Disusun oleh:
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Krajan, Pringkuku, Pacitan
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. Register : 19xxxx
Diagnosa Medis : P2 A0 Post Operasi SC UK 34 minggu+ PEB
Tanggal persalinan : 19 September 2023, 09.20 WIB
Tanggal masuk : 18 September 2023, 12.45 WIB
Tanggal pengkajian : 19 September 2023, 13.00 WIB
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Kuli bangunan
Hubungan dengan klien : Suami
Alamat : Krajan, Pringkuku, Pacita
2. Keluhan Utama Saat Dikaji
Klien mengatakan nyeri
P : luka post SC
Q : tersayat-sayat
R : Perut bagian bawah
S:5
T : hilang timbul
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke poliklinik RSUD dr. Darsono Pacitan pada tanggal 18
September 2023 dengan keluhan tensinya tinggi dan merasakan kenceng-kenceng
tensi tinggi juga saat hamil yang pertama saat diperiksa. Kemudian masuk di ruang
VK (Flamboyan), saat di periksa didapatkan hasil HIS +, DJJ 146 x/menit, , TFU 27
cm, KU baik, TD 148/92 mmHg, N: 113 x/menit, S: S: 36,4°C, RR 22 x/menit, letsu,
Protein Urine+2. Direncanakan operasi sectio caesarea.
Pada pukul 09.20 WIB telah lahir bayi laki-laki dengan BB 2100 gram, PB 46
cm, LK 33 cm, LD 30 cm, LP 31 cm LILA 8 cm tidak ada cacat, menangis spontan
APGAR score 6/6/8, S 36,5°C, N: 148x/menit, RR: 53 x/menit, SPO 97%, untuk
selanjutnya bayi Ny. S diantar ke ruang perinatologi (Dahlia). Plasenta dikeluarkan
lengkap bersamaan dengan proses SC. Pada pukul 13.00 WIB klien dipindahkan ke
bangsal Seruni dengan kondisi KU cukup, kesadaran composmentis, TD 172/96
mmHg, N: 94x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36,6 OC, TFU satu jari dibawah pusat
kontraksi uterus keras, klien tampak meringis kesakitan, klien mengatakan nyeri pada
area luka post operasi, dengan hasil pengkajian nyeri Problem: Luka Post operasi,
Quality: tertusuk-tusuk, Region: perut bagian bawah, Scale: 5, Time: hilang timbul.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit. Klien mengatakan
memiliki riwayat hipertensi. Pasien mengatakan anak pertama lahir spontan, Klien
mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki alergi baik makanan maupun obat, serta
tidak memiliki kebiasaan merokok maupun mengkonsumsi minuman beralkohol,
klien juga mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki kebiasaan minum kopi.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki
: Laki-laki meninggal
: Perempuan
: Perempuan meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
i) APGAR skor
0 1 2 APGAR 1 5 10
score mnt mnt mnt
Total 6 6 8
7. Data Biologis
a. Aktivitas kehidupan sehari-hari/ activity daily living (ADL)
a. Makan
Jenis menu Nasi, sayur, lauk pauk Bubur, sayur, lauk, buah
b. Minum
Jenis menu Air putih dan teh Air putih, teh dan bubur
kacang hijau
Frekuensi 6-7 gelas/hari untuk air putih dan 4 gelas/hari untuk air putih, 1
1 gelas teh di pagi hari gelas teh, dan 1 gelas kacang
hijau
a. Malam
berada di RS dan
b. Siang
a. BAK
b. BAB
a. Mandi
b. Berpakaian
Frekuensi ganti 3 kali/hari Klien belum bisa mengganti
pakaian pakaian sendiri, karena
terpasang infus di tangan
gangguan Tidak ada gangguan kiri, sehingga membutuhkan
keluarga untuk
membantunya.
Kesulitan -
b. Pemeriksaan fisik
1) Penampilan umum
Kondisi umum : baik
Tingkat kesadaran : composmentis
TTV
TD : 172/96 mmHg,
N : 94 x/menit,
RR : 20 x/menit,
S : 36,6°C
BB/TB : 70 kg/ 155 cm
2) Pemeriksaan head to toe
a) Kepala
- Bentuk kepala : masocepal, tidak ada lesi dan benjolan
- Rambut : perebaran merata, warna hitam dan tidak nampak
tanda-tanda kerontokan
- Nyeri tekan : tidak ada
b) Mata
- Kesimetrisan : kanan dan kiri simetris
- Ukuran pupil : isokor 2mm/2mm
- Sclera : tidak ikterik
- Konjungtiva : non-anemis
- Fungsi pengelihatan : baik
c) Hidung
- Kesimetrisan : lubang hidung simetris antara kanan dan kiri
- Lesi : tidak ada
- Nyeri tekan : tidak ada
- Sekret : tidak ada
- Sinusitis : tidak ada
- Fungsi penciuman : klien mengenali bau disekitarnya
d) Telinga
- Kesimetrisan : simetris antara kanan dan kiri
- Lesi : tidak ada
- Serumen : tampak sedikit di dalam liang telinga
- Fungsi pendengaran : klien mendengar dengan baik
e) Mulut
- Tampak : bibir tampak kering
- Lesi : tidak ada
- Sianosis : bibir tampak pucat
- Stomatitis : tidak ada
- Caries gigi : tidak ada
f) Leher
- Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Kelenjar limfe : tidak ada bejolan kelenjar limfe
- Cloes gravidarum : tidak ada
- Hiperpigmentasi : tidak ada
3) Paru-paru
I : Pengembangan dada simetris, tidak tampak adanya otot bantu nafas
P : Tidak ada nyeri tekan, vokal fremitus kanan dan kiri normal
P : Sonor
4) Jantung
P : Pekak
5) Payudara
- Mammae simestris Puting susu menonjol
- Kolustrum (+) Tidak ada pembengkakan
- Payudara bersih Areola hiperpigmentasi
6) Integumen
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, terdapat oedema pada ekstremitas
bawah, akral hangat
7) Abdomen
I: Terdapat luka jahitan post SC tertutup kasa steril vertikal ±12cm, tidak terdapat
bekas darah di luka, terdapat linea nigra, bentuk abdomen simetris A : Bising usus
normal 16x/menit (nilai normal 5 – 24 x / menit)
P : Nyeri tekan abdomen diantar quadran 3 dan 4, TFU satu jari di bawah pusat di
tengah perut, kontraksi keras.
P : Tympani
8) Reproduksi
a) TFU : 1 jari dibawah pusat
b) Genetalia
- Pengeluaran pervagina : darah (Lochea rubra)
- Jumlah : ±150 cc
- Warna : merah segar
- Bau : amis khas lochea
- Konsistensi : cair dan lengket
- Penggunaan DC : terpasang DC
9) Ekstremitas
- Look : ukuran otot simetris, tidak ada malposisi pada tubuh, tidak
terdapat atrofi atau hipertrofi otot, tidak terdapat tremor.
- Feel : suhu kulit hangat, akral hangat,denyut nadi teraba pada
radialis,terdapat nyeri tekan pada ekstremitas kanan atas (lengan kiri) di
area pemasangan infus, tidak terdapat nyeri tekan pada ekstremitas
bawah, terdapat pitting oedema pada ekstremitas bawah kanan dan kiri.
- Move :
• Ekstremitas atas kanan :4
• Ekstremitas atas kiri :5
• Ekstremitas bawah kanan :4
• Ekstremitas bawah kiri :4
Keterangan :
b) Peran
Klien mengatakan akan berusaha menjadi ibu yang baik bagi anak-
anaknya.
c) Ideal diri
Klien mengatakan berharap bahwa dirinya dapat merawat anak-anaknya
dengan baik, sehingga anak-anaknya dapat tumbuh sehat dan memiliki
masa depan yang baik.
d) Identitas diri
Klien menyadari bahwa dirinya adalah seorang wanita dan ibu dari anak-
anaknya dan juga merupakan seorang istri.
e) Harga diri
Klien percaya bahwa dirinya dapat merawat anak-anaknya dengan baik
dan akan berusaha sebaik mungkin.
4) Hubungan/komunikasi
Klien mengatakan bahasa yang digunakan untuk komunikasi sehari hari
adalah jawa dan bahasa indoenesia, dan selalu berkomunikasi dengan baik
pada keluarga dan suaminya jika terdapat masalah.
