Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. D DENGAN


POST SECTIO CAESAREA HARI PERTAMA ATAS INDIKASI PACUAN GAGAL,
SEROTINUS DI RUANG CEMPAKA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

OLEH :
NAMA : AFRIZAL RIO MAHENDRA
NIM : 19121078

POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. D DENGAN
POST SECTIO CAESAREA HARI PERTAMA DENGAN INDIKASI PACUAN
GAGAL DI RUANG CEMPAKA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

I. PENGKAJIAN
Tanggal dan waktu dilakukan pengkajian : Senin, 29 November 2021 Pukul : 14.00 WIB
A. Biodata
1. Identitas pasien
Nama : Ny. D
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Nglangon, Sragen
No Register : 4513xx
Dx. Medis : Post sectio atas indikasi pacuan gagal serotinus
G5P4A0,
Tanggal masuk RS : 28-11-2021 Pukul : 07.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 29-11-2021 Pukul : 14.00 WIB
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. M
Umur : 65 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Nglangon, Sragen
Hubungan : Ibu

B. Status Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan post op sectio caesarea
2. Riwayat Kehamilan
a. Riwayat Prenatal
Kehamilan G5P5A0, Selama hamil pasien pernah memeriksakan kehamilannya
6 kali yaitu 2 kali di trimester pertama, 3 kali di trimester kedua dan 1 kali di
trimester tiga, Imunisasi TT lengkap, pasien mengatakan tidak ingat HPHT
,pasien mengatakan tidak ingat HPL.
b. Riwayat Persalinan Sekarang
Hamil anak ke 5 G5P5A0, Umur kehamilan 42 Minggu 2 hari, Jenis persalinan
section caesarea, tanggal persalinan 19-11-2021 jam 11.20 WIB dibantu oleh
dokter SPOG di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Keadaan bayi : sehat,
Jenis Kelamin : laki-laki, BB : 3370 gr, PB: 49 cm, LK : 34 cm, LD : 29 cm,
LILA : 25 cm, Lingkar Paha :16 cm, Lingkar Perut : 27 cm
c. Riwayat Kehamilan
Pasien mengatakan anak yang pertama hidup dengan umur 13 tahun, jenis
kelamin laki-laki, persalinan ditolong oleh bidan, BB waktu lahir 3100 gr, jenis
persalinan spontan/normal. Anak kedua hidup dengan umur 11 tahun, jenis
kelamin perempuan, persalinan ditolong oleh perawat di puskesmas, jenis
persalinan normal/spontan, BB waktu lahir 3000 gr. Hamil anak ke 3 G5P4A0,
Umur kehamilan 37 Minggu 2 hari, Jenis persalinan section caesarea, dibantu
oleh dokter di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Keadaan bayi : sehat,
Jenis Kelamin : laki-laki, BB : 3370 gr, PB: 49 cm, LK : 36 cm, LD : 34 cm,
LLA : 25 cm, L Paha :16 cm, L Perut : 27 cm
d. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun, Lama haid : 7 hari, Siklus haid : ± 28 hari , Jumlah :
10cc/hari, Menikah dua kali, Lama pernikahan terakhir : 6 tahun

C. Pola Fungsional
1. Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan.
a. Menggambarkan persepsi pasien dan keluarga terhadap kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan yang paling utama kalau sakit tidak bisa bekerja
dan mengurus rumah
b. Upaya prefentif kesehatan lingkungan, gaya hidup dan kebiasaan.
Pasien mengatakan bila terjadi gejala sakit atau masuk angin untuk
pencegahannya keluarga mengkonsumsi makanan yang sehat sayuran dan buah
dan bila sudah parah memeriksakan ke rumah sakit
2. Pola nutrisi dan metabolisme :
a. Asupan makanan sebelum persalinan:
1) Kebiasaan makan: pasien mengatakan sebelum persalinan sehari makan 3
kali sehari.
2) Jenis dan banyaknya: pasien mengatakan sebelum persalinan makan-
makanan seperti nasi, ikan laut, daging, ayam, telur, sayur-sayuran. Porsi
yang dihabiskan sebanyak 1 porsi.
3) Makanan kesukaan dan pantangan: makanan kesukaan sayuran dan tidak
mempunyai pantangan makanan
4) Kemampuan mengunyah, menelan dan makan sendiri : pasien mampu
mengunyah dan menelan makanan gigi : lengkap, gusi berwarna pink dan
tidak terdapat sariawan , lidah : bersih, membrane mukosa : lembab dan
berwarna coklat
5) Nafsu makan : pasien mengatakan nafsu makan meningkat
6) Alergi / intoleransi makanan : tidak ada alergi makaanan
7) BB : 48 kg
8) Turgor kulit : turgor kulit baik, elastis dan lembab
b. Asupan makanan setelah persalinan :
1) Kebiasaan makan : Pasien mengatakan sebelum persalinan sehari makan 3
kali sehari, 1 piring habis
2) Jenis dan banyaknya : Pasien mengatakan setelah persalinan makan-
makanan yang disediakan dari rumah sakit yang tinggi protein, ikan laut,
daging, ayam, telur. Porsi yang dihabiskan sebanyak 1 porsi.
3) Makanan kesukaan dan pantangan : tidak ada pantangan
4) Kemampuan mengunyah, menelan dan makan sendiri : pasien mampu
mengunyah dan menelan makanan gigi : lengkap , gusi berwarna pink dan
tidak terdapat sariawan , lidah : bersih , membrane mukosa : lembab dan
berwarna coklat
5) Nafsu makan : nafsu makan meningkat
6) Alergi / intoleransi makanan : tidak ada alergi makaanan
7) BB : 55 kg
8) Turgor kulit : elastis
c. Asupan cairan sebelum persalinan :
1) Banyaknya cairan yang dikonsumsi / hari : 1500 cc/hari air putih
2) Mual / muntah : tidak ada
d. Asupan cairan setelah persalinan :
1) Banyaknya cairan yang dikonsumsi / hari : 1500 cc/hari air putih
2) Mual / muntah : tidak ada
3. Pola eliminasi :
a. BAB sebelum persalinan:
1) Kaji pola defikasi: lancar, jumlah : setiap hari sekitar 100 cc
2) Karakteristik: lembek, konstipasi : tidak ada, diare : tidak ada
3) Frequensi / hari: 4 – 5 kali sehari, Warna: kuning kecoklatan , Bau khas : feses
4) Faktor yang mempengaruhi BAB : tercukupinya serat dalam tubuh dan
tercukupinya cairan dalam tubuh
b. BAB setelah persalinan :
1) Kaji pola defikasi: tidak menentu, jumlah: ±100cc
2) Karakteristik : lembek,berwarna kuning kecoklatan, konstipasi : tidak ada,
diare : tidak ada
3) Frequensi / hari : 1 kali/24jam Warna : kuning kecoklatan , Bau khas : feses
4) Faktor yang mempengaruhi BAB : tercukupinya serat dalam tubuh dan
tercukupinya cairan dalam tubuh
c. BAK sebelum persalinan:
1) Kaji pola miksi : normal, jumlah : 1500cc, Frequensi : 4 – 5 kali sehari,
dorongan : tidak ada dorongan, retensi : tidak ada retensi urine
2) Karakteristik : banyak dan berwarna kuning jernih tidak ada endapan
3) Bau khas dan zat penyerta lainnya: amoniak
d. BAK setelah persalinan :
1) Kaji pola miksi : normal, jumlah : 1200cc, Frequensi : 4 – 5 kali sehari,
dorongan : tidak ada dorongan, retensi : tidak ada retensi urine, pasien
terpasang kateter
2) Karakteristik : urine banyak , warna : kuning kemerahan
3) Bau khas dan zat penyerta lainnya: bau amoniak dan bau obat
4. Pola aktifitas dan latihan :
a. Pengkajian ; massa/tonus otot : kuat, postur : tegak, tremor : tidak ada, rentang
gerak terbatas, kekuatan : lemah, deformitas : tidak mengalami kelainan
5 5
5 5
b. Factor yang mempengaruhi gerakan dan latihan : pembatasan gerak karna terpasang
infus dan kateter, Pasien mengatakan merasakan nyeri pada luka jahitan post op SC.
c. Posisi :
Posisi : duduk, Kontraktur : tidak ada, Alat bantu yang digunakan : tidak ada, Factor
yang mempengaruhi posisi : terdapat luka post op sc pada perut
d. Ambulasi : pasien mampu bermobilisasi dari tempat tidur sampai miring kanan dan
kiri dan ke kamar mandi dengan bantuan keluarganya
e. Laktasi
Pasien mengatakan asinya sudah keluar tapi tidak lancar, putting pasien tampak
masuk ke dalam
5. Pola persepsi - kognitif
a. Persepsi kognitif : pasien mampu menghitung 1-20 berurutan pasien mampu
menghitung mundur 5-1 pasien mampu mengingat tanggal lahir 12-11-1984 pasien
mampu mengingat kegitan hari ini yaitu tidur, kekamar mandi, menyusui anak dan
berbicara pada suami yang menunggu
b. Stimulasi : pasien mampu melihat pensil dengan jarak 1 meter pasien pendengaran
baik saat berbicara pasien merasakan sentuhan saat tangan dipegang, pasien dapat
membedakan tissu biasa dengan tissu ada minyak kayu putih, pasien mampu
membedakan rasa asin, manis, dan pahit
c. Fungsi kognitif : pasien mampu menyebutkan sedang pada pukul 10.15 wib dan
sedang dirawat di RS dan cuacanya terlihat panas, pasien mampu memutuskan
masalah
d. Observasi tingkat nyeri ( PQRST )
P: post op sc, Q: seperti diiris/perih, R: Nyeri pada bagian perut bawah, S:nyeri
skala 9, T: hilang timbul saaat bergerak selama 5 menitan
6. Pola Persepsi diri dan Konsep diri
a. Gambaran diri : pasien mengatakan suka semua anggota tubuhnya
b. Identitas diri : pasien mengatakan seorang istri dan ibu serta pasien puas
menjalankannya
c. Peran diri : pasien mengatakan berperan sebagai ibu rumah tangga dan
pasien mengatakan mampu melakukan tugasnya tersebut dengan baik seperti
membereskan pekerjaan rumah, masak, dll.
d. Ideal diri : pasien mengatakan harapannya semoga lekas sembuh dan
diberi kesehatan selalu bersama anak pertamanya
e. Harga diri. : pasien mengatakan sangat bahagia dengan hubungan dalam
keluarganya yang selalu memperhatikan saat sakit maupun sehat
7. Pola istirahat dan tidur :
Sebelum sakit
a. Kaji kebiasaan istirahat dan tidur
Pola tidur : normal, pasien mengatakan tidak pernah tidur siang, tidur malam dari
jam 21 .00 – 05.00 WIB, lamanya 7 jam
b. Faktor yang mempengaruhi tidur : Mobilitas : tidak ada yang mempengaruhi pola
tidurnya di malam hari
Setelah persalinan :
a. Kaji kebiasaan istirahat dan tidur
Pola tidur : normal, pasien mengatakan tidak pernah tidur siang selama di rumah
sakit, tidur malam dari jam 22 .00 – 05.00 WIB, lamanya 6 jam
b. Faktor yang mempengaruhi tidur : Mobilitas : karena merasakan nyeri pada
bagian bekas operasi sc, Pasien tampak memegangi perut yang terdapat luka
jahitan
8. Pola psikososial / hubungan dan peran :
a. Pasien mengatakan seorang istri yang memenuhi kebutuhan keluarga bersama
suami, pasien mengatakan dalam ligkungan selalu aktif bila ada kegiatan seperti
arisan dan lainnya
b. Pasien mengatakan sangat bahagia dengan hubungan dalam keluarganya yang
selalu memperhatikan saat sakit maupun sehat
Genogram

