TINGKAT : 2 KEBIDANAN
UPRAK GADAR
Subjektif :
Objektif :
KU : Baik Kesaadaran : Compos Mentis KE : Stabil
TD : 170/110 mmHg, N : 90x/Menit, R: 20x/menit, S: 37°C,
BB sebelum hamil : 53 Kg, BB sekarang : 65 Kg , Kenaikan : 12 Kg,
TB : 157 cm
Kelopak mata : odema, Konjungtiva : Tidak anemis, Seclera : Tidak ikterik
Odema : ekstermitas atas dan bawah
Jantung : tidak ada mur-mur dan palpitasi
Paru-paru : Tidak ada whwwzing, tidak ada ronchi
Riwayat persalinan : anak pertama lahir dibidan, JK : perempuan, BB: 3.700 g,
PB: 49 cm, normal, aterem, tidak ada masalah
Palpasi :
TFU 32 cm TBJ: 3.100 gram.
L I : Di fundus teraba lunak tidak melenting
L II : bagian kiri teraba PUKI, bagian kanan teraba bagian ekstermitas
L III : Teraba keras dan melenting
L IV : stasi 3/5, masuk PAP
HIS : 3x 10’ 35’’
DJJ : 142x/menit
Reflek patela : positif ka/ki
Anogenetalia : Tampak lendir darah, vulva tidak ada kelainan
VT : dinding vagina normal, portio tipis lunak, pembukaan 5 cm, ketuban (+),
presentasi kepala, penurunan H II posisi UUK
Px laboratorium : protein urine : ++ glukosa : negative
Asesmen :
Planning :
SOAP KALA II
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan mulesnya makin sering dan kuat, ada perasaan ingin mengedan,
pinggang terasa sakit dan keluar air-air dari jalan lahir.
2. Data objektif
a. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Baik
Abdomen
Palpasi :His 4X10’45’’
Auskultasi : DJJ 144 X / menit
b. Pemeriksaan Dalam
VT (11:00 WIB) : Tidak ada kelainan, tampak lendir campur darah
Pembukaan : Lengkap
Ketuban (-) pecah spontan jam 10.45 WIB, cairan berwarna jernih
Penurunan Kepala :H IV, ubun-ubun kecil kiri depan tidak ada bagin yang
menumbung
3. Assesment
G2 P1 A0 Hamil 38 minggu 3 hari inpartu kala II dengan PEB
Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala
Masalah : Ibu merasa semakin mulas dan cemas
Kebutuhan : Berikan ibu dukungan moril
4. Planning :
Mengambil keputusan klinik untuk melahirkan secar pervaginam dengan bantuan
alat, forcep
Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemerikasaaan dan tindakan
selanjutnya, ibu dan keluarga sudah diberitahu
Menjelaskan tentang cara dan tujuan setiap tindakan yang dilakukan selama
persalinan, ibu dan keluarga sudah dijelaskan.
Melakukan instruksi dr.SpOG untuk pemberian oxytoxcin 1 Amp ke dalam R/L
500 ml. oxyuoxcin sudah diberikan
Memasang O2 dengan tekanan 4 liter, O2 sudah diberikan
Melakukan asepsis dan antisepsis pada vulva & vagina luar sebelum, tindakan,
asepsis dan antisepsis sudah diberikan
Melakukan Ekstraksi Forcep terhadap ibu
Langkah-langkah Ekstraksi Cunam:
- Orientasi posisi cunam: dalam keadaan terkunci dekatkan cunam pada
aspektus genitalis ibu dan orientasikan kedudukan cunam setelah terpasang
nanti sesuai kedudukan sutura sagitalis dan ubun-ubun kecil (biparetal
terhadap kepala janin)
- Beri pelicin pada daun cunam (minyak steril atau antiseptic jelly )
- Dengan memegang gagang cunam kiri oleh tangan kiri seperti memegang
pensil, masukkan daun cunam kedalam vagina dengan dituntun oleh jari-jari
tangan kanan sampai mencakup bagian lateral kepala bayi. Geser daun cunam
dengan lemah lembut diantara kepala bayi dan jari tangan untuk
menempatkannya pada posisi yang tepat di samping kepala (seperti saat
melakukan orientasi)
- Ulangi manuver yang sama untuk sisi lain, gunakan tangan kanan memasang
daun cunam
- Setelah posisi kedua daun cunam sudah seperti saat melakukan orientasi,
rapatkan gagang cunam dan lakukan penguncian.
- Dengan tangan kanan memegang gagang cunam dan tangan kiri memegang
leher cunam, lakukan penarikan (pada puncak HIS) dengan mengikuti putaran
paksi dalam dan sesuai dengan sumbu jaln lahir. Lakukan Traksi ke arah
bawah dan posterior.
- Lakukan pemeriksaan diantara kontraksi: Denyut jantung janin, dan aplikasi
Forcep.
- Setelah suboksiput dibawah symfisis, lakukan episiotomi tahan perineum
dengan tangan kiri dan lanjutkan penarikan ke arah atas sehingga lahirlah dahi,
muka, dagu, dan seluruh kepala.
- Lepaskan kunci gagang cunam, masukkan dalam wadah Dekontaminasi.
- Bayi lahir pukul 11:10 WIB, JK: Perempuan, bayi menangis kuat, kulit tampak
kemerahan, tonus otot kuat.
- Mendokumentasikan hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan telah
didokumentasikan
KALA III
1. Subyektif
Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya
Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya
2. Obyektif
Bayi lahir spontan, BB : 3100 gram, PB : 49 cm, LD/LK : 34/33 cm, LLA :
11,5 cm, Apgar Score : 7/8.
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TFU sepusat
Kontraksi uteri baik
Keadaan kandung kemih kosong.
3. Asessmen
Diagnosa : P2A0, partus kala III
Dasar : Bayi baru lahir tanggal 27 Juli 2020, pukul 11.10 WIB, jenis kelamin
perempuan, BB : 3100 gram, PB : 49 cm, LD/LK : 34/33 cm, LLA : 11,5 cm,
apgar score : 7/8, TFU sepusat, kontraksi baik.
Adanya tanda-tanda pelepasan plasenta :
a. Uterus jadi keras dan bulat
b. Tali pusat memanjang keluar
c. Adanya semburan darah seccara tiba-tiba
Masalah : Ibu merasa mulas
Kebutuhan : Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mules yang ibu rasakan
adalah hal yang normal karena plasenta akan lepas
4. Planning
KALA IV
1. Subyektif
2. Obyektif
3. Diagnosa
Diagnosa : P2A0 inpartu kala IV
Masalah
- Ibu mengatakan bahwa perutnya masih mulas
- Ibu mengatakan nyeri pada tempat jahitannya
Kebutuhan
- Menjelaskan kepada ibu bahwa perut terasa mulas setelah plasenta lahir itu
normal karena dengan kontraksi uterus, uterus akan kembali seperti keadaan
semula (involusi uteri)
- Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri pada bekas jahitanya akan hilang dan
berkurang setelah minum obat untuk mengulangi rasa sakit (asam mefenamat)
4. PLANNING
Melakukan penjahitan terhadap ibu dikarenakan terdapat luka robekan di
perineum grade 2, penjahitan telah dilakukan
Dekontaminasikan alat, alat telah didekontaminasikan
Membersihkan badan ibu dari darah dan ganti dengan pakaian yang bersih, ibu
sudah dibersihkan
Observasi TTV ibu, kontraksi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit
di 1 jam pertama dan setiap 30 menit di 1 jam kedua.
Memerikan bayi pada ibu nya untuk memulai pemberian ASI, bayi telah
diberikan ASI
Memberikan ibu obat-obatan analgetik dan antibiotic agar rasa nyeri pada luka
bekas jahitan dapat berkurang dan mencegah terjadinya infeksi, ibu menerima
obat dan meminumnya
Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan ibu, ibu telah makan dan minum
Menganjurkan ibu untuk beristirahat, Ibu tampak sudah beristirahat
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan telah
didokumentasikan