Oleh :
KELOMPOK 9
Purwanty Styaningsih (NS2014901118)
Rano Jemi Yakob (NS2014901119)
Reiske Velicia Lekatompessy (NS2014901120)
Restiana Sumarni (NS2014901122)
Rindani Claurita Toban (NS2014901124)
Risma Anggita Mongan (NS2014901125)
Rosa Delima Rumyaan (NS2014901126)
Rosdiana Tandipau (NS2014901127)
Ruben Peni (NS2014901128)
Safira Riski Monika Septyana (NS2014901129)
Seorang Ibu (Ny.S) berusia 29 tahun datang ke RSIA karena merasa akan melahirkan.
Ini merupakan persalinan ke-2 yang akan dijalani, ibu merasa senang menantikan
kehadiran buah hatinya yang ke-2 namun ia pun masih merasakan cemas akan
persalinan yang akan dihadapi. Pada saa pengkajian, ibu mengatakan nyeri yang
dirasakan mulai pukul 17.00-23.00 WITA pada bagian perut tembus kebelakang saat
terjadi kontraksi. Nyeri yang dirasakan skala 8 seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul ±
5 menit. Nyeri bertambah saat memasuki kala II, yaitu skala 9 yang dirasakan seperti
tertusuk-tusuk dan hilang timbul dalam waktu ± 10 menit. Ibu tampak meringis dan
sesekali memegang perut dan pinggangnya. Proses persalinan berlangsung secara
normal pada pukul 03.00 WITA dan dilakukan epistomi pada perineum derajat II. Pada
kala III, plasenta lahir lengkap pada pukul 03.20 WITA, jumlah perdarahan ± 300cc dan
dilakukakan hecting. Ibu mengatakan lelah dan lemas, seperti ada cairan yang keluar
dari vaginanya. Observasi TTV didapatkan TD = 120/80 mmHg, N = 80x/menit, S =
35,7°C, P = 20x/menit.
E. Data psikososial
1. Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang: Pasien mengatakan merasa
senang dan bahagia dengan kehamilannya sekarang karena sudah lama
menantikan kehadiran anak untuk kedua kalinya. Pasien mengatakan cemas
dengan persalinan yang akan dihadapi meskipun ini sudah kelahiran anak
kedua. Pasien juga mengatakan ia cemas jika persalinannya tidak berjalan
lancar. Pasien mengatakan ia cemas jika saat persalinan tidak kuat untuk
mengedan. Pasien tampak cemas dan tegang.
2. Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang: Pasien mengatakan suaminya
sangat senang dengan kehamilannya.
3. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang: Pasien dan suaminya
mengatakan tidak ada masalah yang berhubungan dengan respon sibling
dimana jarak usia anak sebelumnya berjarak jauh dengan kelahiran bayinya saat
ini. Pasien juga mengatakan bahwa anak pertamanya suka bercerita dengan
adiknya di dalam kandungan, dan dia sangat senang dan ingin segera ketemu
adiknya.
4. Hasil laboratorium hematologi rutin;
Nama : Ny. S Umur : 29 tahun
Tanggal pemeriksaan : 08 Oktober 2020
Waktu : 19.00 WITA
Hasil Nilai rujukan dan satuan Ket.
RBC 3.40x10% 3.50x10% √
HCT 34.4 % 39.0 % √
HGB 101.4 fl 80.0-100.0 fl √
MCU 9,3 g/dl 11.0-16.0 g/dl √
FORMAT LAPORAN PERSALINAN
A. PengkajianAwal
1. Tanggal : 8 Oktober 2020 Jam 23.00 WITA
2. TTV : TD :120/80 mmHg, nadi: 80x/menit, suhu 36,30C, pernapasan 21x/menit
3. Pemeriksaan palpasi abdomen:
Leopold I : 3 jari dibawah processus xiphoideus
Leopold II : Puka (punggung kanan)
Leopold III : Presentasi kepala
Leopold IV: Kepala sudah masuk PAP
Kontraksi: Teraba kuat
4. Hasil periksa dalam: pembukaan 4 cm
5. Persiapan perineum: tampak menonjol
6. Dilakukan klisma, ( ya/tidak ), jelaskan : -
7. Pengeluaran pervaginam: Tampak pengeluaran lendir bercampur darah
8. Perdarahan pervaginam ( ya/tidak ), jelaskan: -
9. Kontraksi uterus (frekuensi, lamanya, kekuatan): Tampak adanya kontrasi uterus
3x dalam 10 menit dengan durasi 20-40 detik dan teraba kuat.
10. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas): Terdengar 140x/mnt, irama teratur,
jelas dan kuat.
11. Status janin (hidup/tidak, jumlah, presentasi): hidup/tunggal/kepala.
B. Kala Persalinan
A. Kala I
1. Mulai persalinan : Tanggal 9 Oktober 2020 jam 01.00 WITA
2. Tanda dan gejala : VT 9 cm, portio tipis, pelepasan lendir dan darah,
nyeri perut tembus kebelakang.
3. Tanda-tanda vital : TD 130/80 mmHg, Nadi 98x/menit, suhu 36,30C,
pernapasan 21x/menit
4. Lama kala I : 3 jam
5. Keadaan psikososial : Tampak pasien gelisah, kesakitan dan tampak
meringis karena nyeri.
6. Kebutuhan khusus klien : Tampak pasien di dampingi suami
7. Tindakan : Tampak pasien di anjurkan berjalan di sekitar kamar
bersalin.
8. Pengobatan : Tampak pasien istirahat sejenak dengan berbaring di
tempat tidur dan dianjurkan untuk miring kiri dan
kanan.
9. Observasi kemajuan persalinan
Tanggal/jam Kontraksi uterus DJJ Keterangan
9/10/2020 2x dalam 10 menit durasi 20- 140x/m Baik
(01.00 WITA) 40 detik
Tanda dan gejala : Pasien mengatakan nyeri pada perut tembus sampai
kebelakang, tampak pelepasan lendir, darah pervagina,
saat pengkajian tampak nyeri 8 (nyeri hebat), pasien
mengatakan nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk benda
tajam, dengan durasi nyeri kurang lebih 7-8 menit, dan
tampak saat dilakukan palpasi kontraksi uterus positif,
ekspresi wajah ibu meringis karena nyeri, pasien
mengatakan kelelahan, pasien mengatakan kurang
bertenaga, tampak pasien lesu dan lemas.
B. Kala II
1. Kala II dimulai : Tanggal: 9/10/2020 jam 02.30 WITA
2. Tanda-tanda vital : TD 130/80mmHg, nadi 88x/menit, suhu 36,30C,
pernapasan 22x/menit
3. Lama kala II : 30 menit
4. Tanda dan gejala : VT 10 cm, nyeri bertambah dari skala 8 ke skala 9,
ketuban pecah, pelepasan lendir dan darah, terlihat
usaha mengedan.
5. Jelaskan upaya mengedan: Ibu mengedan dengan posisi panggul diturunkan,
kedua tangan memegang kedua paha bawah.
6. Keadaan psikososial : Tampak meringis dan lemas, tampak pasien
berkeringat.
7. Kebutuhan khusus : Tampak suami memberikan dukungan untuk
mengedan agar bayi segera keluar.
8. Tindakan : Meminta pasien untuk mengedan, membebaskan
jalan lahir dan membantu dalam pertolongan
persalinan serta tetap menganjurkan pasien untuk
mengedan.
C. Kala III
1. Tanda dan gejala : Tampak plasenta lahir lengkap, perdarahan ±300cc
2. Plasenta lahir jam : 03.20 WITA
3. Cara lahir plasenta : Melakukan manajemen aktif tali pusat dengan sedikit
massase pada daerah simpisis pubis. Cara ini
dilakukan dengan memberikan sedikit tekanan untuk
mengeluarkan plasenta dan dilakukan secara
perlahan.
4. Karakteristik plasenta : ± 20 cm, tampak tidak ada robekan, tampak
kotiladon utuh.
5. Panjang tali pusat : ±55 cm
6. Kelainan : Tidak ada
7. Perdarahan : ±300ml, karakteristik tampak berwarna merah segar
8. Keadaan psikososial : Tampak pasien dan suaminya senang dan legah
setelah mendengar tangisan bayi mereka.
9. Kebutuhan khusus : Tampak pasien di dampingi oleh suami
10. Tindakan : Massase fundus uteri, pemberian oxytosin 1 ampul
untuk mencegah pendarahan berlebih tampak tidak
ada ruptur pada perineum dan mengobservasi
perdarahan.
11. Pengobatan : Injeksi oxytosin 1 ampul
D. Kala IV
1. Mulai jam : 03.20 WITA (setelah plasenta lahir)
2. Tanda-tanda vital : TD 120/80 mmHg, nadi78x/menit, suhu 36,40C,
pernapasan: 19x/menit
3. Kontraksi uterus : Tampak baik
4. Perdarahan : ± 250 ml, karakteristik tampak merah segar dan
berbau amis.
5. Bonding ibu dan bayi : Dilakukan IMD pada bayi (iniasi menyusui dini)
6. Tindakan : Observasi TTV dan jumlah perdarahan, pemberian
obat : asam mefenamat 500 mg 3x1/oral.
E. Bayi
1. Bayi lahir tanggal / jam : 9Oktober 2020 (03.00 WITA)
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Nilai APGAR : tampak asfiksia ringan/normal (1 menit saat bayi lahir
dengan score 8 dan 5 menit setelah proses
persalinan selesai dengan score 10)
4. BB/PB/lingkar kepala : 3000 gram, 47cm, 35cm
5. Karakteristik khusus bayi : Tidak ada
6. Kaput : Suksedaneum
cephalhematom : Tampak tidak ada
7. Suhu : 36,80c
8. Anus berlubang/terutup : Tampak berlubang
9. Perawatan tali pusat : Tampak tali pusat di keringkan menggunakan kasa
steril, lalu kemudian di jepit/diklem dan dibiarkan
dalam posisi terbuka.
10. Perawatan mata : Tampak diberikan tetes mata (1 jam setelah bayi
lahir).
11. IMD : Tampak bayi pasien saat di letakkan di dada pasien,
bayi secara spontan mencari puting susu dan
mengisap ASI.
Penilaian APGAR SCORE
Keterangan 0 1 2 Jumlah
A: Appereance Seluruh tubuh Tubuh Seluruh tubuh
(warna kulit) biru / pucat kemerahan, kemerahan 2/2
ekstremitas biru
P : Pulse Tidak ada <100x/mnt >100x/mnt 2/2
(bunyi jantung)
G : Grimace Tidak bereaksi Gerakan sedikit Reaksi 1/2
(refleks) melawan
A : Activity Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif 1/2
(tonus otot) fleksi sedikit
R : Respirasi Tidak ada Lambat Menangis kuat 2/2
(usaha
bernapas)
Kesimpulan 8/10
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan Dilatasi serviks, pengeluaran janin
yang dibuktikan dengan mengeluh nyeri, ekspresi wajah meringis,
berposisi meringankan nyeri, frekuensi nadi meningkat, tekanan darah
meningkat dan perilaku ekspresif (D.0079).
2. Keletihan berhubungan dengan Kondisi fisiologi (kehamilan, pasca
persalinan) yang di buktikan dengan merasa kurang tenaga, mengeluh
lelah, tidak mampu mempertahankan aktivitas, dan tampak lesu. (D.0057).
3. Ansietas berhubungan dengan Kekhawatir mengalami kegagalan yang
dibuktikan dengan merasa bingung, merasa khawatir dengan akibat yang
dihadapi, tampak gelisah dan tampak tegang (D.0080).
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny. S
Umur : 29 Tahun
Rumah sakit/klinik : RSB. Permata Hati
HASIL YANG
DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANATINDAKAN
No DIHARAPKAN
(SDKI) (SIKI)
(SLKI)
1 Nyeri melahirkan berhubungan dengan Dilatasi Status Intrapartum Manajemen Nyeri (I.08238)
serviks, pengeluaran janin yang ditandai dengan (L.07060) Observasi
mengeluh nyeri, ekspresi wajah meringis, Setelah dilakukan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
berposisi meringankan nyeri, frekuensi nadi intervensi selama 1x7 jam, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
meningkat, tekanan darah meningkat dan diharapkan status Identifikasi skala nyeri
perilaku ekspresif (D.0079). intrapartum membaik Identifikasi respon nyeri non verbal
DS: dengan kriteria hasil : Terapeutik
Pasien mengatakan nyeri pada perut tembus Koping terhadap Berikan tekhnik non farmakologis untuk
sampai kebelakang ketidaknyamanan mengurang nyeri (napas dalam, hipnosis,
Hasil pengakjian PQRST: persalinan meningkat. terapi pijat).
P= Nyeri melahirkan Dilatasi serviks Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
Q=Nyeri Terasa Seperti Tertusuk-Tusuk meningkat nyeri (mis : suhu ruangan, pencahayaan,
Benda Tajam Nyeri dengan kebisingan)
R= Nyeri pada Perut tembus sampai kontraksi menurun Edukasi
kepinggang belakang (Skala nyeri berat 9 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
S= pada kala I skala nyeri 8 dan pada kala II ke skala nyeri sedang nyeri
menjadi 9 (Nyeri Hebat) 6). Jelaskan strategi meredakan nyeri
T= pada kala I nyeri 7-8 menit timbul dan Frekuensi kontraksi Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
pada kala II ± 10 menit nyeri hilang timbul. uterus membaik Kolaborasi
DO: Periode kontraksi Kolaborasi pemberian analgetik :
Keadaan kontraksi 3x dalam 10 menit uterus membaik (asam mefenamat 500 mg 3x1/oral)
lamanya 20-40 detik Insentisitas kontraksi
Pada kala I pasien Tampak istirahat sejenak uterus membaik
dengan berbaring di tempat tidur melakukan
miring kiri dan kanan.
Tampak Ibu mengedan dengan posisi
panggul diturunkan, kedua tangan
memegang kedua paha bawah
Tampak pasien gelisah dan kesakitan
Tampak pasien meringis, memegang perut
dan pinggangnya karena nyeri.
Tampak epistomi pada perineum derajat II
Tanda-tanda vital:
TD : 130/80mmHg
HR : 88x/menit,
S : 36,30C
RR : 22x/menit
2 Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologi Tingkat keletihan Manajemen Energi (I.05178)
(kehamilan, pasca persalinan) yang di tandai (L.05046) Observasi :
dengan merasa kurang tenaga, mengeluh lelah, Setelah dilakukan Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
tidak mampu mempertahankan aktivitas, dan intervensi selama 1x7 jam, mengakibtkan kelelahan
tampak lesu. (D.0057). diharapkan tingkat Monitor kelelahan fisik dan emosional
DS: keletihan menurun dengan Monitor pola dan jam tidur
Pasien mengatakan kelelahan kriteria hasil : Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
Pasien mengatakan kurang bertenaga Verbalisasi kepulihan melakukan aktivitas
DO: energi meningkat. Terapeutik :
Tampak pasien lesu dan lemas Kemampuan Sediakan lingkungan yang nyaman dan
Tampak pasien terbaring lemah di tempat melakukan aktivitas rendah stimulus (mis. cahaya. Suara,
tidur rutin meningkat. kunjungan).
Tampak pasien berkeringat Tenaga meningkat. Berikan aktivitas distraksi yang
Lesu menurun. menenangkan
Edukasi :
Anjurkan tirah baring
Anjurkan aktivitas secara bertahap
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan.
3 Ansietas berhubungan dengan Kekhawatir Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas (1.09314)
mengalami kegagalan yang ditandai dengan (L.09093) Observasi :
merasa bingung, merasa khawatir dengan Setelah dilakukan Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
akibat yang dihadapi, tampak gelisah dan intervensi selama 1x7 jam, (mis.kondisi,waktu,stresor).
tampak tegang (D.0080). diharapkan tingkat Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
DS: ansietas menurun dengan non verbal).
Pasien mengatakan cemas dengan kriteria hasil : Teraupetik :
persalinan yang akan dihadapi meskipun ini Verbalisasi khawatir Ciptakan suasana terapeutik untuk untuk
sudah kelahiran anak kedua. akibat kondisi yang menumbuhkan kepercayaan.
Pasien juga mengatakan ia cemas jika dihadapi menurun Pahami situasi yang membuat ansietas.
persalinannya tidak berjalan lancar. Perilaku gelisah Dengarkan dengan penuh perhatian.
Pasien mengatakan ia cemas jika saat menurun Gunakan pendekatan yang tenang dan
persalinan tidak kuat untuk mengedan Perilaku tegang meyakinkan.
DO: menurun Edukasi :
Tampak pasien senantiasa di dampingi oleh Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
suami mungkin dialami.
Tampak pasien berkeringat Informasikan secara faktual mengenai
Tampak pasien cemas dan gelisah diagnosis, pengobatan, dan prognosis.
Tampak pasien tegang Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi.
Latih teknik relaksasi
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. S
Umur : 29 Tahun
Rumah sakit/klinik : RSB. Permata Hati