PALANGKA RAYA
Oleh :
ARINTINA HERAWATI
NIM :2019.C.11a.1000
PEMBIMBING PRAKTIK
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan yang berjudul
“Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Ny. E Dengan Diagnosa Medis Di
UPT Puskesmas Pahandut”. Laporan pendahuluan ini disusun guna melengkapi tugas Praktik
Praklinik Keperawatan II(PPK II).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1.Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap Palangka Raya.
2.Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKes Eka
Harap Palangka Raya.
3.Ibu Rimba Aprianti, S.Kep.,Ners selaku koordinator Praktik Praklinik Keperawatan 2
Program Studi Sarjana Keperawatan serta selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian asuhan
keperawatan ini.
4.Ibu Hesti Wirastuti Luwarsih, S.Kep., Ners selaku bimbingan lahan dari Puskesmas
Pahandut Palangkaraya yang telah memberikan izin ditempat.
5.Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan
sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Arintina Herawati
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
LEMBARAN PERSETUJUAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tahun), Terlalu sering melahirkan dan Terlalu dekat jarak kehamilan.Selain itu, rendahnya aksebilitas
atau cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan juga menjadi faktor tingginya angka kematian ibu
(Detik Health com, 2012).
Menurut World Health Organization (WHO) mengenai status kesehatan nasional pada capaian target
Sustainable Development Goals (SDGs) menyatakan secara global sekitar 830 wanita meninggal setiap
hari karena komplikasi selama kehamilan dan persalinan, dengan tingkat AKI sebanyak 216 per
100.000 kelahiran hidup.Sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah kehamilan, persalinan atau
kelahiran terjadi di negaranegara berkembang. Rasio AKI masih dirasa cukup tinggi sebagaimana
ditargetkan menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 (WHO, 2017).
Angka Kematian Ibu di Indonesia tercatat 305 per 100.000 kelahiran hidup. Dilaporkan bahwa tahun
2016 sebanyak 400.000 ibu meninggal setiap bulannya, dan 15 ibu meninggal setiap harinya dengan
penyebab kematian tertinggi 3 disebabkan oleh perdarahan, 26% disebabkan hipertensi yang
menyebabkan terjadinya kejang, keracunan kehamilan hingga menyebabkan kematian pada ibu.
Penyebab lain yang menyertai seperti faktor hormonal, kardiovaskuler dan infeksi (Widiarini, 2017).
1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk Mahasiswa
Untuk mengembangkan wawasan dari ilmu keperawatan khususnya Penyakit Skleroderma
dan pengalaman langsung dalam melakukan penelitian.
2
1.4.3 Untuk Institusi
Sebagai bahan atau sumber data bagi peneliti berikutnya dan bahan pertimbangan bagi yang
berkepentingan untuk melanjutkan penelitian sejenis dan untuk publikasi ilmiah baik
jurnal nasional maupun internasional.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Gambar 1. Anatomi payudara.
2.Uterus
Uterus dibagi menjadi 3 bagian yaitu fundus (bagian atas), isthmus (bagian bawah), serviks
(bagian paling bawah), sering disebut sebagai leher rahim. Peningkatan jumlah estrogen dan
progesteron, sehingga menyebabkan pembesaran uterus untuk mengakomodasi perkembangan janin dan
plasenta. Keadaan pH vagina berubah menjadi asam, dan terjadi hipertropi (pembesaran) pada dinding
uterus. Pertumbuhan uterus, dapat dipalpasi di atas simpisis pubis pada kehamilan 12–14 minggu.
Setelah 4 bulan kehamilan, kontraksi uterus dirasakan pada dinding abdomen (Braxton Hicks sign)
dengan ciri: kontraksi/mulas ireguler/tidak teratur, kontraksi tidak terasa sakit yang terjadi berselang
seling selama kehamilan. Ujung servix lembut (goodell sign), tanda ini terjadi karena peningkatan
vaskularisasi, hiperplasi, hipertropi. Gerakan pasif fetus yang tidak terikat (ballotement). Gerakan bayi
(quickening) biasanya sulit dibedakan dari peristaltik.
3.Vagina dan vulva
Pada vagina dan vulva terjadi peningkatan vaskularisasi menghasilkan warna ungu kebiru–
biruan pada mukosa vagina dan cervix (chadwick sign). Leukorrhea adalah lendir putih kental, cairan
yang kental dan banyak ini terjadi karena respon rangsangan serviks oleh progesteron & estrogen.
Kondisi pH sekresi vagina berkisar 3,5–6 selama kehamilan. pH vagina yang asam dapat menghambat
pertumbuhan bakteri namun candida albicans dapat tumbuh pada pH asam ini. Hal ini yang
menyebabkan ibu hamil berisiko terjadi kandidiasis.
4.Sistem kardiovaskuler
5
Hemodelusi (volume darah meningkat 40–50%, volume plasma meningkat, hemoglobin
menurun) atau anemia fisiologis kehamilan. Peningkatan volume darah mengakibatkan peningkatan
curah jantung sehingga jantung memompa dengan kuat dan terjadi sedikit dilatasi. Progesteron
menimbulkan relaksasi otot polos dan dilatasi pembuluh darah yang akan mengimbangi peningkatan
kekuatan jantung sehingga tekanan darah mendekati normal dan mudah terjadi hipotensi supinasio
karena vena cava inferior tertekan oleh isi uterus. Tekanan pada vena iliaka dan vena cava inferior oleh
uterus menyebabkan peningkatan tekanan vena dan mengurangi aliran darah ke kaki terutama pada
posisi lateral sehingga menyebabkan edema, varises vena dan vulva, hemoroid.
8.Sistem musculoskeletal
6
Peningkatan estrogen menyebabkan peningkatan elastisitas dan relaksasi ligament sehingga
menimbulkan gejala nyeri sendi. Sedangkan peregangan otot abdomen karena pembesaran uterus
menyebabkan diastasis recti.
Gambar 2. Kondisi perut ibu hamil dengan striae (A) dan linea nigra (B).
9.Sistem integument
Peningkatan estrogen dan progesterone merangsang peningkatan penyimpanan melanin sehingga
menyebabkan linea nigra, cloasma gravidarum, warna areola, putting susu, vulva menjadi lebih gelap.
Striae gravidarum/stretch marks terjadi akibat kulit perut, payudara, pantat teregang sehingga serabut
kolagen mengalami rupture.
10.Sistem endokrin
Peningkatan prolaktin dan oksitosin memfasilitasi laktasi, menstimulasi kontraksi uterus.
7
2.1.3 Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :ovum, adalah suatu sel dengan
diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung- apung dalam vitelus dilingkari
oleh zona pellusida oleh kromosom radiata. Spermatozoa, berbentuk seperti kecebong, terdiri dari
kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.Konsepsi, suatu peristiwa
penyatuan antara hasil konsepsi ke dalam endometrium. Plasentasi, alat yang sangat penting bagi janin
yang berguna untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. Kehamilan dibagi menjadi
3 triwulan : triwulan i antara 0-12 minggu, 20 triwulan ii antara 12-28 minggu dan triwulan iii antara 28-
40 minggu (mochtar, 2010 : 17
2.1.4 Klasifikasi
Kehamilan menurut Prawirohardjo (2011) diklasifikasikan dalam 3 trimester, yaitu:
1) Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu).
2) Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu).
3) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).
8
WOC / PATHWAY ANTENATAL
Kehamilan
HbsAg Positif
Peningkatan progesteron
Pembesaran uterus Perubahan fisiologis pada abdomen Proses penyakit
Tonus otor menurun
3
Tanda-tanda kemungkinan
1. Tanda Hegar : Segmen bawah rahim melunak
2. Tanda chadwick : Perubahan warna vulva/vagina menjadi kebiruan
3. Tanda Piscasek : Adanya benjolan asimetris pada uterus. Uterus membesar ke
salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
4. Tanda Braxton Hicks : Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini
khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar
tetapi tidak ada kehamilan,misalnya pada mioma uteri, tanda braxton hicks
tidak ditemukan.
5. Suhu basal : jika sesudah ovulasi tetap tinggi terus antar 32,5 sampai 37,8
adalah salah satu tanda akan bahaya kehamilan. Serimg dipakai dalam
pemeriksaan kemandulan
6. Periksa HCG (Human chorionic gonadotropin)
Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu
membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya.
Tanda-tanda pasti
1. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin
2. Dapat dicatat dan didengar bunyi DJJ (denyut jantung janin)
3. Dapat dirasakan gerakan janin
4. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
5. Dengan USG dapat diketahui pertumbuhan janin
2.1.7 Komplikasi
Mual muntah berlebihan adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada
kehamilan trimester i. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari.Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang
lebih 10 minggu.Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-
60 % multigravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi
lebih berat. Perasaan mual ini23 disebabkan oleh karena meningkatnya kadar
hormon estrogen dan hcg dalam serum. Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah
4
yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi
terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.keadaan inilah disebut
hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan
berat ringanya penyakit. Mual muntah dapat diatasi dengan: makan sedikit
tapi sering, hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak, jaga masukan
cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat, selingi
makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering
pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya,
jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran
serta makanan lain, isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual,
hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi, istirahat
cukup dan hindari hal–hal yang membuat anda berkeringat atau kepanasan,
yang dapat memicu rasa mual. Komplikasi jika seseorang itu muntah terus
menerus adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan darah ketika penderita muntah.Perdarahan pervaginam, perdarahan
yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Plasenta previa komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di
trimester ketiga.Plasenta previa adalah posisi plasenta yang menghalangi
jalan lahir. Bila ini terjadi, ibu hamil akan mengalami perdarahan. Perdarahan
tersebut ada yang terjadi secara perlahan-lahan, ada juga yang secara tiba-
tiba. Karena itu, ibu hamil bisa langsung shock dan lemas.Sakit kepala hebat
umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu terjadi
karena ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat.Biasanya, sakit kepala
tersebut hilang dengan sendirinya setelah beristirahat.Namun, ada kelainan
yang dapat terjadi pada ibu hamil di trimeseter ketiga, berupa sakit kepala
6
yang sangat hebat.Rasa sakit ini tidak hilang meskipun ibu hamil telah
beristirahat.
Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu
membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya.
7
2.1.9 Penatalaksanaan Medis
1. Keadaan Umum
2. Suhu tubuh.
3. Tekanan darah
4. Berat badan
5. LILA
6. TFU
7. Presentasi Janin
8. DJJ
9. Pemeriksaan Hb
14. BTA
17. USG
8
2.2. Konsep Antenatal Care
9
2.2.3 Tujuan Antenatal Care
Selain tujuan antenatal care juga memiliki tiga fungsi yaitu yang
pertama, sebagai promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan
aktifitas pendidikan. Fungsi yang kedua yaitu untuk melakukan screening,
identifikasi wanita dengan kehamilan resiko tinggi dan merujuk bila perlu.
Fungsi yang terakhir adalah untuk memantau kesehatan selama hamil dengan
usaha mendeteksi dan menangani masalah yang terjadi (Padila, 2014).
1. Anamnesa
1) Menanyakan keluhan atau masalah yng dirasakan oleh ibu saat ini
a) Muntah berlebih
Rasa mual dan muntah bisa muncul pada kehamilan muda terutama
pada pagi hari namun kondisi ini biasanya hilang setelah kehamilan berumur 3
bulan.Keadaan ini tidak perlu dikhwatirkan, kecuali kalau memang cukup
berat, sehingga tidak dapat makan dan berat badan menurun terus.
b) Pusing
c) Sakit kepala
10
Sakit kepala yang hebat yang timbul pada ibu hamil mungkin dapat
membahayakan kesehatan ibu dan janin.
d) Perdarahan
f) Demam
Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan berlebihan dari
liang Rahim dan kadang-kadang berbau merupakan salah satu tanda bahaya
pada kehamilan.
g) Batuk lama
Batuk lama lebih dari dua minggu perlu ada pemeriksaan lanjut.Dapat
dicurigai ibu menderita TBC.
h) Berdebar-debar
i) Cepat lelah
Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan, biasanya timbulrasa lelah,
mengantuk yang berlebihan dan pusing yang biasa terjadi pada sore hari.
Kemungkinan ibu menderita kurang darah.
11
Pada akhir bulan ke delapan biasanya ibu hamil sering merasa
sedikit rnafas karena bayi menekan paru-paru ibu.Namun apabila hal ini
terjadi berlebihan maka perlu diwaspadai.
Keputihan yang berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada ibu
hamil
l) Gerakan janin
12
7) Di wilayah endemis Malaria, tanyakan gejala Malaria dan riwayat
pemakaian obat Malaria.
2. Pemeriksaan
13
5) Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus
toksoid sesuai status imunisasi. Untuk mencegah terjadi nya tetanus
neonatrum. Pemberian imunisasi TT pada kontaK pertama dengan
ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi TT ibu saat ini.
6) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat
tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet
selama kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama. Cara
pemberian tablet FE 1x1 hari dan diminum pada malam hari sesudah
makan dengan air putih dan jus yang mengandung vitamin C untuk
membantu proses penyerapan.
7) Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal.Pemeriksaan ini
dilakukan untuk mengetahui letak janin.
1) Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin
darah (Hb), pemeriksaanprotein urin dan pemeriksaan golongan
darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya).
2) Tatalaksana kasus.
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil
pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada
ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan
bidan.
3) Pelaksanaan temu wicara
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal
yang meliputi : Kesehatan ibum, perilaku hidup bersih dan sehat,
peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan, tanda bahaya pada kehamilan, Asupan gizi seimbang,
dan sebagainya seputar kesehatan ibu hamil.
15
dan pekerjaan), faktor budaya dan adat istiadat, dan faktor
ekonomi/pendapatan.
Leopold I
23
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan
(D.0074 Hal. 166 )
2. Risiko defisit Nutrisi berhubungan dengan perubahan nafsu makan,
mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolik. (D.0032
Hal.81)
3. Ansietas berhubungan dengan adanya faktor-faktor resiko khusus, krisis
situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari
tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi. (D.0080
Hal.180)
4. Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
24
2.2.3 Intervensi Keperawatan
1
2. Ajarkan terapi relaksasi
3. Ajarkan latihan pernapasan
4. Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian analgesic, antipruritus,
anthistamin, jika perlu
2
menurun kepercayaan
3. Perilaku gelisah menurun Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
4. Perilaku tegang menurun memungkinkan
5. Keluhan pusing menurun Pahami situasi yang membuat ansietas
6. Diaforesis menurun Dengarkan dengan penuh perhatian
7. Tremor menurun Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
8. Pucat menurun Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
9. Konsentrasi membaik Edukasi :
10. Pola tidur membaik Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
11. Frekuensi pernapasan, nadi Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
dan tekanan darah membaik pengobatan, dan prognosi
12. Kontak mata membaik Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
13. Pola berkemih membaik Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
14. Orientasi membaik Latih teknik relaksasi
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian anti ansietas
3
4. Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien
perubahan fisik, pengaruh keperawatan selama 1x20 menit 2. Kaji status pernapasan klien.
hormonal nyeri hilang/berkurang dengan hasil : 3. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung
1. Tanda-tanda vital dalam batas dan perubahan cara jalan.
normal 4. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk
2. Ungkapan verbal/non verbal dari meluruskan kaki dan mengangkat telapak kaki bagian
kenyamanan dalam ke posisi dorsofleksi, menurunkan masukan susu,
sering mengganti posisi dan menghindari berdiri/duduk
lama.
4
2
5
.2.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan, dimana perawat
melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
keperawatan (Potter & Perry 1997, dalam Haryanto, 2017).
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 2011).
Jadi, implemetasi keperawatan adalah kategori serangkaian perilaku perawat yang berkoordinasi
dengan pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk membantu masalah kesehatan pasien
yang sesuai dengan perencanaan dan kriteria hasil yang telah ditentukan dengan cara mengawasi dan
mencatat respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan keperawatan
yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah. (Meirisa, 2013). Pada tahap
evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaan telah tercapai.
Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperwatan tetapi tahap ini merupakan
bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan. Pengumpulan data perlu direvisi untuk
menentukan kecukupan data yang telah dikumpulkan dan kesesuaian perilaku yang observasi. Diagnosis
juga perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapannya. Evaluasi juga diperlukan pada tahap
intervensi untuk menentukan apakah tujuan intervensi tersebut dapat dicapai secara efektif. (Nursalam,
2018).
1
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
2
III. RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI
Riwayat Ginekologi:
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 27 hari
Lamanya Haid : 5 hari
Banyaknya : 3 kali ganti pembalut
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) : Khas darah hait
Gangguan sewaktu menstruasi : -
Gejala pre menstruasi : Nyeri perut,pnggang,dan payudara
HPHT : 20-05-2021
Taksiran Persalinan : 27-02-2022
Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) : tidak dikaji
Usia Pernikahan :-
Lamanya Pernikahan :-
Pernikahan Ke :-
Riwayat Keluarga Berencana : tidak dikaji
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil :
Waktu dan lamanya penggunaan :
Apakah ada masalah dengan cara tersebut :
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang :
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 3
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G3 P2 A0
Umu Masalah
Tgl Jenis Tempat/ Jenis Keadaa
No r BB Hami
partus partus Penolong kelamin Lahir Nifas Bayi n Anak
hamil l
1
2
3 21
ming
gu
Keterangan :
Masa hamil : tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran perkemahan, perdarahan,
premature, dll
Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi, perdarahan, kejang-kejang, dll
Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal dalam kandungan,
meninggal setelah lahir, dll
b. Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian : Hidup
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorhoe : tidak ada
Keluhan waktu hamil : pusing, lemas, sakit sebagian perut, kram perut bawah
Gerakan anak pertama di rasakan : 21 minggu
Imunisasi : lengkap saat hamil
Penambahan BB selama hamil : 4kilo
Pemeriksaan kehamilan : teratur
3
Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : UPT Puskesmas Pahandut
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Subjektif Objektif
a. Keadaan Umum Suhu : 360C
BB sebelum hamil 60 kg Nadi : 80x/menit
Tekanan Darah : 110/80mmHg
BB : 64kg
Tinggi Badan : 152cm
Kesadaran : Composmentis
Turgor Kulit : Tidak dikaji
c. Muka Hyperpigmentasi :-
Rasa bengkak? Tidak ada Cloasma gravidarum : -
Edema :-
Simetris
4
Pembengkakan : Tidak ada Distensi vena jugularis : tidak ada
Pembesaran KGB : tidak ada
i. Daerah dada
Jantung dan paru-paru : tidak ada keluhan Sesak napas : tidak ada
Batuk : tidak ada
Sakit dada : tidak pernah
Suara napas : normal
Bunyi jantung : reguler
Palpasi:
j. Abdomen TPU : 1 jari pusat
DJJ : 132x/menit
LILA : 29
6
Bicara : jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu mengerti orang lain
Bahasa utama : Dayak- Indonesia
Bahasa daerah : Dayak
Yang tinggal serumah : pasien, dua anak, dan Suami
Adat istiadat yang di anut : Adat Dayak
Yang memegang peranan penting dalam keluarga : suami
Motivasi dari suami : Selalu menemai selama proses kehamilan
Apakah suami perokok : -
Kesulitan dalam keluarga :Tidak ada
5. Kebiasaan seksual
Gangguan hubungan seksual : tidak ada
Pemahaman terhadap fungsi seksual : pasien mengatakan cukup memahami
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan dan dukungan keluarga
Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : Pasien mengatakan Tuhan,
agama, dan kepercayaan sangat penting dalam hidupnya
Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi) :-
Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di RS : berdoa
VII.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah
HB: 8,6 g/dL
Golongan Darah/Rh : -
Gula Darah : -
Leukosit : -
VR/VDRL : -
2. Urine
Protein:-
Sedimen : -
Reduksi:-
3. Pemeriksaan tambahan
TTT/NST :-
TTO/OCT :-
USG :-
Amnioscopy : -
TORCH :-
Rontgent :-
7
VIII. PENGOBATAN
Tablet fe hufabion 250 mg 2 x 1
Arintina Herawati
ANALISIS DATA
DATA SUBYEKTIF DAN DATA
KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
OBYEKTIF
1. DS : Pasien mengatakan lemas
dan mual mudah lelah ketika kondisi fisiologis (anemia dalam Keletihan
beraktivitas, nafsu makan kehamilan) (SDKI 2017,
menurun. halaman 130, kode
Do: wajah pasien terlihat pucat, D.0057)
keadaan umum lemah, mukosa
bibir kering kesadaran baik
dengan tanda- tanda vital :
TD : 100/80 mmHg.
Suhu : 36◦C
Nadi : 80 x/menit ,
Pernapasan : 22x/menit
DJJ(+) : 132x/menit
TPU : 1 jari dibawah pusat
8
PRIORITAS MASALAH
1. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (anemia dalam kehamilan) pasien mengatakan
lemah tidak ada semangat mudah lelah ketika beraktivitas, nafsu makan menurun.Wajah pasien terlihat
pucat,keadaan umum lemah, kesadaran baik dengan tanda tanda vital : TD : 100/80 mmHg. Suhu :
36◦C Nadi : 80 x/menit , Pernapasan : 22x/menit, DJJ(+) : 132x/menit, TPU : 1 jari dibawah pusat.
9
10
11
RENCANA KEPERAWATAN
3. Lesu pada ibu hamil -Kolaborasikan dengan ahli gizi pemenuhan menu - Untuk memberi pemahaman kepada ibu hamil
menurun seimbang tentang kebutuhan istirahat.
4. Pola istirahat ibu hamil - Untuk menentukan menu seimbang bagi ibu
membaik hamil.
12
istirahat berupa pengarahan jadwal aktivitas dan istirahat ibu O: Arin
hamil.
-tampak termotivasi untuk mendapatkan informasi kesehatan
-Menjadwalkan pemberian pendidikan kesehatan tentang
pengaturan istirahat dan tidur pada ibu hamil - Pemeriksaan ttv :
Pernapasan : 22x/menit
P: intervensi dilanjutkan
13
BAB 4
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dari penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal
care di wilayah kerja Puskesmas, tahun 2017, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Lebih dari separuh responden melakukan kunjungan antenatal care sesuai standar.
2. Hampir semua responden memiliki umur yang tidak berisiko (20-35 tahun), lebih dari separuh
responden berpendidikan tinggi (≥ SMA), dan sebagian besar responden tidak bekerja.
3. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang baik tentang kunjungan antenatal care,
4. Lebih dari separuh responden memiliki sikap negatif terhadap kunjungan antenatal care.
5. Lebih dari separuh suami responden yang mendukung dalam kunjungan antenatal care.
6. Tidak terdapat hubungan antara umur dan pekerjaan dengan kunjungan antenatal care
3.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa agar dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman pada kasus dalam
memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif.
2. Bagi Institusi
Diharapkan dapat mengembangkan penerapan pendidikan asuhan kebidanan secara continuity of care
dengan tepat dalam proses belajar mengajar dan memperbaiki praktik pembelajaran menjadi lebih efektif dan
efesien, sehingga kualitas sumber daya manusia di institusi meningkat.
3. Bagi Puskesmas
Agar lebih meningkatkan pelayanan dalam menangani ibu hami, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
14
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah R DKK, 2015. Evaluasi Pelaksanaan Standar 10 T Dalam Pelayanan Antenatal Terpadu. Stikes
Muhammadiyah. Palangka raya : 07 oktober 2021
Kumalasari, Intan. 2015. Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan Antenatal, Intranatal,
Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Buku Ajar Ibu dan Anak. Jakarta: Gavi
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.
Jakarta.
PPNI.Standar.Luaran.Keperawatan.Indonesia.(SLKI).2016.Jakarta.
15
LAMPIRAN
OLEH :
Arintina Herawati
2019.C.11a.1000
16
LAMPIRAN
1. Topik
2. Sasaran
Program : Ny.E
3. Tujuan
a. Umum: Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit Ny.E dapat memahami tentang anemia pada
ibu hamil.
b. Khusus:
3) Ny.E dapat memahami tentang tanda dan gejala anemia pada ibu hamil
4. Materi (Terlampir)
5. Metode
6. Media
7. Waktu
17
Alokasi Waktu
8.Tempat
Ruang tamu kediaman dengan setting sebagai berikut :
: penyuluh : Ny.E
9. Evaluasi
a. Daftar Pertanyaan :
1) Apa pengertian anemia pada ibu hamil?
2) Apa saja faktor penyebab anemia pada ibu hamil?
3) Bagaimana tanda gejala anemia pada ibu hamil?
4) Bagaimana cara pencegahan anemia pada ibu hamil?
18
MATERI PENYULUHAN
19
dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap
mengahadapi peran baru sebagai orangtua (Wagiyo & Putrono, 2016).
Menurut Rukiah & Yulianti (2014) mendefinisikan bahwa pemeriksaan kehamilan merupakan
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang
diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.
Tujuan pemeriksaan kehamilan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat,
melahirkan bayi yang sehat pelayanan antenatal yang terpadu, komprehensif, serta berkualitas,
memberikan konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI, meminimalkan
“missed opportunity” pada ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif
dan berkualitas, mendeteksi secara dini adanya kelainan atau penyakit yang diderita ibu hamil, dapat
melakukan intervensi yang tepat tehadap kelainan atau penyakit sedini mungkin pada ibu hamil dapat
melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem rujukan yang sudah ada.
Selain itu pemeriksaan kehamilan atau antenatal care juga dapat dijadikan sebagai ajang promosi
kesehatan dan pendidikan tentang kehamilan, persalinan, dan persiapan menjadi orang tua (Novita,
2011)
e.Paritas
Paritas ibu merupakan frekuensi ibu pernah melahirkan anak hidup atau mati, tetapi bukan aborsi
terjadi secara alamiah (Nurhidayati, 2013). semakin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan
melahirkan atau jarak kelahiran terlalu dekat maka semakin banyak kehilangan zat besi dan semakin
besar kemungkinan mengalami anemia (Fatkhiyah, 2018).
b.Umur ibu
Umur ibu yang ideal dalam kehamilan yaitu antara umur 20-35 tahun dan pada umur tersebut
resiko komplikasi kehamilan dapat dihindari, memiliki reproduksi yang sehat, kondisi biologis dan
psikologis dari ibu hamil sudah matang. Sebaliknya pada umur < 20 tahun beresiko anemia karena pada
kelompok umur tersebut perkembangan bilogis yaitu reproduksi belum optimal atau belum matang
sepenuhnya. disisilain, kehamilan pada usia diatas 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi.
Wanita hamil dengan umur diatas 35 tahun juga akan rentan mengalami anemia. Hal ini menyebabkan
daya tahan tubuh mulai menurun pada usia 35 tahun keatas dan mudah terkena berbagai infeksi selama
masa kehamilan (Fatkhiyah, 2018).
c.Dukungan suami
Dukungan secara informasi dan emosional merupakan peran penting seorang suami, dukungan
secara informasi yaitu membantu individu untuk menemukan alternative yang ada bagi penyelesaian
masalah, misalnya menghadapi masalah ketika istri menemui kesulitan selama hamil, suami dapat
memberikan informasi berupa saran, petunjuk, pemberian nasihat, mencari informasi lain yang
bersumber dari media cetak/elektronik, dan juga tenaga kesehatan; bidan, perawat dan dokter.
Dukungan secara emosional adalah kepedulian dan empati yang diberikan oleh orang lain atau suami
yang dapat meyakinkan ibu hamil bahwa dirinya diperhatikan yang membawa dorongan positif
(Anjarwati, 2016).
d.Faktor langsung
20
a. Pola konsumsi
Kejadian anemia sangat erat jika dihubungkan dengan pola konsumsi yang rendah kandungan
zat besinya serta makanan yang dapat memperlancar dan menghambat absorbsi zat besi (Bulkis, 2013).
b.Infeksi
Beberapa infeksi penyakit menyebabkan risiko anemia. Infeksi itu umumnya adalah TBC,
malaria, dan cacingan, karena menyebabkan terjadinya peningkatan penghancuran sel darah merah dan
terganggunya eritrosit. Cacingan sangat jarang menyebabkan kematian secara langsung, namun sangat
mempengaruhi kualitas hidup penderitanya karena cacing menyerap kandungan makanan. Infeksi cacing
akan menyebabkan malnutrisi dan dapat mengakibatkan anemia defisiensi besi pada ibu hamil. Infeksi
yang disebabkan penyakit malaria dapat menyebabkan anemia (Nurhidayati, 2013).
c.Pendarahan
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan pendarahan akut
bahkan keduanya saling berinteraksi satu sama lain. Pendarahan menyebabkan banyak unsur besi yang
hilang keluar bersama darah sehinggga dapat berakibat pada anemia menurut (Bulkis, 2013).
21
3) Pengawasan penyakit infeksi yang sering diderita masyarakat.
4) Fortifikasi makanan pokok yang dikonsumsi masyarakat dengan zat besi.
22
23
Apakah ANEMIA? 5. pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan
ANEMIA PADA IBU HAMIL menstruasi.
Anemia berarti kekuangan hemoglobin dalam darah.
Anemia dalam kehamilan adalah kodisi ibu dimana
kadar hemoglobin dibawah 11gr% pada trimester
1dan 3 atau kadar Hb <10,5gr% pada trimester 2.
Anemia
DISUSUN OLEH :
berarti Faktor Resiko ANEMIA pada ibu hamil
kurangnya
1.Umur < 20tahun atau> 30tahun
Arintina Herawati
2019.c.11a.1000
1.Arbortus
2.persalinan premature
25