FAKULTAS KESEHATAN
PROGRA STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2023
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU A G1P0A0 DENGAN POST SECTIO CAESAREA
HARI KE-1 DI RUANG DAHLIA RSAD TK. II UDAYANA DENPASAR
TANGGAL 24 – 26 JUNI 2023
A. Pengakajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien Penanggung Jawab
Nama : Ibu A Bapak G
Umur : 19 tahun 22 tahun
Pendidikan : SMA SMK
Pekerjaan : IRT Swasta
Status Perkawinan : Menikah Menikah
Agama : Hindu Hindu
Suku :- -
Alamat : Jln. Raya Sesetan
No CM : 222434
Tanggal MRS : 23 Juni 2023
Tanggal Pengkajian : 24 Juni 2023
Sumber Informasi : Pasien
b. Keluhan Utama
1) Keluhan Utama Saat MRS
Ibu mengatakan 3 hari sebelumnya sudah merasakan nyeri perut
hilang timbul pada bagian pinggul sampai perut bawah dan
pinggang
2) Keluhan Utama Saat Pengkajian
Ibu mengatakan nyeri pada bagian jaitan luka operasi
c. Riwayat Obstetri
1) Riwayat Menstruasi
3) Eliminasi
a) Sebelum Pengkajian
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil pasien tidak
mengalami gangguan eliminasi dan penyakit ISK, namun
saat hamil pasien mengatakan lebih sering BAK 4 – 5 x/hari
berwarna kekuningan, BAB biasanya 1x/hari di pagi hari.
b) Saat Pengkajian
Saat ini pasien terpasang DC dengan jumlah keluaran urin
150 cc, warna kuning, ibu mengatakan BAB tadi pagi
terakhir.
4) Gerak dan Aktifitas
a) Sebelum Pengkajian
Ibu mengatakan tidak mengalami gangguan tidur pada siang
hari akan biasa melakukan aktivitas
b) Saat Pengkajian
Ibu mengatakan nyeri saat bergerak, ibu hanya berbaring
ditempat tidur, tampak aktivitasnya dibantu oleh suami dan
keluarga, ibu hanya bergerak miring kiri dan kanan secara
perlahan-lahan.
5) Istirahat dan Tidur
a) Sebelum Pengkajian
Ibu mengatakan tidak memiliki gangguan tidur, pada siang
hari akan tidur siang selama 1 jam dan pada malam hari ibu
biasanya tidur pukul 22.00 wita dan bangun pukul 06.00 wita
dengan kualitas tidur baik.
b) Saat Pengkajian
Pengkajian hari ke-1
6) Kebersihan Diri
a) Sebelum Pengkajian
Ibu mengatakan kebersihan diri dilakukan secara mandiri,
ibu mengatakan biasa mandi 2x sehari pagi dan sore dengan
sabun, menggosok gigi 2x sehari dan keramas seminggu 2x
b) Saat Pengkajian
Ibu mengatakan badannya hanya di lap dan dibantu oleh
suaminya, ibu tampak rapi.
7) Pengaturan Suhu Tubuh
a) Sebelum Pengkajian
Ibu mengatakan suhu tubuhnya normal dan tidak ada demam
b) Saat Pengkajian
Ibu mengatakan tidak merasa demam, saat dilakukan
pengukuran suhu tubuh yaitu 36,7⁰ C
8) Rasa Nyaman
a) Sebelum Pengkajian
Ibu mengatakan tidak mengakami gangguan rasa nyaman
b) Saat Pengkajian
Ibu mengatakan nyeri pada bagian luka post SC, ibu tampak
meringis
PQRST :
- P : luka post SC
- Q : rasa nyeri seperti tertusuk- tusuk
- R : perut bagian bawah
- S : 5 dari 0 – 10 skala nyeri yang diberikan
- T : nyeri hilang timbul dirasakan ketika saat bergerak
9) Rasa Aman
a) Sebelum Pengkajian
Ibu mengatakan merasa aman dan tidak merasakan cemas
karena sudah ditemani keluarganya
b) Saat Pengkajian
Ibu mengatakan merasa aman dan tidak cemas karena sudah
titemani oleh suami dan keluarga
14) Ibadah
a) Sebelum Pengkajian
Ibu mengatakan biasa melakukan sholat di kamar
b) Saat Pengkajian
Ibu mengatakan hanya berdoa melalui tempat tidur
g. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : Compos Mentis E4V5M6
b) Bangun Tubuh : Sedang
c) Postur Tubuh : Tegak
d) Cara Berjalan :-
e) Gerak Motorik : Normal
f) Keadaan Kulit : Turgor kulit elastis, warna kulit
sawo mateng, kulit bersih.
g) Tanda-Tanda Vital : TD 140/90, N 89 x/mnt, RR 20
x/mnt, S 36.7⁰ C
h) BB Sebelum Hamil : 78 Kg
i) BB Saat Hamil : 80 Kg
j) BB Setelah Melahirkan : 76 Kg
k) TB : 145 cm, LILA : -
2) Head To Toe
a) Kepala :
Bentuk wajah simetris, rambut hitam agak kriting, tidak
terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan maupul luka di kepala.
b) Mata :
Sklera putih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, tidak ada
nyeri tekan.
c) Hidung :
Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat secret.
d) Telinga :
Tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat secret.
e) Mulut :
Mukosa bibir lembab, gusi tidak berdarah, gigi dan lidah
bersih, tonsil normal
f) Leher :
Bentuk leher simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada massa, tidak ada distensi vena jugularis, dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid.
g) Thorax :
(1) Payudara
(a) Inspeksi
Bentuk : simetris
Gerakan dada : bebas
Payudara : simetris, tidak ada nyeri tekan,
pengeluaran ASI baru sedikit-
sedikit, bendungan ASI tidak
ada
(b) Palpasi
Pengembangan dada : simetris
Vibrasi tactile premitus : simetris
Nyeri tekan :-
(c) Perkusi
Suara paru : Sonor/resonan
(d) Auskultasi
Suara paru : vesikuler/normal
Suara jantung : Regular
Jantung : Tidak ada pembengkakan, irama
teratur.
Paru :Tarikan dinding dada simetris,
suara sonor, tidak ada nyeri tekan,
pernafasan 20x/ menit.
h) Abdomen
(1) Inspeksi
Pemeriksaan : □ distensi abdomen, □ ascite
Luka : ada (tampak bersih)
Lokasi : 2 jari dibawah pusar luka post sc
Luas : ±12 cm
(2) Auskultasi
Peristaltic usus : 5 -35x/mnt
(3) Palpasi : TFU 2 jari di bawah pusar
(4) Perkusi : tympani
i) Genetalia dan Perinium
(1) Keadaan : Bersih
(2) Letak Uretra : Normal
(3) Prosedur invasife :-
(4) Pengeluaran locha rubra : 100 cc
Data lainnya :terpasang DC dengan
pengeluaran urin 150 cc
j) Anus
Tidak ada hemoroid
k) Ekstremitas
Atas
Odema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
CRT : <2 detik
Bawah
Odema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
CRT : <2 detik
Hofman sign : positive/ negative
Kekuatan otot : 111/111
h. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap pada tanggal 23 Juni 2023 pukul 10:26
Wita
3. Rumusan Masalah
3) Nyeri Akut
4) Risiko Infeksi
5) Risiko Perdarahan
4. Analisa Masalah
a. P : Nyeri Akut
E : Agen pencedera fisik (prosedur operasi)
S : Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, nyeri yang
dirasakan seperti tertusuk – tusuk dengan skala nyeri 5 dari 0 – 10
skala nyeri yang diberikan, nyeri hilang timbul dirasakan ketika pada
saat bergerak, ibu tampak meringis, ibu tampak hanya berbaring di
tempat tidur, ibu tampak hanya bergerak miring kiri dan kanan secara
perlahan-lahan, TD : 140/90 mmHg.
Proses terjadinya : Adanya proses pembedahan yang dilakukan
dengan tindakan insisi pada dinding abdomen sehingga
menyebabkan terjadinya inkonteniunitas jaringan, pembuluh darah
dan serat – serat di sekitar daerah insisi hal ini akan dapat
merangsang pengeluaran histamin dan prostaglandin yang akan
menimbulkan rasa nyeri (nyeri akut)
Akibat jika tidak ditanggulangu : Jika nyeri tidak ditanggulangi
dapat menyebabkan ketidak nyamanan pada pasien, segala aktivitas
pasien akan terganggu, pola tidur pasien menjadi tidak efektif karena
berfocus kepada nyeri sehingga akan terjadi penurunan daya tahan
tubuh.
b. P : Risiko infeksi
E : Efek prosedur invasif
Proses terjadinya : adanya pembedahan post sc apabila proyeksi
kurang maka akan menyebabkan adanya invasi microorganisme dari
paparan lingkungan luar di area luka. Microorganisme kuman dan
bakteri kemudian menggandakan diri masuk kedalam luka dan
menyebabkan terjadinya infeksi.
Akibat jika tidak ditanggulangi : Jika infeksi tidak ditanggulangi
maka dapat menghambat proses penyembuhan luka dan bahkan
menimbulkan berbagai komplikasi yang berbahaya.
c. P : Risiko Perdarahan
E : Pasca Partum
Proses Terjadi : pasca persalina operasi SC mengakibatkan
putusnya pembuluh darah yang menghubungkan antara rahim dan
plasenta sehingga terjadi perdarahan.
Akibat jika tidak ditanggulangani : jika risiko perdarahan tidak
ditangani maka akan menyebabkan terjadinya syok heamoragik
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi)
dibuktikan dengan Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, nyeri
yang dirasakan seperti tertusuk – tusuk dengan skala nyeri 5 dari 0 – 10
skala nyeri yang diberikan, nyeri hilang timbul dirasakan ketika pada saat
bergerak, ibu tampak meringis, ibu tampak hanya berbaring di tempat tidur,
ibu tampak hanya bergerak miring kiri dan kanan secara perlahan-lahan.
2. Risiko Infeksi berhubungan dengan faktor risiko efek prosedur invasif
3. Risiko Perdarahan berhubungan dengan faktor risiko pasca partum
C. Perencanaan Keperawatan
Hari/Tanggal Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil
No Intervensi (SIKI) Rasional
/Jam Keperawatan (SLKI)
1 Sabtu 23 Juni Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Membantu
Manajemen Nyeri (I.08238)
2023, pukul berhubungan intervensi keperawatan menentukan
Observasi
08.50 Wita dengan agen selama 3 x 24 jam maka pilihan intervensi
Tingkat Nyeri Menurun 1. Identifiksi lokasi,
pencedera fisik dan memberikan
(L.08066) dengan kriteria karakteristik, durasi,
(prosedur operasi) dasar untuk
hasil: frekuensi, kualitas,
dibuktikan dengan intensitas nyeri perbandingan dan
1. Keluhan nyeri
Ibu mengatakan 2. Identifikasi skala evaluasi terhadap
menurun (5)
nyeri pada luka nyeri nyeri
2. Meringis menurun (5)
bekas operasi, 3. Skala nyeri 1 dari 2. Menilai sejauh
Terapiutik
nyeri yang 0-10 skala nyeri mana tingkat nyeri
3. Berikan posisi semi
dirasakan seperti yang diberikan yang dirasakan
fowler atau posisi
tertusuk – tusuk 4. Tekanan darah 3. Posisi yang
yang nyaman
dengan skala nyeri membaik (5) nayaman salah
Edukasi
5 dari 0 – 10 skala 4. Ajarkan teknik satu cara
nyeri yang nonfarmakologis mengurangi nyeri
diberikan, nyeri untuk mengurangi 4. Relaksasi dapat
hilang timbul rasa nyeri (relaksasi mengurangi
dirasakan ketika napas dalam) ketegangan
pada saat bergerak, Kolaborasi membuat perasaan
ibu tampak 5. Kolaborasi pemberian lebih nyaman
meringis, ibu analgetik, jika perlu 5. Analgesik dapat
tampak hanya mengurangi rasa
berbaring di nyeri
tempat tidur, ibu
tampak hanya
bergerak miring
kiri dan kanan
secara perlahan-
lahan, TD : 140/90
mmHg.
D. Implementasi Keperawatan
No.
Hari/Tgl/Jam Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Kep.
Sabtu, 24 Juni 1 - Identifiksi lokasi, karakteristik, durasi, DS : Juni
2023, pukul frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Ibu mengatakan nyeri pada bagian
09.00 Wita - Observasi TTV pasien luka bekas operasi
- Mengakaji skala nyeri - Ibu mengatakan nyeri seperti
tertusuk-tusuk
- Nyeri hilang timbul ketika bergerak
- Skala nyri 5 dari 0-10 skala yang
diberikan
DO :
- Ibu tampak meringis
- Ibu tampak hanya berbaring ditempat
tidur
- Ibu tampak hanya bergerak miring kiri
dan kanan secara perlahan-lahan.
- TTV : TD 140/90, N 89 x/mnt, RR
20 x/mnt, S 36.7⁰ C
Pukul 09.10 1 - Memberikan posisi semi fowler atau posisi DS : Juni
Wita yang nyaman - Ibu mengatakan nyaman dengan
posisi yang diberikan
DO :
- Ibu tampak nyaman
Pukul 10.00 1 - Mengjarkan teknik nonfarmakologis DS : Juni
Wita untuk mengurangi rasa nyeri (relaksasi - Ibu mengatakan lebih rileks setelah
napas dalam) melakukan relaksasi napas dalam
DO :
- Ibu tampak tenang
Pukul 10.30 1 - Delegatif pemberian analgetik DS : Anastesi
Wita -
DO :
- Ibu terpasang Dextrose + analgetik
Fentanyl 200 mg 24 Tpm
Minggu, 25 1 - Identifiksi lokasi, karakteristik, durasi, DS : Juni
Juni 2023 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Ibu mengatakan nyeri pada bagian
pukul 14.00 - Observasi TTV pasien luka bekas operasi agak mendingan
Wita - Mengakaji skala nyeri dari hari kemarin
- Ibu mengatakan sudah bisa duduk
secara perlahan, tetapi ibu segera
tiduran ketika nyeri bertambah
- Skala nyeri 4 dari 0-10 skala yang
diberikan
DO :
- Ibu tampak tenang
- TTV : TD 110/70 mmHg, N 80
x/mnt, RR 20x/menit
Pukul 15.00 - Delegatif pemberian analgetik DS : Juni
Wita Asam mefenamat 500 mg @8 jam IO - Ibu mengatakan obat sudah
diminum
DO :
- Obat sudah diminum sesuai dosis
yang diberikan dan tidak ada tanda-
tanda alergi
Pukul 15.30 - Memberikan posisi semi fowler atau DS : Juni
Wita posisi yang nyaman - Ibu mengatakan nyaman dengan
posisi yang diberikan
DO :
- Ibu tampak nyaman
Mengetahui,
Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik