Disusun oleh :
dr. Tia Aprilia Anjarnegara
Pembimbing :
dr. Diyan Nur Fadhilah
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. GRS
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 27 tahun
Alamat : Damarwulan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Masuk Puskesmas : 26 Agustus 2022, 10.00 WIB
No CM : 0002***
Ruang : Flamboyan
Pembiayaan : Mandiri
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
- Muntah
B. Keluhan Tambahan
- Mual, mulut terasa pahit dan tidak ada nafsu makan.
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga, dan suami pasien bekerja
sebagai pengerajin kayu millik pribadi. Pasien berobat dengan menggunakan
biaya pribadi. Pasien tinggal di rumah milik pribadi bersama dengan suami
dan anak pertamanya. Pasien setiap hari makan makanan yang dimasak
sendiri. Kesan sosial ekonomi cukup.
E. Riwayat menstruasi:
Menarche : 12 tahun
Siklus : 30 hari, Teratur, tiap 1 bulan sekali
Lama : 5 hari
Keluhan saat Haid : Tidak ada
Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari
F. Riwayat KB
Pasien tidak menggunakan KB.
G. Riwayat Pernikahan :
Pasien saat ini menjalani pernikahan pertama dengan suaminya sudah
berlangsung selama 7 tahun.
H. Riwayat Obstetri :
Paritas : G2P1A0 (kehamilan yang Kedua)
HPHT : 11 Juni 2022
HPL : 18 Maret 2023.
Usia kehamilan sekarang : 8 minggu.
I . Pemeriksan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 100 /74 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37,2 oC
Pernafasan : 21 x/menit
TB : 155 cm
BB : 50kg
Kepala : Normocephal
Mata : Pupil bulat isokor, Rcl / Rctl (+/+), Konjungtiva anemis
(-), Sklera ikterik (-), edema palpebral (-).
Leher : Deviasi Trakea (-), Pembesaran KGB (-), Nyeri Tekan (-)
Paru : Suara nafas vesikuler di seluruh lapang paru, suara
tambahan (-), Rhonki -/-. Wheezing -/-
Jantung : BJ I/BJ II reguler murni, suara BJ tambahan (-)
Abdomen : Pembesaran perut (+) simetris, bising usus (+), striae
gravidarum (+), nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan
regio kanan atas (-), nyeri ketok CVA (-), gerakan janin (+)
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-), CRT <2 detik, refleks patella
(+)
J. Status Obstetri.
Inspeksi : tampak cembung.
a. Pemeriksaan luar
TFU : 12 cm diatas simfisis osis pubis.
b. Pemeriksaan dalam:
Tidak dilakukan
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi Lengkap tanggal 26 Agustus 2022
- Hemoglobin : 11,8 g/dL
- Hematokrit : 43 %
- Trombosit : 180 x 103 / mcL
- Leukosit : 6. 410/ mcL
Hasil pemeriksaan screening Ranap antigen covid – 19 : Negatif
K. Diagnosis Kerja
Ibu : G2P1A0 Gravida 8 minggu dengan hyperemesis gravidarum.
Janin : Janin tunggal intra uterin.
L. Tatalaksana
Farmakologi
- IVFD RL 30 TPM
- Inj. Ondansentron 3 x 1 Amp
- Inj. Ranitidin 2 x 1 Amp
PO/
- Paracetamol 3 x 500 mg
- Vitamin B 6 3 x 1 Tablet
Non Farmakologi
- Mengatur pola makan dengan porsi sedikit tapi sering.
- Hindari makanan berminyak dan berbau karena dapat memicu terjadinya
mual.
- Memakan makanan selingan berupa biscuit atau roti kering dengan teh
hangat, dapat dimakan saat bangun tidur.
- Support system dari Suami maupun Keluarga.
M. Prognosis
Ibu
Follow Up Pasien
Tanggal,
Temuan Klinis dan Penatalaksanaan
Jam Pemeriksaan
S: Mual sudah berkurang, Muntah (-), Nafsu makan menurun, BAB(+) BAK
(+)
O: Ku : Baik, Kesadaran : CM
Ruang Flamboyan 3 Mata cekung (-/-), Bibir kering (-),BU(+), Edema ekstremitas (-)
A: G2P1A0 hamil 8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
P:
- IVFD RL 30 TPM (Inj. Ondan dan Inj. Ranitidin STOP)
- Vitamin B 6 3 x 1 Tab ( PCT Tab Stop)
- Curcuma 1 x 1 Tab
S: Mual sudah berkurang (< ), Muntah (-), lemas (-), sakit kepala (-), nyeri ulu
hati (-), nafsu makan sudah timbul, BAB BAK (+)
O : Ku : Baik, Kesadaran : CM
TD : 110/80 mmHg
N : 70 x/mnt
29 /08 /22 RR : 20 x/mnt
T : 36,5°C
09.00
Mata cekung (-/-), Bibir kering (-),BU(+), Edema ekstremitas (-)
Ruang Flamboyan 3 A: G2P1A0 hamil 8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
P : Pasien dibolehkan Pulang
- Aff Infus
Obat Pulang
-PO/ Vitamin B 6 3 x 1 Tab, Curcuma 1 x 1 tab dan Ondansentron 3 x 1 tab
prn.
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Hiperemesis Gravidarum
a) Tingkat I : muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan
minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar
makanan, lendir dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi
meningkat sampai 100x/ menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung
dan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal.
b) Tingkat II : gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan,
haus hebat, subfebril, nadi cepat dan > 100 – 140x/ menit,tekanan darah sistolik <
80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam
urin, dan berat badan cepat menurun.
c) Tingkat III : terjadi gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang
atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung,
bilirubin, dan proteinuria.
2.5. Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum
Muntah adalah suatu cara dimana saluran cerna bagian atas membuang isinya
bila terjadi iritasi, rangsangan atau tegangan yang berlebihan pada usus. Muntah
merupakan refleks terintegrasi yang kompleks terdiri atas tiga komponen utama
yaitu detektor muntah, mekanisme integratif dan efektor yang bersifat otonom
somatik. Rangsangan pada saluran cerna dihantarkan melalui saraf vagus dan
aferen simpatis menuju pusat muntah, pusat muntah juga menerima rangsangan
dari pusat-pusat yang lebih tinggi pada sereberal, dari chemoreceptor trigger zone
(CTZ) pada area postrema dan dari aparatus vestibular via serebelum. Beberapa
signal perifer mem-bypass trigger zone mencapai pusat muntah melalui nukleus
traktus solitarius. Pusat muntah ini berdekatan dengan pernapasan dan pusat
vasomotor. Rangsang aferen dari pusat muntah dihantarkan melalui saraf kranial
V, VII, X, XII ke saluran cerna bagian atas dan melalui saraf spinal ke diapragma,
otot iga dan otot abdomen.4
Patofisiologi hiperemisis gravidarum dapat disebabkan karena peningkatan
Hormone Chorionic Gonodhotropin (HCG) dapat menjadi faktor mual dan
muntah. Peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan otot polos pada
sistem gastrointestinal mengalami relaksasi sehingga motilitas menurun dan
lambung menjadi kosong. 4,7
Pada hiperemesis gravidarum terjadi mual, muntah dan penolakan semua
makanan dan minuman yang masuk. Sehingga apabila terus-menerus dapat
menyebabkan dehidrasi, tidak imbangnya kadar elektrolit dalam darah, dengan
alkalosis hipokloremik. Selain itu hiperemesis gravidarum mengakibatkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi karena
energi yang didapat dari makanan tidak cukup, lalu karena oksidasi lemak yang
tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam
hidroksik butirik dan aseton dalam darah sehingga menimbulkan asidosis.
Selanjutnya, dehidrasi yang telah terjadi menyebabkan aliran darah ke jaringan
berkurang, hal tersebut menyebabkan pasokan zat makanan dan oksigen
berkurang dan juga mengakibatkan penimbunan zat metabolik yang bersifat
toksik didalam darah. Kemudian hiperemesis gravidarum juga dapat
menyebabkan kekurangan kalium akibat dari muntah dan ekskresi lewat ginjal.
Yang menambah frekuensi muntah yang lebih banyak7.
2.6. Manifestasi Klinis Hiperemesis Gravidarum
Gejala klinis mulai terjadi pada trimester pertama,yang sering dijumpai adalah nausea,
muntah, penurunan berat badan, ptialism (saliva yang berlebihan), tanda-tanda dehidrasi,
hipotensi dan takikardi. Pemeriksaan laboratorium dapat dijumpai hiponatremi, hipokalemia,
dan peningkatan hematokrit.1
DAFTAR PUSTAKA