Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

R (27 TAHUN) G1P0A0 PARTURIENT


ATERM KALA III + ANEMIA DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT
MUHAMMADYAH BANDUNG

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Stase Keperawatan Maternitas

Dosen Pembimbing :

Ariani Fatmawati, S,Kep.,Ners.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat

Disusun oleh :

Auliya Aghniya Nurislami Putri Zaenuddin (402022023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG

2022-2023
I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan data
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M
No. Medrec : 880346
Umur : 27 tahun

Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT

Alamat : Kota Bandung


Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa

Status Marital : Menikah


Golongan Darah : O
Tanggal Masuk RS : 07 November 2022 jam 09.00 WIB

Tanggal Pengkajian : 08 November 2022 jam 07.30 WIB


Tanggal Dilakukan Operasi : Tidak dilakukan operasi
Diagnosa Medis : G1P0A0 parturient aterm kala III + anemia
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. R
Umur : 26 tahun
Pendidikan : S1

Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kota Bandung
Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda


Status Marital : Menikah
Hubungan dengan Klien : Suami
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Nyeri
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien masuk ke IGD RSMB pada tanggal 07 November 2022 pukul
09.00 WIB dengan diagnosa G1P0A0 gravida 39 minggu rencana terminasi
kehamilan, tidak ada keluhan. Di IGD tekanan darah pasien 113/71 mmHg,
N 77x/menit, R 20x/menit, S 36,6˚C. Pasien dilakukan pengambilan darah
dengan hasil (Hb 8,0 g/dl, Ht 25%, leukosit 7.800 sel/UL, trombosit 254.000
sel/UL, HbsAG non reaktif, tes HIV non reaktif, protein urine negatif, BT
2’00”, CT 6’00”, swab antigen negatif, tes syphilis non reaktif). Lalu pasien
dipindahkan ke ruang kebidanan tanggal 07 November 2022 pukul 10.35
WIB.
Di ruang kebidanan tekanan darah pasien 120/86 mmHg, N 83x/menit
R 20x/menit S 36,7˚C. Dilakukan pemeriksaan kehamilan dengan hasil
leopold I tfu 33 cm teraba lunak, kurang melenting, dan kurang bundar,
Leopold II terababagian keras memanjang di sisi kiri ibu (PUKI), Leopold
III teraba keras, bundar, melenting, Leopold IV sebagian besar kepala sudah
masuk PAP yaitu 2/5, divergen. DJJ 146x/menit irama reguler. Dilakukan
pemeriksaan dalam pembukaan 1 cm, ketuban utuh, turunnya bagian
terbawah hodge 1-2, st-3. Dipasang infus RL + 5 ui oksitosin 20 gtt/menit
pukul 21.00. Pukul 00.00 His positif 1x10’20” kuat, DJJ 136x/menit irama reguler.
Pembukaan 1 cm, ketuban utuh, portio tebal lunak, turunnya bagian terbawah hodge 1-2.
Pukul 05.00 His positif 3x10’25” mulai kuat, DJJ 136x/menit, sudah keluar air-air,
pembukaan 2 cm, portio tipis, ketuban pecah warna jernih, turunnya bagian terbawah
hodge 1-2. Pukul 06.44 pasien mengeluh ingin mengedan, pembukaan 9 cm, turunnya
bagian terbawah hodge 3. Pukul 07.00 diberikan drip oksitosin 5 ui labu ke-2 20 gtt/menit.
Pukul 07.10 pembukaan lengkap, pukul 07.30 lahir bayi.
Pada saat pengkajian tanggal 08 November 2022 pukul 07.30 WIB
pasien mengatakan nyeri kontraksi, nyeri dirasakan skala 6 (0-10), nyeri
dirasakan saat akan mengeluarkan plasenta, nyeri seperti perut diremas-
remas, pasien tampak meringis keaskitan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sudah memiliki riwayat anemia sejak sebelum
hamil karena asupan makanan seperti daging merah dan sayur-sayuran yang
kurang.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti
hipertensi dan diabetes mellitus, juga tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti TBC dan hepatitis.
e. Riwayat Gynekologi & Obstetri
1. Riwayat Obstetri
a) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas lalu
Keadaan
Tahun Umur Jenis Tempat/ BB Masalah
No JK anak
partus hamil partus Penolong (Gram)
Hamil Lahir Nifas Bayi
1 2022 39-40 Spontan RS/ bidan L 2800 gr Anemia - - Normal Hidup
mgg

b) Riwayat kehamilan sekarang


HPHT : 07 Februari 2022, TP : 14 November 2022 gravida 39-
40 mgg. Pasien melakukan ANC ke bidan pada trimester 1 sebanyak
1x, trimester 2 sebanyak 1x, dan trimester 3 sebanyak 2x, belum
mendapatkan imunisasi TT, Kenaikan BB 10 kg, dan rutin
mengkonsumsi tablet Fe. Sudah dilakukan USG 3x, 1x tiap trimester.
Gerakan janin dirasakan pada usia kehamilan 18 minggu.
c) Riwayat persalinan sekarang
Lahir spontan bayi laki-laki pukul 07.30, APGAR score 8/10, lahir
dengan 2 lilitan tali pusat longgar, bayi langsung menangis kuat. BBL
2800 gr, PB 48 cm. Pasien mengalami laserasi/robek pada perineum
karena tidak dapat menahan regangan yang kuat. Jumlah perdarahan
± 200 cc.
2. Riwayat Gynekologi
a) Riwayat menstruasi
Menarche usia 14 tahun.Tidak pernah ada keluhan selama menstruasi,
Siklus tidak teratur sebelum menikah, setelah menikah siklus
menstruasi teratur 28 hari, lama menstruasi 5 hari dimana dalam satu
hari klien mengganti pembalutnya sebanyak 3-4x. HPHT 07 Februari
2022
b) Riwayat perkawinan
Menikah pertama usia 26 tahun, ini merupakan pernikahan pertama
bagi pasien dan suami.
c) Riwayat keluarga berencana
Selama ini pasien belum pernah menggunakan KB. Setelah kelahiran
anaknya nanti, pasien berencana menggunakan KB IUD
4. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran : CM
Tekanan darah : 117/72 mmHg
Nadi : 65 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,4°C.
TB : 160 cm
BB sebelum hamil : 72 kg
BB saat ini : 82 kg
2. Sistem pernafasan
tidak ada pernafasan cuping hidung, pengembangan paru simetris antara kiri
dan kanan, suara nafas vesikuler hampir di semua lapang paru
3. Sistem kardiovaskular
Konjungtiva anemis, tidak terdapat peningkatan JPV, CRT < 3 detik, akral
hangat, tidak ada bunyi jantung tambahan, tidak ada sianosis.
4. Sistem pencernaan
Bibir kering, tidak terdapat bau mulut, gigi tampak bersih, tidak ada
kesulitan menelan.
5. Sistem persyarafan
Kesadaran pasien composmentis, orientasi baik, fungsi penciuman baik,
pengecapan baik, fungsi pendengaran baik, reflek patella positif kanan dan
kiri
6. Sistem endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
7. Sistem perkemihan
Kandung kemih teraba kosong, tidak ada kesulitan BAK.
8. Sistem reproduksi
1) Mammae
Payudara simentris, tidak ada pembengkakan, areola berwarna
kehitaman, tidak ada nyeri tekan, putting menonjol, putting bersih,
sudah ada pengeluaran kolostrum
2) Fundus uteri
TFU sepusat, kontraksi keras
3) Vulva/vagina
Terdapat pengeluaran darah, laserasi pada perineum 1 cm ke atas, 2 cm
ke arah bawah, dan 0,5 cm ke arah pinggir.
9. Sistem musculoskeletal
Tidak ada deformitas dan fraktur, saat palpasi tidak ada nyeri tekan,
kekuatan otot 5 untuk ekstremitas atas dan bawah, terpasang infus RL+drip
oksitosin 5 ui 20 gtt/menit.
10. Sistem integument
areola tampak hitam, dibagian perut terdapat lineanigra, striae gravidarum,
tidak ada cloasma gravidarum, badan tampak berkeringat
5. Aspek Psikososial
a. Pola pikir dan persepsi
Pasien mengatakan ini merupakan kehamilan pertama yang
diharapkan.
b. Gaya komunikasi
Gaya komunikasi baik, reaksi pasien saat interaksi menerima respon dengan
baik.
c. Konsep diri
1) Gambaran diri
Pasien mengatakan tidak ada yang istimewa dari anggota tubuhnya.
Pasien mengatakan menyukai semua bagian anggota tubuhnya.
2) Harga diri
Pasien merasa berharga dan bersyukur bisa memberikan keturunan
3) Peran diri
Pasien merasa bahagia akan menjadi seorang ibu
4) Identitas diri
Kepuasan pasien terhadap status dan posisi dalam keluarga, pasien
bersyukur menjadi seorang perempuan. Sebagai istri yang baik untuk
suaminya dan calon ibu bagi anaknya
5) Ideal diri
Pasien mengatakan apapun jenis kelaminnya nanti pasien akan menerima
kondisi anaknya, pasien mengatakan dirinya yang akan merawat anaknya
saat lahir nanti dan dibantu suami juga orang tuanya.
6. Data Spiritual
Pasien menganut agama islam, Pasien mengatakan percaya dan yakin bahwa
Allah akan memberikan kelancaran pada persalinannya, sehat ibu dan bayinya.
Saat ini pasien tidak bisa melaksanakan sholat karena sedang berada pada masa
nifas.
7. Data Penunjang
a. Hasil laboratorium tanggal 07 November 2022
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 8,0 Wanita : 10-16 gr/dl
Hematokrit 25 Wanita : 36-48 %
Leukosit 7.800 4.000 – 10.000 Sel/mm3
Trombosit 254.000 150.000 – 400.000 Sel/mm3 Juta
HbsAg Non reaktif Non reaktif
HIIV Non reaktif Non reaktif
Sifilis Non reaktif Non reaktif
8. Therapy
No Nama Obat Dosis Jam Rute Indikasi
1 RL 20 IV Ringer laktat adalah
gtt/me cairan infus yang biasa
nit digunakan pada pasien
dewasa dan anak-anak
sebagai sumber elektrolit
dan air. Biasanya, cairan
obat ini diberikan untuk
penderita dehidrasi yang
mengalami gangguan
elektrolit di dalam tubuh.
2 Oksitosin 10 ui Jam 07.15 IM Oksitosin adalah
hormone manusia yang
berfungsi untuk
merangsang kontraksi
yang kuat pada dinding
rahim/uterus sehingga
mempermudah dalam
membantu proses
kelahiran.
3 Methergin 0,2mg Jam 07.30 IV adalah obat yang
berfungsi untuk
mengatasi perdarahan
setelah melahirkan
(perdarahan postpartum).
B. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Kehamilan aterm Nyeri Melahirkan
DS :

- Pasien mengeluh nyeri
Penurunan kadar progesterone,
- Skala nyeri 6 (0-10) peningkatan prostaglandin dan
oksitosin
- Nyeri dirasakan saat akan

mengeluarkan plasenta
Adanya kontraksi
- Nyeri dirasakan seperti

perut sedang diremas-
Pengeluaran plasenta
remas

DO : Menekan saraf sekitar

- Pasien tampak meringis
Pelepasan mediator kimiawi
- TD: 117/72 mmHg, N 65
(prostaglandin, histamine, bradikinin,
x/menit , R 20 x/menit, S
serotonin)
36,4°C.

- G1P0A0 parturient aterm Merangsang nosiseptor
kala III ↓
Impuls ke saraf aferen

Medulla spinalis

Trakus anterolateralis

Thalamus, Hipotalamus

Dipersepsikan sebagai nyeri

Nyeri Melahirkan
DS : Kontraksi dan retraksi myometrium Risiko Perdarahan
- Pasien mengatakan ↓
mempunyai riwayat mampertebal dinding uterus dan
anemia sejak sebelum mengurangi ukuran area plasenta
hamil ↓
DO : Area plasenta menjadi kecil

- Telah lahir bayi laki-laki ↓

spontan BBL 2800 gr PB Plasenta mulai memisahkan diri dari


48 cm, APGAR 8/10 dinding uterus

- Terdapat laserasi/robekan ↓

di perineum , 1 cm ke Terbentuknya bekuan darah

arah atas, 2 cm ke arah retroplasenta

bawah, 0,5 cm ke arah ↓

pinggir Berat bekuan menambah tekanan

- Jumlah perdarahan ±200 pada plasenta dan membantu

cc pemisahan

- Hb 8,0 mg/dL
Lepasnya plasenta dari uterus
- Konjungtiva anemis

- Diberikan oksitosin 10 ui
Mendorongnya keluar dari vagina
IM
disertai pengeluaran selaput ketuban
- Diberikan methergine 0,2
dan bekuan darah retroplasenta
mg IV

Risiko Perdarahan

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri melahirkan b.d pengeluaran plasenta
2. Risiko perdarahan b.d komplikasi pascapartum
III. INTERVENSI/PERENCANAAN
Diagnosa
NO Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Nyeri melahirkan b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri, Terapi 1. Untuk memberikan teknik manajemen nyeri
1
pengeluaran plasenta keperawatan selama kala III Relaksasi non farmakologis yang tepat sesuai dengan
nyeri terkontrol, dengan Observasi kondisi pasien
DS : kriteria hasil: 1. Identifikasi teknik relaksasi 2. Untuk membantu pasien melahirkan plasenta
1. TTV dalam batas normal yang efektif digunakan 3. Pemberan terapi non farmakologis teknik napas
• Pasien mengeluh
(TD : 100-120/60-90 Terapeutik dalam dapat memberikan kenyamanan dan
nyeri
mmHg, N : 60- 2. Pimpin ibu mengeran saat menurunkan intensitas nyeri
• Skala nyeri 6 (0-10) 100x/menit, R : 16- kontraksi muncul 4. Untuk mengurangi nyeri dan memberi

• Nyeri dirasakan 24x/menit, S : 36,5- 3. Berikan teknik semangat pada pasien agar memberikan sensasi

saat akan 37,5C) nonfarmakologis untuk menyenangkan dan melawan rasa tidak nyaman

mengeluarkan 2. Kesadaran CM mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi atau diantara kontraksi

plasenta 3. Skala nyeri berkurang (relaksasi napas dalam) (Nadia,2016).


4. Plasenta lahir utuh Edukasi 5. Untuk membantu pasien melahirkan plasenta
• Nyeri dirasakan
4. Anjurkan kepada keluarga
seperti perut sedang
untuk memberikan sentuhan
diremas-remas
dan semangat pada pasien
DO : Kolaborasi
5. Kolaborasi dengan bidan
• Pasien tampak
untuk menolong persalinan
meringis
plasenta
• TD: 117/72 mmHg,
N 65 x/menit , R 20
x/menit, S 36,4°C.
• G1P0A0 parturient
aterm kala III

Resiko perdarahan b.d Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Perdarahan 1. Untuk mengetahui jumlah perdarahan yang
2
komplikasi pasca partum keperawatan selama kala III Observasi keluar, serta dengan memonitor perdarahan
DS : tidak terjadi perdarahan pada 1. Monitor tanda dan gejala dapat memberikan penanganan secepatnya

• Pasien mengatakan ibu dengan kriteria hasil: perdarahan (perdarahan untuk menghentikan terjadinya syok

mempunyai riwayat 1. Perdarahan vagina <500 cc) hipovolemik.

anemia sejak <500cc Terapeutik 2. Untuk menghasilkan kontraksi uterus yang

sebelum hamil 2. TTV dalam batas normal 2. Lakukan manajemen aktif lebih efektif serta meminimalisir resiko

DO : (TD : 100-120/60-90 kala III secepatnya perdarahan pada manajemen aktif kala III
mmHg, N : 60- (pemberikan oksitosin 3. Sisa plasenta akan menyebabkan perdarahan
• Telah lahir bayi laki-
100x/menit, R : 16- segera, PTT, massage terus menerus pada ibu post partum
laki spontan BBL
2800 gr PB 48 cm, 24x/menit, S : 36,5- uterus 15-30 detik) 4. Penjahitan luka perineum bertujuan untuk
APGAR 8/10 37,5C) 3. Bersihkan sisa plasenta mengatasi perdarahan
• Terdapat 3. Plasenta lahir utuh yang tertinggal menempel 5. Adapun tanda dan gejala perdarahan yaitu
laserasi/robekan di 4. Robekan perineum di rahim perdarahan tidak berkurang atau berhenti dari
perineum , 1 cm ke tertutup 4. Jahit luka perineum hari ke hari, tekanan darah menurun, jumlah
arah atas, 2 cm ke 5. Tidak terjadi penurunan Edukasi Hb menurun, nadi meningkat, rasa sakit uterus
arah bawah, 0,5 cm Hb 5. Jelaskan tanda dan gejala tidak kunjung membaik
ke arah pinggir 6. Kontraksi uterus keras perdarahan 6. untuk meningkatkan nutrisi dan fungsi dari

• Jumlah perdarahan 6. Anjurkan meningkatkan vitamin K sendiri berperan dalam proses

±200 cc makanaan asupan dan pembekuan darah

• Hb 8,0 mg/dL vitamin K 7. Untuk mencegah syok hipovolemik


7. Anjurkan meningkatkan 8. Apabila diperlukan pemberian obat ini dapat
• Konjungtiva anemis
asupan cairan digunakan dalam mengontrol perdarahan. obat
• Diberikan oksitosin
Kolaborasi pengentrolan darah bekerja dengan cara
10 ui IM
8. Kolaborasi pemberian obat menghambat hancurnya bekuan darah yang
• Diberikan
pengontrol perdarahan, jika sudah terbentuk, dengan demikian perdarahan
methergine 0,2 mg
perlu bisa berhenti.
IV
9. Kolaborasi pemberian 9. Persalinan pervaginam memiliki resiko
produk darah, jika perlu perdarahan lebih besar apalagi pada Kala III
jika tidak di tangani dengan baik.
IV. IMPLEMENTASI & EVALUASI
Hari/ tanggal Waktu dx Implementasi Evaluasi Nama dan paraf

Selasa, 08 07.30 1 - Mengidentifikasi teknik relaksasi yang DX 1 tgl 08 November 2022 jam Auliya
November 2022
efektif digunakan 08.00
R/ relaksasi napas dalam cocok diberikan S :
pada ibu melahirkan - Pasien mengatakan nyeri
07.30 1 - Kolaborasi dengan bidan untuk menolong kontraksi berkurang namun saat
persalinan plasenta ini nyeri di area jahitan perineum
R/ perawat dan bidan saling membantu O :
menolong persalinan
- Pasien tampak meringis
1 - Memimpin ibu mengeran saat kontraksi
- TD: 117/72 mmHg, N 65 x/menit
muncul
, R 20 x/menit, S 36,4°C.
R/ ibu dapat mengeran dengan baik
1 - Memberikan teknik nonfarmakologis - P1A0 matur, parturient aterm

untuk mengurangi rasa nyeri (relaksasi kala IV

napas dalam) - Terdapat luka jahitan di perineum

R/ Ibu melakukan teknik relaksasi napas A : Masalah nyeri melahirkan teratasi


dalam dengan baik
1 - Menganjurkan kepada keluarga untuk P : Intervensi dihentikan
memberikan sentuhan dan semangat pada
pasien
R/ keluarga mengerti dan melakukan DX 2 tgl 08 November 2022 jam
07.32 2 - Melakukan manajemen aktif kala III 08.00
secepatnya (memberikan oksitosin segera, S :
melakukan PTT, melakukan massage - Pasien mengatakan gerakan baru
uterus 15-30 detik) dirasakan 4 x dalam 1 jam
R/ plasenta lahir, sisa (+) O:
2 - Memonitor tanda dan gejala perdarahan
- TD 134/79 mmHg, N 100 x/menit,
(perdarahan <500 cc)
R 20x/menit dan Suhu 36,1 ºC
R/ perdarahan 600cc, sisa plasenta (+)
- G1P0A0 gravida 36-37 minggu +
07.35 2 - Membersihkan sisa plasenta yang
gemeli
tertinggal menempel di Rahim
- BJJ bayi 1 130x/menit,BJJ bayi 2
R/ sisa plasenta berhasil dikeluarkan
128x/menit
seluruhnya, perdarahan berkurang
- Dexamethasone 2x10 mg IV
07.40 2 - Menjahit luka perineum
A : Masalah resiko cedera pada janin
R/ ibu tampak meringis saat dijahit, luka
belum teratasi
tertutup
P : Intervensi dilanjutkan
08.00 2 - Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan
R/ pasien dan keluarga mengerti DX 2 tgl 24 Oktober 2022 jam 14.00
2 - Menganjurkan meningkatkan makanaan S :
asupan dan vitamin K -
R/ pasien dan keluarga mengerti O:
2 - Menganjurkan meningkatkan asupan - Telah lahir plasenta, sisa (-)
cairan - Luka perineum sudah dijahit
R/ pasien dan keluarga mengerti - Jumlah perdarahan ±600 cc
- Hb 8,0 mg/dL
- Konjungtiva anemis
A : Masalah resiko perdarahan
menjadi aktual DX berubah resiko
syok
P:
- Pencegahan Syok
- Kolaborasi pemberian labu darah
setelah partus
V. CATATAN PERKEMBANGAN
NO TANGGAL JAM PROFESI CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
1 08 November 08.00 Perawat S: Auliya
2022
- Pasien mengatakan nyeri kontraksi berkurang namun saat ini
nyeri di area jahitan perineum
O:

- Pasien tampak meringis

- TD: 117/72 mmHg, N 65 x/menit , R 20 x/menit, S 36,4°C.


- P1A0 matur, parturient aterm kala IV
- Terdapat luka jahitan di perineum
- Telah lahir plasenta, sisa (-)
- Luka perineum sudah dijahit
- Jumlah perdarahan ±600 cc
- Hb 8,0 mg/dL
- Konjungtiva anemis

A : Nyeri, Resiko Syok


P:
- Manajemen nyeri
- Pencegahan syok

Anda mungkin juga menyukai