Keterangan:
Perempuan :
Laki-laki :
Perempuan meninggal :
Laki-laki meninggal :
Identitas klien :
Menikah :
Tinggal satu rumah :
9. Pola reproduksi dan seksual :
a. Riwayat perkawinan :
Perkawinan pertama umur 21 tahun, lama perkawinan 6 tahun
b. Riwayat reproduksi :
Menarche : 12 tahun, Lama haid : 7 hari, Siklus haid : ± 28 hari, Jumlah :
10cc/hari
c. Riwayat kehamilan :
Pasien mengatakan anak yang pertama hidup dengan umur 13 tahun, jenis kelamin
laki-laki, persalinan ditolong oleh bidan, BB waktu lahir 3000 gr, jenis persalinan
spontan/normal. Anak kedua hidup dengan umur 11 tahun, jenis kelamin
perempuan persalinan ditolong oleh bidan puskesmas, jenis persalinan
spontan/normal, BB waktu lahir 3100 gr. Hamil anak ke 3 P5A0, Umur kehamilan
37 Minggu 2 hari, Jenis persalinan section caesarea, dibantu oleh dokter di RSUD
dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Keadaan bayi : sehat, Jenis Kelamin : laki-laki,
BB : 2590 gr, PB: 47 cm, LK : 34 cm, LD : 29 cm, LLA : 25 cm, L Paha :16 cm, L
Perut : 26 cm
d. Pola sexual :
Gangguan sexual: tidak ada gangguan, pasien dan suaminya terlihar harmonis,
selama pasien dirawat di rumah sakit suaminya selalu menemani pasien di rumah
sakit.
10. Pola koping dan toleransi terhadap stress :
a. Kaji faktor yang menimbulkan stress
Pasien mengatakan takut terjadi infeksi pada luka jahitan post op SC
b. Respon untuk mengatasi stress dengan koping efektif.
Pasien mengatakan melakukan nafas dalam untuk menghilangkan rasa nyeri
c. Akibat yang timbul dari koping yang digunakan
Nyeri berkurang
11. Pola keyakinan dan nilai :
Pasien mengatakan shalat 5 waktu sendiri selama di rumah sakit dan yang pernah
diajarkan selalu menghargai dan menghormati seseorang yang lebih tua.

D. Pemeriksaan Fisik
1. KU : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Vital Sign : TD : 119/84 mmHg, R : 20x/menit, N : 83x/menit, S : 36 0 C.
4. Kulit :
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak ada benjolan, terdapat luka jahitan di bagian
perut. Turgor kulit elastis
5. Kepala : rambut : kuantitas sedang, penyebaran merata , tekstur lembut, kulit kepala :
tidak ada benjolan atau lesi, tulang tengkorak : bentuk mesochepal, wajah dan ekspresi
pasien meringis kesakitan
6. Mata :
Inspeksi : posisi dan kesejajaran mata simestris , kelopak mata berwana coklat,
apparatus lakrimalis : tidak, sclera berwarna pucat dan konjungtiva anemis, HB: 29,65
g/dl, diameter pupil : 3/3 mm berrespon saat diberi rangsangan cahaya, tidak
menggunakan alat bantu penglihatan
7. Telinga : Bentuk simestris , ukuran sedang , lubang telinga : tidak terdapat
penumpukan serumen, ketajaman, pendengaran : pendengaran baik
8. Hidung :
Inspeksi : mukosa hidung lembab, berwarna merah muda, tidak ada pembengkakan,
septum nasal berada ditengah tegak lurus
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada sinus
9. Mulut dan Tenggorokan :
Bibir : warna merah muda , mukosa bibir lembab
Rongga mulut : tidak ada pendarahan, tidak ada perdarahan pada gusi
Lidah : bersih, warna merah muda, fungsi pengecapan mampu membedakan
rasa manis, asin, pahit, dan asam
10. Leher : I / P : posisi trakea berada ditengah, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
teraba peningkatan vena jugularis
11. Dada :
Inspeksi : bentuk dada simetris kiri dan kanan, frekuensi pernapasan 20x/menit,
irama pernapasan teratur tida ada bunyi tambahan, kedalaman pernapasan normla,
terlihat tidak menggunakan otot bantu napas
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, retraksi dada maksimal, taktil fremitus teraba ,
simestris
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
12. Payudara
Inspeksi : payudara simetris, penampilan kulit coklat, putting : tidak menonjol,
ukuran besar, bentuk bundar dan arah putting masuk ke dalam, tidak ada kemerahan,
tidak ulkus, pengeluaran kolosrum sudah ada
palpasi : konsistensi tepat, pengeluaran kolostrum banyak, tidak ada
pembekaan, asi sudah keluar, terdapat nyeri tekan
13. Abdomen
Inspeksi : kulit abdomen coklat tua, umbilicus tidak menonjol, simetris,
gelombang peristaltik normal, terdapat luka post sc, tertutup kasa, luka kering tidak
basah
Auskultasi : bising usus 15x/menit
Perkusi : tympani
Palpasi : tedapat nyeri tekan, TFU : Letak 2 jari dibawah pusat
14. Panggul : Ukuran panggul 27 cm , bentuk panggul Ginekoid
15. Genetalia
a. Lokea
Jenis: lokea rubra, Warna: merah segar, Jumlah: 10cc, Konsistensi: lendir darah,
Bau: amis
b. Perineum
Keadaan: tidak ada luka jahitan perinium, tidak ada pembengkakak labia mayora
dan minora, terpasang kateter, urine 1200cc dari jam 07.00 - 13.30
Kebersihan: bersih
16. Ektremitas : tidak ada edema di jari tangan dan tungkai, kuku jari kemerahan, tidak ada
varises vena, tangan kanan terpasang infus RL 20 tpm, kekuatan otot bagus, ekstermitas
atas kanan dan kiri dapat digerakan, tangan kanan terpasang selang infus, sedangkan
ekstermitas bawah kanan kiri dapat digerakkan, terpasang kateter
5 5

5 5
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil Laboratorium Post Operasi
Tanggal 29-11-2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Unit
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9,92 11,5 – 16,5 g/dl
Eritrosit 3,90 4,04 – 6,13 juta/L
Hematokrit 30,4 37,7 – 53,7 %
Leukosit 12,08 4,5 – 11,5 ribu/L
Trombosit 267 150 – 450 ribu/L
MPV 4772 0 – 99,9 FL
RDW-CV 14,57 11,5 - 14,5 %
INDEX
MCV 77,9 80 – 97 FL
MCH 25,5 27 – 31,2 PG
MCHC 32,7 31,8 – 35,4 g/dl
Hitung Jenis
Neutrofil 67,3 37 – 80 %
Limfosil 20,4 19 – 48 %
Monosit 4,8 0 – 12 %
Eosinofil 6,5 0–7 %
Basofil 1,0 0 – 2,5 %
Total Neutrofil 8.130 1,5 – 7 ribu/L
Total Lymphosit 2,46 1 - 3,7 ribu/L
Total Monosit 0,58 ribu/L
Total Eosionofil 0,8 ribu/L
Total Basofil 0,12

Tanggal 30 - 11 - 2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Unit
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9,37 11,5 – 16,5 g/dl
Eritrosit 3,46 4,04 – 6,13 juta/L
Hematokrit 26,9 37,7 – 53,7 %
Leukosit 29,65 4,5 – 11,5 ribu/L
Trombosit 234 150 – 450 ribu/L
MPV 4994 0 – 99,9 FL
RDW-CV 13,42 11,5 - 14,5 %
INDEX
MCV 77,7 80 – 97 FL
MCH 27,1 27 – 31,2 PG
MCHC 34,9 31,8 – 35,4 g/dl
Hitung Jenis
Neutrofil 86,0 37 – 80 %
Limfosil 6,4 19 – 48 %
Monosit 7,1 0 – 12 %
Eosinofil 0,0 0–7 %
Basofil 0,5 0 – 2,5 %
Total Neutrofil 25,51 1,5 – 7 ribu/L
Total Lymphosit 1,89 1 - 3,7 ribu/L
Total Monosit 2,09 ribu/L
Total Eosionofil 0,0 ribu/L
Total Basofil 0,16

2. Terapi
Tanggal 1/12/2021
a. Injeksi Cefotaxime 1gr/12jam
b. Infus RL 20 tets/menit
c. Injeksi vitamin C 1mp/12 jam 2x1
d. Ketorolac 30mg/8jam
e. Cefixime 100mg

DATA FOKUS
Data subjektif :
1. Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan post op sectio caesarea
2. P: post op sc, Q: seperti diiris/perih, R: Nyeri pada bagian perut bawah, S: nyeri skala
9, T: hilang timbul saaat bergerak selama 5 menitan
3. Pasien mengatakan asinya sudah keluar tidak lancar, putting pasien tampak masuk ke
dalam
4. Pasien mengatakan takut terjadi infeksi pada luka jahitan post op sc
5. Pasien mampu bermobilisasi dari tempat tidur sampai miring kanan dan kiri dan ke
kamar mandi dengan bantuan keluarganya
Data objektif :
1. Pasien tampak memegangi perut yang terdapat luka jahitan
2. Wajah dan ekspresi pasien meringis kesakitan
3. Terdapat luka jahitan di bagian perut.
4. Lukanya horizontal dengan panjang 10 cm, terdapat kemerahan dipingir jahitan,
lukanya kering dan bersih.
5. Putting : tidak menonjol, ukuran besar, bentuk bundar dan arah putting masuk ke
dalam
6. Leukosit 29,65 ribu/L
7. Vital Sign : TD : 119/84 mmHg, R : 20x/menit, N : 115x/menit, S : 36 0 C
8. Tangan kanan terpasang selang infus, sedangkan ekstermitas bawah kanan kiri dapat
digerakkan, terpasang kateter

ANALISA DATA
N ETIOLO
TGL/JAM DATA PROBLEM
O GI
1 29 November DS : Nyeri akut Agen
2021 1. Pasien mengatakan nyeri cedera
Pukul 10.00 pada luka jahitan post op fisik:
WIB sectio caesarea Prosedur
2. P: post op sc, Q: seperti operasi
diiris/perih, R: Nyeri pada
bagian perut bawah, S:
nyeri skala 9, T: hilang
timbul saaat bergerak
selama 5 menitan
DO :
1. Pasien tampak
memegangi perut yang
terdapat luka jahitan
2. Wajah dan ekspresi
pasien meringis kesakitan
3. Terdapat luka jahitan di
bagian perut.
4. Lukanya horizontal
dengan panjang 10 cm,
terdapat kemerahan
dipingir jahitan, lukanya
kering dan bersih.
2 29 November DS : Kurang Refleks
2021 1. Pasien mengatakan asinya pengetahuan menghisap
Pukul 10.10 sudah keluar tidak lancar, tetnang asi tidak
WIB putting pasien tampak efektif
masuk ke dalam
DO :
1. Putting : tidak menonjol,
ukuran besar, bentuk
bundar dan arah putting
masuk ke dalam
3 29 November DS : Resiko infeksi Trauma
2021 1. Pasien mengatakan takut jaringan/lu
Pukul 10.15 terjadi infeksi pada luka ka bekas
WIB jahitan post op sc operasi
DO : (SC)
1. Terdapat luka jahitan di
bagian perut
2. Leukosit 29,65 ribu/L
3. Vital Sign : TD : 119/84
mmHg, R : 20x/menit,
N : 115x/menit, S : 36 0 C
4 29 November DS : Hambatan Intoleran
2021 1. Pasien mampu mobilitas fisik aktivitas
Pukul 10.20 bermobilisasi dari tempat
WIB tidur sampai miring kanan
dan kiri dan ke kamar
mandi dengan bantuan
keluarganya
DO :
1. Vital Sign : TD : 119/84
mmHg, R : 20x/menit,
N : 115x/menit, S : 36 0 C
2. Tangan kanan terpasang
selang infus, sedangkan
ekstermitas bawah kanan
kiri dapat digerakkan,
terpasang kateter
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO TGL TGL
DIAGNOSIS NAMA
DX DITEMUKAN TERATASI
1 Nyeri akut b.d agen cidera fisik : 29 November RIO
prosedur operasi ditandai dengan 2021
DS :
1. Pasien mengatakan nyeri pada
luka jahitan post op sectio
caesarea
2. P: post op sc, Q: seperti
diiris/perih, R: Nyeri pada
bagian perut bawah, S: nyeri
skala 9, T: hilang timbul saaat
bergerak selama 5 menitan
DO :
1. Pasien tampak memegangi perut
yang terdapat luka jahitan
2. Wajah dan ekspresi pasien
meringis kesakitan
3. Terdapat luka jahitan di bagian
perut.
4. Lukanya horizontal dengan
panjang 10 cm, terdapat
kemerahan dipingir jahitan,
lukanya kering dan bersih.
3 Resiko infeksi b.d trauma jaringan/luka 29 November RIO
bekas operasi (SC) ditandai dengan 2021
DS :
1. Pasien mengatakan takut terjadi
infeksi pada luka jahitan post op
sc
DO :
1. Terdapat luka jahitan di bagian
perut.
2. Leukosit 12,08 ribu/L
3. Vital Sign : TD : 119/84 mmHg,
R : 20x/menit, N : 115x/menit, S
: 36 0 C
2 Kurang pengetahuan tentang ASI b.d 29 November RIO
refleks menghisap tidak efektif ditandai 2021
dengan
DS :
1. Pasien mengatakan asinya sudah
keluar tapi tidak lancar, putting
pasien tampak masuk ke dalam
DO :
1. Putting : tidak menonjol, ukuran
besar, bentuk bundar dan arah
putting masuk ke dalam
4 Hambatan mobilitas fisik b.d intoleran 29 November RIO
aktivitas ditandai dengan 2021
1. Pasien mampu bermobilisasi
dari tempat tidur sampai miring
kanan dan kiri dan ke kamar
mandi dengan bantuan
keluarganya
DO :
1. Vital Sign : TD : 119/84 mmHg,
R : 20x/menit, N : 115x/menit, S
: 36 0 C
2. Tangan kanan terpasang selang
infus, sedangkan ekstermitas
bawah kanan kiri dapat
digerakkan, terpasang kateter
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN/KH TINDAKAN
1 Nyeri akut b.d agen cidera fisik : Setelah dilakukan 1. Kaji skala
prosedur operasi ditandai dengan tindakan keperawatan nyeri
DS : selama 2 x 24 jam pasien
1. Pasien mengatakan nyeri diharapkan nyeri 2. Edukasi
pada luka jahitan post op pasien berkurang pasien
sectio caesarea dengan kriteria hasil : tentang
2. P: post op sc, Q: seperti 1. Pasien manajeme
diiris/perih, R: Nyeri pada melaporkan n nyeri
bagian perut bawah, S: nyeri nyeri antara lain
skala 9, T: hilang timbul berkurang atau relaksasi
saaat bergerak selama 5 hilang napas
menitan 2. Frekuensi dalam,
DO : nyeri mobilisasi
1. Pasien tampak memegangi berkurang bertahap,
perut yang terdapat luka 3. Pasien mampu kompresi
jahitan mendemonstra hangat
2. Wajah dan ekspresi pasien sikan teknik 3. Ajarkan
meringis kesakitan relaksasi napas teknik non
3. Terdapat luka jahitan di dalam farmakolo
bagian perut. 4. Ekspresi wajah gi : teknik
4. Lukanya horizontal dengan pasien relaks relaksasi
panjang 10 cm, terdapat napas
kemerahan dipingir jahitan, dalam
lukanya kering dan bersih. 4. Kolaboras
i
pemberian
obat
analgesik
2 Resiko infeksi b.d trauma Setelah dilakukan 1. Kaji tanda
jaringan/luka bekas operasi (SC) tindakan keperawatan dan gejala
ditandai dengan selama 2 x 24 jam infeksi
DS : diharapkan pasien 2. Cuci
1. Pasien mengatakan takut bebas dari tanda dan tangan
terjadi infeksi pada luka gejala infeksi dengan sebelum
jahitan post op sc kriteria hasil : dan
DO : 1. Pasien sesudah
1. Terdapat luka jahitan terbebas dari kontak
dibagian perut tanda dan dengan
2. Leukosit 12,08 ribu/L gejala infeksi pasien dan
3. Vital Sign : TD : 119/84 2. Pasien lingkunga
mmHg, R : 20x/menit, N : menunjukkan n pasien
115x/menit, S : 36 0 C kemampuan 3. Jelaskan
untuk tanda dan
mencegah gejala
timbulnya infeksi
infeksi 4. Kaji suhu,
3. Jumlah nadi, dan
leukosit dalam jumlah sel
batas normal darah
4. Menunjukkan putih
perilaku hidup 5. Inspeksi
sehat balutan
luka
terhadap
perdaraha
n
berlebihan
6. Kolaboras
i
pemberian
antibiotik
3 Kurang pengetahuan tentang ASI b.d Setelah dilakukan 1. Letakkan
refleks menghisap tidak efektif tindakan keperawatan bayi
ditandai dengan selama 2 x 24 jam disamping
DS : diharapkan produksi pasien
1. Pasien mengatakan asinya ASI tercukupi dengan 2. Instruksik
sudah keluar tapi tidak lancar, kriteria hasil : an pasien
putting pasien tampak masuk 1. Kesejajaran mengenai
ke dalam tubuh yang tanda bayi
DO : sesuai dan bayi merasa
1. Putting : tidak menonjol, menempel lapar
ukuran besar, bentuk bundar dengan baik (rooting,
dan arah putting masuk ke sepenuhnya menghisap
dalam adekuat jari,
2. Penempatan menangis)
lidah yang 3. Edukasi
tepat pasien
sepenuhnya tentang
adekuat cara
3. Refleks menyusui
menghisap dengan
sepenuhnya tepat
adekuat 4. Berikan
4. Pasien informasi
menyusui mengenai
bayinya 2 jam manfaat
sekali menyusui
baik
fisiologis
maupun
psikologis
4 Hambatan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan 1. Kaji TTV
intoleran aktivitas ditandai dengan tindakan keperawatan 2. Identifikas
1. Pasien mampu bermobilisasi selama 2 x 24 jam i adanya
dari tempat tidur sampai diharapkan pasien nyeri atau
miring kanan dan kiri dan ke dapat memahami keluhan
kamar mandi dengan bantuan dalam meningkatkan lainnya
keluarganya aktivitas fisik dengan 3. Jelaskan
DO : kriteria hasil : mengenai
1. Vital Sign : TD : 119/84 1. Pasien dapat ambulasi
mmHg, R : 20x/menit, N : meningkatkan diri
115x/menit, S : 36 0 C dalam latihan 4. Ajarkan
2. Tangan kanan terpasang aktivitas fisik mobilisasi
selang infus, sedangkan secara sederhana
ekstermitas bawah kanan kiri bertahap 5. Bantu
dapat digerakkan, terpasang (miring kanan pasien
kateter kiri, duduk, melakuka
berdiri, n latihan
berjalan) aktivitas
2. Pasien fisik
mengerti
tujuan dari
peningkatan
mobilitas fisik
3. Vital sign
dalam batas
normal
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL/ RESPON
TINDAKAN KEPERAWATAN NAMA
DX WAKTU TINDAKAN
1 30/11/2021 1. Mengkaji skala nyeri S : P: post op sc, Q: RIO
Jam 10.00 pasien seperti diiris/perih,
WIB R: Nyeri pada
bagian perut
bawah, S: nyeri
skala 9, T: hilang
timbul saaat
bergerak selama 5
menitan
O : pasien tampak
meringis kesakitan
1 Jam 10.05 2. Mengajarkan non S : pasien RIO
WIB farmakalogis : teknik mengatakan setelah
relaksasi napas dalam melakukan teknik
relaksasi napas
dalam nyerinya
sedikit berkurang
O : pasien tampak
lebih relaks
1 Jam 10.10 3. Mengedukasi pasien S : pasien RIO
WIB tentang manajemen nyeri mengatakan jika
antara lain relaksasi napas terasa nyeri saat
dalam, mobilisasi bergerak pasien
bertahap, kompresi hangat melakukan teknik
relaksasi napas
dalam
O : Pasien
mendengarkan
penjelasan tentang
manajemen nyeri
selain relaksasi
napas dalam seperti
miring kanan dan
kiri
3 Jam 10.15 4. Mengkaji tanda dan gejala S : Pasien RIO
WIB infeksi mengatakan takut
terjadi infeksi pada
luka jahitan post op
sc
O:
1. Terdapat
luka jahitan
dibagian
perut
2. Leukosit
16,38
ribu/L
3 Jam 10.20 5. Menginspeksi balutan luka S : - RIO
WIB terhadap perdarahan O:
berlebihan 1. Terdapat
luka jahitan
di bagian
perut
2. Tidak ada
rembesan
darah di
balutan luka
3 Jam 10.25 6. Menginstruksikan pasien S : pasien RIO
WIB mengenai tanda bayi mengatakan belum
merasa lapar (rooting, mengetahui tanda
menghisap jari, menangis) bayi merasa lapar
O : pasien mampu
mendengarkan
dengan baik
penjelasan tentang
tanda dan gejala
bayi merasa lapar
3 Jam 10.30 7. Mengedukasi pasien S:- RIO
WIB tentang cara menyusui O : pasien mampu
dengan tepat mendengarkan dan
mampu
mendemonstrasikan
cara menyusui
dengan tepat
4 Jam 10.35 8. Mengajarkan mobilisasi S:- RIO
WIB sederhana O : pasien mampu
mendengarkan
dengan baik dan
mampu melakukan
mobilisasi
sederhana seperti
miring kanan dan
kiri
4 Jam 10.40 9. Membantu pasien S : pasien RIO
WIB melakukan latihan mengatakan untuk
aktivitas fisik miring kanan dan
kiri masih dibantu
oleh keluarganya
O : pasien tampak
dibantu
keluarganya untuk
miring kanan dan
kiri
1/11/2021
4 Jam 14.00 1. Mengkaji TTV S:- RIO
WIB O : TD : 119/87
mmHg, R :
20x/menit, N :
95x/menit, S : 36,5
0
C
4 Jam 14.05 2. Mengidentifikasi adanya S : pasien RIO
WIB nyeri atau keluhan lainnya mengatakan tidak
ada keluhan lain
selain merasakan
nyeri pada perutnya
O : pasien tampak
memegangi
perutnya karena
merasakan nyeri
pada luka jahitan
post ops sc
1 Jam 14.10 3. Mengkaji skala nyeri S : P: post op sc, Q: RIO
WIB pasien seperti diiris/perih,
R: Nyeri pada
bagian perut
bawah, S: nyeri
skala 8, T: hilang
timbul saaat
bergerak selama 5
menitan
O : pasien tampak
meringis kesakitan
1 Jam 14.15 4. Mengedukasi pasien S:- RIO
WIB tentang manajemen nyeri O : pasien mampu
antara lain relaksasi napas menjelaskan dan
dalam, mobilisasi mendemonstrasikan
bertahap, kompresi hangat cara manajemen
nyeri seperti teknik
relaksasi napas
dalam, mobilisasi
bertahap (miring
kanan kiri, duduk,
berdiri, berjalan)
dan kompresi
hangat
2 Jam 14.20 5. Memberikan informasi S:- RIO
WIB mengenai manfaat O : pasien mampu
menyusui baik fisiologis menjelaskan
maupun psikologis manfaat
memberikan ASI
eksklusif
2 Jam 14.25 6. Mengedukasi pasien S : pasien RIO
WIB tentang cara menyusui mengatakan
dengan tepat sebelum
memberikan ASI
pada bayinya,
payudaranya
dibersihkan terlebih
dahulu
O : pasien mampu
menjelaskan cara
menyusui dengan
tepat
3 Jam 14.30 7. Kaji suhu, nadi, dan S:- RIO
WIB jumlah sel darah putih O : leukosit 12,08
ribu/L, suhu : 36,5
0
C
3 Jam 14.35 8. Inspeksi balutan luka S:- RIO
WIB terhadap perdarahan O : Lukanya
berlebihan horizontal dengan
panjang 10 cm,
terdapat kemerahan
dipingir jahitan,
lukanya kering dan
bersih.
V. EVALUASI KEPERAWATAN
NO
TANGGAL/WAKTU EVALUASI NAMA
DX
29/11/2021
1 Jam 11.00 WIB S : P: post op sc, Q: seperti diiris/perih, R: RIO
Nyeri pada bagian perut bawah, S: nyeri
skala 9, T: hilang timbul saaat bergerak
selama 5 menitan
O : pasien tampak meringis kesakitan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- kaloborasi pemberian obat analgetik RIO
- laksanakan advis dokter pemberian obat
keterolac 30 mg/8jam
- fasilitasi istirahat dan tidur

3 Jam 11.10 WIB S : Pasien mengatakan takut terjadi infeksi


pada luka jahitan post op
O : terdapat luka jahitan di bagian perut.,
lukanya horizontal dengan panjang 10 cm, RIO
terdapat kemerahan dipingir jahitan, lukanya
kering dan bersih
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- melaksanakan advis dokter dalam
pemberian antibiotic yaitu injeksi
cefotaxime 1gr/12jam
- melakukan perawatan luka dengan teknik RIO
aseptic dan antiseptic
- mengedukasi tanda dan gejala infeksi

2 Jam 11.20 WIB S : pasien mengatakan ASI nya sudah keluar


tapi bayinya tidak mau minum karena
puttingnya masuk ke dalam
O : Putting : menonjol, ukuran besar,
bentuk bundar dan arah putting menonjol
keluar
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- ajarkan teknik menyusui dengan benar

4 Jam 11.30 WIB S : pasien mengatakan untuk merubah


posisinya miring kanan dan kiri dibantu oleh
keluarganya
O : pasien terpasang infus dan terpasang
kateter, terdapat luka jahitan post op sc di
bagian perut
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- ajarkan mobilisasi sederhana
- bantu pasien melakukan latihan aktivitas
fisik
1/11/2021
1 Jam 15.00 WIB S : P: post op sc, Q: seperti diiris/perih, R: RIO
Nyeri pada bagian perut bawah, S: nyeri
skala 8, T: hilang timbul saaat bergerak
selama 5 menitan
O : pasien mampu menjelaskan dan
mendemonstrasikan cara manajemen nyeri
seperti teknik relaksasi napas dalam,
mobilisasi bertahap (miring kanan kiri,
duduk, berdiri, berjalan) dan kompresi
hangat
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
- monitor Tanda tanda vital RIO
- laksanakan advis dokter dalam pemberian
analgetic yaitu injeksi keterolac 30 mg/8
jam, cefixime 100mg 2x1,

3 Jam 15.10 WIB S:-


O : leukosit 29,65 ribu/L, suhu : 36,5 0 C,
Lukanya horizontal dengan panjang 10 cm, RIO
terdapat kemerahan dipingir jahitan, lukanya
kering dan bersih.
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- melanjutkan advis dokter pemberian
antibiotik yaitu injeksi cefotaxime 1 gr/12
jam RIO
- melakukan perawatan luka dengan teknik
aseptic dan antiseptik

2 Jam 15.20 WIB S : pasien mengatakan sebelum memberikan


ASI pada bayinya, payudaranya dibersihkan
terlebih dahulu
O : pasien mampu menjelaskan cara
menyusui dengan tepat
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
- berikan edukasi tentang menyusui

4 Jam 15.30 WIB S:-


O : pasien mampu mendengarkan dengan
baik dan mampu melakukan mobilisasi
sederhana seperti miring kanan dan kiri
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
- ajarkan mobilisasi sederhana

Anda mungkin juga menyukai