5) Kebiasaan seksual
Klien mengatakan tidak memiliki gangguan pada organ reproduksi. Klien
mengatakan membatasi aktivitas seksual bersama suami selama kehamilan.
b. Spiritual
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang muslim dan percaya adanya
tuhan, pasien mengatakan dirinya selalu beribadah tepat waktu .
9 Data Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 18 September 2023 dengan hasil :
10 Terapi medis
Golongan &
Jenis Terapi Dosis Fungsi
Kandungan
Cairan IV:
Ringer Lactat 20 tpm Cairan isotonic Memelihara
keseimbangan atau
mengganti elektrolit
dan cairan tubuh
B. Analisa Data
No. Hari/Tanggal/ Data Fokus Masalah Etiologi
Jam
1. Selasa, 19 DS : Nyeri akut Agen pencedera
September 2023/ fisik (prosedur
13.00 WIB - Pasien mengatakan nyeri operasi)
- pada luka jahitan post SC
P : luka post SC
Q : tersayat-sayat
S:5
T : hilang timbul
- Pasien mengatakan kesakitan
ketika
menggerakkan tubuhnya
DO :
DO :
DO :
- Tampak luka jahitan
di area abdomen
- Tampak kemerahan di
sekitar bekas SC
- Tampak area jahitan
sepanjang ± 12 cm
- Jumlah leukosit H
11.40/uL
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi) (D.0077)
2. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri (D.0054)
3. Resiko infeksi b.d efek prosedur invasif (D.0142)
D. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan(SLKI) Intervensi(SIKI)
keperawatan
(SDKI)
1 Nyeri akut Setelah diberikan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
berhubungan selama 3x24 jam, diharapkan nyeri dapat (I.08238)Observasi
dengan agen berkurang dengan kriteria hasil: - lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
pencedera Standar Luaran Keperawatan Indonesia - Identifikasi skala nyeri
fisik(D.0077) (L.08066): - Identifikasi respon nyeri non verbal
- Keluhan nyeri menurun - Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Tampak meringis menurun - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Mual dan muntah menurun - Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Frekuensi nadi membaik Terapeutik
- Tekanan darah membaik - Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma
terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Dukungan Mobilisasi (I.05173)
mobilitas fisik 3x24 jam, diharapkan gangguan mobilitas fisik Observasi
berhubungan dapat berkurang dengan kriteria hasil: - Identifikasi adanya keluhan fisik lainnya
dengan nyeri Standar Luaran Keperawatan Indonesia - Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
(D.0054) (L.05042): - Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
- Pergerakan ekstermitas meningkat Terapeutik
- Kekuatan otot meningkat - Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
- Rentang gerak (ROM) meningkat - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
- Kelemahan fisik menurun pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis.duduk di
tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan fisioterapi
3 Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Luka (I.14564)
berhubungan selama 3x24 jam, diharapkan risiko infeksi Observasi
dengan efek dapat teratasi dengan kriteria hasil: - Monitor tanda-tanda infeksi
prosedur invasif Standar Luaran Keperawatan - Monitor karakteristik luka
(D.0142) Indonesia(L.08066): Terapeutik
- Suhu tubuh dalam batas normal - Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
- Luka bersih dan kering - Bersihkan dengan cairan NaCl
- Kemerahan menurun - Pasang balutan sesuai jenis luka
- Kadar sel putih dalam batas normal - Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
- Nyeri menurun Edukasi
- Bengkak menurun - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan prosedur perawatan luka mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik
A. Implementasi Keperawatan
No
Hari Jam Implementasi Respon TTD
Dx
S:5
T : hilang timbul
- Pasien mengatakan takut untuk menggerakkan tubuhnya
- Pasien mengatakan kesakitan ketika menggerakkan
tubuhnya
DO :
- KU : baik
- Tingkat kesadaran : composmentis
- TD : 172/96 mmHg
- N : 94 x/menit
- RR: 20 x/menit
- S : 36,6 °C
15.15 1,2,3 Memberikan injeksi pycin, dexamethasone, DS : Pasien mengatakan bersedia diberikan obat L
WIB santagesik DO :
- Telah diberikan obat sesuai advice dokter
- Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi obat
DO :
Pasien tampak dapat mempraktikkan teknik mobilisasi dini
mulai dari miring kanan kiri, menekuk kaki
19.25 3 Menganjurkan ibu memberikan ASI DS : L
WIB eksklusif Pasien mengatakan ASI asi keluar tetapi
belum lancar
DO :
- Aerola tampak belum menonjol
- Asi keluar sedikit
19.30 1 Memberikan edukasi breast care dan cara DS : L
WIB merawat luka yang benar secara mandiri Pasien mengatakan akan mencoba melakukan pijat payudaradan
merawat luka secara sendiri
DO :
Pasien tampak dapat mempraktikkan teknik brest care secara
mandiri dan memahami cara merawat luka SC yang benar
- P : luka post SC
Q : tersayat-sayat
R : perut bagian
bawah
S:3
T : hilang timbul
- Pasien mengatakan sudah mencoba miring kanan miring kiri
DO :
- KU : baik
- Tingkat kesadaran:
composmentis
- TD : 154/97 mmHg
N:82x/mnt
RR :20
S:36,3oC
14.30 2 - Mengidentifikasi adanya keluhan fisik DS : pasien mengatakan masih sedikit nyeri saat bergerak L
WIB lainnya DO :
- Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan KU baik
pergerakan pasien tampak dibantu oleh keluarga
- Memonitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
14.35 DS :
2 - Melibatkan keluarga untuk membantu
WIB Pasien mengatakan masih sudah bisa miringkanan kiri dan duduk
pasien dalam meningkatkan
DO :
pergerakan
pasien tampak latihan miring kan miring kiri dan duduk
- Menjelaskan tujuan dan prosedur ambulasi pasien tampak berhati-hati saat bergerak
16.20 DS : L
3 - Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
WIB Pasien mengatakan paham bagaimana cara melakukan perawatan
- Mengajarkan prosedur perawatan luka
mandiri luka yang benar
S:2
T : hilang timbul
DO :
- KU : baik
- Tingkat kesadaran : composmentis
TD : 150/107 mmHg
N : 79 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5oC
08.30 3 Memberikan perawatan jahitan post SC DS: L
Pasien mengatakan bersedia lukanya dibersihkan
WIB
DO:
- Pasien tampak meringis menahan kesakitan
- Telah dilakukan perawatan jahitan post SC dengan dibersihkan \
lalu dilapisi menggunakan kassa dan ditutup menggunakan
hypavix
- Balutan jahitan post SC telah diganti
DO :
Pasien kooperatif
09.15 2 Mengevaluasi mobilisasi dini DS : L
WIB Pasien mengatakan sudah duduk dan berjalan
DO :
Ku baik
Pasien tampak kooperatif
No
Tgl/Jam Evaluasi TTD
Dx
Kamis, 21 1 S: L
September - Pasien mengatakan nyeri di luka post SC sudah berkurang
2023 P : luka post SC
11.00 WIB Q : tersayat-sayat
R : perut bagian bawah
S:2
T : hilang timbul
O:
- Tampak meringis berkurang
- KU : baik
- Tingkat kesadaran : composmentis
TD : 150/107 mmHg
N : 79 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5oC
A:
Masalah nyeri akut teratasi sebagian / pasien KRS
P:
Lanjutkan intervensi di rumah
Manajemen Nyeri (I. 08238)
Kamis, 21 2 S: L
September - Pasien mengatakan sudah duduk dan berjalan-jalan
2023 O:
11.00 WIB - KU : baik
- Tingkat kesadaran composmentis
- Pasien tampak kooperatif
A:
Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian / pasien KRS
P:
Lanjutkan intervensi di rumah
Dukungan Mobilisasi (I.05173)
Kamis, 21 3 S: L
September
Pasien mengatakan bersedia lukanya dibersihkan
2023
O:
11.00 WIB
- Tampak area jahitan sepanjang ±12 cm
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Tidak ada cairan yang keluar
- Jahitan luka post SC tampak mulai mengering
- Pasien tampak tenang
- Telah dilakukan perawatan jahitan post SC dengan dibersihkan \ lalu dilapisi menggunakan kassa dan ditutup
menggunakan hypavix
A:
Masalah risiko infeksi teratasi sebagian / pasien KRS
P:
Lanjutkan intervensi di rumah
Perawatan Luka (I. 14564)