Anda di halaman 1dari 24

Resume Keperawatan Pada Ny.R G3P2A0 Uk.

Aterm
dengan Pre Eklamsi Berat
Di Ruang Bersalin (VK)
RSUD Wonosari Gunung Kidul

I. Pengkajian
A. BIODATA
1. Identitas Pasien

1) Nama Pasien : Ny. R


2) TTL / Umur : 18 April 1993 / 29 tahun 3 Bulan
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Alamat : Bansari 07/04,b Kepek Wonosari
5) Status Perkawinan : Menikah
6) Agama : Islam
7) Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia
8) Pendidikan : SMA
9) Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
10) No. RM : 00689170
11) Diagnosa Medis : G3P2A0 Uk. Aterm PEB
12) Tanggal Masuk RS : 1 Agustus 2022
13) Tanggal Persalinan : 2 Agustus 2022
14) Tanggal Pengkajian : 2 Agustus 2022
2. Identitas Penanggung Jawab
1) Nama : Tn. W
2) Umur : 33 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Pendidikan : STM
5) Pekerjaan : Petani
6) Hubungan dgn pasien : Suami
7) Alamat : Bansari 07/04,b Kepek Wonosari
B. ALASAN MASUK RS
Pasien masuk dengan rujukan klinik keluhan perut terasa kencang-kencang, riwayat tensi
tinggi selama kehamilan (+) yaitu 170/110 mmHg. Kencang sejak semalam, Dengan
kondisi pasien compos mentis dan usia kehamilan 39 minggu, djj 160 x/menit, pasien
tidak pernah periksa kehamilan, Riwayat anak terkecil 14 bulan, dan lupa minum pil KB
C. KELUHAN UTAMA SAAT DIKAJI
Pasien mengatakan datang dengan rujukan dari klinik dengan keluhan kencang-kencang
dan masuk Rs pada jam 02.30 dini hari
D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasien mengatakan merasa perutnya kencang satu hari sebelum masuk Rumah Sakit,
pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak kehamilan pertama.
E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Genogram :

Keterangan :

: Laki – laki : Meninggal

: Perempuan : Pasien

: Tinggal serumah // : Pisah

Pasien mengatakan bahwa ia adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, pasien mengatakan
bahwa ibunya juga memiliki riwayat penyakit Hipertensi. Pasien Mengatakan Dalam
keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, HIV dan Diabetes
Melitus.
F. RIWAYAT OBSTETRIK GINEKOLOGI
1. Status Obestetri : G3.P2.A0 AH-2
2. Riwayat Menstuasi
a. Usia menarche : 14 Tahun
b. Lama haid : 5 – 6 hari
c. Siklus haid : teratur 28 hari
d. Banyaknya : Pasien 3 kali ganti pembalut selama 24 jam
3. Riwayat Pernikahan
a. Status : menikah
b. Umur waktu menikah : 21 tahun
c. Frekuensi menikah : 1 kali
d. Lama menikah : 8 tahun
4. Riwayat Kehamilan Sekarang :
a. HPHT : 08 November 2021
b. Taksiran Partus : 15 Agustus 2022
c. Umur kehamilan : 39 minggu
d. BB sebelum hamil : 60 kg
e. Penambahan BB selama hamil : 69 kg
5. Riwayat ANC : Pada kehamilan ini, pasien mengatakan tidak pernah periksa
kehamilan
6. Riwayat Persalinan Nifas yang lalu
No L/P TAHUN BBL CARA PENOLONG KOMPLIKASI
MELAHIRKAN

1 L 2011 3,000 Spontan Bidan Tidak ada

2 L 2021 3,000 Spontan Bidan Tidak ada

a. Anamnese Persalinan
a) Inspeksi: perut pasien tampak bulat, terdapat linea nigra, tidak ada kemerahan, tidak
ada lesi, tidak ada luka bekas oprasi dan pembesaran perut sesuai kehamila

b) Palpasi :
Leopold I TFU 3 jari dibawah px (33 cm) pada fundus teraba bokong.

Leopold II Pada bagian perut kanan ibu teraba punggung kiri. Pada bagian
perut kiri ibu teraba bagian-bagian kecil janin.
Leopold III bagian terbawah teraba kepala

Leopold IV Bagian terendah sudah masuk panggul, divergen.

Kesimpulan Letak memanjang punggung kiri orientasi kepala sudah masuk


panggul, bayi tunggal dengan usia kehamilan 40+5 minggu.

c) Auskultasi :
Frekuensi DJJ: 144 x/menit, kualitas: kuat, keteraturan: teratur

2 Agustus 2022 Jam 13.20 WIB Pengeluaran air


ketuban

7. Riwayat KB
a. Pernah Ikut KB/Tidak, Metoda : Pil Kb
b. Lama penggunaan : 3 bulan
c. Alasan dilepas : Lupa Minum
d. Keluhan : tidak ada
e. Rencana KB yang akan datang : belum ada rencana untuk KB

G. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

a. Keadaan umum : Baik


b. Kesadaran : Compos Mentis,
c. Tanda Vital
Tekanan Darah : 170/101 mmHg
Nadi : 77 kali / menit
Suhu : 360C
Pernapasan : 20 kali / menit

d. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala bulat, kulit kepala nampak bersih, warna rambut hitam
bercampur putih, tidak ada rambut rontok. Pasien nampak kusam,
personal hygine dibantu oleh keluarga.
Palpasi : Tidak ada benjolan massa, atau luka di kepala dan tidak adanyeri tekan

e. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjugtiva merah muda pada mata kiri dan
kanan, refleks cahaya positif pada mata kiri dan kanan, sklera tidak
ikterik pada mata kiri dan kanan, refleks pupil positif isokor pada kiri
dan kanan.pandangan mata klien kabur.

Palapsi : tidak ada nyeri tekan


f. Hidung
Inspeksi : simetris, bersih dan pernafasan cuping hidung tidak ada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tulang hidung normal dan tidak teraba massa

g. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir lembab,warna bibir normal tidak ada lesi, keadaan mulut
bersih tidak berbau, tidak terdapat masalah pada gigi.
Palapsi : tidak ada nyeri tekan dan pembengkakan

h. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, Besih,tidak peradangan, perdarahan, maupun
kotoran tidak ada lesi ataupun massa, pendengaran baik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan

i. Leher : simetris tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

j. Dada

Jantung :

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran

Perkusi : Batas jantung normal

Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan bunyi jantung 2 reguler

Paru :

Inspeksi : simetri kiri dan kanan, pengembangan dinding dada simetris,


tidak tampak adanya pembengkakan.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba adanya pembengkakan

Perkusi : Bunyi sonor di kedua lapang paru

Auskultasi : suara nafas vesiculer dan tidak ada suara nafas tambahan.

Payudara :

Inspeksi : simetris kiri kanan, keadaan bersih, tidak terdapat pembengkakanpada


payudara kiri dan kanan, hiperpigmentasi pada areola dan pengeluaran
ASI belum ada.
Palpasi : Lunak, tidak ada nyeri tekan
Puting susu : Puting susu menonjol keluar
Pengeluaran ASI : ASI belum keluar

k. Abdomen

a) Inspeksi: perut pasien tampak bulat, terdapat linea nigra, tidak ada kemerahan, tidak ada
lesi, tidak ada luka bekas oprasi dan pembesaran perut sesuai kehamilan.

b) Palpasi :
Leopold I TFU 3 jari dibawah px (33 cm) pada fundus teraba bokong.

Leopold II Pada bagian perut kanan ibu teraba punggung kiri. Pada bagian
perut kiri ibu teraba bagian-bagian kecil janin.

Leopold III bagian terbawah teraba kepala

Leopold IV Bagian terendah sudah masuk panggul, divergen.

Kesimpulan Letak memanjang punggung kiri orientasi kepala sudah masuk


panggul, bayi tunggal dengan usia kehamilan 40+5 minggu.

c) Auskultasi :
Frekuensi DJJ: 144 x/menit, kualitas: kuat, keteraturan: teratur
l. Perineum dan Genetalia
1) Genitalia :
a. Keadaan vagina: tidak ada pembengkakan, tidak ada varices, tidak ada luka,
Keluaran: lendir bercampur darah, Warna: merah
b. Rambut pubis: bersih telah dicukur
c. Keadaan kulit disekitar genetalia: bersih, tidak ada kemerahan dan tanda infeksi

Ekstremitas Atas : Terpasang infus Threeway RL MGSO4 + Drips


oxytocin dibagian tangan sebelah kiri.
Edema : tidak terdapat pembengkakan
Ekstremitas Bawah : kaki simetris kiri dan kanan, kedua kaki tidak tampak adanya
edem

m. Eliminasi
Urin : kebiasaan BAK 5-6 x/hari
BAK : terpasang kateter (500 cc)
Fekal : kebiasaan BAB : 2 x/hari BAB saat ini normal dan tidak konstipasi
2) Pemeriksaan dalam :
a. Oleh: Bidan
b. Jam: 12.41 WIB
c. Hasil: Pembukaan 3
3) Observasi His
Tanggal Jam Interval Kekuatan Lamanya DJJ

2 Agustus 13. 58 3– 10 detik Kuat 30 menit 143


2022 WIB x/menit

Terapi yang diberikan saat ini :

1. Terpasang infus threeway : MGSO4 Maintenece, Drip Oxytocin


2. Nifedipine 3 x 10 mg
3. Metildopa 3 x 250 mg
4. Injeksi Ceftriaxone 30 mg/intravena/8 jam
Analisa Data Kala 1

Symtom/Signs Etiologi Problem

DS : Dilatasi Serviks Nyeri Melahirkan

- Klien mengatakan nyeri (SDKI, hal 176, D.0079) (SDKI, hal 176, D.0079)
saat kontraksi datang
P : pasien mengatakan nyeri
karena kontraksi
Q : Nyeri kontraksi hilang
timbul
R : Nyeri pada vagina dan
perineum
S : Skala nyeri : 7
T : Nyeri datang saat
kontraksi
DO:

- pasien tampak meringis


- tanda Vital : TD =
170/110 mmHg, Nadi :
100x/menit, Suhu :
36,7° C, pernapasan 20
x/menit
- Kontraksi uterus: 1x
dalam 10 menit, NURUL

Diagnosa keperawatan

1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan Dilatasi Serviks


Rencana Tindakan Keperawatan Kala I

DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN
TUJUAN RENCANA TINDAKAN

Nyeri Melahirkan Setelah dilakukan asuhan keperawatan


Manajemen Nyeri (1.08238)
selama 3 x 10 menit diharapkan tingkat
berhubungan dengan
nyeri menurun dan kontrol nyeri Observasi
Dilatasi Serviks (D.0079) meningkat dengan kriteria hasil :
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
1. Keluhan nyeri menurun ( Skala 7
frekuensi,kualitas, intensitas nyeri
menjadi skala 3 )
• Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun (L.08066)
• Identifikasi respons nyeri non verbal
Ditandai dengan: • Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Pasien dapat mengikuti semua anjuran Terapeutik
terkait dengan proses persalinan • Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
- Pasien tampak lebih tenang nyeri (suhu ruangan)
- Tanda-tanda vital dalam batas normal • Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
• Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
• Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Kala I

Hari /
Tanggal /
Jam Diagnosa Keperawatan Pelaksanaan Evaluasi

Selasa 2 Nyeri Melahirkan berhubungan S:


dengan Dilatasi Serviks (D.0079) Manajemen Nyeri (1.08238)
Agustus • Pasien mengatakan perutnya semakin
2022/ 10.00 Observasi terasa kenceng kenceng makin lama
WIB DS : makin sering
• Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi,kualitas, intensitas nyeri • P : pasien mengatakan nyeri karena
- Klien mengatakan nyeri saat • Mengidentifikasi skala nyeri
Perawat : kontraksi
kontraksi datang • Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
Nurul Q : Nyeri kontraksi hilang timbul
• Mengidentifikasi faktor yang
- pasien mengatakan ingin BAB
memperberat dan memperingan nyeri R : Nyeri pada vagina dan perineum
P : pasien mengatakan nyeri karena Terapeutik
S : Skala nyeri : 7
• Memfasilitasi istirahat dan tidur
kontraksi
Edukasi T : Nyeri datang saat kontraksi
Q : Nyeri kontraksi hilang timbul • Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
R : Nyeri pada vagina dan perineum • Menjelaskan strategi meredakan nyeri O:
• Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri • Kondisi umum sedang, compos
S : Skala nyeri : 7 • Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mentis
T : Nyeri datang saat kontraksi mengurangi rasa nyeri • VT 3 cm
Kolaborasi • HIS 3 x 10’ 30”
DO: • Kolaborasi pemberian Ceftriaxone 2gr/24 jam • Djj 150 kpm
- pasien tampak meringis • Pemberian ceftriaxone 2gr/24 jam
- tanda Vital : TD = 170/110
A: Masalah belum teratasi : Nyeri Melahirkan
mmHg, Nadi : 100x/menit, Suhu :
36,7° C, pernapasan 20 x/menit P : Lanjutkan intervensi
• Lakukan pengukuran nyeri
- Kontraksi uterus: 1x dalam 10 • Menganjurkan didampingi keluarga
menit • Mengajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri

( Nurul )
Analisa Data Kala II

Symtom/Signs Etiologi Problem

DS : Dilatasi Serviks Nyeri Melahirkan


- Klien mengatakan nyeri (SDKI, hal 176, D.0079) (SDKI, hal 176, D.0079)
saat kontraksi datang
- pasien mengatakan ingin
BAB
P : pasien mengatakan nyeri
karena kontraksi
Q : Nyeri kontraksi semakin
cepat dan konsisten
R : Nyeri pada vagina dan
perineum
S : Skala nyeri : 9
T : Nyeri semakin konsisten
DO:
- pasien tampak meringis NURUL
dan kesakitan
- Ketuban pecah spontan
- pembukaan lengkap 10
cm
- Adanya dorongan
mengeran
- kepala janin mulai
terlihat
- Nampak perineum
menonjol
- Nampak vulva
membuka
Diagnosa keperawatan

Nyeri melahirkan berhubungan dengan Dilatasi Serviks

Rencana Tindakan Keperawatan Kala II

DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN
TUJUAN RENCANA TINDAKAN

Nyeri Melahirkan Setelah dilakukan asuhan keperawatan


Manajemen Nyeri (1.08238)
selama 3 x 10 menit diharapkan tingkat
berhubungan dengan
nyeri menurun dan kontrol nyeri Observasi
Dilatasi Serviks (D.0079) meningkat dengan kriteria hasil :
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
• Keluhan nyeri menurun ( Skala 7 frekuensi,kualitas, intensitas nyeri
menjadi skala 3 ) • Identifikasi skala nyeri
• Meringis menurun (L.08066) • Identifikasi respons nyeri non verbal
• Identifikasi faktor yang memperberat dan
Ditandai dengan:
memperingan nyeri
• Pasien dapat mengikuti semua anjuran Terapeutik
terkait dengan proses persalinan • Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
• Pasien tampak lebih tenang nyeri (suhu ruangan)
• Tanda-tanda vital dalam batas normal • Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
• Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
• Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Implementasi dan Evaluasi Kala II

Hari /
Tanggal /
Jam Diagnosa Keperawatan Pelaksanaan Evaluasi

Selasa 2 Nyeri Melahirkan berhubungan S:


Manajemen Nyeri (1.08238)
Agustus dengan Dilatasi Serviks (D.0079) • Pasien mengatakan perut kenceng
2022/ 13.56 Observasi kenceng semakin meningkat
WIB DS : • P : pasien mengatakan nyeri karena
• Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
- Klien mengatakan nyeri saat frekuensi,kualitas, intensitas nyeri kontraksi
• Mengidentifikasi skala nyeri
Perawat : kontraksi datang Q : Nyeri kontraksi hilang timbul
• Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
Nurul
P : pasien mengatakan nyeri karena • Mengidentifikasi faktor yang R : Nyeri pada vagina dan perineum
kontraksi memperberat dan memperingan nyeri
S : Skala nyeri : 9
Terapeutik
Q : Nyeri kontraksi semakin cepat • Memfasilitasi istirahat dan tidur T : Nyeri datang saat kontraksi
dan konsisten Edukasi
• Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri O :
R : Nyeri pada vagina dan perineum • Menjelaskan strategi meredakan nyeri • Pembukaan lengkap 10 cm
S : Skala nyeri : 9 • Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri • Kepala janin mulai terlihat
• Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk • Perinium menonjol
T : Nyeri semakin konsisten
mengurangi rasa nyeri • Vulva membuka
DO: Kolaborasi
• Ketuban pecah spontan
• Kolaborasi pemberian Ceftriaxone 2gr/24 jam
- pasien tampak meringis dan • Mengalir darah segar
kesakitan
A: Masalah belum teratasi : Nyeri Melahirkan
- Ketuban pecah spontan
P : Lanjutkan intervensi
- pembukaan lengkap 10 cm
• Lakukan pengukuran nyeri
- Adanya dorongan mengeran • Menganjurkan didampingi keluarga
- kepala janin mulai terlihat • Mengajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
- Nampak perineum menonjol
• Pasien mengikuti instruksi penolong
- Nampak vulva membuka dan mengejan dengan benar disertai
dengan napas dalam yang panjang

( Nurul )
Analisa Data Kala III

Symtom/Signs Etiologi Problem

DS : Komplikasi Pasca Partum Risiko Perdarahan

- (SDKI, hal 42, D.0012) (SDKI, hal 42, D.0012)


DO Bayi Baru Lahir :

- BB bayi : 2960 gram


- Panjang bayi : 47 cm
- Jenis kelamin laki laki
- Apgar score : 8-9
- Anus (+)
- Cacat (-)
DO
- Plasenta lahir spontan
dan utuh
- TTV
TD : 152/101
N : 98 x/menit
RR : 26 x/menit
S : 36.0 C
SpO2 = 95% NURUL

- Plasenta lepas 5 menit


setelah bayi lahir
- Pengeluaran plasenta
disertai dengan
pengeluaran darah
<200 cc.
- TFU : 2 jari dibawah
pusat
- Kontraksi uterus keras

Diagnosa keperawatan
Risiko perdarahan ditandai dengan komplikasi pasca partum
Rencana Tindakan Keperawatan Kala III

DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN
TUJUAN RENCANA TINDAKAN

Risiko perdarahan ditandai Setelah dilakukan asuhan keperawatan


Pencegahan Perdarahan (I.02067)
selama 1 x 45 menit diharapkan masalah
dengan komplikasi pasca
risiko perdarahan dapat teratasi dengan Observasi
partum (D.0012) kriteria hasil :
• Monitor tanda dan gejala perdarahan
• Perdarahan vagina menurun Terapeutik
• Tekanan darah membaik • Pertahankan bed rest selama perdarahan
• Suhu tubuh membaik • Batasi Tindakan invasive, jika perlu
Edukasi
• Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
• Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
Kolaborasi
• Kolaborasi manajemen kala III dengan hasil
pemberian obat oxytosin, peregangan tali pusat
dan masase uterus
Implementasi dan Evaluasi Kala III

Hari /
Tanggal /
Jam Diagnosa Keperawatan Pelaksanaan Evaluasi

Selasa 2 Risiko perdarahan ditandai dengan S:


Pencegahan Perdarahan (I.02067)
Agustus -
komplikasi pasca partum (D.0012)
2022/ 14.35 Observasi O:
WIB - Plasenta lahir spontan dan utuh
• Memonitor tanda dan gejala perdarahan
DS : Terapeutik - TTV
• Mempertahankan bed rest selama perdarahan
Perawat : TD : 152/101
DO Bayi Baru Lahir : • Batasi Tindakan invasive, jika perlu
Nurul
Edukasi N : 98 x/menit
• Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan RR : 26 x/menit
- BB bayi : 2960 gram
• Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
- Panjang bayi : 47 cm untuk menghindari konstipasi S : 36.0 C
Kolaborasi SpO2 = 95%
- Jenis kelamin laki laki
• Kolaborasi manajemen kala III dengan hasil
- Apgar score : 8-9 pemberian obat oxytosin, peregangan tali pusat - Plasenta lepas 5 menit setelah bayi lahir
dan masase uterus - Pengeluaran plasenta disertai dengan
- Anus (+)
- Cacat (-) pengeluaran darah <200 cc.
DO - Pemberian oxytosin 1 Amp
- Plasenta lahir spontan dan utuh A: Risiko Perdarahan tidak terjadi

- TTV P : Pertahankan Intervensi


TD : 152/101
N : 98 x/menit
RR : 26 x/menit
S : 36.0 C ( Nurul )
SpO2 = 95%
- Plasenta lepas 5 menit setelah
bayi lahir
- Pengeluaran plasenta disertai
dengan pengeluaran darah <200
cc.
- TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus keras
Analisa Data Kala IV

Symtom/Signs Etiologi Problem

DS : Trauma Perineum selama Ketidaknyamanan Pasca


persalinan dan kelahiran Partum
- pasien mengeluh tidak
nyaman di area perineum (SDKI, hal 168, D.0075) (SDKI, hal 168, D.0075)
DO:

- Keadaan Umum : Sedang


- Pasien tampak meringis
- terdapat luka episiotomy
- plasenta lahir utuh dan
spontan
- TTV
TD : 160/100 mmHg
N : 105 x/menit
RR : 25 x/menit
S : 36.6 C
SpO2 = 95%

NURUL

Diagnosa keperawatan

Ketidaknyamanan Pasca Partum berhubungan dengan Trauma perineum selama persalinan dan
kelahiran
Rencana Tindakan Keperawatan Kala IV

DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN
TUJUAN RENCANA TINDAKAN

Ketidaknyamanan Pasca Status Kenyamanan Pasca Partum Perawatan Kenyamanan (I.08245)


Partum berhubungan dengan (l.07061)
Observasi
Trauma perineum selama Setelah dilakukan tindakan lahirkan selama 1. Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis.
1 x 30 menit masalah status kenyamanan mual, nyeri, gatal, sesak)
persalinan dan kelahiran 2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan
pasca partum teratasi dengan indikator :
(D.0075) perasaan
Kriteria Hasil : 3. Identifikasi masalah spiritual dan emosional
Terapeutik
• keluhan tidak nyaman menurun (1) • Beikan posisi yang nyaman
• frekuensi darah meningkat (1) • Ciptakan lingkungan yang nyaman
• Berikan terapi akupresur
• Berikan terapi hypnotis
• Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam
terapi/pengobatan
• Diskusikan mengenai situasi dan pilihan
terapi/pengobatan yang diiginkan
Edukasi
• Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan
terapi/pengobatan
• Ajarkan terapi relaksasi
• Ajarkan Teknik distraksi dan imajinasi
terbimbing
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian analgesic
Implementasi dan Evaluasi Kala IV

Hari /
Tanggal /
Jam Diagnosa Keperawatan Pelaksanaan Evaluasi

Selasa 2 Ketidaknyamanan Pasca Partum Perawatan Kenyamanan (I.08245) S:


Agustus -
berhubungan dengan Trauma perineum Observasi
2022/ 14.35 O:
WIB selama persalinan dan kelahiran • Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis. - Pasien tampak meringis
mual, nyeri, gatal, sesak)
(D.0075) - terdapat luka episiotomy
• Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi
Perawat : dan perasaan -
Nurul DS : • Identifikasi masalah spiritual dan emosional
- TTV
Terapeutik
- pasien mengeluh tidak nyaman di • Beikan posisi yang nyaman TD : 160/100 mmHg
• Ciptakan lingkungan yang nyaman
area perineum N : 105 x/menit
• Berikan terapi akupresur
DO: • Berikan terapi hypnotis RR : 25 x/menit
• Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam S : 36.6 C
- Keadaan Umum : Sedang terapi/pengobatan
• Diskusikan mengenai situasi dan pilihan SpO2 = 95%
- Pasien tampak meringis terapi/pengobatan yang diiginkan A: Ketidaknyamanan pasca partum belum
- terdapat luka episiotomy Edukasi teratasi
• Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan
- plasenta lahir utuh dan spontan terapi/pengobatan P : Pertahankan Intervensi
- TTV • Ajarkan terapi relaksasi - Membersihkan daerah perineum
TD : 160/100 mmHg • Ajarkan Teknik distraksi dan imajinasi - Memberikan pembalut dan underpad
terbimbing untuk penyerapan cairan.
N : 105 x/menit Kolaborasi - Menganjurkan dan membantu
RR : 25 x/menit • Kolaborasi pemberian analgesic pemberian asi yang benar
- Memberikan terapi asam mafenamat
S : 36.6 C 3x500gr (oral)
SpO2 = 95%

( Nurul )
DAFTAR PUSTAKA

Anasitu, M. A. (2015). Pengaturan Gizi pada Penanganan Preeklamsia. Health andNutritions


Journal, 1.

Andarmoyo, S. (2012). konsep dan proses keperawatan nyeri. Jogjakarta: Ar-RuzzMedia.

Anwar, M, Bazrad, A, & Prabowo, R. P. (2011). Ilmu Kandungan. Jakarta: BinaPustaka


Sarwono Prawirohardjo.
Bothamley, J., & Boyle, M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas :Patofisiologi
dan Kebidanan (Edisi 4). Jakarta: EGC.

Departemen Kesehatan RI. (2015). Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan2015.

Dinas Kesehatan Provinsi Sul-Sel. (2017). Profil Kesehatan Provinsi SulawesiSelatan


Tahun 2017.

Feryanto, A. (2011). Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Isro’aini, A.


(2019). Pengaruh Massage Aromatheraphy Lavender Terhadap Perubahan Tekanan
Darah Pada Ibu Hamil dengan Preeklamsia Di PBM. Lilis Suryawati Desa Sambong
Dukuh Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.

Kementrian Kesehatan, R. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di FasilitasKesehatan


Dasar dan Rujukan. Jakarta: UNICEF.

Konsoemardiyah. (2013). Menurunkan Tingkat Kecemasan Dengan Aromaterapi.

Jakarta.
Lalenoh, D. C. (2018). Preeklamsia Berat dan Eklampsia : Tatalaksana AnastesiaPeriopertif
(1st ed.). Yogyakarta: Deepublish.

Malha et al. (2018). Hypertension in Pregnancy in Hypertension: A Companion to


Braunwald’s Heart Disease (Vol. 3). Elsevier.

Jakarta.
Manuaba, C. dkk. (2013). Gawat Darurat Obstetri Ginekologi & ObstetriGinekologi
Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai