Seorang Ibu (Ny. W) berusia 28 tahun datang ke RSIA ELIM karena merasa akan
melahirkan. Ini merupakan persalinan pertamanya yang akan dijalani, ibu merasa
senang menantikan kehadiran buah hatinya yang Pertama namun ia pun masih
merasakan cemas akan persalinan yang akan dihadapi. Pada saa pengkajian, ibu
mengatakan nyeri yang dirasakan mulai tanggal 20 Oktober 2020 pukul 15.00 WITA.
Hingga tanggal 21 Oktober pukul 06.00 WITA, ibu mengalami kontraksi uterus 3x dalam
10 menit lamanya 20 detik, belum teratur dan ibu merasakan nyeri pada bagian perut
tembus kebelakang saat terjadi kontraksi. Nyeri yang dirasakan skala 8 seperti ditusuk-
tusuk dan hilang timbul 7-8 menit. Nyeri bertambah saat memasuki kala II, yaitu skala 9
yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan hilang timbul dalam waktu ± 10 menit. Ibu
tampak meringis dan sesekali memegang perut dan pinggangnya. Proses persalinan
berlangsung secara normal pada pukul 10.00 WITA dan dilakukan epistomi pada
perineum derajat II. Pada kala III, plasenta lahir lengkap pada pukul 10.20 WITA,
jumlah perdarahan 500cc, kemudian ketika masuk kala 4 perdarahan meningkat
menjadi 700 cc kemudian terdapat pelebaran robekan perineum. Ibu tampak lelah,
lemas dan pucat. Observasi TTV awal didapatkan TD = 120/80 mmHg, N = 80x/menit,
S = 36,8°C, P = 20x/menit, Hb 9 g/dl.
KAJIAN KEPERAWATAN INTRA NATAL
I. Pengkajian Awal
1. Tanggal : 21 Oktober 2020 Jam : 06.00 WITA
2. Tanda- tanda vital :
TD:120/80 mmHg, Nadi 80x/menit, suhu 36,8ᵒC, Pernapasan 20x/menit
3. Pemeriksaan palpasi Abdomen :
Leopold I : TFU 34 cm di atas simfisis/ 3 jari dibawah processus xiphoideus
Leopold II : Teraba panjang, keras dibagian kiri perut ibu (PUKI/punggung kiri)
Leopold III : Bagian bawah perut Ibu teraba keras, bulat (presentasi kepala)
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP Hasil periksa dalam: pembukaan 9 cm
Kontraksi : Kurang/tidak teratur
4. Hasil periksa dalam : Portio tebal, selaput ketuban utuh,
pembukaan serviks 4 cm
5. Persiapan perineum : Perineum dibersihkan dari darah dan
lendir
6. Dilakukan klisma, ( ya/tidak ), jelaskan : Karena Ibu sudah BAB
7. Pengeluaran pervaginam : Tampak pengeluaran lendir bercampur
darah dari jalan lahir
8. Perdarahan pervaginam ( ya/tidak )
9. Kontraksi uterus ( frekuensi, lamanya, kekuatan ): Tampak adanya kontraksi
uterus 3x dalam 10 menit lamanya 20 detik, belum teratur
10. Denyut jantung janin ( frekuensi, kualitas ): 150x/menit, irama teratur dan kuat
11. Status janin ( hidup/tidak, jumlah, presentasi ): hidup/tunggal/kepala
II. Kala Persalianan
A. Kala I
1. Mulai persalinan : tanggal 21 Oktober 2020 jam 08.00 Wita
2. Tanda dan gejala : VT 9 cm, portio tipis, pelepasan lendir dan
darah, nyeri perut tembus kebelakang, nyeri
yang dirasakan hilang timbul sekitar 7-8
menit, skala nyeri 8
3. Tanda-tanda vital : TD: 120/70mmHg, Nadi 82x/menit, Suhu
36,5ᵒC, Pernapasan 21x/menit
4. Lama kala I : 3 Jam
5. Keadaan psikososial : Tampak pasien gelisah, kesakitan dan
tampak meringis karena nyeri
6. Kebutuhan khusus klien : Tampak pasien di dampingi suami
7. Tindakan : Vaginal toucher (VT)
8. Pengobatan : Tampak pasien istirahat sejenak dengan
berbaring di tempat tidur dan dianjurkan untuk
miring kiri dan kanan
9. Observasi kemajuan persalinan
Tanggal/jam Kontraksi uterus DJJ Keterangan
21/10/2020 2x dalam 10 menit durasi 20 150x/m Baik
(08.00 WITA) detik
C. Kala III
1. Tanda dan gejala : Tampak plasenta lahir lengkap, perdarahan 500 cc
2. Plasenta lahir jam : 10.20 WITA
3. Cara lahir plasenta : Melakukan manajemen aktif tali pusat dengan
sedikit massase pada daerah simpisis pubis. Cara
ini dilakukan dengan memberikan sedikit tekanan
untuk mengeluarkan plasenta dan dilakukan secara
perlahan.
4. Karakteristik plasenta : ± 20 cm, tampak tidak ada robekan, tampak
kotiladon utuh
5. Panjang tali pusat : ±55 cm
6. Kelainan : Tidak ada
7. Perdarahan : 500 cc, karakteristik tampak berwarna merah segar
8. Keadaan psikososial : Tampak pasien dan suaminya senang dan legah
setelah mendengar tangisan bayi mereka
9. Kebutuhan khusus : Tampak pasien di dampingi oleh suami
10. Tindakan : Massase fundus uteri, pemberian oxytosin 1 ampul
untuk mencegah pendarahan berlebih tampak
ada ruptur pada perineum dan mengobservasi
perdarahan
11. Pengobatan : Injeksi oxytosin 1 ampul
D. Kala IV
1. Mulai jam : 10.20 WITA (setelah plasenta lahir)
2. Tanda-tanda vital : TD: 90/60mmHg, Nadi 120x/menit, Suhu 37ᵒC,
Pernapasan 24 x/menit
3. Kontraksi uterus : Tampak baik
4. Perdarahan : 700 ml, karakteristik tampak merah segar dan
berbau amis
5. Bonding ibu dan bayi : tampak ibu lemah dan pucat, tampak ibu belum
melakukan IMD pada bayi
6. Tindakan : Observasi TTV dan jumlah perdarahan, pemberian
obat : asam mefenamat 500 mg 3x1/oral, Perawatan
Perineum, manajemen cairan.
E. Bayi
1. Bayi lahir tanggal / jam : 21 Oktober 2020 (08.00 WITA)
2. Jenis kelamin : laki-laki
3. Nilai APGAR : tampak asfiksia ringan/normal (1 menit saat bayi
lahir dengan score 8 dan 5 menit setelah proses
persalinan selesai dengan score 10)
4. BB/PB/lingkar kepala : 3500 gram, 50 cm, 35 cm
5. Karakteristik khusus bayi: Tidak ada
6. Kaput : Suksedaneum
Cephalhematom : tidak ada
7. Suhu : 36,8 ᵒC
8. Anus berlubang/terutup : Tampak berlubang
9. Perawatan tali pusat : Tampak tali pusat di keringkan menggunakan kasa
steril, lalu kemudian di jepit/diklem dan dibiarkan
dalam posisi terbuka
10. Perawatan mata : Tampak diberikan tetes mata (1 jam setelah bayi
lahir)
11. IMD : Tampak bayi pasien saat di letakkan di dada pasien,
bayi secara spontan mencari puting susu dan
mengisap ASI.
4. DS : - Kehilangan Hipovelemia
DO : cairan aktif
- Tampak robekan pada
perineum.
- Tampak perdarahan
700cc
- Tampak pasien lemah
dan pucat
- TD : 90/ 60 Mmhg
N : 120x/menit
Suhu 37ᵒC
Pernapasan 24 x/menit
- Hb: 9 g/dl
5. DS : Kurang terpapar Menyusui tidak
- ibu mengatakan ingin informasi tentang efektif
mempelajari tentang pentingnya
manfaat asi, perawatan menyusui dan
payudara, dan cara atau metode
menyusui yang benar. menyusui
DO :-
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks, pengeluaran janin
yang dibuktikan dengan mengeluh nyeri,ekspresi wajah meringis,berposisi
meringankan nyeri. ( D.0079 )
2. Keletihan berhubungan dengan fisilogi (kehamilan, pasca persalinan ) yang
dibuktikan dengan merasa kurang tenaga, mengeluh Lelah dan tampak lesu.
( D.0057 )
3. Ansietas berhungan dengan kekhawatir mengalami kegagalan yang
dibuktikan dengan merasa khawatir dengan akibat yang dihadapi, tampak
gelisah dan tampak tegang ( D.0080)
4. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif di buktikan dengan
frekuensi nadi teraba meningkat TTD menurun. merasa lemah ( D.0023 )
5. Menyusui tidak efektig berhubugan dengan kurang terpapar informasi atau
metode menyusui pentingnya menyusui d.d kecemasan maternal (D.0029)
Rencana Keperawatan
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan.
3. Ansietas b.d kekhawatiran Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas (1.09314)
mengalami kegagalan d.d keperawatan selama 1 x 7 jam Observasi :
merasa khawatir dengan diharapkan Tingkat Ansietas - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
akibat dari kondisi yang Menurun (L.09093), dengan (mis.kondisi,waktu,actual).
dihadapi tampak gelisah, kriteria: - Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal).
tampak tegang (D.0080) - Verbalisasi khawatir akibat Teraupetik :
kondisi yang dihadapi, - Ciptakan suasana terapeutik untuk untuk
cukup meningkat (2) menumbuhkan kepercayaan.
- Perilaku gelisah, cukup - Pahami situasi yang membuat ansietas.
meningkat (2) - Dengarkan dengan penuh perhatian.
- Perilaku tegang, cukup - Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan.
meningkat (2) Edukasi :
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin
dialami.
- Informasikan secara actual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis.
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi.
- Latih teknik relaksasi
4.. Hipovolemia b.d Setelah dilakukan tinakan Manajemen Hipovolemia (I. 03116)
kehilangan cairan aktif d.d keperawatan selama 1x7 jm Observasi:
frekuensi nadi meningkat, diharpakan Tingkat Perdarahan - Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis.
tekanan darah menurun, Menurun (L.02017) dengan Frekuensi nadi meningkat, tekana darah menurun,
merasa lemah kriteria hasil turgor kulit menurun, membrane mukosa kering,
- Kelembaban membrane haus, lemah)
mukosa, cukup menurun - Monitor intake dan output cairan
(2) Terapeutik
- Tekanan darah cukup - Hitung kebutuhan cairan
memburuk (2) - Beriskan asupan cairan oral
- Denyut Nadi cukup Edukasi
memburu (2) - Anjurkan memprbanyak asupan cairan oral
- Hemoglobin cukup Kolaborasi
memburuk (2) - Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis,
NaCl, RL)
- Kolaborasi pemberian produk darah
5. Menyusui tidak efektig Setelah dilakukan tindakan Edukasi Menyusui (I.12393)
berhubugan dengan keperawatan selama 1x7 jam Observasi
kurang terpapar informasi diharapkan Status menyusui - identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
atau metode menyusui Membaik (L.03029) dengan informasi
pentingnya menyusui d.d kriteria hasil - identifikasi tujuan dan keinginan menyusui
kecemasan maternal - kecemasan maternal Terapeutik
(D.0029) cukup meningkat (2) - sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- berikan kesempatan untuk bertanya
- Libatkan system pendukung: suami, keluarga,
tenaga kesehatan, dan masyarakat
Edukasi
- berikan konseling menyusui
- jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi
- ajarkan 4 posisi menyususi dan perlekatan dengan
benar
- ajakan perawatan payudara dengan mengkompres
dengan kapas yang telah diberikan minyak goring
- ajarakan perawatan postpartum
misalnya(memerah ASI, pijat payudara, pijat
oksitosin)
EVALUASI KEPERAWATAN
2. S:
Pasien mengatakan kelelahan
Pasien mengatakan kurang
tenaga
O:
Tampak pasein lesu dan lemas
Tampak pasien terbaring lemah di
tempat tidur
Tampak pasien berkeringat
A : Masalah Keletihan belum teratasi
P : lanjutkan intervensi:
Manajemen Energi (I.05178)
3. S:
Pasien mengatakan ia merasa
senang karena anaknya telah
lahir dengan selamat
Pasien mengatakan ia sudah
tidak merasa cemas lagi
Pasien megatakan keselamatan
anaknya adalah hal yang paling
utama
O:
Tampak pasien merasa
senang
Tampak pasien berbaring
memeluk anaknya
Tampak pasien menangis
terharu karena kelahiran
anaknya
A : Masalah Ansietas belum teratasi
P : lanjutkan intervensi:
Reduksi Ansietas (1.09314)
4. S:-
O:
Tampak pasien masih pucat
TTV:
TD : 100/70 Mmhg
N : 100x/ mnt
HB: 9 g/dl
A :Masalah Hipovelemia belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi:
Manajemen Hipovolemia (I. 03116)
5. S:
pasien mengatakan mengetaui
sedikit tentang metode menyusui
dengan benar, manfaat asi, dan
perawatan payudara
O:
Tampak pasien sudah jarang
bertanya kepada perawat
A :Menyusui tidak efektif teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi:
Edukasi Menyusui (I.12393)