian
perut.
5. Kepala : penyebaran rambut merata, kulit bersih, tekstur halus, tidak ada lesi atau
benjolan, rambut berwarna hitam.
6. Muka / wajah : simetris dan ekspresi wajah sesekali tampak meringis menahan nyeri
7. Mata :
Inspeksi : bentuk mata simetris, konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih,
kelenjar air mata tidah berlebihan, tidak menggunakan kacamata
8. Telinga : bentuk simetris, tidak terdapat penumpukan serum berlebih, warna sama
dengan area sekitar, tidak ada benjolan dan lesi.
9. Hidung :
Inspeksi : mukosa hidung lembab, tidak ada pembengkakan, bentuk hidung simetris,
septum nasal berada ditengah tegak lurus.
Perkusi : tidak ada nyeri tekan pada sinus
10. Mulut dan Tenggorokan :
Bibir : warna bibir merah muda, mukosa kering
Rongga mulut : gigi bersih, tidak ada karang gigi, karies, gigi tanggal, radang gusi, dan
perdarahan gusi, tidak memakai gigi palsu
Lidah : terlihat bersih, warna merah muda , fungsi pengecapan baik dapat
membedakan rasa asin, manis, gurih, pahit
11. Leher : posisi leher ditengah, bentuk simetris, tidak ada benjolan, warna sama dengan
area sekitar, tidak ada nyeri tekan pada leher dan tidak ada pembengkakan kelenjar
tyroid
12. Dada :
Inspeksi : bentuk barrel chest , frequensi napas 20 kali per menit, irama napas reguler.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ekspansi dada maksimal , taktil fremitus teraba antara
kanan dan kiri sama.
Perkusi : Pekak
Auskultasi : bunyi nafas : vesikuler, tidak ada suara tambahan
13. Jantung
14. Payudara
Inspeksi : ukuran sedang kanan dan kiri simetris, penampilan kulit sama dengan area
sekitar, putting menonjol keluar,
Palpasi : konsistensi teraba keras , terdapat nyeri tekan, pengeluaran kolostrum kental,
ASI sudah keluar tetapi sedikit (kurang lebih 5 cc).
15. Abdomen
Inspeksi : kulit abdomen terdapat luka jahit post SC, umbilicus terlihat masuk
kedalam, warna kulit sama dengan area sekitar
Auskultasi : terdengar bising usus 12 kali permenit,
Perkusi : bunyi timpani
Palpasi : terdapat nyeri tekan akibat luka jahit post SC, TFU : 1 jari di bawah pusat
14. Panggul : ukuran panggul kecil, bentuk panggul ginokoid.
15. Genetalia
Lochea 5 cc, warna merah bau khas lochea
16. Ektremitas :
Tidak ada edema di jari tangan dan tungkai, tangan kanan terpasang infus RL 500 cc,
20 tpm, kekuatan otot :
5 5
4 4
Keterangan : ekstremitas atas kanan dan kiri dapat digerakkan bebas, sedangkan
ekstremitas bawah kanan dan kiri kekuatan otot lemah tidak dapat bergerak bebas
E. Data penunjang
1. Hasil laboratorium Tanggal 09 November 2021 Ny. S
Jenis pemeriksaan Hasil Unit Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darah rutin
Hemoglobin 11.30 g/dl 11.5-16.5
Eritrosit 4.43 juta / ul 4.04-6.13
Hematokrit 34.0 % 37.7-53.7
Index Eritrosit
MCV 78.3 fL 80-97
MCH 26.1 pg 27-31.2
MCHC 33.3 g/dl 31.8-35.4
Lekosit 10.61 ribu/ul 4.5-11.5
Trombosit 204 ribu/ul 150-450
RDW-CV 13.59 % 11.5-14.5
MPV 6.888 fL 0-99.9
Hitung jenis
Neutrofil 81.3 % 37-80
Limfosit 12.1 % 19-48
Monosit 5.6 % 0-12
Eosinofil 0.2 % 0-7
Basofil 0.8 % 0-2.5
Total Neutrofil 8.633 ribu/ul 1.5-7
Total Lymposit 1.28 ribu/ul 1-3.7
Total Monosit 0.60 ribu/ul
Total Eosinofil 0.0 ribu/ul
Total Basofil 0.08
2. Terapi
a. Infus RL 500cc, 20 tpm
b. Injeksi Keterolac 30 mg/8jam
c. Injeksi Cefotaxine 1gr / 12 jam
d. Injeksi MgSO4 6 gr (drip) 1 x pemberian
II. FOKUS DATA
1. Data subjektif
a. Pasien mengatakan nyeri pada perut tepatnya pada luka jahit post SC,
seperti ditusuk – tusuk dengan skala 5 dirasakan hilang timbul
P : luka jahit post SC, Q : seperti ditusuk-tusuk, R : perut , S : 5 , T : hilang timbul
b. Pasien mengatakan untuk berpindah tempat masih membutuhkan bantuan suaminya
atau keluarga lain yang menunggu
c. Pasien mengatakan mengalami kesulitan dalam berpindah tempat. Kekuatan : pasien
mengatakan lemas pada kedua kaki
2. Data objektif
a. ekspresi wajah sesekali tampak meringis menahan nyeri
b. terdapat luka jahit di bagian perut
c. kekuatan otot :
5 5
4 4
Keterangan : ekstremitas atas kanan dan kiri dapat digerakkan bebas, sedangkan
ekstremitas bawah kanan dan kiri kekuatan otot lemah tidak dapat bergerak bebas
d. terdapat nyeri tekan akibat luka jahit post SC
e. KU pasien lemah
Do :
a.
b. terdapat nyeri tekan
akibat luka jahit post SC
c. ekspresi wajah sesekali
tampak meringis
menahan nyeri
d. TTV???
Do:
a. kekuatan otot :
5 5
4 4
b. KU pasien lemah
IV. DIAGNOSA DATA
No Diagnosa Tgl ditemukan Tgl teratasi Paraf
1 Nyeri akut berhubungan 9 november LIEKE
dengan agen cidera fisik 2021
2 Hambatan mobilitas fisik 9 november 11 november 2021 LIEKE
berhubungan dengan 2021
penurunan kekuatan otot
V. INTERVENSI
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Tindakan
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji tingkat nyeri
dengan agen cidera fisik 3x24 jam diharapkan nyeri b. Ajarkan teknik
dapat berkurang dengan relaksasi nafas
KH : dalam
a. Adanya penurunan skala c. Edukasi keluarga
nyeri (skala nyeri pasien untuk
menjadi 2) mengatur posisi
b. Pasien rileks nyaman pasien
c. Tidak ada nyeri yang dengan
dilaporkan pengaturan pada
d. Tidak ada ekspresi nyeri tempat tidur
wajah rumah sakit
d. Kolaborasi
dengan dokter
untuk pemberian
analgetik
2. Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan a. Observasi
berhubungan dengan 3x24 jam diharapkan dapat kekuatan otot
penurunan kekuatan otot melakukan mobilitas fisik kaki pasien
dengan nyaman dengan KH : b. Ajarkan posisi
a. Pasien dapat berjalan latihan mobilitas
dengan pelan fisik post SC :
b. Pasien dapat berpindah seperti miring
tempat tanpa bantuan kanan kiri, duduk,
c. Pasien dapat melakukan dan berjalan
aktivitas secara mandiri c. Edukasi pasien
tentang tujuan
mobilitas fisik
post partum
d. Kolaborasi
dengan keluarga
untuk bantu
memfasilitasi
kebutuhan pasien
Kekuatan otot
5 5
4 4
Keterangan : ekstremitas atas
kanan dan kiri dapat digerakkan
bebas, sedangkan ekstremitas
bawah kanan dan kiri kekuatan
otot lemah tidak dapat bergerak
bebas
12.15 WIB 2 Mengajarkan pasien S : Pasien mengatakan akan LIEKE
latihan mobilitas fisik melakukan hal yang di ajarkan
post SC : Seperti perawat
miring kanan kiri, O : Pasien belum mampu
duduk dan berjalan mempraktekkan hal yang
diajarkan
5 5
Keterangan :
ekstremitas atas, bawah kanan
dan kiri dapat di gerakkan
Mengajarkan pasien S : Pasien mengatakan sudah
09.05 WIB 2 latihan mobilitas fisik latihan miring kanan kiri dan LIEKE
post SC : Seperti duduk
miring kanan kiri, O : Posisi pasien duduk
duduk dan berjalan
Berkolaborasi dengan S: Pasien mengatakan saat obat
09.40 WIB 1 dokter (memberikan masuk terasa sakit sedangkan LIEKE
injeksi IV, Ketorolac setelaah diberi obat nyeri
30 mg/jam) berkurang perlahan
O : Pasien tampak paham
Mengedukasi pasien S : Pasien mengatakan tujuan
09.50 WIB 2 tentang tujuan mobilitas fisik setelah operasi LIEKE
mobilitas fisik post caesar agar tidak terjadi
partum penggumpalan darah
O : Pasien tampak paham
Mengedukasi keluarga S: Keluarga pasien mengatakan
10.00 WIB 1 pasien untuk mengatur sudah dapat mengatur putaran LIEKE
posisi nyaman pasien pada tempat tidur untuk
dengan pengaturan mengatur posisi
pada tempat tidur O : Keluarga pasien tampak
paham
Berkolaborasi dengan S : Keluarga pasien mengatakan
10.05 WIB 2 keluarga pasien untuk akan membaantu memfasilitasi LIEKE
membantu kebutuhan pasien
memfasilitasi O : Keluarga pasien berada di
kebutuhan pasien dekat pasien
11 1 Mengkaji tingkat S : Pasien mengatakan nyeri LIEKE
november nyeri pada perut (luka jahit post SC)
2021 dengan skala 3
09.00 O : Apabila perut di tekan
sesekali ekspresi wajah pasien
meringis menahan sakit
09.05 WIB 1 Mengajarkan teknik S : Pasien mengatakan nyeri LIEKE
relaksasi nafas dalam pada perut (luka jahit post SC)
berkurang apabila melakukan
nafas dalam
O : Pasien tampak rileks
09.10 WIB 2 Mengobservasi S : Pasien mengatakan kedua LIEKE
kekuatan otot kaki kakinya sudah dapat digerakkan
pasien perlahan
O:
Kekuatan otot
5 5
5 5
Keterangan :
ekstremitas atas, bawah kanan
dan kiri dapat di gerakkan
09.15 WIB 2 Mengajarkan pasien S : Pasien mengatakan sudah LIEKE
latihan mobilitas fisik dapat berjalan pelan – pelan
post SC : seperti O : Pasien tampak bisa berjalan
miring kanan kiri, dan duduk sembari memberikan
duduk dan jalan ASI kepada anaknya
09.20 WIB 2 Mengedukasi pasien S : Pasien mengatakan tujuan LIEKE
tentang tujuan mobilitas fisik setelah operasi
mobilitas fisik post caesar agar tidak terjadi
partum penggumpalan darah
O : Keluarga pasien berada di
dekat pasien
09.25 WIB 2 Berkolaborasi dengan S : Keluarga pasien mengatakan LIEKE
keluarga pasien untuk akan membantu memfasilitasi
membantu kebutuhan pasien
memfasilitasi O : Keluarga pasien berada di
kebutuhan pasien dekat pasien
VII. EVALUASI
Tanggal / No. Evaluasi Tanda
waktu dx tangan
9 1 S: LIEKE
november Pasien mengatakan nyeri
2021 P : luka jahit post SC
14.00 WIB Q : seperti ditusuk-tusuk
R : perut
S:5
T : hilang timbul
O:
Pasien tampak meringis kesakitan
Pasien masih melaporkan nyeri
A: Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Kaji tingkat nyeri
Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Edukasi keluarga pasien untuk mengatur posisi
nyaman pasien dengan pengaturan pada tempat
tidur rumah sakit
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
analgetik
2
S: LIEKE
Pasien mengatakan belum mampu berjalan
Pasien mengatakan belum mampu berpindah
tempat
Pasien mengatakan belum mampu melakukan
aktivitas secara mandiri
O : Kekuatan otot
5 5
4 4
Keterangan : ekstremitas atas kanan dan kiri dapat
digerakkan bebas, sedangkan ekstremitas bawah kanan
dan kiri kekuatan otot lemah tidak dapat bergerak bebas
A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P : Lanjutkan intervasi
Observasi kekuatan otot kaki pasien
Ajarkan pasien latihan mobilitas fisik post SC :
Seperti miring kanan kiri, duduk dan berjalan
Edukasi pasien tentang tujuan mobilitas fisik post
partum
Kolaborasi dengan keluarga untuk bantu
memfasilitasi kebutuhan pasien
10 1 S: LIEKE
November Pasien mengatakan nyeri
2021 P : luka jahit post SC
14.00 WIB Q : seperti ditusuk-tusuk
R : perut
S:4
T : hilang timbul
O:
Pasien tampak rileks
Ada penurunan skala nyeri dari 5 menjadi 4
Sesekali ekspresi wajah meringis kesakitan
A : Masalah nyeri teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervasi
Kaji tingkat nyeri
Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Edukasi keluarga pasien untuk mengatur posisi
nyaman pasien dengan pengaturan pada tempat
tidur rumah sakit
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
analgetik
2 S: LIEKE
Pasien mengatakan belum mampu berjalan
Pasien sudah mampu berpindah tempat
Pasien mengatakan belum mampu melakukan
aktivitas secara mandiri
O:
Kekuatan otot
5 5
5 5
Keterangan :
ekstremitas atas, bawah kanan dan kiri dapat di gerakkan
A : Masalah hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Observasi kekuatan otot kaki pasien
Ajarkan pasien latihan mobilitas fisik post SC :
seperti miring kanan kiri, duduk dan berjalan
Edukasi pasien tentang tujuan mobilitas fisik post
partum
Kolaborasi dengan keluarga untuk bantu
memfasilitasi kebutuhan pasien
11 1 S: LIEKE
November Pasien mengatakan nyeri
2021 P : luka jahit post SC
12.00 WIB Q : seperti ditusuk-tusuk
R : perut
S:3
T : hilang timbul
O:
Pasien masih melaporkan nyeri
Ada penurunan skala nyeri 4 menjadi 3
Pasien tampak rileks
Sesekali ekspresi wajah meringis kesakitan
A : Masalah nyeri teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Kaji tingkat nyeri
Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Edukasi keluarga pasien untuk mengatur posisi
nyaman pasien dengan pengaturan pada tempat
tidur rumah sakit
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
analgetik
2 S:
Pasien mengatakan sudah mampu berjalan mampu LIEKE
Pasien sudah mampu berpindah tempat
Pasien mengatakan sudah mampu melakukan
aktivitas secara mandiri
O:
Kekuatan otot
5 5
5 5
Keterangan :
ekstremitas atas, bawah kanan dan kiri dapat di gerakkan
A : Masalah hambatan mobilitas fisik teratsi
P : Hentikan intervensi