DI RUANG AYYUB 1
Oleh :
NIM : G3A016260
2017
1. Pengertian
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37 sampai 42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 sampai 24 jam,
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (POGI Perkumpulan
Obstetri dan Genekologi Indonesia, 2001).
Persalinan normal adalah proses lahirnya janin dengan tenaga ibu
sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang pada
umumnya berlangsung kurang dari 24 jam (Ujiningtyas, Sri Hari, 2009).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servik dan
janin turun ke jalan lahir, dimana janin dan ketuban didorong keluar
melalui jalan lahir (Sumarah, dkk., 2008).
Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa persalinan normal merupakan proses yang berakhir dengan
pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu, proses ini dimulai dengan kontraksi
persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan
diakhiri dengan kelahiran plasenta, pada bayi lahir dengan presentasi
belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta
tidak melukai ibu dan bayi yang berlangsung dalam waktu kurang lebih
dari 24 jam.
2. Etiologi
a. Penurunan Progesteron
Adalah proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28
minggu, dimana terjadi penimbungan jaringan ikat , pembuluh darah
mengalami penyempitan. villi corialis mengalami perubahan dan
produksi progesterone mengalami penurunan.
b. Konsentrasi prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15
minggu, yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin pada
saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga terjadi
persalinan.
c. Berkurangnya nutrisi
Berkurangnya nutrisi pada janin dikemukakan oleh hippokrates untuk
pertamakalinya bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi
akan segera dikeluarkan.
d. Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus frankenhauser yang
terletak di belakang servik. Bila ganglion ini tertekan maka kontraksi
uterus dapat dibangkitkan (Sumarah 2008).
3. Fisiologi Ways
Penyempitan vili
korialis Memacu kontraksi
Kala I
Fase Akselerasi
Deselerasi
Kontraksi uterus Asupan cairan
Dilatasi
Fase Transisi
Resti Kekurangan Kontraksi
Perubahan
kenyamanan volume cairan
Peningkatan
Nyeri akut metabolisme
Kala II
Pembukaan servis 10 cm
Mengejan
Keluarnya Janin
Pe Asam Laktat
Resti Kekurangan
volume cairan Episiotomi Gangguan
Kelelahan Penekanan saraf- Integritas kulit
saraf pada serviks Kulit
Resti Infeksi
Nyeri akut
Kala III
Peningkatan
Kontraksi uterus
Pengeluaran plasenta
Tidak lengkap
Tertinggal
Resiko Perdarahan
Kala IV
Observasi
Resti Kekurangan
volume cairan
(Doengoes, 2001)
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan Normal
a. Passenger (penumpang)
Karena ukuran dan sifatnya yang relatif kaku, kepala janin sangat
dua tulang parietal, dua tulang temporal, satu tulang frontal dan
2) Presentasi Janin
mencapai aterm.
Faktor-faktor yang menentukan bagian presentasi adalah:
a) Letak Janin
yaitu:
b) Sikap Janin
fleksi kearah dada dan paha fleksi kearah sendi lutut (Verney,
Helen, 2007).
c) Posisi Janin
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat,
terhadap jalan lahir yang relatif kaku. Oleh karena itu ukuran dan
c. Power (Kekuatan)
1) Kekuatan Primer
pada penebalan lapisan otot disegmen uterus bagian atas. Dari titik
2) Kekuatan sekunder
2004).
d. Posisi ibu
2) Posisi merangkak
akan berkurang karena kondisi ini akan menciptakan ruang yang lebih
besar di dalam abdomen atas untuk ekspansi paru. Hal-hal yang akan
yang membuat ibu merasa tidak enak dan timbul sensasi terus
dengan posisi fundus pada usia kehamilan 8 bulan pada kondisi ini.
palpasi abdomen.
Hicks dan tonus otot abdomen yang baik, yang memang lebih sering
b. Perubahan serviks
c. Persalinan palsu
sangat nyeri dan wanita dapat mengalami kurang tidur dan kekurangan
energi. Biasanya yang terjadi pada persalinan palsu tidak ada
Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala satu persalinan.
e. Bloody show
serviks pada awal kehamilan. Plak ini menjadi sawar pelindung dan
plak yang keluar pada saat persalinan berlangsung dan terlihat pada
vagina sering kali disangka tali pusat yang lepas oleh tenaga obstetric
f. Peningkatan energi
Ketika tidak ada penjelasan yang tepat untuk diare kesulitan mencerna,
2007).
a. Kala I
tidak begitu kuat sehingga ibu masih bisa jalan-jalan. Proses ini
berlangsung kurang lebih 18-24 jam, yang terbagi menjadi dua fase
yaitu:
1) Fase laten : berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat
menjadi 4 cm
akan tetapi fase laten, fase aktif dan fase deselari terjadi lebih pendek.
b. Kala II
multigravida.
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat. Kurang lebih 2
sampai 3 menit sekali. Dalam kondisi yang normal pada kala ini kepala
janin sudah masuk dalam ruang panggul. Maka pada saat his dirasakan
rektum dan seperti akan buang air besar. Kemudian perineum mulai
mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam
vulva pada saat ada his. Jika dasar panggul sudah berelaksasi, kepala
janin tidak masuk lagi diluar his, dengan kekuatan his dan mengedan
dan dahi, muka dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas
d. Kala IV(Observasi)
a. Penurunan
janin dilahirkan.
b. Fleksi
c. Putaran dalam
Makin turun kepala janin dalam jalan lahir kepala janin akan berputar
kepala janin mengalami gerakan seperti spiral, atau seperti sekrup pada
d. Ekstensi
Kepala janin dilahirkan dengan melepaskan diri dari sikap kepala yang
dahi, hidung, mulut dan akhirnya dagu. Pada saat ini sumbu panjang
e. Rotasi luar
lebih dahulu melakukan rotasi dalam. Pada saat kepala jalan lahir,
pelintiran leher itu akan terlepas, sehingga kepala janin akan berputar
f. Putaran luar
panjang bahu bersesuaian diameter oblik atau transversa, pada saat itu
kepala janin terdapat dipintu panggul, dengan sumbu terpanjang kepala
Demikian pula pada waktu bahu janin lahir dengan sumbu panjang
1. Pengkajian Keperawatan
a. Kala I
1) Fase Laten
2) Fase Aktif
e) Seksualitas
b) Integritas Ego
kembali
c) Eliminasi : Dorongan untuk menghindari atau defekasi melalui
sensasi kesemutan pada ujung jari, ibu jari dan wajah. Tremor
b. Kala II
diantara kontraksi
3) Integritas Ego : Respon emosional dapat direntang dari perasaan
mendorong
5) Nyeri / ketidaknyamanan
8) Seksualitas
c. Kala III
keletihan
2) Sirkulasi
curah jantung
300 ml
6) Seksualitas
Darah yang berwana hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
abdomen.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kala I
1) Fase Laten
terpenuhi
persalinan
Kriteria hasil:
terampil
Intervensi
melahirkan anak.
persalinan.
katekolamin
(4) Anjurkan klien untuk mengungkap perasaan, masalah dan
rasa takut.
dimengerti
Kriteria hasil :
perubahan fisiologis
tepat
Intervensi
informasi
persalinan normal
persalinan/kelahiran
Rasional : perlu untuk klien/pasangan dalam berpartisipasi
Kriteria hasil :
Intervensi:
(3) Kaji produksi mucus, jumlah air mata, dan turgor kulit.
terjadinya dehidrasi.
2) Fase aktif
Kriteria hasil:
Intervensi:
nonverbal.
menghakimi.
tidak diobati.
(4) Hitung waktu dan catat frekuensi, intensitas, dan durasi
Kriteria hasil:
Intervensi:
2 jam.
pengosongan komplit.
terpenuhi.
Kriteria hasil
Intervensi:
nonverbal
control
Intervensi :
nonverbal
adalah individual.
kontraksi.
uterus normal.
Kriteria hasil:
kontraksi
Intervensi:
membingungkan klien.
istirahat.
b. Kala II
control
Intervensi :
kemajuan kontinyu.
kemajuan persalinan.
sirkulasi plasenta.
Intervensi :
Kriteria hasil :
Intervensi:
bila nyaman.
perlu.
ketuban.
Kriteria hasil:
Intervensi
sepsis.
infeksi endometrial.
endometritis.
Kriteria Hasil
Intervensi
persalinan.
d) Pantau turunnya janin, presentasi, dan posisi
c. Kala III.
plasenta.
Kriteria hasil :
Intervensi:
hipertensi.
kelahiran.
Tujuan:
Kriteria Hasil:
Intervensi
fundus.
steril.
pascapartum.
3) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi / atau
Kriteria hasil:
Intervensi:
setelah melahirkan.
Kriteria hasil:
pembedahan
edema
(Doengoes, 2001).
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Jual, 2001. Buku saku diagnosis keperawatan. Jakarta: EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC.
Verney, Helen, 2007. Buku ajar asuhan keperawatan: Edisi 4 . Jakarta: EGC.