Anda di halaman 1dari 15

PENGKAJIAN INTRANATAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY N (42 TAHUN)


G5P4A0 38 MINGGU + PEB + KPD KALA I FASE AKTIF
DI RUANG VK RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

A. PENGAKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : Ny. N
No. Medrec : 00717891
Umur : 42 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Bojong Koneng
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Status marital : Menikah
Golongan darah : A+
Tanggal masuk RS : 09 januari 2020 pukul 01.00
Tanggal pengkajian : 09 januari 2020 pukul 11.30
Diagnosa medis : G5P4A0 38 minggu + PEB + KPD
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 46 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Bojong Koneng
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Status marital : Menikah
Golongan darah :B
Hubungan dengan klien : Suami
3. Riwayat Kesehatan
KALA I
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri saat kontraksi
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
1 hari SMRS pasien mengatakan nyeri saat mulas muncul, pada
tanggal 08 januari 2020 pukul 22.00 pasien mengatakan ada pengeluaran
cairan dijalan lahir, nyeri dan mulas dirasakan sangat luar biasa hingga
pasien tidak sanggup berjalan. Pada tanggal 09 januari 2020 pukul 01.00
WIB pasien datang ke IGD RSUD Al Ihsan, selama pasien di IGD, pasien
dipasang infus RL, terpasang DC, di berikan terapi obat ceftriaxone dan di
cek labolatorium dengan hasil menunjukan bahwa Hb; 13,4 mg/dL,
Leukosit; 7310, Eritrosi: 4.92, Hematokrit 41,5%, Trombosit; 179000.
kemudian pasien dipindahkan ke ruang VK pada pukul. 03.00 dengan
pembukaan 1.
Saat dilakukan pengkajian klien nampak meringis kesakitan, nyeri
dirasakan saat terjadi kontraksi, dan hilang beberapa saat setelah di
isrirahatkan, nyeri terjadi sangat sering baik itu sedang istirahat mapun
saat bergerak. nyeri dirasakan seperti melilit dibagian perut dan mulas,
skala nyeri 6 dari (0-10).
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien belum pernah dirawat di rumahsakit, pasien tidak
memiliki riwayat penyakit menular, ataupun penyakit keturunan.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiiki riwayat
penyakit darah tinggu, DM, maupun asma. Di keluargapun tidak ada yang
pernah mengalami melahiran anak kembar.
5) Riwayat Gynekologi & Obstetri
a) Riwayat Obstetri
(1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tempat Masalah
Thn. Umur Jenis Keadaan
No / JK BB Lahi
Partus Hamil Partus Hamil Nifas Bayi Anak
Penolong r
1 1996 8 bulan Normal Paraji L - - - - - meninggal
2 1997 9 bulan Normal Paraji L - - - - - Sehat
3 1999 9 bulan Normal Paraji L - - - - - Sehat
4 2004 9 bulan Normal Bidan P 3200 Perdarahan - - - Sehat

( x )+( x )

=
(2) Riwayat kehamilan sekarang
Tanggal periksa : =
HPHT : tidak ingat
=

=
Menurut TFU:
TFU x 8/7 = 34 x 8/7 = 38 minggu
Usia kehamilan saat ini 9 bulan, tidak ada keluhan, gerakan janin
terasa pada usia kehamilan 6 bulan, imunisasi TT 1x sewaktu usia
kehamilan 7 bulan, terdapat penambahan berat badan dari kehamilan
4 bulan 57kg dan kemarin di IGD 64kg. Saat dilakukan pengukuran
tekanan darah didapatkan hasil 160/100mmHg, tidak ada keluhan
yang dirasakan. Selama kehamilan yang sekarang hanya 3kali
pemeriksaan yang dilakukan yaitu pada usia kehamilan bulan ke-4,
ke-6 dan bulan ke-7. Selama kehamilan pasien hanya minum obat
multivitamin.
b) Riwayat Gynekologi
(1) Riwayat Menstruasi
Usia pertama kali haid menurut pasien pada usia 15 tahun, siklus
teratur, pasien mengatakan tidak ada keluhan selama menstruasi.
Sementara untuk HPHT pasien mengatakan tidak mengingatnya.
(2) Riwayat Perkawinan
Perkawinan pertama, usia pasien saat meikah yaitu 18 tahun
suami 22 tahun, usia perkawinan sudah lebih dari 24 tahun.
(3) Riwayat Keluarga Berencana
KB yang digunakan yaitu KB suntik 3 bulan saat melahirkan anak
ke-4, alasan klien berhenti KB yaitu menstruasi jadi tidak teratur dan
malas untuk bulak balik ke puskesmas. Klien masih memikirkan
dengan suami apakah mau di KB setelah melahirkan anak yang
sekarng atau tidak.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
TD : 160/100 mmHg RR : 24 x/menit
HR : 102 x/menit S : 36,6 ºC
BB : 64 kg TB : 160 cm
b. Sistem pernafasan
Pengembangan paru simetris, suara vesikuler, tidak ada pernapasan cuping
hidung, frekuensi napas 24x/menit.
c. Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva tidak anemis, CRT <3 detik, tidak ada suara jantung
tambahan
d. Sistem persyarafan
Kesadaran pasien composmentis dengan nilai GCS 15 (E=4; M=5; V=6),
orientasi baik, reflek platela baik.
e. Sistem integumen
Terdapat striae gravidarum, terdapat linea nigra, turgor kulit elastis

f. Sistem reproduksi
1) Payudara
Payudara bersih dan simetris antara kanan dan kiri, tidak ada
pembengkakan dan nyeri tekan, areola/puting menonjol keluar dan
berwarna kehitaman
2) Fundus Uteri
TFU 34cm, LI ; teraba lunak dan bulat, L II ; Bagian Kanan
Memanjang, LIII ; keras melenting, kepala sudah masuk PAP 3/5, L IV ; DJJ
142x/menit, selaput ketuban sudah pecah sejak pukul 22.00, HIS sering,
kontraksi uterus 4x10’45” , gerakan janin dirasakan.
3) Vulva atau Vagina
Vulva bersih tidak ada varises, pemeriksaan dalam portio tipis lunak,
pembukaan 8 cm.
g. Sistem perkemihan
Kandung kemih kosong
h. Terapi

Nama Obat Dosis Rute Fungsi


Ceftriaxone 1gr IV Mengobati berbagai
infeksi bakteri
Drip Oksitosin 5 iu Drip/Labu Merangsang
(menginduksi persalinan
Nefedipine 3x10mg PO Untuk melebarkan
vaskuler
Dopament 3x5mg PO Untuk
mengatasi/mengobati
tekanan darah tinggi
MgSo4 Drip/Labu Untuk mengatasi kejang
pada wanita yang
mengalami eklamsia
.

5. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DO: Penurunan esterogen & Nyeri persalinan
- Klien mengatakan progesterone
nyeri saat terjadi
kontraksi Peningkatan hormone
DS: oksitosin & prostaglandin
- Klien nampak
meringis Kontraksi uterus
kesakitan
- Skala 6 dari (0- Dilatasi serviks
10)
Menekan saraf sekitar

Pelepasan mediator nyeri


Impuls ke serabut saraf
aferen

Medula spinal

Thalamus

Persepsi nyeri

Nyeri persalinan
DS: dilatasi serviks berlebihan
Resiko gawat janin
klien merasakan
selaput ketuban menonjol
gerakan janin
dan mudah pecah
DO:
- Ibu klien mengalami ketuban pecah dini
PEB
- DJJ 142x/menit tidak adanya pelindung
- Kontraksi uterus
mudahnya
4x10’45”
mikroorganisme masuk
- Ketuban pecah dini
tanggal 08 januari Resiko gawat janin
2020, pukul 22.00
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri persalinan berhubungan dengan kontraksi uterus
2. Resiko gawat janin berhubungan dengan ketuban pecah dini
C. INTERVENSI

N Tujuan Intervensi Rasional


o
1 Setelah dilakukan 1. Observasi TTV dan HIS 1. Nyeri dapat
tindakan 2. Ajarkan kepada suami mempengaruhi tanda-
keperawatan selama pasien untuk selalu tanda vital klien
1x8 jam masalah mendampingi pasien 2. diharapkan pasien akan
dapat teratasi: dan mengusap merasa aman dan nyaman
Dengan kriteria punggung pasien saat sehingga menurunkan
hasil: nyeri dirasakan perasaan cemas yang
- Klien dapat 3. Kolaborasi dengan dapat menurunkan nyeri
mengontrol nyeri dokter pemberian obat pasien.
- Klien mengetahui analgetik 3. Pemberian terapi
penyebab nyeri 4. Edukasi pasien tentang farmakologi lebih cepat
faktor yang menurunkan rasa nyeri
menyebabkan nyeri dan klien
meningkatkan nyeri 4. Meningkatkan
pengetahuan pasien
tentang nyeri yang
dialami
N Tujuan Intervensi Rasional
o
2 Setelah dilakukan 1. Beritahu ibu untuk 1. metabolisme tubuh
tindakan selama 1x8 istirahat menurun dan peredaran
jam resiko gawat 2. Anjurkan ibu agar darah ke plasenta lancar
janin dapat teratasi, berada pada posisi 2. Agar tidak ada tekanan
dengan kriteria hasil: miring pada vena cava inferior
- DJJ dalam 3. Pantau DJJ yang erupakan suplai
rentang normal 4. Kolaborasi pemberian untuk plasenta
(120-160x/menit) oksigenasi 3. Untuk mengetahui
perkembangan janin
4. Memenuhi kebutuhan
oksigen

D. IMPLEMENTASI

Tanggal Dx Waktu Implementasi


9/1/20 1 11.10 - Mengobservasi TTV
h/ TD: 160/108 mmHg RR: 24 x/menit
HR: 102 x/menit S: 36,6 ºC
HIS : 4x10’45”
- Menajarkan kepada suami pasien untuk selalu mendampingi pasien
dan mengusap punggung pasien saat nyeri dirasakan
h/pasien mengatakan tenang dan nyaman
- Mengedukasi pasien tentang faktor yang menyebabkan nyeri dan
meningkatkan nyeri
h/klien mengetahui fakor yang menyebabkan nyeri selain dari
kotraksi adalah stress.
11.30 - Mengobservasi TTV
h/ TD: 150/90 mmHg RR: 22 x/menit
HR: 98 x/menit S: 36,7 ºC
HIS: 5x10’55”
11.50 - Mengobeservasi pemeriksaan dalam
h/ pembukaan lengkap, klien mengatakan sudah tidak kuat ingin
mengejan, perineum menunjol, kepala bayiterlihat di perineum
9/01/20 2 11.10 - Mengobservasi DJJ
h/ 148x/menit
11.30 - Mengobservasi DJJ
h/ DJJ 136x/menit
- Memposisikan ibu untuk miring.
h/ klien mengatkan kontraksi semakin meningkat

E. EVALUASI

Dx.Ke Tanggal Wakt Evaluasi


p u
1 9/1/20 11.50 S:
- Klien merasa lebih tenang dan nyaman
- klien mengatakan sudah tidak kuat ingin mengejan
O:
- klien mengetahui fakor yang menyebabkan nyeri
selain dari kotraksi adalah stress.pembukaan
lengkap
- pembukaan lengkap, klien mengatakan sudah tidak
kuat ingin mengejan, perineum menunjol, kepala
bayiterlihat di perineum
- TD: 150/90 mmHg RR: 22 x/menit
HR: 98 x/menit S: 36,7 ºC HIS: 5x10’55”
A: Nyeri persalinan
P:
- Bimbing pasien untuk melahirkan
- Bimbing berdoa sebelum melahirkan
2 9/1/20 S:
- klien mengatkan kontraksi semakin meningkat
O:
-DJJ 136x/menit
-Klien dapat berpindah posisi menjadi miring
A: resiko gawat janin
P:
-Pantau DJJ secara berkala

KALA II
A. PENGKAJIAN
DS : kalien mengatakan sudah tidak kuat ingin mengedan
DO : Pembukaan lengkap, terlihat perinium menonjol, kepala bayi terlihat
diperineum
B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS : Kepala janin masuk PAP Nyeri Persalinan
kalien mengatakan
sudah tidak kuat ingin His cepat dan kuat
mengedan Tekanan pada otot
DO : panggul
Pembukaan lengkap,
Merangsang reseptor
terlihat perinium
nyeri
menonjol, kepala bayi
terlihat diperineum Pelepasan mediator kimia
Skala nyeri 6 (0-10)
Impuls ke serabut saraf

Medula spinal
thalamus

persepsi nyeri

nyeri

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri persalinan berhubungan dengan tekanan pada otot panggul

D. INTERVENSI
No Tujuan Intervensi Rasional
1 Setelah dilakukan tindakan 1. Bimbing pasien 1. Meminta keselamatan dan
keperawatan selama 1x1/2 jam berdoa sebelum perlindungan dari Allah
masalah dapat teratasi: melahirkan SWT
Dengan kriteria hasil: 2. Observasi tingkat 2. Mengenali tingkat nyeri
- Klien dapat mengontrol nyeri nyeri secara tang dirasakan oleh klien
- Bayi lahir nonverbal 3. Teknik distraksi efektif
3. Edukasi suami atau untuk menurunkan rasa
keluarga untuk nyeri dan membuat
melakukan relaksasi nyaman klien
distraksi (mengelus 4. Meningkatkan kontraksi
dan menggenggam uterus agar janin cepat
tangan klien) keluar
4. Lakukan massage
pada daerah
abdomen

E. IMPLEMENTASI
Tangga Dx Wakt
Implementasi
l u
9/01/20 1 12.00 - membimbing pasien berdoan akan melahirkan
- menganjurkan dan membimbing pasien untuk melakukan
posisi litotomi
h/ paien berbaring terlentang dengan mengangkan kaki dan
lutut ditekuk ke arah perut, telapak tagan dijepitkan ke sela
paha dan betis sebagai tahanan
- Menganjurkan keluarga untuk mendampingi pasien dan
melakukan teknik distraksi agar pasien merasa
termotivasi dan mendapat dukungan
h/ keluarga dapat memotivasi dan menggenggam tangan
pasien
- Membimbing pasien untuk mengejan sesuai aba-aba
h/ pasien dapat mengikuti arahan yang diberikan
- Melakukan episiotomi
h/ terdapat luka episiotomi
12.25 - membantu mengeluarkan janin setelah kepala janin
muncul dan menunggu hingga putaran faksi luar,
mengecek lilitan tali puast pada leher bayi, kemudian
mengeluarkan bahu anterior dan posterior janin .
h/ janin keluar dengan selamat, nilai afgar 7/9, BB 3200gr,
Pb 52cm, jenis kelamin laki-laki
- mengkaji perasaan klien
h/ klien mengatakan lemas namun senang dan bahagia saat
bayi lahir

F. EVALUASI
Dx Tanggal Waktu Evaluasi
1 9/01/20 12.25 S:
- pasien mengatakan lemas namun senang dan bahagia saat
bayi lahir
O:
- Pasien nampak keletihan
- Bayi lahir selamat, nilai afgar 7/9, BB 3200gr, Pb 52cm,
jenis kelamin laki-laki
A: keletihan, resiko perdarahan
P:
- Keluarkan plasenta
- Jahit luka episiotomi
- Posisikan klien untuk duduk langsung

KALA III
A. PENGKAJIAN
DS:
- pasien mengatakan lemas namun senang dan bahagia saat bayi lahir

DO :
- pasien nampak keletihan
- Terdapat luka episiotomi
- Plasenta belum lahir

B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS: Kepala masuk PAP keletihan
- klien mengatakan
lemas namun senang His cepat dan lebih kuat
dan bahagia saat bayi
lahir tekanan pada otot-otot
DO: panggul
- Klien nampak
reflex meneran
keletihan
usaha meneran

keletihan
DS: Bayi lahir Resiko perdarahan
-
DO: Kala III
- Terdapat luka
Kontraksi otot rahim
episiotomi
- Plasenta belum lahir Pengeluaran plasenta

Kotiledon tertinggal

Resiko perdarahan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Keletihan berhubungan dengan kehilangan energi selama persalinan
2. Resiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi pascapartum

D. INTERVENSI
N Dx. Tujuan Intervensi Rasional
o Kep
1 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan pasien 1. Mencegah dehidrasi
keperawatan selama 1x30 menit minum setelah persalinan
diharapkan keletihan dapat sehingga cadangan
teratasi dengan kriteria hasil: energi terpenuhi
- Klien dapat beristirahat 2. Bersihkan pasien 2. Meningkatkan kualitas
kenyamanan diri klien
3. Fasilitasi pasien 3. Apresiasi usaha klien,
untuk istirahat menyediakan waktu
untuk klien istirahat
berfokus pada dirinya
untuk meningkatkan
tenaga

2 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan 1. Menghasilkan kontraksi


keperawatan selama 1x30 menit manajemen aktif uterus yang lebih efektif
diharapkan tidak terjadi kala III sehingga dapat
perdarahan yang berlebihan 2. Penjahitan luka mempersingkat waktu.
dengan kriteria hasil: episiotomi 2. mencegah perdarahan
- Plasenta lahir dengan 3. Lakukan IMD berlebih.
keadaan utuh 3. Meningkatkan kontraksi
uterus
E. IMPLEMENTASI
Tanggal Dx Waktu Implementasi
9/1/20 1 12.26 - Memberikan klien minum air teh hangat manis
h/ pasien menghabiskan setengah gelas air teh
12.45 hangat manis
- Membersihkan pasien
h/ pasien mengatakan lemas namun lebih nyaman
- Memberikan waktu klien beristirahat
h/ pasien terlihat tenang

2 12.26 - memberikan injek oksitosin 10 iu/IM


- melakukan penegangan tali pusat
12.40 - mengeluarkan plasenta
h/ plasenta lahir
- melakukan masase fundus uteri 15 kali
h/ kontraksi uterus keras
- memeriksa kelengkapan plasenta
h/ kotiledon lengkap
- memberikan bayi kepada pasien untuk
melakukan IMD
h/ pasien merasa sangat bahagia
- Menjahit luka episiotomi
h/ pasien merasa kesakitan terdapat 5 jahitan
episiotomi
- Memeriksa jumlah perdarahan
h/ perdarahan sekitar 200ml

F. EVALUASI
Dx.Ke Tanggal Waktu Evaluasi
p
1 9/01/20 12.45 S:
-Pasien mengatakan lemas namun lebih nyaman
O:
-pasien menghabiskan setengah gelas air teh
hangat manis
-Pasien nampak tenang
A: keletihan
P:
-Fasilitasi klien untuk istirahat
2 9/01/20 12.45 S:
- Pasien mengatakan merasa bahagia
O:
Dx.Ke Tanggal Waktu Evaluasi
p
-Plasenta lahir dengan kotiledon lengkap
-Kontraksi uterus keras
-Terdapat luka episiotomi
-Perdarahan sekitar 200ml
A: resiko perdarahan
P:
-Observasi TTV secara berkala setiap 15 menit
1jam pertama, 30menit 1jam kedua.
-Edukasi perawatan luka episiotomi dirumah

KALA IV
A. PENGKAJIAN

DS:
- Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan namun dirasakan hilang timbul, nyeri
dirasakan seperti disayat sayat bertambah saat bergerak dan menurun saat
berbaring, skala nyeri 4 dari (0-10)

DO :
- Terdapat jahitan episiotomi
- Perdarahan selama melahirkan sekitar 200ml

B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS: Proses persalinan Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri
pada luka jahitan namun Perineum kaku
dirasakan hilang timbul
- nyeri dirasakan seperti Episiotomi
disayat sayat bertambah
saat bergerak dan Terputusnya jaringan
menurun saat berbaring
DO: Pelepasan mediatpr
- Skala nyeri 4 dari (0-10) kimia

Impuls ke serabut saraf

Thalamus

Persepsi nyeri

Nyeri
DS: Proses persalinan Resiko perdarahan
DO:
- Terdapat jahitan episiotomi Bayi lahir
- Perdarahan selama
melahirkan sekitar 200ml robekan jalan lahir

Kala III

Kontraksi otot Rahim

Pelepasan plasenta

Resiko perdarahan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2. Resiko perdarahan berhubungan dengan komplikasi postpartum

2. INTERVENSI
No Dx. Tujuan Intervensi Rasional
Kep
1 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan klien untuk 1. Teknik relaksasi napas dalam
keperawatan selama 1x2jam menggunakan teknik efektif dalam menurunkan nyeri
masalah dapat teratasi dengan relaksasi napas dalam ringan
kriteria hasil: 2. Kolaborasi pemberian 2. Analgetik efektif menurunkan
- TD dalam rentan normal analgetik tingkat nyeri secara cepat
(100/60mmHg- 3. Memberikan bimbingan 3. Bimbinga doa nyeri efektif untuk
140/100mmHg) doa menahan rasa nyeri menurunkan rasa nyeri
- Skala nyeri berkurang
menjadi 2 (0-10)
2 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda 1. Peningkatan TTV terutama
keperawatan diharapkan vital setiap 15 menit suhu tubuh pada kala 4 dapat
masalah teratasi dengan dalam satu jam dan 30 disebabkan oleh dehidrasi dan
kriteria hasil : menit pada satu jam aktivitas fisik selama
- TTV dalam batas normal kedua persalinan, perdarahan, nyeri,
(90-120/60-80 mmHg; 2. Observasi kontraksi atau rasa cemas
HR: 60-100; RR: 12-20; uterus 2. Uterus yang terasa lunak
S: 36,5-37,5) 3. Observasi perdarahan dapat menjadi tanda adanya
- Kontraksi uterus baik atonia uteri atau kemungkinan
- Tidak terjadi perdarahan terdapat fragmen plasenta
postpartum (>500 cc/2 yang tertinggal. Atonia uteri
jam) merupakan penyebab umum
perdarahan pada post partum
3. Jika perdarahan yang keluar
seperti gumpalan, klien
mengalami sesak nafas, nyeri
No Dx. Tujuan Intervensi Rasional
Kep
dada, dan kepala seperti
melayang, ini adalah tanda
terjadinya perdarahan berlebih
pada kala 4

3. IMPLEMENTASI
Tanggal Dx Wakt Implementasi
u
9/01/20 1 12.45 - Membimbing doa menahan rasa nyeri
h/ pasien dapat mengikuti bimbingan doa
- Mengedukasi menggunakan teknik relaksasi napas dalam
h/ pasien dapat melakukan secara mandiri teknik relaksasi napas dalam
- Mengkaji skala nyeri
13.45 h/ pasien mengatakan nyeri berkurang menjadi 3 dari (0-10)

9/01/20 2 - Mengobservasi TTV, TFU, kotraksi uterus, kandung kemih dan


perdarahan.
12.45 - h/ TD:150/90, R:21x/menit, N:92, S:37,0oC, TFU 2jari dibawah
puast, uterus keras, kandung kemih kosong, perdarahan ±30 cc
13.00 - h/ TD:155/92, R:22x/menit, N:87, S:36,5oC, TFU 2jari dibawah
puast, uterus keras, kandung kemih kosong, perdarahan ±10 cc
13.15 - h/ TD:147/86, R:20x/menit, N:84, S:36,6oC, TFU 2jari dibawah
puast, uterus keras, kandung kemih kosong, perdarahan ±10 cc
13.30 - h/ TD:151/90, R:21x/menit, N:89, S:36,6oC, TFU 2jari dibawah
puast, uterus keras, kandung kemih kosong, perdarahan ±10 cc
13.45
- h/ TD:153/87, R:21x/menit, N:87, S:36,5oC, TFU 2jari dibawah
puast, uterus keras, kandung kemih kosong, perdarahan ±10 cc
14.15
- h/ TD:144/90, R:20x/menit, N:79, S:36,6oC, TFU 2jari dibawah
14.45 puast, uterus keras, kandung kemih kosong, perdarahan ±10 cc
- h/ TD:142/88, R:20x/menit, N:78, S:36,8oC, TFU 2jari dibawah
puast, uterus keras, kandung kemih kosong, perdarahan ±10 cc

4. EVALUASI
Dx Tanggal Wakt Evaluasi
u
1 9/01/20 14.46 S:
- pasien dapat melakukan secara mandiri teknik relaksasi napas dalam
- Pasien mengatakan skala nyeri berkurang
- Klien mengatakan lebih tenang
O:
- klien dapat mengikuti bimbingan doa
- Klien nampak tenang
- Skala menjadi 3 dari (0-10)
A: nyeri akut
P:
- Observasi perasaan nyeri secara nonverbal
2 9/01/20 14.46 S:
- Pasien mengatakan lemas masih dirasakan
O:
- TD:142/88, R:20x/menit, N:78, S:36,8oC,
- TFU 2jari dibawah puast,
- uterus keras,
- kandung kemih kosong,
- terdapat lochea rubra ±10 cc
A: resiko perdarahan
P:
- Edukasi pasien dalam peningkatan asupan makanan tinggi protein

Anda mungkin juga menyukai