Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO KASUS

Nama Mahasiswa : Emi Sriyanti Wijaya


NPM : 2219201258
Dosen Pengampu : Marlina Simbolon,S.Tr.Keb.,Bd.M.K.M
Mata Kuliah : Asuhan Persalinan
Kasus : Skenario Komplikasi Pada Passeger (Distosia Bahu)

Seorang Perempuan Hamil datang ke BPM dengan suaminya, Ny. A Usia 25 tahun
G1P0A1 Usia kehamilan 39 minggu 5 hari. Pasien mengatakan hasil pemeriksaan bulan lalu
TBJ bayi besar yaitu 4200 gram, ibu mengatakan merasakan mules tak gtertahan dan keluar
lendir bercampur darah.

Dari hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, HR: 87 x/i, RR: 22 x/i, T: 37C, TBBJ 4200
gr. Dengan presentasi belakang kepala dan dilatasi serviks 4 cm, tidak ada CPD atau panggul
sempit, Kemudian Bidan melakukan penanganan awal pemasangan infus. Sambil menunggu
pembukaan lengkap dan bersalin.

PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal 5 September Jam 02.30 WIB
2. Tanda-tanda vital TD: 110/70 mmHg, HR: 87 x/i, RR: 22 x/i, T: 37C, TBBJ 4200 gr
3. Pemeriksaan palpasi abdomen
Leopold I : Kepala
Leopold II : kanan : bagian kecil , kiri : punggung
Leopold III : Bokong
Leopold IV : Sudah masuk PAP
4. Hasil pemeriksaan dalam sudah pembukaan 4 hodge III
5. Persiapan yang dilakukan adalam melakukan pemesangan infus pada Pasien
6. Menjelaskan kepada keluarga dan klien mengenai hasil pemeriksaan
7. Melakukan Persalinan
II. KALA PERSALINAN
Ø KALA I
1. Ketuban pecah sejak jam 03.00 WIB pada tanggal 5 September
2. Mulai persalinan pada tanggal 1 September jam 03.00
3. Tanda dan gejala
Peningkatan ketidaknyamanan
Berkeringat
Merasa ingin mengejan seperti BAB
Tekanan kandung kemih
Desakan untuk mengejan
Tekanan rectum
Keluar lender darah, cairan ketuban pecah
4. TD: 110/70 mmHg, HR: 87 x/i, RR: 22 x/i, T: 37C, TBBJ 4200 gr Lama kala I hingga
5 jam 15 menit 40 detik(dari pembukaan 1 pukul 22.00 hingga pembukaan 10/ketuban
pecah pukul 03.00 )
5. Keadaan psikososial berfokus pada diri sendiri
6. Masalah keperawatan yang muncul adalah perubahan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan kontraksi uterus
7. Tindakan keperawatannya adalah
- Gosok punggung dan ubah posisi klien
- Ganti linen sesuai kebutuhan untuk membantu meredakan nyeri
- Dorong istirahat
- Dorong berkemih dengan sering
8. Tidak dilakukan pengobatan
9. Observasi kemajuan persalinan
Ø KALA II
1. Kala II dimulai pada tanggal 1 September jam 03.00
2. Tanda-tanda vital TD: 110/70 mmHg, Nadi : 86x/mnt, Suhu : 370C, RR : 23x/mnt
3. Lamanya kala II hingga ½ jam 5 menit 10 detik
4. Tanda dan gejala
Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum atau vaginanya
Perineum menonjol
Vulva-vaginal dan sfingter anal membuka
5. Meneran dilakukan ketika pembukaan sudah lengkap serta ibu mempunyai keinginan
untuk meneran dan memiliki kontraksi yang kuat
6. Pendamping saat melahirkan adalah suami
7. Gawat janin tidak ada
8. Keadaan psikososial cemas
9. Masalah keperawatan yang muncul adalah Nyeri akut berhubungan dengan
peregangan jaringan
10. Tindakan
- Identifikasi derajat ketidaknyamanan dan sumbernya
- Pantau adanya cacat aktivitas uterus pada setiap kontraksi
- Berikan informasi dan dukungan b.d kemajuan persalinan
- Anjurkan klien untuk upaya meneran
- Pantau penonjolan parietal dan letal, Pembukaan muara vagina
- Bantu klien untuk memiliki posisi optimal untuk meneran
- Pada saat kepala sudah keluar namun tidak terjadi putar paksi luar, keoala
tertahan di depan vulva, dagubtertahan didepan perenium.
- Pada saat pemeriksaan didapati persalinan dengan distosia bahu dengan tanda
gejala:
Dagu tertahan didepan perenium dan tidak terjadi putar paksi luar.
- Segera bidan melakukan penanganan dengan persalinan distosia bahu
11. Bidan melakukan persalinan dengan metode distosia bahu.

Anda mungkin juga menyukai