Anda di halaman 1dari 25

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL PADA PASIEN NY. F


DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT SAMARINDA MEDIKA CITRA

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Profesi Ners Stase
Keperawatan Maternitas

Di Susun Oleh:

Anita Sartika

P2002029

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI NERS


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2021
FORMAT PENGKAJIAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ITKES WIYATA HUSADA
SAMARINDA STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

PENGKAJIAN INTRANATAL
Nama mahasiswa : Anita Sartika Tanggal pengkajian: 01/12/21
NIM : P2002029 Ruangan/ RS/ PKM :
VK

DATA UMUM
1. Initial klien : Ny. F
2. Usia : 35 Thn
3. Status perkawinan : Pernikahan pertama
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : IRT
6. Pendidikan terakhir : SMA
7. Alamat : Jl. Sejati Gg Kasih 5 sambutan
8. Inisial Suami : TN. R
9. Usia : 37 Thn
10. Agama : Islam
11. Pekerjaan : Wirausaha
12. Pendidikan terakhir : SMA
13. Alamat : Jl. Sejati Gg Kasih 5 sambutan

DATA UMUM KESEHATAN


1. TB/ BB hamil / BB sebelum hamil : 160cm / 62kg / 70kg
2. Masalah kesehatan khusus : Tidak ada
3. Obat – obatan : Tidak mengkonsumi oabat obatan
kecuai vitamin kehamilan dari dokter
4. Alergi (obat/makanan/bahan tertentu) : tidak ada
5. Diet khusus : Klien tidak melakukan diet khusus selama
ini
6. Alat bantu yang digunakan : (gigi palsu/ kacamata/ lensa kontak/ alat
bantu dengar), lain2 sebutkan : Klien tidak menggunakan alat bantu
khusus
7. Frekuensi BAK, masalah : dalam sehari 8 kali ( tidak ada masa;ah )
8. Frekuensi BAB, masalah : 1 kali dalam sehari .
tekstur lembek ( tidak ada masalah )
9. Kebiasaan waktu tidur : 8 jam tidur malam

DATA UMUM OBSTETRI


1. Kehamilan sekarang direncanakan : ya/ tidak
2. Status obstetric : G4 P3
A0 usia kehamilan 9 bulan
3. HPHT 14/01/2021 taksiran partus 21 / 10/ 2021
4. Jumlah anak :

NO JENIS CARA BB KEADAAN UMUR


KELAMIN LAHIR LAHIR
1 Laki - laki Aterem 3 800 Normal 14
2 Laki - laki Aterem 3 600 Normal 7
3 Perempuan Aterem 3.000 Normal 2
5. Mengikuti kelas prenatal : ya/ tidak
6. Jumlah kunjungan ANC pada kehamilan ini : di rs smc 11 kali
7. Tempat periksa ANC /Pemeriksa : di rs smc
8. Masalah kehamilan yang lalu : tidak ada
9. Masalah kehamilan sekarang : miom uteri
10. Rencana KB PIL: ya/ tidak, jenis apa, alasan tidak
memakai apa tidak tertur mengkonsumi KB pil
11. Makanan bayi sebelumnya : ASI/
PASI/ lainnya……………………
12. Pendidikan kesehatan yang diinginkan saat ini : Relaksasi
Lingkari : relaksasi/ pernafasan/ manfaat ASI/ cara member minum
dengan botol/ senam nifas/ metoda KB/ perawatan perineum, lain2 :
sebutkan
13. Setelah bayi lahir, siapa yang diharapkan membantu
mengurus bayi : suami/ teman/ orang tua
14. Masalah dalam persalinan yang lalu : tidak ada
RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG
1. Mulai persalinan (kontraksi/ pengeluaran per vaginam) tgl/ jam :
kilen merasakan ketuban pecah sejak 01 Desember jam 13.30 (, kontraksi
jarang , kemudian kilen di berikan drip oxytocin 5 ui
2. Keadaan kontraksi (frekuensi dalam 10 menit, lamanya, kekuatan) :
3. kontraksi lemah , durasi 10 detik
4. Frekuensi, kualitas, dan keteraturan denyut jantung janin :
DDJ normal 150x/menit teratur.
5. Pemeriksaan fisik :
6. Kenaikan BB selama kehamilan 8 kg
a. Tanda-tanda vital: TD 110 mmHg, nadi 80 x/mnt,
Suhu 360C, RR 22 x/mnt
b. Kepala/ leher : normal/ tidak
c. Jantung : Palpasi dan inspeksi tidak ada pembengkakan jantung suara
jantung lup dup (normal)
d. Paru-paru :
Auskultasi : Suara napas vesikuler, terdengar sonor, tidak ada
terdengar suara napas tambahan, ekspansi paru sama, teraba getaran
yang sama pada kedua lapang paru saat vokal premitus
Palpasi : tiudak ada retraksi dada kiri dan kanan sama
e. Payudara :
Inspeksi : areola berwarna hitam , puting susu menonjol, terdapat
pembesearan payudara ,
4
f. Abdomen (secara umum dan pemeriksaan obstetric)
Inspeksi : bersih , tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan
starie livide, pembesaran perut sesuai kehamilan
Palpasi :
Leopold I TFU 3 jari di bawah px ( 28 cm ) pada
fundus teraba lunak
Leopold II Pada bagian perut kanan ibu teraba
bagian keras , memanjang seperti papan
( punggung ) , pada bagaian perut kiri
ibu teraba bagian-bagian kecil janin
Leopold III Bagian terbawah teraba kepala
Leopold IV Bagaian terendah sudah sedikit masuk
PAP, di vergen

h. Kontraksi : 1 x dalam 10 menit DJJ : 145 x/ menit


i. Ekstremitas : edema/ tidak
7. Pemeriksaan dalam pertama : jam 20.15 18/10/2021 oleh bidan R
Hasil : V/u tenang , Portio sedang lunak , pembukan 2 cm
8. Ketuban (utuh/ pecah), jika sudah pecah : 18/10.2021 jam 13.30
warna jernih
9. Hasil laboratorium :
Darah Lengkap

DATA PSIKOSOSIAL
1. Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang senang karna kehamilan
ke 4
2. Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang senang
3. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang sangat senang

5
LAPORAN PERSALINAN

I. PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal 18 oktober 2021 Jam 20.15
2. Tanda-tanda Vital : TD 120/80 mmHg, Nadi 20x/menit, Suhu…
36 .oC, P 20.x/menit
3. Pemeriksaan palpasi abdomen
Leopold I TFU 3 jari di bawah px ( 28 cm ) pada
fundus teraba lunak
Leopold II Pada bagian perut kanan ibu teraba bagian
keras , memanjang seperti papan ( punggung
) , pada bagaian perut kiri ibu teraba bagian-
bagian kecil janin
Leopold III Bagian terbawah teraba kepala
Leopold IV Bagaian terendah sudah sedikit masuk PAP,
di vergen

4. Hasil periksa dalam: . 20.15 01/12/2021 oleh bidan R Hasil :


V/u tenang , Portio sedang lunak , pembukaan 2 cm
5. Persiapan perineum: tidak ada persiapan
6. Dilakukan klisma: (ya/tidak), jelaskan tidak di lakukan
7. Pengeluaran pervaginam.rembesan ketuban bercampur lendir
darah
8. Perdarahan pervaginam 6
(ya/tidak), jelaskan.tidak ada
perdarahan
9. Kontraksi uterus (frekuensi, lamanya, kekuatan) 1x dalam 10
menit . durasi 10 detik , lemah
10. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas) 142x/menit reguler
11. Status janin (hidup/tidak, jumlah, presentasi).
Hidup, tunggal, presentasi kepala
II. KALA PERSALINAN
 KALA I
1. Mulai persalinan: tanggal 01/12/2021 jam 20.30
2. Tanda dan gejala
Klien sudah merasakan kontraksi 1x dalam 10 menit
pemeriksan menujukan pembukan 2 cm.
3. Tanda-tanda vital: TD 110/70 mmHg, Nadi
80x/menit, Suhu 36oC, P 20x/menit
4. Lama kala I 13 jam
5. Keadaan psikososial
Ibu merasakan cemas dengan kondisinya , kilen tampak gelisah,
6. Kebutuhan khusus
Klien merasakan nyeri pada perut dan pinggang nya
7. Tindakan menganjurkan manajemen nafas dalam pijit punggung
dan berdoa
 KALA II
1. Mulai persalinan: Tanggal 01/12/2021 jam 21.30
2. Tanda-tanda Vital : TD 110/70mmHg, Nadi 88x/menit, Suhu
36oC, P 22x/menit
3. Lama kala II 25 menit
4. Tanda dan gejala: pembukan lengkap, kepala menonjol ibu ingin
mengejan
5. Keadaan psikososial klien tampak gelisah
7
6. Kebutuhan khusus klien kilen mengeluh sakit punggung , klien
juga tampak kelelahan ketika mengejan
7. Tindakan bimbingan mengejan , suntik oxytocin setelah bayi
keluar
 KALA III
1. Tanda dan gejala: bayi sudah lahir , keluar dari vagina
2. Plasenta lahir jam 22.00 WITA
3. Cara lahir plasenta
Penengangan tali pusat terkendali dan massasse fundus uteri
4. Karakteristik plasenta plasenta lahir utuh, lengkap
5. Perdarahan 150ml
6. Keadaan psikososial kilen senang melihat bayinya
7. Kebutuhan khusus klien merasakan haus
8. Tindakan memberi minum air mineral
9. Pengobatan
 KALA IV
1. Mulai jam 22.00 WITA
2. Tanda-tanda vital: TD 100/60mmHg, Nadi 88x/menit, Suhu
36oC, P 18x/menit
3. Kontraksi uterus keras
4. Perdarahan 50ml, karakteristik segar, tidak menggumpal
5. Bonding ibu dan bayi IMD segera setelah bayi lahir
6. Tindakan pemantauan kala IV
 BAYI
1. Bayi lahir tanggal/jam 01 Desember 2021 jam 21.55 WITA
2. Jenis kelamin Laki-Laki
3. Nilai APGAR 5
4. BB/PB/lingkar kepala bayi: 2600 gram 49 cm 33cm
5. Karakteristik khusus bayi : -
6. Kaput: suksedaneum/cephalhematom
7. Suhu 35.5 oC
8. Anus: berlubang/tertutup
8
9. Perawatan tali pusat ya
10. Perawatan mata pemberian tetes mata

Keterangan:
1. Laporan persalinan dibuat narasi berdasarkan point-point diatas
2. Lampirkan Partograf
DATA OBSTETRI
Tanggal / Keterangan
jam
Jam 09.30 S:
- mules-mules bertambah sering
- kilen ingin mengejan
O:
- Status generalis : DBN
- Status Obestric : TFU 2 jbpx , presentasi kepala DDJ
145x/menit
- PD pembukan lengkap , postio tidak teraba , tidak ada
hambatan jalan lahur

A
- Ibu partus G4P3A0
- Janin hidup , presentasi kepala , tunggal

P
- Pimpin Meneran
Jam 09.30 Pimpin meneran
Ibu dipimpin meneran sesuai dengan datangnya his. Kepala
turun menurut jalan lahir, sehingga tampak di vulva.
Tampak perineum meregang,tipis,kebiruan, jarak kepala -
perineum minima (dilakukan episiotomi mediolateralsesuai
indikasi).
Kepala mengadakan defleksi maksimal
Berturut-turut lahir : UUB,dahi,mulut,dagu dan seluruh
kepala. Kepala mengadakan paksi luar. Dengan pegangan
biparietal dan tarikan ke bawahdan ke atas lahir bahu depan
dan belakang.
Kemudian dilahirkan trochanter depan, belakang,bokong
dan seluruh kaki.

Jam 09.55 Lahir bayi : laki-laki 9


Berat 2600 gram . pb 49 cm
Jam 10.00 lahir Plasenta - Spontan, lengkap - Berat 500 gr. - Panjang
tali pusat 50 cm - Robekan 2 cm Klien mendapat methergin
0,2 mg IM (sesuai indikasi) Kemudian dilakukan
perineorafi dengan beberapa simpul cat-gut.

ANALISA DATA
KALA 1
Data Masalah Etiologi

Data subjektif Nyeri akut Kontraksi


Klien mengeluhkan nyeri pada perut uterius
dan punggungnya
Data objektif
Klien tampak gelisah, menahan
kesakitan
 Skala nyeri 7
 kontraksi 1x dalam 10 menit
 VT: Pembukaan 2 cm
 TD:110/70 mmHg,
 Nadi : 80x/menit,
 Pernafasan : 20 x/mnit

Data Subjektif Ansietas Ancaman


 Klien mengatakan ini klien terhadap konsep
cemas dengan nyeri yang terus diri
menerus dialami.
 Klien selalu menanyakan kenapa
nyerinya semakin bertambah dan
kapan pembukaannya lengkap.
 Klien meminta perawat
menemaninya

Data Objektif
 Klien tampak gelisah
 Wajah tampak tegang
 TD: 110/70 mmHg, Nadi :
80x/menit, Suhu : 35,5° C,
Pernafasan : 20 x/mnit
10

KALA 2

Data Masalah Etiologi

Data subjektif Nyeri Akut Agen pencedran


 Klien mengeluhkan nyeri fisik
semakin bertambah pada perut,
punggung dan kemaluannya,
klien ingin mengejan
Data objektif
 klien tampak merintih kesakitan
Klien tampak gelisah
 Skala nyeri 10
 Klien tampak mengejan sambil
menahan kesakitan
 Tampak tonjolan kepala pada
perinium
 Klien dilakukan episiotomi
 TD:110/70 mmHg, Nadi :
80x/menit, Pernafasan : 20 x/mnt

KALA III

Data Masalah etiologi

Data subjektif Resiko ketidak Perdarahan


Data objektif seimbangan
 Perdarahan : ±150 ml volume cairan
 darah kluar merembes dari
vagina, tidak prongkol-prongkol
 Klien tampak banyak
mengeluarkan keringat
 Terdapat laserasi pada perinium
klien
 TD: 100/60 mmHg, Nadi : 88
x/menit, Suhu : 36° C, Pernafasan
: 18x/ mnt

11
KALA IV

Data Masalah Etiologi

Data subjektif Resiko infeksi efek prosedur


Klien mengeluhkan nyeri pada luka invasif
jahitan periniumnya

Data objektif
 Perdarahan 150 ml merembes
dari vagina
 Terdapat jahitan laserasi pada
perinium klien, tidak merembes
 Tampak jahitan luka sebanyak 4
jahitan pada perinium,
 luka tampak edema
 TD: 100/60 mmHg, Nadi :
88x/menit, Pernafasan : 18x/mnt

12
KALA 1

INTERVENSI

DIAGNOSA SLKI SIKI

D.0077 Nyeri Akut b/d Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I. 08238)
agen pencedera fisik Definisi : Pengalaman sensorik atau Observasi
emosional yang berkaitan dengan 1.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kerusakan jaringan aktual atau kualitas, intensitas nyeri
fungsional, dengan onset mendadak 1.2 Identifikasi skala nyeri
atau lambat dan berintensitas ringan 1.3 Identifikasi respon nyeri non verbal
hingga berat dan konstan. 1.4 Identifikasi faktor yang memperberat dan
Setelah dilakukan tindakan memperingan nyeri
keperawatan 1x7 jam tingkat nyeri 1.5 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
berkurang/hilang dengan kriteria nyeri
hasil : 1.6 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
nyeri
Keluhan Nyeri 3 1.7 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Keterangan : 1.8 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
5 menurun sudah diberikan
4cukup 1.9 Monitor efek samping penggunaan analgetik
menurun Terapeutik
3 : sedang 1.10 Berikan teknik nonfarmakologis untuk
2 : cukup meningkat mengurangi rasa nyeri
1 : meningkat 1.11 Control lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
1.12 Fasilitasi istirahat dan tidur
1.13 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri

13
Edukasi
1.14 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
1.15 Jelaskan strategi meredakan nyeri
1.16 Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
1.17 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
1.18 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

D.0080 Ansietas bd Kecemasan menurun Reduksi ansietas


Ancaman terhadap
konsep diri Setelah dilakukan tindakan 2.1 Monitor tanda-tanda ansietas
keperawatan selama 1 x 7 jam 2.2 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
diharapakan kecemasan menurun atau kepercayaan
pasien dapat tenang dengan kriteria : 2.3 Pahami situasi yang membuat ansietas
2.4 Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa
SLKI : yang akan datang
Tingkat ansietas 2.5 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
2.6 Anjurkan keluarga untuk selalu disamping dan
1. Menyingkirkan tanda kecemasaan. mendukung pasien
2. Tidak terdapat perilaku gelisah 2.7 Latih teknik relaksasi
3. Frekuensi napas menurun
4. Frekuensi nadi menurun
5. Menurunkan stimulasi lingkungan
ketika cemas.
6. Menggunakan teknik relaksasi
untuk menurunkan cemas.
7. Konsentrasi membaik
8. Pola tidur membaik

14
KALA 2
DIAGNOSA SLKI SIKI

D.0077 Nyeri Akut b/d agen Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I. 08238)
pencedera fisik Definisi : Pengalaman sensorik Observasi
atau emosional yang berkaitan 3.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dengan kerusakan jaringan aktual frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
atau fungsional, dengan onset 3.2 Identifikasi skala nyeri
mendadak atau lambat dan 3.3 Identifikasi respon nyeri non verbal
berintensitas ringan hingga berat 3.4 Identifikasi faktor yang memperberat dan
dan konstan. memperingan nyeri
Setelah dilakukan tindakan 3.5 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
keperawatan 1x7 jam tingkat tentang nyeri
nyeri berkurang/hilang dengan 3.6 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
kriteria hasil : nyeri
3.7 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
Keluhan Nyeri 3 hidup
Keterangan 3.8 Monitor keberhasilan terapi komplementer
: yang sudah diberikan
5 menurun 3.9 Monitor efek samping penggunaan analgetik
4cukup Terapeutik
menurun 3.10 Berikan teknik nonfarmakologis untuk
3: mengurangi rasa nyeri
sedang 3.11 Control lingkungan yang memperberat
2 : cukup meningkat rasa nyeri
1 : meningkat 3.12 Fasilitasi istirahat dan tidur
3.13 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri

15
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
3.14 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
3.15 Jelaskan strategi meredakan nyeri
3.16 Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
3.17 Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
3.18 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

KALA 3
DIAGNOSA SLKI SIKI

Risiko Keseimbangan cairan Manajemen Cairan


Ketidakseimbangan Observasi
Setelah dilakukan intervensi 4.1 Monitor status hidrasi (mis, frekuensi nadi,
Cairan:
keperawatan selama … x 24 jam kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler,
maka keseimbangan cairan kelembaban mukosa, turgor kulit, tekanan
meningkat dengan kriteria hasil: darah)
4.2 Monitor berat badan harian
1. Asupan cairan
4.3 Monitor berat badan sebelum dan sesudah
meningkat
dialisis
4.4 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis,
hematokrit, Na, K, Cl, berat jenis urine,
BUN)

16
4.5 Monitor status hemodinamik (mis, MAP,
CVP, PAP, PCWP jika tersedia)
Terapeutik
4.6 Catat intake output dan hitung balans cairan
24 jam
4.7 Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
4.8 Berikan cairan intravena, jika perlu
Kolaborasi
□ Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu

KALA 4
DIAGNOSA SLKI SIKI

D.0142 Resiko Infeksi bd kerusakan int Setelah dilakukan asuhan Pencegahan Infeksi
ergritas kulit keperawatan selama ...x... jam 5.1 Monitor tanda dan gejala infeksi
diharapkan klien terhindar dari 5.2 Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Definisi bersiko mengalami peningkata resiko infeksi dengan kriteria dengan pasien dan lingkungan pasien
n terangsang organisme patogenik
hasil: 5.3 Lakukan perawatan tali pusat
Tingkat Infeksi 5.4 Ajarkan ibu cara cuci tangan dengan
- Integritas Kulit Baik benar
5.5 Kolaborasi pemberian imunisasi jika
perlu

17
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

18
Tanggal / jam IMPLEMENTASI EVALUASI
Jam 1.1 Mengeidentifikasi lokasi, karakteristik, S : Klien mengeluhkan nyeri pada perut dan
20.30 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas punggungnya
( Kala1 ) nyeri
Dx Nyeri akut 1.2 mengidentifikasi skala nyeri O : Klien tampak gelisah, menahan kesakitan
EP skala nyeri 7  Skala nyeri 7
1.3 mengidentifikasi respon nyeri non verbal  kontraksi 1x dalam 10 menit
EP pasien tampak meringis  VT: Pembukaan 2 cm.
1.4 mengidentifikasi faktor yang  TD:110/70 mmHg,
memperberat dan memperingan nyeri
 Nadi : 80x/menit,
kontrakasi
 Pernafasan : 20 x/mnit
1.5 mengiIdentifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
1.6 mengidentifikasi pengaruh budaya
A
terhadap respon nyeri
1.7 Imengidentifikasi pengaruh nyeri pada Kriteria Dikaji Tujuan
kualitas hidup Melaporkan 3 5
1.8 Monitor keberhasilan terapi Nyeri (Sedang) (Meningk
komplementer yang sudah diberikan terkontrol at)
Kemampua 1 5
n mengenal (Menurun) (Meningk
onset nyeri at)
Kemampua 5 5
n (Meningk (Meningk
mengenali at) at)
penyebab
nyeri
Kemampua 3 5
n (Sedang) (Meningk
menggunak at)
an teknik
non
farmakologi
s
Dukungan 1 5
orang (Menurun) (Meningk
terdekat at)
Penggunaan 1 5
analgesik (Meningk (Menurun)
at)
19

A : Nyeri akut belum teratasi


ANALISA JURNAL KEPERAWATAN

ASUHAN
KEPERAWATAN
AUTHOR,
NO. TAHUN, HASIL
JUDUL ANALISA
Desain penelitian eksperimental sejati
Objek Penelitian dipilih sebagai desain penelitian untuk
penelitian ini. Teknik simple random
sampling dengan metode undian diikuti
untuk menyeleksi 48 ibu primigravida kala
I persalinan di RS Krishn
Oleh karena itu, karena pendekatan
manusiawi dianggap sebagai hal yang
mendasar untuk membantu ibu bersalin
mengalami proses persalinan yang tidak
terlalu menyakitkan, maka efektivitas
latihan pernapasan menjadi objek penelitian
ini untuk memberikan pengurangan
intensitas nyeri bagi ibu dalam fase aktif
persalinan. Meskipun studi awal telah
Pengkajian menemukan latihan pernapasan menjadi
pengobatan yang efektif untuk banyak
penyakit namun penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk memberikan bukti dan
terapi yang aman untuk manajemen
persalinan

Diagnosa Intranatcare

Effect of Breathing
Exercise in Reduction Oleh karena itu, karena pendekatan
Intervensi manusiawi dianggap sebagai hal yang
of Pain during First mendasar20 untuk membantu ibu bersalin
Stage of Labour among mengalami proses persalinan yang tidak
Primigravidas terlalu menyakitkan, maka efektivitas
latihan pernapasan menjadi objek
penelitian ini untuk memberikan
pengurangan intensitas nyeri bagi ibu
dalam fase aktif persalinan. Meskipun
studi awal telah menemukan latihan
pernapasan menjadi pengobatan yang
efektif untuk banyak penyakit namun
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
memberikan bukti dan terapi yang aman
untuk manajemen persalinan
Oleh karena itu, karena pendekatan
Implementasi manusiawi dianggap sebagai hal yang
mendasar untuk membantu ibu bersalin
mengalami proses persalinan yang tidak
terlalu menyakitkan, maka efektivitas
latihan pernapasan menjadi objek
penelitian ini untuk memberikan
pengurangan intensitas nyeri bagi ibu
dalam fase aktif persalinan. Meskipun
studi awal telah menemukan latihan
pernapasan menjadi pengobatan yang
efektif untuk banyak penyakit namun
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
memberikan bukti dan terapi yang aman
untuk manajemen persalinan.

21
ANALISA JURNAL KEPERAWATAN

ASUHAN
KEPERAWATAN
AUTHOR,
NO. HASIL
TAHUN, ANALISA
JUDUL
Effectiveness of Untuk mengetahui apakah latihan
breathing Objek Penelitian pernapasan pada ibu hamil kala II
exercises during memiliki efek menguntungkan terhadap
the second stage nyeri ibu, lama persalinan, dan skor
of labor on labor APGAR menit pertama.
pain and ) Manajemen nyeri persalinan penting
duration: a dalam mengurangi tingkat peningkatan
operasi caesar elektif. Dilatasi serviks dan
randomized kontraksi uterus yang intensif
controlled trial menyebabkan nyeri persalinan yang
merupakan nyeri progresif dengan tingkat
keparahan yang meningkat secara
bertahap. Nyeri pada kala I persalinan
merupakan nyeri viseral dan tidak dapat
Pengkajian terlokalisir dengan baik. Namun, pada
tahap kedua persalinan, rasa sakit lebih
intens dan terletak dengan baik di bagian
bawah perut.[7] Beberapa metode
nonfarmakologis dapat dilakukan untuk
mengurangi nyeri persalinan. Metode
manajemen nyeri persalinan harus
sederhana dan dapat diandalkan, dan juga
harus menjaga hemostasis janin.[8]
Penelitian telah menunjukkan akupunktur
dan hipnosis bermanfaat untuk
pengelolaan rasa sakit selama persalinan
Ibu hamil di IG mendapat satu sesi
latihan pernapasan pada kala I persalinan.
Pelatihan latihan pernapasan diberikan
oleh peneliti
22 utama. Sebelum pelatihan,
seluruh ibu-ibu di IG diberikan brosur
arahan agar bisa bekerja sendiri. Selama
pelatihan, semua peserta diinstruksikan
untuk melakukan pernapasan perut
selama tahap kedua kelahiran.[14]
Komponen utama latihan pernapasan
selama pelatihan adalah sebagai berikut:
Intervensi (A) Pertama, isi perut Anda dan
kemudian paru-paru Anda dengan udara
saat menarik napas; (B) Rasakan ekspansi
di perut; (C) Pastikan otot-otot dari perut
hingga lutut rileks, seolah-olah Anda
sedang buang air kecil sambil
menghembuskan napas; (D) Ketika ada
rasa sakit, lakukan latihan pernapasan
perut dalam, dan tarik napas dalam-dalam
dan tahan sebanyak yang Anda bisa; (E)
Cobalah untuk mendorong bayi ke
bawah; (F) Anda dapat melakukannya
dengan menahan napas atau
Dalam penelitian ini, kala dua persalinan
lebih pendek pada kelompok intervensi
yang menerima pelatihan pernapasan.
Nyeri terlokalisir di perut bagian bawah
pada kala dua persalinan, dan nyeri dapat
dikelola dengan lebih efektif melalui
Implementasi latihan pernapasan untuk memfasilitasi
persalinan. Cara ini juga bisa efektif
untuk memperpendek durasi kala II.
Namun, ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi durasi kala II persalinan.
Jika ibu tidak mampu mengejan, tahap ini
dapat diperpanjang. Di rumah sakit kami,
pengiriman oksitosin, amniotomi, dan
episiotomi secara rutin dilakukan. Karena
praktik rutin rumah sakit harus diikuti,
prosedur ini diterapkan pada kedua
kelompok studi, sehingga mengaburkan
bagaimana intervensi mungkin
memengaruhi faktor-faktor ini.
Dipercepat secara aktif

23
ANALISA JURNAL KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN

AUTHOR,
NO. HASIL
TAHUN, ANALISA
JUDUL
PENGARUH Untuk melihat apakah ada pengaruh teknik
TEKNIK Objek Penelitian relaksasi nafas terhadap tingkat nyeri
RELAKSASI persalinan pada ibu inpartu kala I fase aktif
NAFAS di Puskesmas Lawawoi,
TERHADAP
TINGKAT Teknik relaksasi bernafas merupakan teknik
pereda nyeri yang banyak memberikan
NYERI masukan terbesar karena teknik relaksasi
PERSALINAN dalam persalinan dapat mencegah kesalahan
IBU INPARTU yang berlebihan pasca persalinan. Adapun
KALA FASE relaksasi bernapas selama proses persalinan
dapat mempertahankan komponen sistem
AKTIF saraf simpatis dalam keadaan homeostasis
Pengkajian sehingga tidak terjadi peningkatan suplai
darah, mengurangi kecemasan dan
ketakutan agar ibu dapat beradaptasi dengan
nyeri selama proses persalinan. (Prasetyo,
2010). Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas
terhadap tingkat nyeri persalinan ibu inpartu
fase aktif.
Intervensi untuk mengurangi
Intervensi ketidaknyamanan atau nyeri selama
persalinan yaitu intervensi farmakologis
nyeri dan non farmakologis. Nyeri
persalinan yang disebabkan oleh rasa
takut dan tegang dapat dikurangi /
diredakan dengan berbagai metode yaitu
menaikkan pengetahuan ibu tentang hal-
hal yang akan terjadi pada suatu
persalinan,
24 menaikkan kepercayaan diri
dan relaksasi pernafasan

Implementasi Teknik relaksasi bernafas merupakan


teknik pereda nyeri yang banyak
memberikan masukan terbesar karena
teknik relaksasi dalam persalinan dapat
mencegah kesalahan yang berlebihan
pasca persalinan. Adapun relaksasi
bernapas selama proses persalinan dapat
mempertahankan komponen sistem saraf
simpatis dalam keadaan homeostasis
sehingga tidak terjadi peningkatan suplai
darah, mengurangi kecemasan dan
ketakutan agar ibu dapat beradaptasi
dengan nyeri selama proses persalinan.
(Prasetyo, 2010). Tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui pengaruh teknik
relaksasi nafas terhadap tingkat nyeri
persalinan ibu inpartu fase aktif.

25

Anda mungkin juga menyukai