PENGARUH POLA MAKAN TIDAK TERATUR DENGAN SINDROM DYSPEPSIA
Dosen Pembimbing :
Susan Susyanti, S.Kp.,M.Kep
Disusun oleh :
Elsy Nursiti Aisah
KHGC20092
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
S1 KEPERAWATAN NONREG STIKES KARSA HUSADA GARUT
2022 OUTLINE
Nama : Elsy Nursiti Aisah
NIM : KHGC20092
Prodi : S1 Keperawatan NonReg
Judul Pengaruh Pola Makan Tidak Teratur Dengan Sindrom Dyspepsia
Masalah Dyspepsia merupakan kumpulan gejala yang mengarah pada
penyakit atau gangguan saluran pencernaan atas. Dyspepsia menggambarkan keluhan atau kumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman diepigastrium, mual muntah, kembung, cepat kenyang, rasa penuh, sendawa, regurgitasi dan rasa panas menjalar ke dada. Usia > 40 tahun banyak ditemukan pasien yang menderita dyspepsia sejumlah 173 orang. Pada usia < 40 tahun banyak yang tidak menderita dyspepsia sebanyak 49 orang dan umur 16-25 tahun sebanyak 11 orang. Dibandingkan usia muda, usia tua lebih beresiko menderita dyspepsia. Hal ini disebabkan karena sering bertambahnya usia mukosa lambung cenderung menjadi tipis sehingga lebih muda terinfeksi Helicobacter pylory atau gangguan auto imun. Jenis kelamin perempuan lebih banyak ditemukan pada pasien yang menderita dyspepsia sejumlah 154 orang dibandingkan laki-laki sejumlah 65 orang. Hal ini disebabkan karena perempuan takut gemuk sehingga diet terlalu ketat dan makan tidak teratur. Pola makan tidak baik lebih banyak ditemukan pada pasien yang menderita dyspepsia sejumlah 187 orang. Pekerjaan lebih banyak respondentyang tidak bekerja dan pekerja petani sebanyak 21 responden. Pendidikan SMA sederajat lebih banyak 63 responden. Stress lebih banyak ditemukan pada pasien penderita dyspepsia sejumlah 206 orang. Tension atau ketegangan karena factor stress dapat mempengaruhi tingkat dyspepsia karena bila orang mengalami ketegangan maka tingkat dyspepsia juga akan parah. Konsumsi obat yang mengandung AINs dengan kejadian dyspepsia kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan beresiko 7 kali lebih besar dibandingkan dengan yang baru mengkonsumai obat- obatan. Hubungan pola makan dengan kejadian dyspepsia. Hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan kejadian dyspepsia. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden pada penelitian ini mayoritas masih tergolong muda. Walaupun sangat rentan tapi tidak ditangani dengan serius maka seiring bertambahnya usia seseorang maka akan terus mengalami kejadian penyakit tersebut. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola makan tidak teratur dengan sindrom dyspepsia Jenis penelitian Penelitian kuantitatif
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis