Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ANALISIS TINDAKAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN NYERI


PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS DIRUANG
PERAWATAN UMUM
RUMAH SAKIT SAMARINDA MEDIKA CITRA

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Profesi Ners Stase
Keperawatan Dasar Profesi

Di Susun Oleh:
RIDHA AMELIA NOOR AINI
P2003027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat Rahmat dan
Bimbingan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Analisa Tindakan
dengan judul “Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri Pada
Klien Ny. W Dengan Diabetes Mellitus Diruang Perawatan Umum Rumah
Sakit Samarinda Medika Citra”. Selain itu penulis juga hendak mengucapkan
terima kasih kepada beberapa pihak yang turut berpartisipasi dan mendukung
penulis sehingga mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik yaitu kepada:
1. Rumah Sakit Samarinda Medika Citra yang telah memberikan kesempatan
saya untuk bisa melakukan dinas stase Keperawatan Dasar Profesi.
2. Ns. Desi Suryani, S.Kep selaku Pembimbing Klinik saya yang telah
menyediakan segenap waktu, tenaga, motivasi dan kesabaran dalam
penulisan laporan ini.
3. Ns. Annisa Ain, M.Kep selaku Pembimbing Akademik saya yang telah
menyediakan segenap waktu, tenaga, motivasi dan kesabaran dalam
penulisan laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini tidak luput dari berbagai
kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikannya sehingga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi bidang
pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.
Amin.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nyeri merupakan perasaan dan pengalaman sensoris atau emosional yang
tidak menyenangkan, yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang aktual
maupun potensial, nyeri selalu bersifat subjektif, rasa sensasi subjektif rasa tidak
nyaman yang biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Nyeri dirasakan apabila reseptor nyeri spesifik teraktivasi dan perasaan yang
menimbulkaan distres ketika ujung-ujung saraf tertentu (nosiseptor) di rangsang.
Secara umum, nyeri diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan
akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari dalam serabut saraf dalam tubuh
ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, maupun emosional.

Menurut International Association for the Study of Pain (IASP) nyeri


merupakan sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional yang berhubungan
dengan kerusakan jaringan atau stimulus yang potensial menimbulkan kerusakan
jaringan. Konsep lama menyatakan bahwa proses nyeri (pain processing) hanya
bergantung pada jalur nyeri saja dan intensitas nyeri yang timbul hanya
dipengaruhi besarnya stimulus yang didapatkan. Teori ini menyatakan bahwa
proses modulasi desendens dari otak ke medula spinalis terhadap serabut saraf
penghantar nyeri sangat Paradigma modern penatalaksanaan nyeri telah berubah
dari model biomedikal menjadi model biopsikososial yang didasari pengertian
bahwa mekanisme nyeri merupakan integrasi dari input sensorik, emosional dan
sistem kognitif (Meyer, 2007 dalam Bambang et.all., 2017).

Abdominal pain merupakana gejala utama dari akut abdominal yang


terjadi secara tiba tiba dan tidak spesifik. Akut abdomen merupakan istilah yang
digunakan untuk gejala-gejala dan tanda-tanda dari nyeri perut dan nyeri tekan
yang spesifik tetapi sering terdapat pada penderita dengan keadaan intraabdominal
akut yang berbahaya. Nyeri sering kali merupakan tanda yang menyatakan ada
sesuatu yang secara fisiologis terganggu (peri & potter 2005). Menurut teori
maslow nyeri merupakan hal yang mengganggu kebutuhan dasar manusia kedua
yaitu kebutuhan rasa aman dan ketentraman. Nyeri menimbukan perasaan yang
tidak nyaman pada pasien. Apabila nyeri tidak segera datasi secara adekuat akan
memberikan efek yang membahayakan spserti kardiovaskuler, gastrointestinal,
edokrin, dan immunologic (Solehati, 2015).

B. Tujuan
1. Tujuan Khusus
Untuk memberikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan Prioritas
Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman Nyeri.
2. Tujuan Umum
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada Ny. W dengan Masalah
Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman Nyeri.
b. Melakukan diagnose keperawatan dengan Ny. W dengan Masalah
Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman Nyeri.
c. Melakukan tindakan keperawatan pada Ny. W dengan Masalah
Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman Nyeri.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Perawat mampu mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada Ny. W
dengan diagnosa post operasi abses celucitis. Tahap pengkajian
didapatkan NY. W mengeluh nyeri sejak 1 bulan dengan skala 7.
2. Peneliti mampu mengidentifikasi perumusan diagnosa keperawatan
yang muncul pada Ny. W dengan post operasi abses celucitis.
Diagnosa yang dapat dirumuskan pada Ny. adalah nyeri akut
berhubungan dengan agen pencedera fisik (mis, prosedur operasi).
3. Peneliti mampu mengidentifikasi intervensi keperawatan pada Ny. W
dengan nyeri akut yang mengacu pada SDKI,SLKI,SIKI tahun 2018
yakni dengan managemen nyeri meliputi kaji nyeri secara
komprehensif, kaji metode farmakologi yang digunakan saat ini,
observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan,
gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri, bantu keluarga menyediakan dukungan, kendalikan faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi respon nyeri, ajarkan teknik
penanganan nyeri non farmakologis yakni teknik relaksasi tarik napas
dalam.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mengajukan saran sebagai
berikut:
1. Perawat dapat menjelaskan bahwa setelah reaksi dari obat selesai
pasien dapat melakuakan teknik relaksasi nafas dalam guna
mengurangi intensitas nyeri yang dirasakan dan dapat
mengembangkan penerapan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien
post operasi dengan melibatkan peran aktif dari perawat, pasien, dan
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

A, Aziz Alimul H. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2. Jakarta:


Salemba Medika.

Bahrudin, M. (2018). Patofisiologi Nyeri (Pain). Saintika Medika, 13(1), 7.


https://doi.org/10.22219/sm.v13i1.5449

Bambang et al., (2019). Buku Ajar Nyeri 2017. Yogyakarta: Perkumpulan Nyeri
Indonesia.

PPNI, T. P. S. D. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan


Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.

Uliyah Musrifatul dan A. Azis Alimul Hidayat. (2012). Ketrampilan Dasar


Praktik Klinik, Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai