C. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media
Pendahul 10 Menit Mengucapkan Menjawab salam Ceramah Pengeras
uan Salam. suara.
Memperkenalkan Bertanya jati diri Tanya Leaflet
diri dari masing- perawat jawab
masing team.
Mempersiapkan
diri
Menyampaikan
tujuan pokok
materi
Membagikan Menerima
leaflet pada peserta pembagian
leaflet
Penyajian 30 Menit Menyajikan materi Mendengarkan Ceramah, Flip Chart
tentang : dengan penuh Tanya Leaflet
a) Kotoran telinga perhatian. jawab Poster
b) Kegunaan produksi Sesekali
kotoran telinga menyampaikan
c) Jenis-jenis kotoran pertanyaan
telinga sederhana.
d) Kebiasaan umum
membersihkan
kotoran telinga
e) Kapan dilakukan
pembersihan
f) Bahaya
pembersihan
kotoran telinga
g) Cara
membersihkan
kotoran yang benar
D. SETTING TEMPAT
Keterangan :
A B
A = Penyaji
C C B = Observer
C = Audience
G. DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer Arif, dkk (2000). Kapita Selekta Kedokteran Edisi III jilid 1. Penerbit
Buku Aesculapius Fakultas Kedokteran VI, Jakarta.
http://www.pantirapih.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=132:cerumen-
prop&catid=51:umum&Itemid=97
http://diemazcaeem.blogspot.com/2011/05/sumbatan-serumen.html
http://www.scribd.com/doc/43227124/Wax-Serumen
H. LAMPIRAN
- Materi Lengkap
- Daftar Hadir Peserta
GANGGUAN FUNGSI PENDENGARAN
Banyak yang menganggap bahwa kotoran telinga yang berwarna kuning atau
coklat merupakan hasil aktifitas bakteri. Itu merupakan pemahaman yang salah.
Kotoran telinga yang dalam bahasa ilmiah disebut serumen, sebenarnya diproduksi oleh
telinga itu sendiri, tepatnya pada kelenjar kulit pada lubang telinga bagian luar.
Pengertian
Kotoran telinga adalah substansi lengket berwarna kekuningan sampai coklat, yang ada
di liang telinga. Substansi tersebut adalah hasil produksi dari kelenjar minyak dan
modifikasi kelenjar keringat dinding telinga. Nama lain dari kotoran tersebut adalah tai
- Pembersihan
- Lubrikasi/ pelicin
Serumen mencegah terjadinya desikasi/ kekeringan, rasa gatal, dan panas dalam
liang telinga.
Produksi kotoran telinga dipengaruhi oleh stres fisik dan stres psikis. Bila produksi
serumen berlebihan, serumen dapat menumpuk dan menyumbat liang telinga, dan
1) Tipe basah :
2) Tipe kering :
o Serumen gelap/ hitam, sifatnya keras, biasanya erat menempel pada dinding
pendengaran.
Kebiasaan umum yang dilakukan masyarakat terhadap kotoran telinga adalah langsung
3. Pensil/alat tulis
4. Benda yang terbuat dari logam mis Peniti/ penjepit rambut, anak kunci
5. Pengait serumen
Tentunya hal ini tidak boleh dilakukan sendiri namun harus dilakukan oleh orang yang
justru akan merugikan. Pada prinsipnya, telinga akan membersihkan dirinya sendiri.
Biasanya serumen akan terbentuk sedikit demi sedikit, kemudian akan keluar sendiri
terperangkap bersamanya. Setelah sampai di luar lubang telinga, serumen akan hilang
menguap oleh panas. Namun, kondisinya mungkin berbeda pada setiap orang,
Memang tidak ada batasan yang pasti berapa kali pembersihan harus dilakukan, namun
beberapa praktisi berpendapat 2-3 kali dalam setahun sudah cukup memadai dan
Pembersihan serumen yang terlalu sering, justru merangsang produksi serumen lebih
banyak.
1. Apabila menggunakan Cotton Bud, kapas banyak yang tertinggal dalam liang
telinga.
telinga.
3. Kulit pada lubang telinga rawan terkena infeksi dan akan meningkatkan
Sebelum dilakukan pembersihan haruslah kita lihat jenis kotoran telinga ini. Bila
kotoran bersifat cair, maka dapat dipergunakan kapas dengan pelilit kapas khusus.
Memang hal ini ada beberapa ahli yang berpendapat, dalam keadaan kotoran
dibenarkan. Tapi itu pun hanya terbatas untuk membersihkan bagian luar lubang telinga,
Kotoran telinga/serumen yang keras harus dikeluarkan dengan pengait atau kuret.
Kadangkala serumen yang keras akan sulit dikeluarkan dan menimbulkan nyeri pada
pasien. Pelaksanaan tindakan ini hanya dilakukan oleh tenaga ahli dan terampil.
Selanjutnya akan dilakukan tindakan irigasi dengan menggunakan cairan/ obat tertentu
pada liang telinga dengan menggunakan alat khusus dan hanya dilakukan oleh tenaga
Selain itu dapat dilakukan dengan cara Vacum/sedot dengan menggunakan alat khusus
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer Arif, dkk (2000). Kapita Selekta Kedokteran Edisi III jilid 1. Penerbit
http://www.pantirapih.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=132:cerumen-
prop&catid=51:umum&Itemid=97
http://diemazcaeem.blogspot.com/2011/05/sumbatan-serumen.html
http://www.scribd.com/doc/43227124/Wax-Serumen