Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A P3A0 (41-42 MINGGU) ATEREM


DENGAN OLIGOHIDRAMNION DI RS. TK. IV GUNTUR-GARUT
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Maternitas

DISUSUN OLEH:

TITANIA PUTRI

1490123039

PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS GALUH

TAHUN AKADEMIK

2023/2024
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Ny. A
No. Medrek : 207980
Tanggal lahir : 04-07-1992
Umur : 31 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp. Sindang wangi
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Status Marital : Menikah
Tgl Masuk Rumah Sakit : 01 November 2023 Jam 14.15 WIB
Tgl Pengkajian : 02 November 2023 Jam 09.00 WIB
Diagnosa Medis : P3A0 post partus spontan dengan
oligohidramnion
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. I
Umur : 36 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Supir
Alamat : Kp. Sindang wangi
Hubungan dengan Klien : Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan datang ke rumah sakit pada hari Rabu, 01 November 2023
pukul 14.15 WIB dengan keluhan mulas seperti akan melahirkan dan
keluarga membawa pasien ke RSUD Cicalengka. Pada saat di IGD pasien
dilakukan tindakan pemeriksaan dan diketahui G 3P2A0 gravida 41-42 minggu
dengan oligohidramnion, TD 120/80 mmHg HR 80x/menit RR 20x/menit S
36,70c. Pada pukul 15.30 WIB pasien dipindahkan ke ruang VK, pasien
dilakukan pemantauan TTV, BJA 129 x/menit, dan pemasangan infus RL 20
gtt/menit. Pasien diindikasikan untuk dilakukan induksi persalinan. Pada
tanggal 01 November 2023 jam 22.35 pasien melahirkan spontan, terdapat
luka episotomy, bayi lahir menangis kuat, jenis kelamin laki-laki dan pasien
kemudian dipindahkan ke ruang nifas.
Pada saat dikaji tanggal 02 November 2022 jam 09.00, pasien mengeluh nyeri
pada vagina saat bergerak, terdapat jaitan luka bekas episiotomy, luka
dirasakan perih seperti teriris-iris, dengan skala nyeri 4.Wajah pasien terlihat
meringis kesakitan ketika disuruh untuk merubah posisi. Hasil pemeriksaan
perdarahan vagina (+), uterus teraba keras, kandung kemih kosong TD 110/70
mmHg, HR 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,50c.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular, diabetes melitus,
jantung dan hipertensi. Pada saat hamil klien sering memeriksakan
kandungannya.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dianggota keluarganya yaitu ibunya memiliki riwayat
peyakit hipertensi dan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular.
e. Riwayat Ginekologi & Obstetri
1) Riwayat Obstetri
a) Riwayat kehamilan sekarang, persalinan dan nifas yang lalu :
Thn Umur Jenis Tempat Masalah
b) J K BB Keadaan
Partus Hamil Partus partus Hamil Lahir Nifas Bayi

1 2014 9 bulan normal RSHS Laki-laki 3100 Normal Normal Normal Normal Hidup
gr

2 2016 9 bulan normal Bidan Perempu 4000 Normal Normal Normal Normal Hidup
an
gr
b) Riwayat Kehamilan Sekarang
 Taksiran partus : 2 November 2023
 Pemeriksaan 10T
T1 : BB 61 kg
TB 160 cm
T2 : TD 110/70 mmHg
T3 : LILA 24,5 cm
T4 : TFU 36 cm
T5 : Presentasi janin kepala DJJ 143 x/menit
T6 : Pasien sudah mendapatkan imunisasi TT (tetanus toxoid)
T7 : Pasien mengatakan mengkonsumsi vit Fe
T8 : Hasil laboratorium hemoglobin 12,3 g/dl (Normal)
T9 : Pasien di rencanakan spontan
T10: Pasien mengatakan sudah mendapatkan konseling tentang kondisi
kehamilan dan janinnya
 Pasien mengatakan tanggal hari terakhir menstruasi yaitu tanggal 3
Februari 2023. Pada trimester I, keluhan yang dirasakan adalah mual,
muntah dan pusing. Pada trimester II, keluhan mual berkurang, kadang-
kadang tidak nafsu makan. Pada trimester III, keluhan sudah mulai
berkurang dan bisa makan apa saja, pasien mengatakan rajin melakukan
pemeriksaan kehamilan sebanyak 10 kali di bidan dan 2 kali di dokter
kandungan dan melakukan pemeriksaan USG. Pasien rajin
mengkonsumsi vit Fe. Pasien mendapatkan imunisasi TT (tetanus
toxoid) pada usia kehamilan 5 bulan. BB sebelum hamil 55 kg dan BB
terakhir sebelum melahirkan 61 kg.
c) Riwayat Persalinan Sekarang
Pasien melahirkan spontan. Kala I tidak terkaji, kala II tanggal 01
November 2023 pukul 22.35 WIB, bayi lahir langsung menangis, jenis
kelamin laki-laki, BB lahir 3050 gram, PB 50 cm, LK 33 cm, LD 33 cm,
bayi diberikan vaksin HBIG setelah lahir. kala III pukul 22.48 WIB
diberikan terapi, tali pusat terkendali, plasenta lahir, perdarahan sampai
plasenta lahir ±300cc, plasenta komplit. kala IV kelainan tidak ada,
dilakukan pemantauan TTV setiap 15 menit.
2) Riwayat Ginekologi
a) Riwayat Menstruasi

Pasien mengatakan menarche usia 12 tahun, menstruasi teratur setiap


bulan, lama menstruasi 5 hari, warna menstruasi merah, pasien merasakan
nyeri pada saat hari pertama menstruasi.
b) Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan menikah pada usia 21 tahun dan pernikahan pertama
bagi pasien dan suami.
c) Riwayat Keluarga Berencana
Pasien mengatakan sebelum hamil saat ini pasien menggunakan KB
suntik 3 bulan selama 2 tahun terakhir.
3. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan umum
Kesadaran : Composmentis
Tingkat kesadaran menurut GCS
E4 :Pasien membuka mata dengan spontan
M6 :Pasien bergerak menuruti perintah
V5 :Pasien berbicara dengan baik, tidak ada disorientasi tempat, waktu dan
orang.
2. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
HR : 88 x/mnt teraba kuat, teratur
RR : 20 x/mnt suara vesikuler, irama teratur
Suhu : 36,5◦c
3. Antroprometri
BB : 61 kg
TB : 160 cm
IMT : 23,8 (Normal)
4. Pemeriksaan Persistem
a. Sistem Penglihatan
Mata tampak simetris kiri dan kanan sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, mata bersih, klien
tampak tidak memakai alat bantu penglihatan dan ukuran pupil 2mm/2mm.
b. Sistem Pendengaran
Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak ditemukan
peradangan, fungsi pendengaran baik.
c. Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, kepatenan
jalan nafas baik. Bentuk dan pergerakan dada simetris antara kiri dan kanan,
bunyi nafas vesikur, tidak ada suara nafas tambahan, RR 20 x/menit
kedalaman, irama teratur
d. Sistem Kardiovaskular
Dullness pada batas jantung saat di perkusi, tidak ada suara jantung
tambahan, Tekanan darah: 110/70 mmHg, HR: 88x/menit, tidak ada
peningkatan vena jugularis, akral hangat, CRT kembali < 2 detik
e. Sistem Pencernaan
Bibir dan mukosa mulut lembab, tidak ada karies, tidak ada pendarahan pada
gusi, mukosa bibir lembab, bising usus 10x/menit
f. Sistem Perkemihan
Tidak ada keluhan BAB dan BAK, tidak terdapat pembesaran/ dilatasi
kandung empedu
g. Sistem Reproduksi
Lochea rubra, 1 kali ganti pembalut warna merah, TFU 2 jari dibawah pusat,
teraba keras, kontraksi baik konsistensi encer, perineum ada luka jahit bekas
episiotomy, tidak ada hemoroid, keadaan baik.
 Payudara
Bentuk payudara simetris kiri dan kanan, warna sekitar areola hitam
kecoklatan, putting susu tampak menonjol, payudara terasa keras, produksi
ASI yang dihasilkan sedikit, dan saat di tekan ada keluar colostrum.
h. Sistem Endokrin
Saat dipalpasi tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak teraba
pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar thyroid.
i. Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas hangat, terpasang Infus dibagian tangan sebelah kanan ,tidak
ada luka, dan tidak terdapat gangguan mobilitas pada tangan. Kaki simetris
kiri dan kanan, tidak terdapat edema di kaki, pasien dapat berjalan ke kamar
mandi, pemeriksaan human sign negative
Kekuatan otot
5 5
5 5
j. Sistem Integumen
Kulit berwarna kuning langsat, tidak ada edema, akral hangat, turgor kulit
baik < 2 detik
4. Pola Aktivitas sehari-hari
Pemeriksaan Saat dirumah Saat di rumah sakit
Nutrisi
 Frekuensi  Makan 2-3x sehari  Makan 3x sehari
 Jenis  Nasi, lauk pauk, buah  Nasi putih,lauk pauk
 Jumlah dan sayur (daging), sayuran.
 Pantangan  1 porsi  1 porsi
 Tidak ada  Tidak ada
Cairan dan Elektrolit
 Frekuensi  6-7 gelas  8 gelas
 Jenis  Air putih  Air putih,
 Pantangan  Tidak ada  Tidak ada
 Keluhan  Tidak ada  Tidak ada

Eliminasi
BAB
 Frekuensi  1 kali sehari  Belum BAB
 Konsistensi  Padat semenjak
 Warna  Kuning melahirkan
 Keluhan  Tidak ada  Tidak ada
BAK
 Frekuensi  4-5 kali sehari  4 kali sehari
 Warna  Kuning  Kuning
 Keluhan  Tidak ada  Tidak ada
Istirahat tidur Pasien tidur 6-7 jam sehari Pasien mengatakan
 Kebiasaan tidurnya sering
terbangun karena nyeri
Personal hygiene
 Mandi dan  2 kali sehari  1 kali sehari hanya
gosok gigi di lap
 Berpakaian  Sendiri  Dibantu

5. Aspek psikososial
a. Pola pikir dan persepsi
Pasien mengatakan merasa senang atas kelahiran anak ketiga mereka yang
berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan hasil pengkajian psikologis pasien
berada pada proses adaptasi Taking In. Dimana ibu berfokus pada dirinya
sendiri, ketidaknyamanan yang dialami antara lain nyeri pada luka jahitan
di vagina, kelelahan, ketergantungan pada orang lain sehingga aktivitas
dibantu oleh keluarga dan perawat.
b. Persepsi diri
Saat ini, harapan pasien hanya ingin segera pulih dan dapat merawat
bayinya sacara normal.
c. Gaya komunikasi
Pasien mampu berkominikasi dengan kooperatif, dan menyampaikan
perasaanya.
d. Kebiasaan seksual
Tidak terkaji
6. Data spiritual
a. Sumber kekuatan klien
Pasien mengatakan suami dan keluarga selalu mendukung dan menemani
pasien selama dikehamilan dan persalinan
b. Kepercayaan dan keyakinan klien
Pasien mengatakan saat di rumah rutin menjalankan ibadah sholat 5 waktu,
tetapi saat ini tidak bisa melakukana karena sedang dalam masa nifas
7. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan Interpretasi
Hemoglobin 12.3 g/dl 12-16 Normal
Leukosit 8.000 /µL 4.000-10.000 Normal
Hemaktrokrit 36 % 35.0-47.0 Normal
Trombosit 285.000 /mm^3 150.000-450.000 Normal
Eritrosit 4,74 Juta/mm 4,5-6,0 Normal
Rapid antigen Negatif Negatif Normal
Protein urine Negatif Negatif Normal

8. Terapi medis
Nama Obat Dosis Rute Jam Keterangan

Infus RL RL1500 cc IV 24 jam Mengembalikan cairan tubuh


20 gtt/menit setelah kehilangan darah dan
menjada hidrasi

Asam 3x1 PO 05.00 Mengurangi nyeri dan


mefenamat
500 mg 13.00 memberikan rasa nyaman
21.00

B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Episiotomy Nyeri akut
 Pasien mengeluh
nyeri pada vagina Kerusakan inkontinuitas
saat bergerak, luka jaringan
dirasakan perih
seperti teriris-iris, Pelepasan mediator nyeri
dengan skala nyeri
4. Bradikinin, histamin,
DO: prostaglandin
 Wajah pasien
terlihat meringis Mengaktifkan nosireseptor
kesakitan ketika
disuruh untuk Merangsang korteks serebri di
merubah posisi hipotalamus
 TD : 110/70 mmHg
 HR : 88 x/mnt Nyeri Akut
 RR : 20 x/mnt
 Suhu: 36,5◦c

2 DS: Post partum hari pertama Risiko perdarahan


Pasien mengeluh
lemas Perdarahan
DO:
 Hemoglobin 12,3 Kontraksi uterus melemah
g/dL
 Hemaktrokrit 36 % Suplay darah menurun
 Post partum hari
pertama Risiko perdarahan

3 DS: Episiotomy Risiko infeksi


Pasien mengatakan
baru melahirkan tadi Diskontinuitas jaringan
malam
DO: Luka terbuka
- Terdapat luka jahit
di vagina Luka terpapar lingkungan
- Leukosit 8.000 sekitar
Perkembangbiakan kuman dan
bakteri

Risiko infeksi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (episiotomy) ditandai
dengan wajah terlihat meringis, pasien mengeluh nyeri pada vagina saat
bergerak, luka dirasakan perih seperti teriris-iris, dengan skala nyeri 4.
2. Risiko perdarahan berhubungan dengan luka pasca persalinan ditandai dengan
pasien mengeluh lemas, hemoglobin 12,3 g/dL, hemaktrokrit 36 %
3. Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan akibat prosedur invasive
ditandai dengan Terdapat luka jahit di vagina, Leukosit 8.000,
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
N
Dx. Keperawatan Tujuan keperawatan Intervensi Rasional
o
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I. 08238) Manajemen Nyeri (I. 08238)
berhubungan dengan keperawatan 2 x 24 jam Observasi Observasi
agen pencedera fisik diharapkan nyeri  Identifikasi lokasi, 1. Mengetahui sejauh mana nyeri
(Episiotomy), berkurang dengan kriteria karakteristik, frekuensi, yang dirasakan pasien
hasil : nyeri tiap 4 jam 2. Mengetahui sejauh mana skala
 Identifikasi skala nyeri nyeri yang dirasakan pasien
- Pasien mengatakan  Identifikasi faktor yang 3. Mengetahui faktor yang
nyeri berkurang memperberat dan memperberat dan memperingan
- Pasien terlihat tenang, memperingan nyeri nyeri
ekspresi wajah tidak  Monitor TTV setiap 4 jam 4. Pengukuran tanda-tanda vital
meringis Terapeutik memberikan data dasar untuk
- Skala nyeri 3 (0-10)  Berikan teknik non rangsangan nyeri dan
- Klien bisa farmakologi terapi spiritual peningkatan ttv menjadi salah
tidur/istirahat doa dan dzikir untuk satu indikasi meningkatnya
mengurangi rasa nyeri intensitas nyeri
 Fasilitasi istirahat dengan Terapeutik
membatasi kunjungan 5. Terapi spiritual diawali dengan
Kolaborasi melakukan teknik Tarik nafas
 Lanjutkan pemberian terapi dalam selam 5 menit dilanjutkan
Asmef 500 mg per Oral dengan dzikir dengan
melapalkan bacaan tasbih 33
kali, tahmid 33 kali, takbir 33
kali, dilanjutkan dengan
membaca alfatihah dan diakhiri
dengan doa menghilangkan rasa
sakit dengan posisi
duduk/berbaring (Muzaenah et
al., 2021).
6. Tidur meningkatkan aktifitas sel
dan menunjang penyembuhan
Kolaborasi
7. Analgetik dapat memblok
pembentukan prostaglandin
dengan jalan menginhibisi enzim
siklooksigenase pada daerah yang
terluka dengan mengurangi
pembentukan mediator nyeri.
2 Risiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan perdarahan Pencegahan perdarahan
berhubungan dengan keperawatan 2 x 24 jam Observasi Observasi
luka pasca persalinan diharapkan risiko  Monitor tanda dan gejala 1. Memantau adanya
perdarahan tidak terjadi perdarahan kegawatdaruratan tanda
dengan kriteria hasil  Monitor nilai hematocrit/ perdarahan post operasi
 Membran mukosa hemoglobin 2. Menilai tingkat anemia
lembab Edukasi 3. Agar pasien mengetahui dan
 Uterus teraba keras  Jelaskan tanda dan gejala melaporkan jika terdapat tanda dan
 Tanda-tanda vital perdarahan gejala perdarahan demam,
dalam batas normal  Anjurkan meningkatkan pernapasan cepat, nyeri perut, dan
asupan cairan keringat dingin
 Anjurkan meningkatkan 4. Mengganti dan menjaga cairan
asupan makan dan vit K seimbang dalam tubuh
 Memotivasi pasien untuk 5. Meningkatkan energy dalam
mobilisasi dini setelah 6 jam proses pemulihan dan
dan miring kiri dan kanan mempercepat perdarahan berhenti
setiap 2 jam 6. Mobilisasi dini membantu
memperkuat kontraksi uterus dan
mencegah perdarahan
3 Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi (I.14539) Pencegahan infeksi (I.14539)
berhubungan dengan keperawatan 2 x 24 jam Observasi Observasi
trauma jaringan diharapkan risiko infeksi 1. Monitor tanda gejala infeksi 1. Mencegah infeksi dan
akibat prosedur tidak terjadi dengan local dan sistemik merencanakan tindak lanjut
invasive kriteria hasil 2. Observasi perdarahan perawatan
 Tidak ada tanda-tanda Terapeutik 2. Mengobservasi perdarahan pasca
infeksi 3. Lakukan perawatan luka melahirkan
 Luka bersih vulva hygiene Terapeutik
 Tidak ada demam 4. Lakukan perawatan 3. Menjaga luka tetap bersih dan
payudara terhindar dari kontaminasi bakteri
5. Pertahankan teknik aseptic 4. Mencegah adanya luka lecet dan
Edukasi keluaran darah yang menjadi
6. Jelaskan tanda dan gejala resiko penularan hepatitis
infeksi 5. Mencegah timbulnya infeksi
7. Anjurkan peningkatan nosocomial
makanan tinggi protein Edukasi
seperti telur dan ikan gabus 6. Agar pasien mengetahui dan
melaporkan jika terdapat tanda dan
gejala infeksi
7. Telur dan ikan gabus merupakan
makanan yang mengandung
protein tinggi untuk meningkatkan
daya tahan tubuh, meningkatkan
kadar albumin dan hemoglobin
(Hb) yang membantu proses
penyembuhan luka (Ningtyas,
2020)
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal DX Waktu Implementasi Evaluasi Paraf

02/11/2023 1 09.00 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteritik, Evalusi DX 1 Titan


frekuensi, nyeri, TTV, skala nyeri, faktor S:
yang memperberat dan memperingan  Pasien mengatakan nyeri
nyeri berkurang dengan skala
Hasil: nyeri pada bagian vagina, nyeri nyeri 3 (0-10)
dirasakan jika merubah posisi nyeri skala  pasien mengatakan merasa
4 (0-10) lebih rileks setelah
2 09.15 2. Memotivasi pasien untuk mobilisasi dini melakukan terapi spiritual
setelah 6 jam dan miring kiri dan kanan O:
setiap 2 jam Pasien tampak tenang
Hasil: pasien belum mau untuk miring Ekspresi wajah rileks
kiri dan kanan karena masih merasa nyeri A:
2 09.20 3. Memeriksa uterus dan jumlah perdarahan Nyeri akut
Hasil: TFU 2 jari di bawah pusat, uterus P:
teraba keras, kontaksi baik, perdarahan Lanjutkan intervensi
±50 cc pada pembalut  Fasilitasi istirahat dengan
2 10.00
4. Memonitor tanda dan gejala perdarahan membatasi kunjungan
Hasil: Tidak tanda-tanda perdarahan,
pasien mengatakan tidak merasa pusing, Evalusi DX 2
tidak demam S:
5. Menganjurkan meningkatkan asupan  pasien mengatakan tidak
2 cairan merasa pusing, demam dan
Hasil: Pasien mengatakan sudah minum tidak ada rembes darah
kurang lebih 4 gelas
O:
1 10.10 6. Mengajarkan teknik non farmakologi  TFU 2 jari di bawah pusat,
terapi spiritual doa dan dzikir untuk uterus teraba keras,
mengurangi rasa nyeri kontraksi baik, kandung
Hasil: pasien bersedia melakukan terapi kemih kosong perdarahan
doa dan dzikir, pasien mengatakan ±50 cc pada pembalut,
perasaannya lebih tenang dan nyeri  TD 120/80 mmhg
berkurang  HR 87x/menit
1 11.00 7. Melakukan pemeriksaan TTV  RR 16x/menit
Hasil: TD 120/80 mmHg, HR 87x/menit  S 36,2oc
RR 16x/menit, suhu 36,20c A:
3 12.00 8. Memonitor tanda gejala infeksi local dan Resiko perdarahan
sistemik P:
Hasil: Vagina tidak ada lesi, tidak ada Lanjutkan intervensi
demam pada pasien  Anjurkan meningkatkan
3 12.30 9. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi asupan cairan
Hasil: Pasien mengatakan akan  Anjurkan meningkatkan
memperhatikan perawatan vagina dan asupan makan dan vit K
memahani tanda gejala infeksi Evalusi DX 3
S:
 Pasien mengatakan tidak
merasa gatal dan panas
pada area vagina
O:
Vagina tidak ada lesi, tidak
ada demam pada pasien
A:
Resiko infeksi
P:
Lanjutkan intervensi
 Pertahankan teknik aseptic
Monitor tanda dan gejala
infeksi
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal DX Evaluasi (Catatan Perkembangan) Paraf
02/11/2023 1 S: Titan
 Pasien mengatakan nyeri berkurang dengan
skala nyeri 3 (0-10)
 pasien mengatakan merasa lebih rileks setelah
melakukan terapi spiritual
O:
Pasien tampak tenang
Ekspresi wajah rileks
A:
Nyeri akut
P:
Lanjutkan intervensi
Fasilitasi istirahat dengan membatasi kunjungan
2 S: Titan
 pasien mengatakan tidak merasa pusing,
demam dan tidak ada rembes darah
O:
 TFU 2 jari di bawah pusat, uterus teraba keras,
kontraksi baik, kandung kemih kosong
perdarahan ±50 cc pada pembalut,
 TD 120/80 mmhg
 HR 87x/menit
 RR 16x/menit
 S 36,2oc
A:
Resiko perdarahan
P:
Lanjutkan intervensi
 Anjurkan meningkatkan asupan cairan
 Anjurkan meningkatkan asupan makan dan vit
K
3 S: Titan
 Pasien mengatakan tidak merasa gatal dan
panas pada area vagina
O:
Vagina tidak ada lesi, tidak ada demam pada
pasien
A:
Resiko infeksi
P:
Lanjutkan intervensi
 Pertahankan teknik aseptic
 Monitor tanda dan gejala infeksi
Lampiran Kegiatan
Daftar Pustaka

Muzaenah et al., (2021). Manajemen nyeri non farmakologi post operasi dengan
teknik spiritual “Doa dan dzikir”: A literatur review. jurnal: terbitan berkala
ilmiah herbal

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar diagnosis keperawatan Indonesia
definisi dan indikator diagnostic edisi 1 cetakan III (revisi). Jakarta: DPP
PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia
definisi dan tindakan keperawatan edisi 1 cetakan II . Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar luaran keperawatan Indonesia definisi
dan kriteria hasil keperawatan edisi 1 cetakan II . Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai