Anda di halaman 1dari 25

PARTOGRAF

Angga Arsesiana, SST., M.Tr.Keb


PARTOGRAF
PENGERTIAN BAGIAN-BAGIAN
PARTOGRAF

EVALUASI DAN
TUJUAN
STUDI KASUS

PENGGUNAAN KESIMPULAN
PARTOGRAF
PARTOGRAF

alat untuk mencatat informasi


berdasarkan observasi, anamnesa dan
pemeriksaan fisik ibu dalam
persalinan.
Tujuan
• Mengamati dan mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan
dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam.
• Menentukan apakah persalinan berjalan normal dan mendeteksi
dini persalinan lama sehingga bidan dapat membuat deteksi dini
mengenai kemungkinan persalinan lama.
Partograf harus digunakan
• Untuk semua ibu dalam fase aktif kala I
persalinan
• Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua
tempat
• Secara rutin oleh semua penolong persalinan
yang memberikan asuhan persalinan kepada ibu
dan proses kelahiran bayinya
Bagian-bagian Partograf

LEMBAR DEPAN LEMBAR


BELAKANG
Informasi tentang ibu

Nama, umur
 Gravida, para, abortus (keguguran)
 Nomor catatan medik / nomor puskesmas
 Tanggal dan waktu mulai dirawat
 Waktu pecahnya selaput ketuban
Informasi tentang janin
 DJJ
 Warna dan adanya air ketuban
 Penyusupan (molase) kepala janin
Kemajuan Persalinan
Pembukaan serviks
 Penurunan bagian terbawah janin
 Garis waspada dan garis bertindak
KONTRAKSI UTERUS

Obat-obatan
Kondisi ibu
Pencatatan pada lembar
belakang partograf
 Data dasar / Catatan persalinan
 Kala I
 Kala II
 Kala III
 Bayi baru lahir
 Kala IV
Kondisi Ibu dan Bayi yang harus
dinilai dan dicatat
4 JAM

30 MENIT  Pembukaan serviks
 Penurunan kepala
 DJJ
 Tekanan darah
Kontraksi
 Suhu
Uterus  Urin
 Nadi
 Aseton
 Protein
2. Pada Pk. 14.00 seorang ibu di antar suaminya ke bidan
Septi karena ny. Wati merasa mules dan mengeluarkan
darah bercampur lendir sejak Pk. 06.30. G2P1Ao.
pembukaan 5 cm, kepala 4/5, his 2 kali dalam 10 menit
lamanya 25 detik. Tensi 110/70 mmHg, nadi 88X/ menit,
suhu 37 o c. DJJ 144 X/ menit. Ketuban belum pecah,
penyusupan tidak ada. Pk. 18.30 ketuban pecah warna
jernih, his 4 kali dalam 10 menit lamanya 40 detik, DJJ
140 X/ menit. Pk 19.00 pembukaan serviks lengkap 10
cm, kepala 0/5 di atas pap dan his 5 kali dalam 10 menit
lamanya 45 detik.
Menurut anda bagaimana persalinan Ny. Wati apakah
berjalan normal atau tidak. Sebutkan dengan
alasannya.
KESIMPULAN
Fase laten persalinan didefinisikan sebagai pembukaan
kurang dari 4 cm. Biasanya fase laten berlangsung tidak
lebih dari 8 jam.
Dokumentasi asuhan, pengamatan dan pemeriksaan
selama fase laten persalinan pada catatan kemajuan
persalinan yang dibuat secara terpisah atau pada kartu
KMS
Fase aktif persalinan didefinisikan sebagai pembukaan
serviks dari 4 – 10 cm. Biasanya pembukaan serviks
selama fase aktif persalinan sedikitnya 1 cm/jam.
• Saat persalinan maju dari fase laten ke fase aktif,
dimulailah pencatatan pada garis waspada di
partograf.
• Jika ibu datang pada saat fase aktif persalinan,
pencatatan kemajuan pembukaan serviks dilakukan
pada garis waspada.
• Pada persalinan tanpa penyulit, catatan pembukaan
serviks umumnya tidak akan melewati garis
waspada.
• KASUS 1
• Ibu Selly, 29 th, G2 P1, datang ke Bidan Praktik Mandiri Rika pada tanggal 7 Mei 2018 Pukul 20.00 WIB dengan
keluhan telah mengalami kontraksi sejak 4 jam yang lalu dan sudah keluar lendir bercampur darah tetapi
ketuban belum pecah.
• Bidan Rika melakukan pemeriksaan terhadap Ibu Selly dan hasilnya adalah Janin tunggal , presentasi kepala,
penurunan 3/5, kontraksi 3 kali dalam 10 menit lama 30 detik dan DJJ 135 x/Menit. Hasil pemeriksaan dalam
pembukaan 5 cm selaput ketuban utuh, tidak ada molase tulang kepala. Tekanan Darah ibu 120/70 mmHg,
nadi 80x/Menit, suhu 36,5 0C. Hasil pemeriksaan laboratorium protein urine ibu negatif.
• Hasil pemantauan lanjutan adalah :
• Pukul 20.30 WIB: DJJ 142 x/Menit, Kontraksi 3 kali dalam 10 Menit, lamanya 30 detik dan Nadi 76 x/Menit.
• Pukul 21.00 WIB: DJJ 145 x/Menit, Kontraksi 3 kali dalam 10 Menit, lamanya 35detik dan Nadi 80 x/Menit.
• Pukul 21.30 WIB: DJJ 152 x/Menit, Kontraksi 3 kali dalam 10 Menit, lamanya 35 detik dan Nadi 79 x/Menit.
• Pukul 22.00 WIB: DJJ 146 x/Menit, Kontraksi 3 kali dalam 10 Menit, lamanya 35detik dan Nadi 71 x/Menit,
Suhu 36,20C, Ibu makan dan minum teh manis dan berkemih ±300CC
• Pukul 22.30 WIB: DJJ 140 x/Menit, Kontraksi 3 kali dalam 10 Menit, lamanya 40 detik dan Nadi 75 x/Menit
• Pukul 23.00 WIB: DJJ 140 x/Menit, Kontraksi 4 kali dalam 10 Menit, lamanya 40 detik dan Nadi 82 x/Menit
• Pukul 23.30 WIB: DJJ 138 x/Menit, Kontraksi 4 kali dalam 10 Menit, lamanya 40 detik dan Nadi 85 x/Menit
• Pukul 24.00 WIB: Penurunan Kepala 2/5, Kontraksi 4 kali dalam 10 Menit, lamanya 40 detik , DJJ 147 x/Menit.
Pembukaan 9 cm ; selaput ketuban utuh dan tidak ada molase tulang kepala janin.Tekanan darah 120/80
mmHg,Nadi 82 x/Menit, suhu 36,7 0C. Ibu berkemih dengan jumlahnya ±300cc.
• Pukul 24.30 WIB keluar cairan jernih pervaginam dan ibu mengatakan ada dorongan kuat untuk meneran
kemudian Bidan Rika melakukan pemeriksaan dalam dan mendapatkan bahwa pembukaan sudah lengkap dan
kepala bayi sudah di dasar panggul. Bidan Rika membantu ibu dalam posisi yang nyaman serta membimbing
ibu untuk meneran. 15 menit kemudian lahir seorang bayi Perempuan menangis spontan dengan berat 2900
gram panjang 49 cm.
• Kemudian di lakukan manajemen aktif Kala III plasenta lahir lengkap 15 menit setelah bayi lahir perdarah ±250
cc dan tidak ada robekan perineum.

Anda mungkin juga menyukai