SKRIPSI
HARDIYANTI.AM
201901135
Hardiyanti. AM
201901135
ii
ABSTRAK
Hardiyanti. AM. Pengaruh Penyuluhan MPASI 4 Bintang Terhadap Pengetahuan
Ibu Yang Memiliki Anak 6-24 Bulan Diwilayah Kerja Puskesmas Kinovaro
Kabupaten Sigi. Dibimbing oleh Yuhana Damantalm dan Elifa Ihda Rahmayanti.
iii
ABSTRACT
Hardiyanti. AM. The Effect of 4 Star MPASI Counseling on Knowledge of
Mothers Who Have Children 6-24 Months in the Work Area of the Kinovaro
Health Center, Sigi Regency. Supervised by Yuhana Damantalm and Elifa Ihda
Rahmayanti
iv
PENGARUH PENYULUHAN MPASI 4 BINTANG TERHADAP
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI ANAK 6-24 BULAN
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KONOVARO
KABUPATEN SIGI
SKRIPSI
HARDIYANTI.AM
201901135
v
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH PENYULUHAN MPASI 4 BINTANG TERHADAP
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI ANAK 6-24 BULAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KINOVARO
KABUPATEN SIGI
SKRIPSI
HARDIYANTI.AM
201901135
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. Yuhana Damantalm, S.Kep., M.Erg Ns. Elifa Ihda Rahmayanti, S.Kep., M.Kep
NIK : 20110901019 NIK : 20120901025
Mengetahui
Ketua Prodi Ners
Stikes Widya Nusantara Palu
LEMBAR PENGESAHAN
vi
PENGARUH PENYULUHAN MPASI 4 BINTANG TERHADAP
PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI ANAK 6-24 BULAN
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KINOVARO
KABUPATEN SIGI
SKRIPSI
HARDIYANTI.AM
201901135
Mengetahui
Ketua Stikes Widya Nusantara Palu
vii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunianya
sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan dengan judul Pengaruh Penyuluhan
MPASI 4 Bintang Terhadap Ibu Yang Memiliki Anak 6-24 Bulan Diwilayah
Kerja Puskesmas Kinovaro Kabupaten Sigi sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan di sekolah tinggi ilmu kesehatan Widya Nusantara Palu
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini penulis telah banyak menerima
bimbingan, bantuan, dorongan, arahan dan doa dari berbagai pihak terutama
kepada kedua orangtua (Bapak Alm. Amiruddin. M dan Ibu Naning. L) yang
selalu memberikan doa kasih sayang serta dukungan baik moral maupun materi
kepada peneliti. Kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Widyawaty L. Situmorang.BSc., MSc Selaku Ketua Yayasan Stikes Widya
Nusantara Palu.
2. DR. Tigor H. Situmorang, M.H.,M.Kes., selaku ketua Stikes Widya Nusantara
Palu.
3. Ns. Afrina Januarista, S.Kep., M.Sc selaku ketua prodi Ners STIkes Widya
Nusantara Palu
4. Hadidjah Bando,S.ST.,Keb. Bd., M.Kes selaku penguji utama yang telah
memberikan kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini.
5. Ns. Yuhana Damantalm S.Kep.,M.Erg., selaku pembimbing I yang telah
memberikan masukan dan dukungan moral dalam penusunan skripsi ini.
6. Ns. Elifa Ihda Rahmayanti S.Kep., M.Kep., selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi ini.
7. Kepada Puskesmas Kinovaro Kabupaten Sigi dan staff atas bantuan dan kerja
samanya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.
8. Kepada responden saya yang berada diwilayah kerja puskesmas kinovaro
khususnya di Desa Porame, Balane dan Uwemanje tampa mereka penelitian
ini tidak akan selesai.
viii
9. Teman-teman satu angkatan saya yaitu NR8D yang tidak henti-hentinya
mendukung saya untuk menyeesaikan skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsiini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberi mamfaat bagi kemajuan
ilmu pengetahuan khususnya keperawatan.
Palu, Juli 2021
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
ABSTRACK
HALAMAN JUDUL SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
PRAKATA i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 6
B. Kerangka Konsep 34
C. Hipotesis 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian 36
C. Populasi dan Sampel Penelitian 37
D. Variabel Penelitian 38
E. Defini Oprasional 38
F. Intrumen Penelitian 39
G. Tehnik Pengumpulan Data 41
H. Analisis Data 41
I. Bagan Alur Penelitian 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil 46
B. Pembahasan 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan 55
D. Saran 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah gizi pada balita merupakan periode yang sangat penting dan
perlu perhatian yang serius karena pada usia ini terjadi proses tumbuh
kembang yang sangat pesat yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan
psikomotorik, mental social.[1] Angka gizi kurang pada balita juga
memberikan kontribusi terhadap tingginya rata-rata angka kematian di
indonesia. Balita yang gizi kurang tidak mempunyai cadangan lemak yang
cukup. Perkembangan otak menjadi lambat karena anak-anak mengalami
insiden penyakit yang tinggi karena tubuh tidak mampu melawan infeksi
sehingga tidak dapat lagi melanjutkan pertumbuhannya bahkan mengalami
dampak buruk yaitu kematian.[2]
Asupan gizi anak pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK)
merupakan salah satu resiko meningkatnya stanting dan Asi eksklusif
perlu diberikan pada enam bulan pertama bayi juga harus segera
mendapatkan MPASI agar perkembangan dan pertumbuhan anak optimal.
Status gizi balita perlu diperhatikan lebih oleh orangtua pada priode emas
anak karena jika cukupan gizi anak kurang akan bersifat irreversible bagi
anak.[3]
Makanan tambahan yang diberikan pada bayi berusia 6 bulan
sampai bayi berusia 24 bulan disebut pendamping ASI ditinjau dari sudut
masalah kesehatandan gizi bayi termasuk dalam kelompok yang mudah
menderita kelainan gizi. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah
perilaku orang tua dalam memberikan makanan pendamping ASI pada
bayi karena kurangnya pengetahuan orang tua tentang makanan bergizi
untuk bayi dan mencegah berbagai gangguan gizi dan masalah psikososial
diperlukan adanya perilaku penunjang dari orang tua, khsusnya pada
perilaku ibu dalam memberikan makanan pendamping ASI pada bayinya.
[4]
Menu MPASI 4 bintang makanan yang mengandung empat unsur gizi
pertama karbohidrat, kedua protein hewani, ketiga protein nabati,dan
keempaat sayuran dan disertai unsur lemak tambahan.[21]
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah
sebagai berikut "apakah pengaruh penyuluhan MPASI 4 bintang terhadap
pengetahuan ibu yang memiliki anak 6-24 bulan diwilayah kerja
Puskesmas Kinovaro"
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Diketahuinya pengaruh penyuluhan MPASI 4 bintang terhadap
pengetahuan ibu yang memiliki anak 6-24 bulan diwilayah Kerja
Puskesmas Kinovaro.
2. Tujuan khusus
a. Diidentifikasi tingkat pengetahuan ibu sebelum diberikan
penyuluhan mengenai MPASI 4 bintang diwilayah Kerja
Puskesmas Kinovaro Kabupaten Sigi.
b. Diidentifikasi tingkat pengetahuan ibu sesudah diberikan
penyuluhan MPASI 4 bintang diwilayah Kerja Puskesmas
Kivovaro Kabupaten Sigi.
c. Dianalisis pengaruh penyuluhan MPASI 4 bintang diwilayah Kerja
Puskesmas Kinovaro Kabupaten Sigi.
D. Manfaat penelitian
1. Untuk Pendidikan Stikes Widya Nusantara Palu
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai
referensi bagai mahasiswa dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan
guna untuk menambah pengetahuan mengenai pengaruh penyuluhan
MPASI terhadap pengetahuan ibu mengenai MPASI 4 bintang.
2. Untuk Responden
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan
menambah pengetahuan kususnya pada ibu yang kurang pengetahuan
mengenai MPASI 4 bintang.
3. Untuk Puskesmas Kinovaro
Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada tenaga
kesehatan yang ada dipuskesmas Kinovaro, pemerintah, serta pihak
5
6
7
(7) Foto
Mengungkapkan pengetahuan kesehatan serta
bermanfaat buat memberi pengetahuan yang menarik dan
merupakan bahan peraga yang baik buat memperkenalkan
serta memperlihatkan fakta kesuksesan dan keutamaan
pembaharuan yang ditunjukan. Foto ini ditujukan buat
mempengaruhi kelakuan serta pendidikan sasarannya.
b) Media elektronik
Adalah suatu media yaang dinamis dapat dilihat dan
didengar pesannya dengan alat bantu elektronik seperti TV,
radio, vidio, dan slide.
c) Luar ruagan
Adalah penyampaian pesan diluar ruangan dengan
menggunakan alat bantu media elektronik seperti spanduk, TV
layar lebar dan pameran.
5. Peran Media Dalam Penyuluhan
Beberapa peran media yang diperlukan saat penyuluhan ialah.[10]
a. Media dapat mempermudah untuk penyampaian informasi pada
peserta penyuluhan
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi
c. Media dapat memperjelas informasi
d. Media dapat mempermudah memahami informasi
e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik
f. Media dapat menampilkan sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan
mata
g. Media dapat memperlancar komunikasi
6. Metode-Metode Dalam Penyuluhan
Metode yang digunakan dalam memberikan penyuluhan ialah.[10]
a. Metode ceramah
Ialah satu gaya untuk menyampaikan serta mengarahkan
satu pikiran pengertian serta informasi dengan disampaikan pada
11
4. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan
diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan
yang mahu kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan
tingkatan-tingkatan diatas.[16]
Tingkat pengetahuan baik bila skor >75%-100%
Tingkat pengetahuan cukup bila skor 56%-75%
Tingkat pengetahuan kurang bila skor <56%
C. Teori Asahan Nutrisi Anak
Setahun pertumbuhan pada bayi membuat peralihan yang drastis,
diteruskan sampai tumbuh hingga dewasa yang pastinya akan dibutuhkan
gizi yang lebih banyak. Keadaan ini bersamaan pada percepatan
metabolik serta percepatan omset nutrisi yang banyak pada balita serta
anak dari pada orang dewasa. Bertambah pesatnya pertumbuhan juga
diikuti dengan kegunaan dan perkembangan organ yang menimbulkan
defisiensi nutrisi yang memicu pertumbuhan dan perkembangan.
Makanan dibutuhkan sebagai energi setiap hari yang dapat
mempertahankan kesehatan tubuh pada saat kurang sehat, nutrisi sangat
penting sebagai energi untuk perkembangan anak.[12]
Asupan nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan anak seperti
mikronitrien dan makronutrien yang meliputi karbohidrat, protein dan
lemak yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Sedangkan
mikronutrien seperti vit dan mineral yang bisa dikonsumsi pada volume
yang cukup untuk nutrisi yang sepadan itu membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sehat sedangkan makan makanan
yang berlebihan dan kekurangan dapat menyebabkan pertumbuhan yang
tidak sehat, dan asupan yang berlebihan menyebabkan obesitas.
Gangguan metabolik serta muskuloskeletal yang dapat memicu psikis
pada anak dan kekurangan nutrisi dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan pada anak.[12]
16
3 tahun awal ialah waktu yang sangat baik bagi bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan pada otak agar asupan nutrisi cukup,
mengingat peran nutrisi sangatlah penting. Untuk asuhan nutrisi anak
terdiri dari beberapa langkah berikut:[12]
1. Evaluasi untuk status gizi anak terdiri dari sejarah makannya, cara
makan (motorik skill), sejarah alergi obatnya, nilai pengukuran, dan
hasil laboratorium.
2. Pilihan untuk memberikan makan melalui mulut, entral dan
parenteral.
3. Pilihan susu dan wujud santapan.
4. Pantauan asuhan nutrisi.[12]
a. Bayi umur 0-6 bulan
1) Makanan bergizi yang baik dimasa ini ialah ASI eksklusif.
Apabila ibu dan bayi sehat serta mencukupi ketentuan,
pemberian ASI segera diberikan saat selepas bayi lahir
(inisiasi munyusui dini). ASI adalah asupan yang baik pada
umur ini banyak mengandung nutrisi yang sangat diperlukan
untuk bayi 6 bulan awal kehidupannya terdiri dari
kalbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan termasuk lemak.
ASI gampang dicerna dan diterima oleh tubuh secara efektif,
ASI berisi nutrisi yang dapt memperkat imun bayi yang
belum sempurna dan juga menjaga dari faktor infeksi dan
membantu mengabsorsi nutrisi, asi eksklusif juga dapaat
memberikan manfaat ekonomis dan membangun kedekatan
emosional dengan ibu.
2) WHO merokemendasikan ASI diberi sedini mungkin lewat
inisiasi menyusui dini (IMD). IMD ini dikerjakan yaitu
menempelkan bayi pada dada ibu sejak lahir dari kulit kekulit
selama ≤ 1 jam. IMD ini berfungsi untuk pemberian ASI
eksklusif dikemudian hari.
3) Edukasi pada orang tua harus selalu dilakukan sehingga ASI
selalu diberi pada saat bepergian dan saat bayi lapar, jika bayi
17
a. Nutrisi lengkap
b. Meningkatkan daya tahan tubuh
c. Meningkatkan kecerdasan mental serta emosional yang stabil
serta spirituan yang matang dan diikuti dengan sosial yang
baik.
d. Mudah di cerna dan diserap oleh pencernaan bayi
e. Gigi, langit-langit serta rahang tubuh dengan sempurna
f. Memiliki kompisisi lemak, karbohidrat, kalori, protein dan
vitamin.
g. Perlindungan penyakit infeksi meliputi otitis media akut diare
serta saluran pernafasan.
h. Perlindungan alergi karna dalam ASI mengandung antibodi
i. Memberikan rangsangan intelejensi serta syaraf
j. Meningkatkan kesehatan serta kepandaian dengan optimal
k. Mengurangi resiko alergi terhadap makanan
l. Mencegah kegemukan berlebih (obesitas)[28]
2. Manfaat bagi ibu
a. Terjalin kasih sayang
b. Membantu menunda kehamilan (KB alami)
c. Mempercepat pemulihan kesehatan
d. Mengurangi resiko perdarahan setelah melahirkan
e. Mengurangi resiko kangker payudara dan kangker indung
telur
f. Lebih ekonomis dan hemat
g. Membantu menurunkan berat badan setalah melahirkan
h. Mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler
i. Secara sikologi memberikan kepercayaan diri
j. Memberi efek perilaku ibu sebagai ikatan ibu dan bayi
k. Memberikan kepuasan ibu karna kebutuhan bayi dapat
terpenuhi[28]
c. Mengapa harus ASI esklusif
a. Pada masa ini kebutuhan gizi bayi dapat dipenuhi oleh ASI
24
2. Cuci tangan ibu dan bayi sebelum makan, selalu cuci tangan ibu
dengan menggunakan sabun setelah ke toilet dan membersihkan
kotoran bayi.
3. Simpan makanan yang akan diberikan kepada bayi ditempat yang
aman dan bersih serta di tutup dengan tutup yang kedap udara.
4. Pisahkan talam yang dipakai untuk mengiris bahan makana yang
mentah dan yang sudah matang.[13]
i. Cara memperkenalkan MPASI 4 bintang
Beberapa tips memperkenalkan MPASI
1. Pastikan anak sudah siap makan ciri-ciri ketika anak melihat kita
makan akan terlihat rasa penasaran tentang apa yang kita makan.
2. Pastikan anak tidak dalam keadaan baadmood, mengantuk, lelah,
dan tidak enak badan. Ini berlaku sampai anak umur 2 tahun.
Karena anak tidak bisa mengungkapkan apa yang dia rasa. Jadi
kita harus lebih peka. Misalnya bagian perut jangan sampai
kembung karna kalau perut sudah tidak enak pasti tidak mahu
makan.
3. Pastikanan makanan yang diberikan fres, bersih dan bergizi agar
anak terhindar dari diare dan malnutrisi.
4. Jangan paksakan anak belajar makan. Anak sedang dalam proses
belajar makan jadi hal yang penting bukanlah porsih banyak dan
cepat habis. biarkan anak nikmati tekstur yang kita berikan.
5. Kalau anak mau makan sendiri, sesekali biarkan anak belajar
pegang makanannya. Biarkan dia belajar memasukkan makanan
kedalam mulutnya.
6. Pilihlah tekstur makanan yang tepat untuk anak. Ada yang diawal
MPASI senang yang tidak terlalu halusad juga yang harus
disaring, jadi observasi anak sendiri karena yang tahu anak kita.
7. Saat memberikan anak makan pastikan kita dalam keadaan tidak
baadmood atau ketakutana anak tidak mahu menghabiskan
makanan. ajak anak berbicara walaupun anak belum bisa. Namun
33
d. Lemak
Tidak ada rekomendasi kusus untuk masukan lemak pada
bayi dikarenakan bayi membutuhkan metabolisme yang tinggi.
34
e. Cairan
Bayi yang sehat akan merasa kenyang dengan masukan ASI
sebanyak 150-200 cc/kg BB/hari
f. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral pada saat bayi sebelum usia 6 bulan
diperoleh dari ASI ibu. Ketika bayi memasuki usia 6 bulan maka ia
mendapatkan dari asupan maknan.[27]
l. Kapan sebaiknya MPASI diberikan
Sesuai rekomendasi WHO, ASI eksklusif diberikan pada bayi
sampai usia 6 bulan. Berarti bayi hanya mendapatkan ASI tampa
makanan tambahan lain. Penelitian menunjukkan banyak manfaat yang
diperoleh bayi yang mendapat ASI eksklusif dan MPASI diberikan
pada bayi saat sudah 6 bulan ke atas atau 180 hari.[13]
F. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah kerangka antara konsep-konsep
yang ingin diamati dan diukur melaui penelitian yang akan dilakukan. [20]
kerangka konsep pengaruh penyuluhan MPASI 4 bintang terhadap
pengetahuan ibu yang memiliki anak 6-24 bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Konivaro Kabupaten Sigi.
Variabel independen Variabel dependen
Keterangan ˸
˸ Variabel yang diteliti
35
˸ Arah pengaruh
G. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ˸
Ada pengaruh antara penyuluhan MPASI 4 bintang terhadap
pengetahuan ibu.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah mencakup semua rencana yang dapat
memberikan jawaban dari pertanyaan pada penelitian dan juga dapat
mengidentifikasi tingkat kesulitan mungkin terjadi pada proses penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu datanya berupa
angka yang dianalis menggunakan uji statistik.[24] Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan desain pre
eksperimen one groop pretest posttest, yaitu sebelum melakukan
penyuluhan responden diberikan kuesioner (pretest) kemudian setelah
dilakukan penyuluhan, responden diberikan kuesioner untuk kedua kalinya
(posttest) kemudian peneliti membandingkan hasil dari pretest-posttest.[17]
Untuk lebih jelasnya desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut ˸
A1 X A2
Gambar 3.1
Keterangan ˸
A1 ˸ pengetahuan masyarakat tentang MPASI 4 bintang
sebelum penyuluhan
X ˸ penyuluhan tentang MPASI 4 bintang
A2 ˸ pengetahuan masyarakat tentang MPASI 4 bintang setelah
penyuluhan
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas
Kinovaro Kabupaten Sigi .
36
37
2. Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada 10 Juni sampai 30 Juni 2021
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[14]
Populasi yang ada di Puskesmas Kinovaro berjumlah 60 ibu.
2. Sampel penelitian
Sampel penelitian merupakan bagian populasi yang akan diteliti
atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Dalam penelitian keperawatan, kriteria sampel memiliki kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan
dapat dan tidaknya sampel yang digunakan.[14] Berdasarkan sampel
pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus slovin yaitu sebagai
berikut ˸
Rumus
N
n= 2
1+(N . d )
60
n=
1+69. ¿ ¿
60
n=
1+60.00,1
60
n=
1+0,6
60
n=
1,6
n=37,5 di bulatkan menjadi 38 responden
Teknik pengambilan sampel dalam penelitiaan ini purposive
sampling adalah suatu cara pengambilan sample untuk tujuan tertentu.
[20]
1) Semua ibu yang memiliki anak usia 6-24 bulan yang berada
diwilayah kerja Puskesmas Kinovaro
2) Bisa membaca dan menulis
3) Bersedia menjadi responden
b. Kriterian Ekslusi dalam penelitian yaitu :
1) Responden yang sedang isoman
D. Variable Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu sifat atau nilai dari orang yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya.[16]
1. Variable independen (variable bebas)
Variable independen atau bebas adalah kondisi yang oleh pelaku
eksperimen yang dimanipulasi untuk menerangkan hubungan dengan
fenomena yang diobservasi.Variable independen dalam penelitian ini
adalah pengaruh penyuluhan MPASI.
2. Variabel dependen (variabel terikat)
Variable dependen atau terikat adalah kondisi yang berubah
ketika pelaku eksperimen mengganti variabel bebas variabel terikat
dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu mengenai Makanan
Pendamping ASI (MPASI) 4 bintang.
E. Difinisi Oprasional
Definisi oprasional adalah cara peneliti untuk menjelaskan variabel
yang akan diteliti.
1. Variable independen (bebas)
a. Penyuluhan Makanan Pendamping ASI (MPASI) 4 bintang
Definisi ˸ Penyuluhan Makanan Pendamping ASI
(MPASI) 4 bintang adalah memberikan
pengetahuan tambahan dari tidak tahu menjadi
tahu mengenai makanan pendamping ASI
(MPASI) 4 bintang pada ibu-ibu yang memiliki
bayi di wilayah kerja puskesmas kinovaro dimana
dalam penyuluhan ini peneliti menggunakan
39
Proposal penelitian
Populasil 60 orang
Informen consent
menjelasakan dan meminta persetujuan
responden
Pengumpulan data
menggunakan data primer dan sekunder
Jumlah 38 100
Sumber : Data perimer 2021
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang
usia 26-35 tahun 24 ibu (63,2%) dan sebagian kecil berusia 20-25
tahun sebanyak 14 orang (36,8%),
b. Karakteristik responden berdasarkan jumlah anak
Distribusi responden berdasarkan jumlah anak :
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan jumlah anak
Jumlah 38 100
Sumber: Data primer 2021
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar
sebagian kecil tingkat pengetahuan ibu terhadap Makanan Pendamping
ASI (MPASI) 4 bintang sebelum penyuluhan (pretest) tingkat
pengetahun cukup 24 ibu (63,2%) dan pengetahuan baik 5 ibu (13,2%).
b. Tingkat pengetahuan ibu sesudah diberikan penyuluhan (postest)
diwilayah kerja Puskesmas Kinovaro Kabupaten Sigi.
Tabel 4.6 Distribusi karakteristik responden berdasarkan
pengetahuan ibu mengenai MPASI 4 bintang setelah
(postest) dilakukan penyuluhan.
MPASI Tingkat
p-
4 Pengetahua Mean Median
vluue
Bintang n
Baik Cukup Kurang Total
f % f % f % f %
pretest 5 13,2 24 63,2 9 23,7 38 10 1,89 2,00 0,000
0
postest 26 68,4 12 31,6 - - 38 10 2,68 3,00
0
nilai mean pada pretest ialah 1,89 dan median 2,00 serta postest nilai
mean 2,68 dan median 3,00.
C. Pembahasan
1. Tingkat Pengetahuan ibu sebelum (pretest) diberikan penyuluhan
mengenai MPASI 4 bintang diwilayah kerja Puskesmas Kinovaro
Kabupaten Sigi.
Hasil penelitian mengatakan bahwa tingkat pengetahuan sebelum
dilakukan penyuluhan (pretest) terhadap pengetahuan ibu mengenai
Makanan Pendamping ASI (MPASI) 4 bintang, sebagian mempunyai
tingkat pengetahuan kurang yaitu 9 ibu (23,7%), pengetahuan cukup
24 ibu (63,2%) dan pengetahuan baik 5 ibu (13,2). Tingkat
pengetahuan yang berbeda dikarenakan tingkat pendidikan yang
berbeda dimana dapat dilihat pada tabel 4.3 karakteristik pendidikan 7
ibu yang tamat SD, 13 ibu tamat SMP, 14 ibu tamat SMA dan 4 ibu
sarjana S1).
Berdasarkan asumsi peneliti tingkat pengetahuan ibu berbeda
setiap individu dikarenakan tingkat pendidikannya yang berbeda dan
kurangnya informasi dikarenakan sebagian ibu kurang membaca buku
mengenai MPASI 4 bintang sehingga pengetahuan ibu mengenai
Makanan Pendamping ASI (MPASI) 4 bintang berada dalam kategori
cukup dan untuk melihat sampai dimana pengetahuan ibu peneliti
membagikan kuesioner kepada responden itu sebelum diberikan
penyuluhan sehingga pengetahuan ibu mengenai Makanan
Pendamping ASI (MPASI) 4 bintang itu diketahui masih pada kategori
cukup dan dijelaskan pada tabel 4.3 tentang karakteristek responden
berdasarkan pendidikan bahwa pendidikan terakir sebagian besar pada
SMA 14 ibu dan sebagian kecil pendidikan S1 4 ibu. Upaya ini
merupakan perilaku serta sikap, dengan pendidikan seseorang akan
mudah menerimah pengetahuan lebih objektif.
