Ny. I 32 tahun tanggal 11 Januari 2021 melahirkan anak ketiga 9 jam yang lalu secara spontan dengan
tindakan episiotomi arah lateral kanan dan di rawat di RB Bundaku, lama persalinan kala I 8 jam, kala
II 15 menit, kala III 10 menit. Jumlah perdarahan 200 ml, bayinya perempuan BBL 3200 gram, PB 50
cm, apgar skore 9/10. Saat dipalpasi tinggi fundus uterus teraba satu jari dibawah pusat, kontraksi
kuat, konsistensi uterus keras, posisi di tengah, diastasis rektus abdominis 9x2 cm, kandung kemih
kosong. Klien mengeluh nyeri di daerah perineumnya terutama saat bergerak atau berpindah posisi,
1
skala nyeri 6. Pada luka episiotomi tampak kemerahan, tidak ada bengkak, tidak ada kebiruan, tidak
ada pus dan jahitan rapat. Klien tampak bangun dari tempat tidur dan berjalan dengan hati-hati ke
kamar mandi serta tampak meringis menahan nyeri. Saat di kaji di bagian vagina keluar darah dengan
bekuan, bau amis, warna merah terang dan telah mengganti pembalut 3 kali, di dapatkan hasil TTV,
tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 88x/mnt, RR 16x/mnt, suhu 36,4˚C, Uterus teraba keras dan
kencang. Kedua kaki tampak bengkak, tanda homan negatif, tidak ada varises. Klien mengatakan
belum bisa tidur sejak melahirkan karena menahan nyeri. Klien mengatakan ASI baru keluar sedikit
dan bayi belum menghisap dengan kuat. Klien mengatakan sangat senang dengan kelahiran anak
ketiganya. Klien mengatakan cemas karena ASInya baru sedikit sehingga kalau bayi haus menangis
kencang. Obat yang dikonsumsi amoxilin 1x 1 tablet, moloco 1 x 1 tablet dan hemobion 1 x 1 tablet.
Leukosit 9.500/mm3 dan Hb 10,5 gr/dl.
2
Punggung: Fleksibilitas tulang punggung ya, bentuk simetris.
Ekstremitas: Ekstermitas Atas dan Bawah lengkap dan normal, pergerakan normal, tidak ada tremor.
Refleks Primitif: Sucking ada tapi masih lemah, rooting ada, moro ada, stepping ada, palmer graps
ada, plantar graps ada, tonik neck ada, swallowing ada.
Jenis nutrisi yang diberikan kepada bayi adalah ASI. Namun bayi masih malas untuk menghisap ASI.
Pemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan golongan darah: Hasil: RH positif, Golongan darah AB.
Suhu ruangan 20°C, bayi rooming in dengan ibunya.
KASUS INTRANATAL
Ny. K usia 25 tahun G1P0A0 H40 minggu masuk Rumah Bersalin tanggal 11 Januari 2021 jam 07.00
diantar keluarga dengan keluhan nyeri pinggang, menjalar ke area vagina sejak tadi pagi. Keluar lendir
bercampur darah dari kemaluan sejak jam 05.00 WIB. Tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg, N:84
kali/menit, RR: 21kali/menit, suhu : 36,5°C, TB : 152 cm, BB sebelum hamil : 50 kg, BB setelah
hamil : 62 kg. HPHT 4 April 2020.
Pemeriksaan abdomen: Leopold I: TFU 32 cm, teraba bokong; Leopold II: kanan: punggung, kiri:
ekstremitas; Leopolod III: presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP; Leopold IV: sejajar, kepala
masuk PAP 3/5.
Kontraksi 3 kali dalam 10 menit , durasi 23 detik, kuat. DJJ 150x/menit, kuat. Janin hidup,
Hasil pemeriksaan dalam: pembukaan 4 cm, portio tebal kaku, ketubah utuh, presentasi kepala bagian
ubun-ubun kecil kanan, kepala turun di hodge II. Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan.
Kandung kemih teraba kosong, Tidak ada haemorhoid, terdapat edema di kaki kanan dan kiri, Tidak
ada varises pada kedua kaki, Klien istirahat dengan cukup, Klien selama hamil nutrisi tercukupi.
Laporan Persalinan
KALA I :
1. Mulai persalinan : Tanggal 11/1/2021
2. Tanda dan gejala
- Rasa sakit adanya His yang datang lebih kuat, Sering dan teratur (frekuensi 3x dalam 10 menit,
durasi 25 detik)
- Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan kecil pada servik.
- Servik mulai membuka (dilatasi) dan mendatar.
3. Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg, P : 21 x/menit, N : 88 x/menit, S : 36,6 C
4. Lama kala 1 : 8 jam
5. Keadaan Psikososial : Sedang.
6. Tindakan
- Memantau DJJ (bunyi DJJ 150x/m)
- Memantau Pembukaan / Periksa dalam (pembukaan 4 cm )
7. Pengobatan
-Terpasang Infus RL 20 tts/menit
3
KALA II :
Lama kala II 20 menit
1. Tanda dan gejala
- Ibu ingin meneran bersama dengan kontraksi
- Ibu merasakan peningkatan tekanan pada rektum/vagina
- Perenium terlihat menonjol
- Vulva Vagina dan sfinger membuka
- Peningkatan pengeluaran Lendir dan Darah.
2. Jelaskan upaya meneran
*Ibu ingin meneran bersamaan dengan kontraksi.
-Tindakan
* Dilakukan episiotomy arah mediolateral kanan.
CATATAN KELAHIRAN.
1.Bayi lahir jam :13.20 WIB
2.Nilai APGAR : 9/10
3.Tanda –tanda Vital
P : 24 x/menit, N : 146 x/menit, S : 36,4° C, BB : 3200 gram, PB : 49 cm
4. Pengobatan
-Injeksi Neo K
-Tetes mata gentamicin
Kala III
∙ Lama Kala III : 15 menit
1.Tanda dan gejala.
- Perubuhan bentuk dan tinggi fundus uteri
- Tali pusat memanjang.
- Semburan darah mendadak dan singkat.
2. Plasenta lahir jam : 13.35
3.Cara lahir plasenta spontan
-Panjang tali pusat 45 cm
-Kelainan:Tidak ada
-Pengobatan Oksitosin l amp
KALA IV
∙ Tanda-tanda Vital : TD:120/70 mmHg, N:80x/menit, RR:20x/menit, T:36,6°C
∙ Keadaan Uterus : 1 jari dibawah pusat, kontraksi kuat dan konsistensi uterus keras
4
∙ Perdarahan ± 75 cc, Normal, Karakteristik encer dan stolsel
∙ Bonding ibu dan bayi : telah di lakukan pada 1 jam post partum
∙ Tindakan :
- pantau TTV klien
- pantau perdarahan klien
-pantau tinggi fundus klien (1 jari dibawah pusat)
-pantau kontraksi uterus
-pantau kandung kemih.
-Lakukan perineorafi (Penjahitan luka episiotomi)
Pada tanggal 11 Januari 2021 jam 10.00 WIB, Ny. A dibawa suaminya ke IGD RSUD Y dengan
keluhan perutnya kenceng-kenceng sejak 16 jam yang lalu. Dari IGD langsung di bawa ke VK
dengan diagnosa G3P1A1 hamil 39 minggu kala 1 lama, di lakukan pemeriksaan DJJ 144, his 2
x/menit dan VT 2-3 cm, dari waktu kenceng-kenceng selama ± 16 jam. Dokter menyarankan SC
untuk menyelamatkan ibu dan janin. Pada tanggal 11 Januari 2021 pukul 13.00 pasien telah
dilakukan SC dan melahirkan anak keduanya dengan jenis kelamin perempuan dengan berat badan
3400 gram. Saat dikaji jam 19.00 WIB pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah karena
SC. Pasien mengatakan nyeri dengan skala 7. Pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk dan
nyeri sering muncul, dengan pemeriksaan vital sign TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/menit, S:
36,5ºC,RR : 20x/ menit. Pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktifitasnya sendiri karena
adanya luka post op, aktivitas pasien dibantu keluarga dan perawat. Pasien mengatakan belum bisa
miring kanan dan kiri, belum tahu cara menggerakkan badannya setelah operasi sesar, karena ini
operasi yang pertama kali. TFU : 2 jari di bawah pusat, lochea 50 CC, kontraksi uterus kuat,
konsistensi keras, kandung kemih kosong karena pakai kateter. Klien mengatakan belum bisa
menyusui bayinya, karena bayi masih di ruang perinatologi, payudara lembek, tampak kotor di
area putting dan areola. Hemoglobin (HB) : 11,0 %, Leukosit: 12,31 ribu/mmˆ³, Eritrosit : 4,14
juta/mmˆ³, Trombosit : 274 ribu/mmˆ³, Hematrokrit(HCT) : 35 %. Penatalaksanaan: infus RL 28
Tpm, Ranitidine 1 amp/ 8 jam/ IV, Cefoperazone 1 gr /12 jam / IV, Asam Traneksamat 500 mg / 8
jam / IV, Ketorolac 1 amp / 8 jam / IV, transamin 1 amp / 8 jam / IV.
5
IBU DENGAN CA SERVIKS
Tanggal 11 Januari 2021, jam 11.00 WIB, di ruang B3 Ginecology – RSUP A, diperoleh data
sebagai berikut: Ny. E 40 tahun dengan Diagnosa Medis : Ca Serviks Stadium III B. Keluhan
Utama: Saat dikaji pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan. Riwayat kesehatan sekarang:
pengobatan Terapi radiasi 25 kali dan kemoterapi 5 kali. Sampai pengkajian klien sudah mendapat
kemoterapi ke-5 dan radiasi ke-22. Saat dikaji pasien mengatakan sudah tidak terjadi perdarahan
dari vaginanya, dan tidak keputihan. Pasien mengatakan mual.
Riwayat kesehatan terdahulu: Pasien mengatakan bulan Februari 2020, mengalami perdarahan
mrongkol-mrongkol 7 hari, perdarahan terjadi setelah melakukan hubungan suami istri. Pasien juga
mengatakan pernah keputihan 1 minggu sebelum perdarahan. Oleh karena perdarahan tersebut
pasien dirawat di RS Z dengan diagnosa medis Ca Servic stadium III B.
Pasien menikah pertama umur 19 tahun mempunyai 1 orang anak perempuan dengan suami
pertama, tetapi suami meninggal. Menikah kedua umur 25 tahun mempunyai 3 orang anak
perempuan dengan suami kedua. Pasien menggunakan suntik KB 3 bulanan.
Pemeriksaan Fisik: Keadaan Umum : Baik, Kesadaran : Composmentis, Tekanan darah : 100 / 70
mmHg, Nadi : 88 x / menit, Pernafasan : 20 x / menit, Suhu : 360C, Berat badan : 49,5 kg, Tinggi
badan : 152 cm.
Hasil lab: Hemoglobin 11,80 gr %, Hematokrit 34,30 %, Erytrosit 4,36 juta / mmk, Lekosit 4,10
ribu / mmk, Trombosit 200 ribu / mmk.
Terapi:1). Metoclorpramid 3 x 1 tablet 2). SF / BC / C 2 x 1 tablet 3). Vitamin A 1 x 50.000 unit 4).
Antasid Syrup 3 x 1 sendok makan.
Pasien menanyakan apakah pengobatan sinar dapat menyembuhkan penyakit? Apakah kanker bisa
tumbuh lagi? Pasien mengatakan gatal di daerah kemaluan dan sekitar anus.
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien melakukan hubungan suami istri 2x minggu, selama sakit
tidak pernah melakukan hubungan seksual.
6
7