BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
2. Status Kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri
32
33
h. Perdarahan
Pendarahan : Tidak terjadi
Tinggi Pundus Uteri : 1 Jari dibawah pusat
Pengeluaran Lochea : Warna merah segar
Jenis Rubra : Bau amis
vagina
- lochea: rubra (merah muda)
- jumlah: 40 cc (pembalut sudah diganti 2x)
- bau: anyir/khas
- warna: merah muda
-rasa gatal: tidak ada
vulva
- keadaan vulva: normal
- kebersihan: bersih
- perineum episiotomi: tidak ada
- rectum: baik
- hemoroid: tidak ada
ekstreminitas atas
- oedema: tidak ada
36
a. BAB - - konstisipasi
Freku
ensi
Warn 4-5x/hari 6-7xsehari 4-5xsehari (900cc)
a Kuning jernih kuning jernih Kuning jernih
Keluh
an
- 1jam + 7-8 jam/hari
4. b. BAK +8 jam +8-9 jam/hari
Freku
ensi
warn Klien sehari-hari Klien bekerja sebagai klien hanya melakukan
a bekerja sebagai ibu ibu Rumah tangga aktifitas ringan
5. rumah tangga
Pola Istirahat
a. Tidur siang
b. Tidur malam 2xsehari 2xsehari Belum, tapi klien hanya
6. diseka di tempat tidur
2xsehari 2xsehari dengan alasan luka
Pola aktivitas dan 2xseminggu 2xseminggu takut kena air dan
latihan - Dilakukan basah
Setiap habis mandi Setiap habis mandi 2xsehari
Persinal hygiene
Mand Tidak ada masalah Tidak ada masalah -
i
Goso
k gigi
Kera
mas
Pera
watan payudara
Pera
watan vulva
38
Pola sexualitas
5. Data Penunjang
NO TANGGAL JENIS HASIL NILAI INTERPREST
PEMERIKSAAN NORMAL ASI
1 01-11-2019 Hemoglobin 10.1 12.0-14.0
Jam 06:04
6. Therapy
Cefotaksim 1x4 per oral
Ketoprofen 1x2 per oral
7. Perawatan luka
NaCL + Garamycin
Bethadine
I. Analisa Data
RENCANA PERAWATAN
Nama : Ny. D
Ruang Perawatan : Ruang Nifas
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA PERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Gangguan rasa nyaman Tujuan jangka 1. Kaji 1. Pengkajian yang 1. Mengkaji S:
nyeri berhubungan dengan pendek : karakteristik spesifik membantu karakteristik Klien mengatakan
terputusnya kontinuitas Segera setelah intensitas derajat memilih intervensi intensitas derajat nyeri berkurang
jaringan. dilakukan perawatan nyeri. yang tepat. nyeri.
selama 1x24 jam √ Respon O:
diharapkan nyeri 2. Untuk mengetahui Pasien mengatak Skala nyeri 4
hilang berkurang perubahan yang nyeri pada bagian
dengan kriteria : 2. Observasi terjadi akibat efek perut bawah A:
Ttv dalam TTV setiap 6 jam samping dari bekas luka operasi Masalah belum
batas noemal. bila kondisi stabil. adanya luka seksio dengan skla nyeri teratasi
Pasien sesarea. 6.
tampak rileks 3. Sentuhan pada 2. Mengobservasi P:
Skala nyeri bayi akan TTV. Lanjutkan intervensi
berkurang mengalihkan √ Respon
3. Anjurkan perhatian klien TD:110/80mmHG
pada klien utnuk sehingga nyeri N : 80x/menit
melakukan teknik teralihkan. S : 36,5 0C
distraksi. 4. Mempercepat dan
mengurangi rasa
4. Kolaborasi nyeri. 3. menganjurkan pada
dengan dokter klien utnuk melakukan
dalam teknik
48
pembinaan. distraksi.
Therapy √ Respon
pengobatan. Pasien
mengalihkan nyeri
denga menyusui
bayinya dan
mengajak bayinya
berkomunikasi.
4. Mengkolaborasi
dengan dokter dalam
pembinaan therafy
pengobatan
√ Respon
Pemberian
ketopropen 1x2,
pasien juga
mengatakan skla
nyeri berkurang
menjadi
3. Potensial terjadinya infeksi Potensial terjadinya 1. Observasi tanda- 1. Untuk 1. observasi tanda-tanda S:
berhubungan dengan infeksi teratasi tanda peradangan megetahui proses peradangan dan infeksi Klien mengatakan
prosedur invasif. dengan kriteria : infeksi. penyembuhan pada abdomen. sudah tahu cara
Jangka pendek : luka. √ Respon mengganti balutan
Dalam 2. Tehnik Tidak ada tanda tanda yang benar.
waktu 1x24 jam 2. Rawat luka aseptik dan infeksi.
luka dalam dengan tehnik antiseptik O:
keadaan bersih, aseptik dan membantu Klien dapat menjaga
tidak nampak antisepsik. mencegah infeksi kebersihan luka, dan
adanya infeksi. 3. Bantu dan masuknya kuman 2. Merawat luka dengan lingkungan
Jangka panjang : anjurankan klien ke dalam luka tehnik aseptik dan disekitarnya.
Dalam untuk menjaga operasi. antiseptik (mengganti
waktu 5x24 jam kebersihan 3. Kebersiha balutan) A:
50
B. Pembahasan
dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny.D P2A0 post operasi seksio
sesarea atas indikasi gawat janin di ruang perawatan nifas RSUD Cibabat
1. Tahap Pengkajian
pemeriksaan fisik. Jenis data terbagi menjadi dua yaitu data objektif dan
Hal tersebut disebabkan karena pada saat itu klien berada pada fase taking
in, dimana pada fase ini klien belum mampu beradaptasi terhadap rasa
nyeri dan memerlukan waktu untuk istirahat. Untuk mengatasi hal tersebut
97
sumber data lain seperti dari keluarga atau status kesehatan di ruangan.
protap rumah sakit luka pada hari pertama belum boleh dibuka.
seksio sesarea. Di dalam teori ditekankan bahwa klien dengan post operasi
operasi. Namun pada klien Ny.D hanya diperiksa pada post operasi seksio
pemeriksaan pada pre operasi tidak terlalu diperlukan dan tidak terlalu
pre dan post operasi dan untuk merumuskan suatu diagnosa dan untuk
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang muncul pada klien tetapi tidak terdapat dalam teori
adalah :
klien dan kebutuhan klien akan perawatan pada saat itu baik bersifat aktual
maupun potensial.
didukung oleh data subjektif dimana pada saat pengkajian data objektif
menunjukan suhu tubuh klien 38,8 OC, kulit berkeringat, nadi 98 x/menit,
99
berat diangkat sebagai diagnosa karena didukung oleh data subjektif dan
data objektif dimana data objektif klien ditemukan adanya luka post operasi
pada abdomen bagian bawah yang masih tertutup kasa, klien tampak
mengeluh batuk dimana batuk yang dirasakan klien dapat meningkatkan rasa
sakit pada lokal post operasi sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut
agar jalan napas tetap efektif dan mengurangi rasa nyeri klien.
isapan bayi merupakan salah satu pendukung dalam proses laktasi. Isapan
Diagnosa yang ada dalam teori tapi tidak ditemukan pada klien
diantaranya :
100
peristiwa kehidupan.
pada Ny.D ini merupakan anak kedua yang sangat diharapkan oleh seluruh
karena Ny.D memiliki mekanisme koping yang positif dan mampu mengatasi
sebagai diagnosa karena Ny.D mampu melakukan mobilisasi dini pada hari
2. Tahap Intervensi
namun yang paling penting adalah melibatkan klien dan keluarga dalam
Dari semua intervensi yang telah disusun diambil salah satu intervensi
yang dapat mewakili dari setiap diagnosa. Intervensi yang dapat mewakili
untuk diagnosa rasa nyeri berat, lakukan distraksi teknik massage punggung
dan distraksi.
intervensi yang dapat mewakili Berikan penjelasan men genai pengertian KB,
keputusan.
prosedur invasif. Intervensi yang dapat mewakili adalah Rawat luka dengan
tehnik aseptik dan antisepsik. Menurut teori tehnik aseptik dan antiseptik
3. Tahap Implementasi
pengimplementasian diantaranya :
102
dirumah sakit.
sakit.
indikator untuk mengetahui keadaan umum klien, mengatur posisi klien dan
adanya luka post operasi seksio sesarea, oleh karena itu penyembuhan luka
yang cepat akan menurunkan rasa nyeri klien, sedangkan salah satu faktor
103
pada daerah lokal operasi. Salah satu caranya yaitu dengan perawatan luka
berkala.
diberikan oleh perawat dan membantu klien memilih alat kontrasepsi yang
akan digunakan.
sehingga dapat terhindar dari penyakit dan klien akan merasa nyaman.
4. Tahap Evaluasi
hasil yang ingin dicapai serta disesuaikan dengan teori. Evaluasi mengacu
kepada perubahan status klien pada saat itu apakah masalah teratasi,
ulang.
nyeri berat pada Ny.D masalah teratasi sebagian sesuai dengan tujuan yang
nyeri tidak berkurang yaitu skala 6. Berdasarkan teori yang penulis peroleh
bahwa nyeri hilang kurang lebih satu sampai 2 minggu pasca operasi.
faktor salah satunya motivasi klien dan keluarga agar cepat sembuh, terbukti
dengan setiap tindakan yang dilakukan pada Ny.D selalu kooperatif dan
menerima.
tanda infeksi. berdasarkan teori tanda-tanda infeksi yang bisa dilihat dari