Hal ini sejalan dengan teori Notoatmodjo bahwa pengetahuan
merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. pengindraan terjadi melalui
51
bahan sederhana yang ada disekitar mereka tapi tetap mengarah pada
unsur 4 bintang. Setelah peneliti melakukan penyuluhan pengetahuan
ibu barada pada kategori cukup dimana pada saat peneliti memberikan
penyuluhan peneliti menggunakan leaflet sebagai media untuk
menjelasakan kepada ibu mengenai Makanan Pendamping ASI
(MPASI) 4 bintang dan setelah peneliti melakukan penyuluhan ibu-ibu
menjadi paham dan mengetahui mengenai MPASI 4 bintang dimana
ibu yang memiliki anak 2-3 orang itu akan memperbaiki cara
pemberian makan pada anak dengan menu 4 bintang.
Hal ini sejalan dengan teori Devi Aprianti Makanan Pendamping
ASI (MPASI) 4 bintang ialah menu lengkap yang terdiri dari
kalbohidrat, protein hewani, protein nabati dan sayuran yang disertai
unsur lemak.[21]
Hal ini sejalan dengan peneliti sebelumnya Kusumastuti &
Saputri (2019) dengan judul “ Penerapan Penyuluhan Tentang MPASI
Terhadap Praktek Pemberian MPASI 4 Bintang pada Bayi Umur 6-12
Bulan di BPM Jemanis Kabupaten Kebumen” menyatakan bahwa
pendekatan edukatif yang menghasilkan perilaku individu atau
masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan pengetahuan dengan
adanya penyuluhan diharapkan tingkat pengetahuan ibu meningkat
sehingga mampu memberikan MPASI pada balita dimana hasil
penelitiannya setelah penyuluhan menunjukan peningkatan (100%)
kategori baik.[5]
3. Pengaruh Penyuluhan MPASI 4 Bintang Diwilayah Kerja
Puskesmas Kinovaro Kabupaten Sigi
Hasil penelitian dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan ibu itu terdapat 9 ibu yang pengetahuan kurang (23,7%),
24 ibu yang pengetahuan sedang (63,2%) dan 5 ibu dengan
pengetahuan baik (13,2%). Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan
pada ibu sebelum dan setelah penyuluhan pada tabel 4.6 dimana 12 ibu
dengan kategori sedang (31,6%) dan 26 ibu berkategori baik (68,4%).
Dan dari hasil uji wilcoxon non parametrik pada tabel 4.7 yang telah
53
hal ini dapat dilihat dari pernyataan yang ada didalam kuesioner 24 ibu
(63,2%) itu pengetahuan cukup dan setelah dilakukan penyuluhan
pengetahuan baik meningkat menjadi 26 ibu (68,4%) berpengetahuan
baik. setalah itu peneliti melakukan uji wilcoxon non parametrik untuk
mencari pengaruh penyuluhan MPASI 4 bintang tersebut yang dapat
dilihat di tabel 4.7.
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh kusumastuti & saputri (2020) dengan judul” Penerapan
Penyuluhan Tentang MPASI Terhadap Praktek Pemberian MPASI 4
Bintang pada Bayi Umur 6-12 Bulan di BPM Jemanis Kabupaten
Kebumen” menyatakan bahwa pengetahuan akan membentuk
kepercayaan yang selanjutnya akan memberikan perspektif kepada
manusia dalam mempersepsi kenyataan, memberi dasar pengambilan
keputusan dan menentukan sikap terhadap objek tertentu. pengetahuan
manusia berhubungan dengan jumlah informasi yang dimiliki
seseorang semakin banyak informasi yang dimiliki maka semakin
tinggi pula pengetahuan orang tersebut.[5]
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka disimpulkan
bahwa :
1. Sebagian besar Ibu memiliki tingkat pengetahuan yang cukup
tentang Makanan Pendamping ASI (MPASI) 4 bintang sebelum
(pretest) dilakukan penyuluhan.
2. Sebagian besar Ibu memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang
Makanan Pendamping ASI (MPASI) 4 bintang setelah (postest)
dilakukan penyuluhan.
3. Ada pengaruh penyuluhan tentang Makanan Pendamping ASI
(MPASI) 4 bintang terhadap pengetahuan ibu yang memiliki anak
6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kinovaro Kabupaten Sigi.
B. Saran
1. Bagi Pendidikan Stikes Widya Nusantara Palu
Diharapkan penelitian ini menjadi salah satu bahan referensi
untuk mahasiswa lain untuk melakukan penelitian selanjutnya
terkait cara mengaplikasikan cara pembuatan Makanan
Pendamping ASI (MPASI) 4 bintang di Wilayah Kerja Puskesmas
Kinovaro Kabupaten Sigi.
2. Bagi Responden
Diharapkan masyarakat hendaknya selalu mengikuti kegiatan
penyuluhan yang di berikan oleh petugas posyandu agar lebih
memahami dan menambah pengetahuan ibu mengenai Makanan
Pendamping ASI (MPASI) 4 Bintang.
3. Bagi Intitusi Tempat Penelitian
Diharapkan untuk semua petugas posyandu untuk selalu
memberikan penyuluhan setiap kali turun lapangan yaitu mengenai
makanan pendamping ASI (MPASI) 4 bintang agar bisa
56
DAFTAR PUSTAKA
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Program Studi Ners,
STIKES WIDYA NUSANTARA PALU :
Nama : Hardiyanti. AM
Nim : 201901135
Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh penyuluhan
MPASI 4 bintang terhadap pengetahuan ibu yang memiliki anak 6-24 bulan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kinovaro Kabupaten Sigi ”. Untuk
terlaksananya kegiatan tersebut, saya mohon kesediaan saudara untuk
berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner berikut. Jawaban saudari akan saya
jamin kerahasiaanya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila saudari berkenan mengisi kuesioner yang terlampir, mohon kiranya
saudari terlebih dahulu bersedia menandatangani lembar persetujuan menjadi
responden (informed consen).
Demikian permohonan saya, atas perhatian serta kerja sama saudari dalam
penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Peneliti
(........................)
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Palu,…………2021
Responden
(……………………)
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. No. Responden ˸
2. Nama ˸
3. Umur ˸
4. Jumlah Anak ˸
5. Pendidikan Terakir ˸
6. Pekerjaan ˸
B. Pengetahuan responden
Petunjuk ˸ berilah tanda ceklis (√) dalam kotak pada setiap pertanyaan
yang tersedia jika pilihan tersebut menjadi jawaban anda, bila
ada yang kurang dipahami mengenai pertanyaan tersebut
tanyakan pada peneliti yang bersangkutan.
E. Proses Kegiatan
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audien Waktu
1. Pendahuluan :
a) Menyampaikan a) Membalas salam
salam b) Mendengarkan
b) Mengkaji dengan memberi 5 menit
pengetahuan peserta respon
c) Menjelaskan tujuan
dan pokok materi
2. Menjelaskan materi a) Mendengarkan
tentang : dan
a) Pengertian asi memperhatikan
esklusif b) Menanyakan hal-
b) Menjelaskan hal yang belum
manfaat asi esklusif jelas
c) pengertian MPASI 4
bintang
d) Menjelaskan tujuan
dan kebutuhan
energi MPASI 4
bintang 15 menit
e) Menjelaskan
prinsip-prinsip
MPASI 4 bintang
f) Menjelaskan
frekuensi dan porsi
pemberian MPASI 4
bintang
g) Menjelaskan menu
MPASI 4 bintang
h) Menjelaskan tekstur
MPASI 4 bintang
i) Menjelaskan cara
menjaga kebersihan
MPASI
j) Menjelaskan
bagaimana cara
memperkenalkan
MPASI pada anak
3. Evaluasi :
a) Membagikan Mengisi kuesoner 5 menit
kuesoner kepada ibu
4. Penutup : a) Aktif bersama
a) Menyimpulkan hasil dalam 5 menit
penyuluhan menyimpulkan
b) Memberi salam b) Membalas salam
30 menit
F. Evaluasi
Evaluasi dari kegiatan ini yaitu berbentuk kuesioner yang akan
dibagikan kepada ibu dengan 10 pertanyaan.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
univariat
pretest pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
Median 2.00
Variance .367
Minimum 1
Maximum 3
Range 2
Interquartile Range 0
Median 3.00
Variance .222
Minimum 2
Maximum 3
Range 1
Interquartile Range 1
Ranks
Ties 9c
Total 38
Test Statisticsb
post test
pengetahuan -
pretest
pengetahuan
Z -4.845a