Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATANPADA NY S P2A0 DENGAN POST PARTUM SECTIO

CAESAREA HARI KE-0 DENGAN INDIKASI PEB, DI RUANG CEMPAKA


RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
Dosen pembimbing : Tutik Rahayuningsih S.Kep.,Ns.,MPH

OLEH :
NAMA : LIEKE YUNI LATIFAH
NIM : 19121100

POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMI 2021/2022
ASUHAN KEPERAWATANPADA NY S P2A0 DENGAN POST PARTUM SECTIO
CAESAREA HARI KE-0 DENGAN INDIKASI PEB, DI RUANG CEMPAKA
RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

I. PENGKAJIAN
Tanggal dan waktu dilakukan pengkajian : 9 November 2021 pukul 12.00 WIB
A. Biodata
1. Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Alamat : Candi asri Rt 034/010 Plimbungan,
Karangmalang
No Register : 615164
Dx. Medis : PEB
Tanggal masuk RS : 09 November 2021 Pukul : 09. 00 WIB
Tanggal Pengkajian : 09 November 2021 Pukul 12.00 WIB

2. Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. B
Umur : 48 tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Alamat : Candi asri Rt 034/010 Plimbungan, Karangmalang
Hubungan : Suami
B. Status Kesehatan
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan nyeri pada luka
post SC, dibagian perut terasa seperti tersayat dengan skala nyeri 5. Nyeri terasa
hilang timbul
2. Riwayat Kehamilan
a. Riwayat Prenatal
Kehamilan G3P2A0, Selama hamil pernah memeriksakan kehamilannya 6 kali
yaitu 2 kali di trimester pertama, 3 kali di trimester kedua dan 1 kali trimester
tiga di bidan, Imunisasi TT lengkap, HPHT : pasien mengatakan lupa, HPL :
Pasien mengatakan pada tanggal 28 November 2021
b. Riwayat Persalinan Sekarang
Anak ke 3 , Umur satu hari, Jenis persalinan : sectio caesarea,Tanggal persalinan
: 09 november 2021 jam : 11. 17 WIB dibantu oleh : dokter , Keadaan bayi :
sehat , Jenis Kelamin : perempuan , BB : 3.590 gr, LK : 36 cm, LD : 34 cm,
LLA : 16 cm, L Paha : 14 cm, L Perut : 34 cm
c. Riwayat Kehamilan
Pasien mengatakan anak pertamanya hidup dengan jenis kelamin perempuan
sekarang berusia 17 tahun persalinan dibantu oleh bidan dan perawat dengn BB
waktu lahir 3500 gr persalinan sectio caesarea . Pada persalinan anak ke dua
dengan jenis kelamin laki-laki juga lahir pada tahun 2008 bayi hidup BB lahir
3700 gram persalinannya normal, pada persalinan anak ketiga dengan jenis
kelamin perempuan tahun 2021 dengan BB lahir 3.590 persalinannya sectio
caesarea.
d. Riwayat Haid
Pasien mengatakan dirinya menarche di usia 12 tahun dengan lama haid 6-7 hari
siklus haid teratur 28 hari dengan jumlah kurang lebih 100 cc /hari pasien
mengatakan menikah satu kali dengan lama perkawinan 18 tahun
C. Pola Fungsional
1. Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan.
a. Menggambarkan persepsi pasien dan keluarga terhadap kesehatan
Sebelum persalinan: pasien mengatakan sehat adalah suatu kondisi yang mampu
melakukan aktifitas tanpa ada keluhan setelahnya
Setelah persalinan : pasien mengatakan sehat itu bila dirinya dapat melahirkan
anaknya dengan normal
b. Upaya prefentif kesehatan lingkungan, gaya hidup dan kebiasaan.
Sebelum persalinan: pasien mengatakan upaya dalam mencegah sakit adalah
makan yang bergizi dan istirahat yang cukup. Makanan bergizi dan perbanyak
aktivitas
Setelah persalinan : pasien mengatakan saat sedang kontraksi maka pasien
melakukan relaksasi nafas dalam
2. Pola nutrisi dan metabolisme :
Asupan Makanan :
a. Kebiasaan makan
1) Sebelum persalinan : pasien mengatakan makan 3 x sehari habis 1 porsi.
Makanan kesukaan sayur. Kemampuan mengunyah dan menelan baik.
Dan 8 jam sebelum operasi pasien dipuasakan
2) Sesudah persalinan : pasien mengatakan sehabis operasi dan flatus hanya
minum air teh hangat sedikit sedikit.

b. Jenis dan banyaknya :


1) Sebelum persalinan : pasien mengatakan makanan kesukaannya adalah
sayur bayam dan ikan bandeng. Pasien mengatakan biasanya makan habis 1
porsi.
2) Sesudah persalinan : pasien mengatakan sehabis operasi dan flatus hanya
minum air teh hangat sedikit sedikit.
c. Makanan kesukaan dan pantangan : pasien mengatakan lebih suka makan
sayur bayam dan ikan bandeng. Pasien mengatakan tidak memiliki pantangan
apapun dan tidak memiliki alergi.
d. Kemampuan mengunyah, menelan dan makan sendiri :
1) Sebelum persalinan : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
dalam menelan dan mengunyah
2) Sesudah persalinan : pasien mengatakan , gigi : sehat, tidak ada plak dan
bersih, gusi : bersih, warna merah muda, lidah : berwarna merah muda,
bersih, membrane mukosa : lembab.
e. Nafsu makan :
1) Sebelum persalinan : pasien mengatakan nafsu makan baik, tidak
mengalami penurunan.
2) Sesudah persalinan : pasien mengatakan nafsu makan berkurang karena
post sc
f. Alergi / intoleransi makanan : pasien mengatakan tidak mengalami pantangan
dalam makan dan tidak memiliki alergi dari makan, minum dan obat.
g. Sebelum melahirkan BB : 87 kg
Sesudah melahirkan BB : 84 kg
h. Turgor kulit : baik, kurang dari 2 detik, membrane mukosa lembab dan
berwarna kemerahan
Asupan cairan:
i. Banyaknya cairan yang dikonsumsi / hari :
Sebelum persalinan : pasien mengatakan minum kurang lebih 1500 cc
Sesudah persalinan : pasien mengatakan minum kurang lebih 250 cc
j. Mual / muntah : pasien mengatakan tidak mual dan muntah.

3. Polaeliminasi :
BAB :
Sebelum melahirkan :
a. Kaji pola defekasi : pasien mengatakan BAB 2 kali sehari, jumlah : kurang lebih
100 cc
b. Karakteristik lembek, pasien mengatkan tidak mengalami konstipasi dan diare.
c. Warna : kuning, Bau khas feses.
d. Faktor yang mempengaruhi BAB : pasien mengatkan faktor yang mempengaruhi
BAB adalah makan makanan yang mengandung serat.
Sesudah melahirkan :
Pasien mengatakan belum ada BAB saat di rumah sakit

BAK :
Sebelum melahirkan :
a. Kaji pola miksi :BAK 5 – 7 kali, jumlah : kurang lebih 1.600 ml, tidak ada
dorongan dan retensi urine
b. Karakteristik : cair , warna : kuning jernih
c. Bau khas dan zat penyerta lainnya: bau khas urine
d. Tidak ada faktor yang mempengaruhi eliminasi.
Sesudah melahirkan :
a. Kaji pola miksi : pasien terpasang DC, jumlah : kurang lebih 1.600 ml, tidak ada
dorongan dan retensi urine
b. Karakteristik : cair , warna : kuning jernih
c. Bau khas dan zat penyerta lainnya: bau khas urine, sewaktu mengkonsumsi obat
bau khas seperti obat.
d. Tidak ada faktor yang mempengaruhi BAK

4. Polaaktifitas dan latihan :


Mobilisasi :
Posisi :
Saat dilakukan pengkajian posisi pasien supinasi, karena belum bisa merubah posisi
dikarenakan luka perutnya masih sakit
Mobilisasi
Sebelum persalinan
Pasien mengatakan sebelum sakit dapat beraktivitas mandiri tanpa perlu bantuan
keluarga
Sesudah persalinan
Pasien mengatakan aktivitasnya dibantu oleh keluarga karena jika untuk bergerak
luka bekas sc di perutnya masih sakit. Pasien mengatakan mengalami sedikit
kesulitan dalam berpindah tempat dan posisi. Kekuatan : tangan kanan 5 tangan kiri 5
kaki kanan 5 kaki kiri 5. Rentang gerak terbatas. Deformitas : Pasien mengatakan
tidak memiliki deformitas/kelainan tulang
Ambulasi
Saat dilakukan pengkajian pasien belum berani banyak bergerak karena luka post SC,
pergerakan dibantu oleh suami dan keluarga
Laktasi
Pasien mengatakan dilakukan inisiasi menyusu dini, bayi dapat menemukan dan
menghisap putting susu.

5. Pola persepsi - kognitif


a. Persepsi kognitif : pasien dapat menyebutkan angka 1-1, pasien dapat mengatakan
mengingat tanggal lahirnya yaitu 6 maret 1982, pasien mengatakan ingat ketika
dirinya dibawa keruang operasi dibantu oleh 2 perawat
b. Stimulasi : Pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan, dan pasien dapat
melihat dengan jelas. Pasien juga dapat mendengar pembicaraan dari orang –
orang di sekitar dengan jelas. Pasien mengatakan bisa mencium bau makanan dan
merasakan makanan yang dimakan
c. Fungsi kognitif : Kaji orientasi : pasien mengatakan dapat membedakan waktu
pagi dan malam hari. Pasien tau bahwa dia dirawat dirumah sakit, pasien dapat
mengenali orang sekitarnya yaitu keluarganya
d. Observasi tingkat nyeri ( PQRST )
Pasien mengatakan nyeri pada perut tepatnya pada luka jahit post SC, seperti
tersayat dengan skala 5 dirasakan hilang timbul
P : luka jahit post SC, Q : seperti tersayat, R : perut , S : 5 , T : hilang timbul

6. Pola Persepsi diri dan Konsep diri


a. Gambaran diri : pasien mengatakan dirinya menyukai
semua bagian tubuhnya
b. Identitas diri : pasien mengatakan di rumah sebagai ibu
dan bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS)
c. Peran diri : pasien mengatakan di rumah berperan
sebagai ibu serta istri dalam keluarganya. Pasien menjalankan perannya mengurus
anak dan melayani suami dengan baik
d. Ideal diri : pasien mengatakan ingin luka diperutnya
cepat sembuh dan dapat beraktifitas serta mengurus keluarganya seperti biasa.
e. Harga diri. : pasien mengatakan hubungan dengan
keluarganya baik begitu pun dengan masyarakat. keluarga juga mengatakan
bahwa pasien adalah ibu yang baik bagi anaknya dan menjadi istri yang baik bagi
suaminya serta bertanggung jawab.
7. Pola istirahat dan tidur :
a. Kaji kebiasaan istirahat dan tidur
Sebelum persalinan
Pola tidur : pasien mengatakan pola tidur terbangun 2 – 3 kali, waktu / jam : sekitar
pukul 21.00 – 05.00 WIB , lamanya : kurang lebih 8 jam, pasien mengatakan tidak
mengkonsumsi obat tidur
Sesudah persalinan
pola tidur : pasien mengatakan pola tidur terbangun 2 – 4 kali, waktu / jam : sekitar
pukul 20.30 – 04.00 WIB , lamanya : kurang lebih 7,5 jam. Pasien mengatakan
kadang terbangun tidur karena perutnya nyeri setelah post SC. Faktor yang
mempengaruhi tidur adalah merasakan nyeri setelah post SC. Pasien mengatakan
tidak menggunakan obat tidur
8. Pola psikososial / hubungan dan peran :
a. Persepsi individu pada peran dan tanggung jawabnya dalam
keluarga, pekerjaan dan kehidupan sosialnya.
Pasien mengatakan peran dan tanggung jawabnya dalam keluarga adalah sebagai
ibu dan istri.
b. Jelaskan struktur keluarga, hubungan pasien dengan
keluarga dan linggungannya dan hubungan pasien dengan keluarga selama
dirawat di RS.
Pasien mengatakan berhubungan baik dengan keluarga dan lingkungan di RS.

c. Genogram

Keterangan :
: Laki – laki : Garis Keturunan
: Perempuan : Tinggal satu rumah
X / X : Meninggal p / p : Pasien

9. Pola reproduksi dan seksual :


a. Riwayat perkawinan :
Pasien mengatakan menikah sekali dan usia pernikahan 18 tahun. Pasien menikah
saat usia 21 tahun.
b. Riwayat reproduksi :
pasien mengatakan menarche pada usia 12 tahun lama haid 6 sampai 7 hari siklus
haid teratur 26 hari dengan jumlah kurang lebih 100 cc per hari
c. Riwayat kehamilan :
Hamil / tidak : hamil ke 3, riwayat persalinan: pasien mengatakan lahiran anak
pertama sectio caesarea (sesar), anak yang ke dua dengan normal , dan anak yang
ke tiga sectio caesarea (sesar) Riwayat abortus : pasien tidak pernah melakukan
abortus
d. Pola sexual :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam selama kehamilan hubungan suami
dan istri harmonis

10. Pola koping dan toleransi terhadap stress :


a. Kaji factor yang menimbulkan stress
Pasien mengatakan stress saat nyeri mulai terasa
b. Respon untuk mengatasi stress dengan koping efektif.
Pasien mengatakan mengatasi stress dengan relaksasi nafas dalam dan berdoa
c. Akibat yang timbul dari koping yang digunakan
Pasien mengatakan menjadi lebih tenang dan nyeri berkurang
11. Pola keyakinan dan nilai :
Pasien mengatakan beragama Islam dan selalu rutin melaksanakan ibadah salat wajib
di rumah
D. PemeriksaanFisik
1. KU : Lemah
2. Kesadaran: Compos Mentis ( CM )
3. Vital Sign : TD : 163/ 77 mmHg RR : 20 x/menit N
: 102 x/menit S : 36,30 C.
4. Kulit :
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak ada benjolan, terdapat luka jahit di bagian
perut.
5. Kepala : penyebaran rambut merata, kulit bersih, tekstur halus, tidak ada lesi atau
benjolan, rambut berwarna hitam.
6. Muka / wajah : simetris dan ekspresi wajah sesekali tampak meringis menahan nyeri
7. Mata :
Inspeksi : bentuk mata simetris, konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih,
kelenjar air mata tidak berlebih, tidak menggunakan kacamata
8. Telinga : bentuk simetris, tidak terdapat penumpukan serum berlebih, warna sama
dengan area sekitar, tidak ada benjolan dan lesi.
9. Hidung :
Inspeksi : mukosa hidung lembab, tidak ada pembengkakan, bentuk hidung simetris,
septum nasal berada ditengah tegak lurus.
Perkusi : tidak ada nyeri tekan pada sinus
10. Mulut dan Tenggorokan :
Bibir : warna bibir merah muda, mukosa bibir lembab
Rongga mulut : gigi bersih, tidak ada karang gigi, karies, radang gusi, dan
perdarahan gusi, tidak memakai gigi palsu
Lidah : terlihat bersih, warna merah muda , fungsi pengecapan baik
11. Leher : posisi leher ditengah, bentuk simetris, tidak ada benjolan, warna sama
dengan area sekitar, tidak ada nyeri tekan pada leher dan tidak ada pembengkakan
kelenjar tyroid
12. Dada :
Inspeksi : bentuk dada simetris , frequensi napas 20 kali per menit, irama napas
reguler, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, tidak ada deformitas
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ekspansi dada maksimal , taktil fremitus teraba antara
kanan dan kiri sama.
Perkusi : bunyi sonor
Auskultasi : bunyi nafas : vesikuler, tidak ada suara tambahan
13. Payudara
Inspeksi : ukuran sedang kanan dan kiri simetris, penampilan kulit sama dengan area
sekitar, tidak ada lesi, areola hiperpigmentasi dan bersih , putting menonjol keluar
palpasi : konsistensi teraba keras , terdapat nyeri tekan, pengeluaran kolostrum
kental, ASI sudah keluar tetapi sedikit (kurang lebih 5 cc).
14. Abdomen
Inspeksi : kulit abdomen terdapat luka sayatan post sc 10 cm secara horizontal,
tertutup kassa steril, tidak terlihat rembesan darah, kondisi luka kering, terdapat
jahitan dalam , umbilicus terlihat masuk kedalam, tidak ada striae lividae, dan warna
kulit sama dengan area sekitar
Auskultasi : terdengar bising usus 12 kali permenit
Perkusi : bunyi timpani
Palpasi : terdapat nyeri tekan akibat luka jahit post SC, TFU : 1 jari di bawah pusat
15. Panggul : ukuran panggul kecil, bentuk panggul ginekoid.
16. Genetalia
Pasien berjenis kelamin perempuan dan terpasang DC
Inspeksi : Genetalia bersih,lochea rubra 5 cc post sc, warna merah bau khas lochea
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada genetalia
Perenium :
17. Ektremitas :
Pasien tidak mengalami edema pada kaki. Ekstremitas bawah klien terbatas karena
kondisi klien yang lemah tangan kanan 5 tangan kiri 5 kaki kanan 4 kaki kiri 4
Data penunjang
1. Hasil laboratorium 09 November 2021 (Post OP) Ny. S
Jenis pemeriksaan Hasil Unit Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darah rutin
Hemoglobin 11.30 g/dl 11.5-16.5
Eritrosit 4.43 juta / ul 4.04-6.13
Hematokrit 34.0 % 37.7-53.7
Index Eritrosit
MCV 78.3 fL 80-97
MCH 26.1 pg 27-31.2
MCHC 33.3 g/dl 31.8-35.4
Lekosit 10.61 ribu/ul 4.5-11.5
Trombosit 204 ribu/ul 150-450
RDW-CV 13.59 % 11.5-14.5
MPV 6.888 fL 0-99.9
Hitung jenis
Neutrofil 81.3 % 37-80
Limfosit 12.1 % 19-48
Monosit 5.6 % 0-12
Eosinofil 0.2 % 0-7
Basofil 0.8 % 0-2.5
Total Neutrofil 8.633 ribu/ul 1.5-7
Total Lymposit 1.28 ribu/ul 1-3.7
Total Monosit 0.60 ribu/ul
Total Eosinofil 0.0 ribu/ul
Total Basofil 0.08

2. Terapi
a. Infus RL 500cc, 20 tpm
b. Injeksi Keterolac 30 mg/8jam
c. Injeksi Cefotaxine 1gr / 12 jam
d. Injeksi MgSO4 6 gr (drip) dalam RL 500 cc 1 x pemberian
II. FOKUS DATA
1. Data subjektif
a. Pasien mengatakan nyeri pada luka post SC, dibagian perut terasa seperti
tersayat dengan skala nyeri 5. Nyeri terasa hilang timbul
b. Pasien mengatakan aktivitasnya dibantu oleh keluarga karena jika untuk bergerak luka
bekas operasi diperutnya terasa sakit
c. Pasien mengatakan mengalami sedikit kesulitan dalam berpindah tempat dan posisi
d. Pasien mengatakan lemas
2. Data objektif
a. ekspresi wajah sesekali tampak meringis menahan nyeri
b. kulit abdomen terdapat luka sayatan post sc 10 cm secara horizontal, tertutup kassa
steril, tidak terlihat rembesan darah, kondisi luka kering, terdapat jahitan dalam
c. terdapat nyeri tekan pada luka
d. rentang gerak terbatas
e. keadaan umum pasien terihat lemah
f. posisi pasien supinasi
g. TTV
TD : 163/ 77 mmHg RR : 20 x/menit N : 102 x/menit S : 36,30 C.

III. ANALISIS DATA


No Tanggal Data Problem Etiologi
1 9 November Ds: Nyeri akut Agens cedera
2021 a. Pasien mengatakan nyeri fisik
pada luka post SC,
dibagian perut terasa
seperti tersayat dengan
skala nyeri 5. Nyeri
terasa hilang timbul

Do :
a. ekspresi wajah sesekali
tampak meringis
menahan nyeri
b. kulit abdomen terdapat
luka sayatan post sc 10
cm secara horizontal,
tertutup kassa steril,
tidak terlihat rembesan
darah, kondisi luka
kering, terdapat jahitan
dalam
c. terdapat nyeri tekan pada
luka
d. TTV
TD : 163/ 77 mmHg
R : 20 x/menit
N : 102 x/menit
S : 36,30 C.

2 9 November Ds: Hambatan Penurunan


2021 a. Pasien mengatakan mobilitas fisik kekuatan otot
aktivitasnya dibantu oleh
keluarga karena jika
untuk bergerak luka
bekas operasi diperutnya
terasa sakit
b. Pasien mengatakan
mengalami sedikit
kesulitan dalam
berpindah tempat dan
posisi
c. pasien mengatakan lemas
pada kedua kaki

Do:
a. Rentang gerak terbatas
b. Keadaan umum pasien
terlihat lemah
c. Posisi pasien supinasi

IV. DIAGNOSA DATA


No Diagnosa Tgl ditemukan Tgl teratasi Paraf
1 Nyeri akut berhubungan 9 november LIEKE
dengan agens cedera fisik 2021
2 Hambatan mobilitas fisik 9 november 11 november 2021 LIEKE
berhubungan dengan 2021
penurunan kekuatan otot
V. INTERVENSI
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Tindakan
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan a. Lakukan
dengan agens cedera fisik 3x24 jam diharapkan nyeri observasi tanda-
Ds: dapat berkurang dengan tanda vital
a. Pasien mengatakan KH : b. Lakukan
nyeri pada luka post a. Melaporkan nyeri pengkajian nyeri
SC, dibagian perut berkurang atau hilang secara
terasa seperti tersayat dengan skala nyeri 2 menyeluruh
dengan skala nyeri 5. b. Ekspresi wajah rileks meliputi lokasi,
Nyeri terasa hilang c. Pasien tidak memegangi durasi, kualitas,
timbul area yang sakit keparahan nyeri,
d. Tanda – tanda vital dan faktor
Do : dalam batas normal pencetus nyeri
a. ekspresi wajah TD : 120/90 mmHg c. Ajarkan untuk
sesekali tampak N : 85-100 x/menit teknik
meringis menahan R : 20 x/menit nonfarmakologis
nyeri S : 36,5 – 37,5 0 C. nafas dalam
b. kulit abdomen d. Berikan informasi
terdapat luka sayatan tentang nyeri
post sc 10 cm secara seperti penyebab
horizontal, tertutup nyeri, lamanya
kassa steril, tidak nyeri akan
terlihat rembesan berkurang
darah, kondisi luka e. Lakukan
kering, terdapat kolaborasi
jahitan dalam pemberian
c. terdapat nyeri tekan analgetik sesuai
pada luka indikasi :
d. TTV Injeksi Keterolac
TD : 163/ 77 mmHg 30 mg/8jam
R : 20 x/menit Injeksi
N : 102 x/menit Cefotaxine 1gr /
S : 36,30 C. 12 jam
Injeksi MgSO4 6
gr (drip) dalam
RL 500 cc 1 x
pemberian
2. Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan a. Kaji kemampuan
berhubungan dengan 3x24 jam diharapkan dapat dalam mobilisasi
penurunan kekuatan otot melakukan mobilitas fisik b. Latih mobilisasi
Ds: dengan nyaman dengan KH : fisik post SC :
a. Pasien mengatakan a. Pasien mengatakan dapat seperti miring
aktivitasnya dibantu beraktivitas dengan kanan kiri, duduk
oleh keluarga karena nyaman dan berjalan
jika untuk bergerak b. Pasien tidak mengalami c. Motivasi keluarga
luka bekas operasi kelemahan untuk membantu
diperutnya terasa c. Pasien dapat melakukan aktivitas pasien
sakit aktivitas secara mandiri d. Ajarkan pasien
b. Pasien mengatakan d. Rentang gerak pasien bagaimana
mengalami sedikit bebas merubah posisi
kesulitan dalam e. Keadaan umum pasien dan berikan
berpindah tempat dan baik bantuan jika perlu
posisi e. Kolaborasi
c. pasien mengatakan dengan terapi
lemas pada kedua fisik tentang
kaki ambulasi sesuai
kebutuhan
Do:
d. Rentang gerak
terbatas
e. Keadaan umum
pasien terlihat lemah
f. Posisi pasien supinasi

VI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Tanggal/ No. Tindakan keperawatan Respon tindakan Tanda
waktu dx tangan
9 1 mengukur tanda – S : Pasien mengatakan nyeri LIEKE
november tanda vital pada luka post SC dengan skala
2021 5
12.00 WIB O:
TD : 163/ 77 mmHg
R : 20 x/menit
N : 102 x/menit
S : 36,30 C.

12.05 WIB 1 melakukan pengkajian S : Pasien mengatakan nyeri LIEKE


nyeri secara pada luka post SC, dibagian
menyeluruh meliputi perut terasa seperti tersayat
lokasi, durasi, dengan skala nyeri 5. Nyeri
kualitas, keparahan terasa hilang timbul
nyeri dan faktor O : ekspresi wajah sesekali
pencetus nyeri tampak meringis menahan nyeri

12.10 WIB 1 Mengajarkan untuk S : Pasien mengatakan skala LIEKE


teknik nyeri yang dirasakan belum
nonfarmakologis berkurang yaitu dengan skala 5
relaksasi nafas dalam O:
ekspresi wajah sesekali tampak
meringis menahan nyeri
melakukan
12.15 WIB 1 kolaborasi : S : Pasien mengatakan nyeri LIEKE
pemberian analgetik pada luka post SC dengan skala
sesuai indikasi 5
Injeksi Keterolac O : ekspresi wajah sesekali
30 mg/8jam tampak meringis menahan nyeri
Injeksi Cefotaxine
1gr / 12 jam
Injeksi MgSO4 6
gr (drip) dalam RL
500 cc 1 x
pemberian
12.20 WIB 2 mengkaji kemampuan LIEKE
dalam mobilisasi S: pasien mengatakan kakinya
masih lemas belum bisa
bergerak maksimal
O: Posisi pasien supinasi

10 1 Mengukur tanda – S : Pasien mengatakan nyeri LIEKE


November tanda vital pada luka di perut sudah
2021 berkurang
08.30 WIB O:
TD : 126/ 75 mmHg
R : 20 x/menit
N : 75 x/menit
S : 36,50 C.

08.35 WIB 1 melakukan pengkajian S : pasien mengatakan nyeri LIEKE


nyeri secara pada luka post SC berkurang
menyeluruh meliputi dengan skala 4
lokasi, durasi, O : ekspresi wajah pasien
kualitas, keparahan tampak rileks
nyeri dan faktor
pencetus nyeri

09.00 WIB 1 Mengajarkan untuk S : Pasien mengatakan nyeri LIEKE


teknik nonfarmakologi pada luka perutnya sedikit
relaksasi nafas dalam berkurang
O :ekspresi wajah pasien tampak
rileks

09.05 WIB 2 Mengkaji kemampuan S : Pasien mengatakan sedikit LIEKE


dalam mobilisasi berlatih berjalan
O : Posisi pasien duduk

09.10 WIB 2 melatih mobilisasi S: Pasien mengatakan sudah LIEKE


fisik post SC : seperti latihan miring kanan kiri, dan
miring kanan kiri, duduk
duduk dan berjalan O : Posisi pasien duduk
09.15 WIB 2 Memberikan S : Pasien mengatakan tujuan LIEKE
informasi tentang mobilitas fisik setelah operasi
tujuan mobilitas fisik caesar agar tidak terjadi
post partum penggumpalan darah
O : Posisi pasien duduk

9.20 WIB 2 Berkolaborasi dengan S : Keluarga pasien mengatakan LIEKE


keluarga pasien untuk akan membantu memfasilitasi
membantu kebutuhan pasien dalam semua
memfasilitasi kebutuhan
kebutuhan pasien O : Posisi pasien duduk

11 1 melakukan pengkajian S : pasien mengatakan nyeri LIEKE


november nyeri secara pada luka post SC berkurang
2021 menyeluruh meliputi dengan skala 2
09.00 lokasi, durasi, O : ekspresi wajah pasien
kualitas, keparahan tampak rileks
nyeri dan faktor
pencetus nyeri
09.05 WIB 1 Mengajarkan teknik S : Pasien mengatakan nyeri LIEKE
relaksasi nafas dalam pada luka perutnya sudah
berkurang
O :ekspresi wajah pasien tampak
rileks
09.10 WIB 2 melatih mobilisasi S : Pasien mengatakan sudah LIEKE
fisik post SC : seperti bisa miring kanan kiri, dan
miring kanan kiri, duduk
duduk dan berjalan O : Posisi pasien duduk

09.15 WIB 2 Berkolaborasi dengan S : Keluarga pasien mengatakan LIEKE


keluarga pasien untuk akan membantu memfasilitasi
membantu kebutuhan pasien dalam semua
memfasilitasi kebutuhan
kebutuhan pasien O : Posisi pasien duduk

VII. EVALUASI
Tanggal / No. Evaluasi Tanda
waktu dx tangan
9 1 S :Pasien mengatakan nyeri pada luka post SC, dibagian LIEKE
november perut terasa seperti tersayat dengan skala nyeri 5. Nyeri
2021 terasa hilang timbul. Pasien mengatakan skala nyeri yang
14.00 WIB dirasakan pasien belum berkurang yaitu skala 5
O : ekspresi wajah sesekali tampak meringis menahan
nyeri
TD : 163/ 77 mmHg
R : 20 x/menit
N : 102 x/menit
S : 36,30 C.
A: Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Lakukan observasi tanda – tanda vital
 Ajarkan untuk teknik nonfarmakologi nafas dalam
 Lakukan kolaborasi : pemberian analgetik sesuai
indikasi Injeksi Keterolac 30 mg/8jam Injeksi
Cefotaxine 1gr / 12 jam Injeksi MgSO4 6 gr
(drip) dalam RL 500 cc 1 x pemberian

2 S : Pasien mengatakan mengalami sedikit kesulitan dalam LIEKE


berpindah tempat dan posisi
pasien mengatakan lemas pada kedua kaki
O:
Rentang gerak terbatas
Keadaan umum pasien terlihat lemah
Posisi pasien supinasi
A: Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
 Kaji kemampuan dalam mobilisasi
 Latih mobilitas fisik post SC, seperti miring kanan
kiri, duduk dan berjalan
 Motivasi keluarga untuk membantu aktivitas
pasien
 Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan
berikan bantuan jika perlu

10 1 S : Pasien mengatakan nyeri pada luka post SC, dibagian LIEKE


November perut terasa seperti tersayat dengan skala nyeri 3. Nyeri
2021 terasa hilang timbul.
14.00 WIB O :Sesekali ekspresi wajah meringis kesakitan
TD : 126/ 75 mmHg
R : 20 x/menit
N : 75 x/menit
S : 36,50 C.
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
 Lakukan observasi tanda – tanda vital
 Lakukan pengkajian nyeri secara menyeluruh
meliputi lokasi, durasi, kualitas, keparahan nyeri
dan faktor pencetus nyeri
 Lakukan kolaborasi pemberian analgetik sesuai
indikasi Injeksi Keterolac 30 mg/8jam Injeksi
Cefotaxine 1gr / 12 jam Injeksi MgSO4 6 gr
(drip) dalam RL 500 cc 1 x pemberian
2 S: Pasien mengatakan sedikit berlatih untuk berjalan
O:
Rentang gerak bebas
Keadaan umum pasien terlihat baik LIEKE
Posisi pasien duduk
A: Masalah hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
 Kaji kemampuan dalam mobilisasi
 Latih mobilisasi post SC : seperti miring kanan
kiri, duduk, dan berjalan

11 1 S : Pasien mengatakan nyeri pada luka post SC, dibagian LIEKE


November perut terasa seperti tersayat dengan skala nyeri 2.
2021 O : Pasien tampak rileks
12.00 WIB A : Masalah nyeri akut teratasi
P : Intervensi dihentikan

2 S : Pasien mengatakan sudah dapat berjalan LIEKE


O:
Rentang gerak bebas
Keadaan umum pasien terlihat baik
Posisi pasien duduk
A : Masalah hambatan mobilitas fisik teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai