DEPARTEMEN
Oleh:
STIKes KEPANJEN
2021
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori Penyakit
1. Pengertian
2019).
Hemoroid adalah pembengkakan (varikosa) vena pada anus atau rektum.
2. Etiologi
tumor abdomen)
d. Usia tua
e. Konstipasi kronik
h. Kurang minum air dan kurang makan makanan berserat (sayur dan
buah)
i. Kurang olahraga/imobilisasi
3. Patofisiologi
terjadi lebih sering pada pasien yang nonsirosis dan mereka jarang
menyebabkan sakit karena berada di atas garis dentate dan tidak ada
sebagai hasil dari deposisi dari suatu iritasi ke bagian sensitif kulit
2011).
Penurunan relatif
Feses kecil danvenous return di daerah perianal (yang disebut dengan efek tourniquet)
Peningkatan
mengejan frekuensi BAB
selama BAB
Hemoroid
MK :Nyeri Kompresi
akut saraf lokal Peradangan pada Intake nutrisi
pleksus hemoroidalis tidak adekuat
MK
Risiko
Intervensi skleroterapi Gangguan defekasiRespons psikologis
Intervensi bedah hemoroidektomi
infeksi
Preoperatif MK Ansietas
Port de Respons serabut lokal
entree
anorektoskop
secara spontan
Gambar 2.1
Derajat Hemoroid
5. Manifestasi Klinis
hemoroid meliputi:
(wasir trombosis)
6. Pemeriksaan Penunjang
b. Anoskopi
keluar.
c. Proktosigmoidoskopi
7. Penatalaksanaan Medis
a. Pengobatan di rumah
5) Menempatkan kompres es
ketidaknyamanan.
b. Obat – obatan
bantalan.
drainase sederhana.
e. Prosedur operasi
Jika prosedur lain tidak berhasil atau pasien memiliki wasir yang
berupa hemoroidektomi.
Perawatan perioperatif menurut Rosdahl & Kowalski (2017)
ke semua pasien.
pernapasan.
2) Pasca operasi
8. Komplikasi
terjadi adalah :
teori tentang kebutuhan dasar manusia yang lebih dikenal dengan istilah
1. Kebutuhan fisiologis
dari rasa nyeri. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud
2008).
pada pola eliminasi akibat adanya feses kering atau keras yang melewati
usus besar. Perjalanan feses yang lama karena jumlah air yang diabsorbsi
konstipasi antara lain pola defekasi yang tidak teratur, stres psikologis
1. Pengkajian
pada anus, dan merasa ada benjolan di sekitar anus. Keluhan nyeri
trombosis.
dalamnya tidak cukup tinggi, dan biasanya tidak nyeri. Colok anus
berikut :
a. Riwayat kesehatan
Apakah ada rasa gatal, terbakar dan nyeri selama defekasi? Adakah
b. Riwayat diet
c. Riwayat pekerjaan
b. Ansietas
c. Nyeri akut
d. Resiko infeksi
3. Rencana Keperawatan
Tabel 2.1
Rencana Keperawatan pada Pasien Hemoroid
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Risiko defisit Nutrisi (D. Setelah dilakukan tindakan keperawatan SIKI: Menejemen
0032) selama 3x24 jam, diharapkan bersihan Gangguan Makan
Definisi: jalan napas meningkat. Dengan kriteria (I.03111)
Berisiko mengalami hasil: Observasi
asupan nutrisi tidak cukup SLKI: Status Nutrisi (L.03030) - Identifikasi
untuk memenuhiNo Indikator adanya alergi
kebutuhan metabolisme Asupan Terapeutik
Penyebab: - Tawarkan makanan
makanan
- Faktor Psikologis ringan yang padat
- Faktor Ekonomi Asupan gizi
cairan - Atur diet yang
Gejala dan tanda minor: Asupan gizi
a. Subyektif: diperlukan
Keterangan:
Tidak ada - Tentukan jumlah
b. Objektif: kalori dan jenis
A:
Tidak ada nutrisi yang
1 : Memburuk
2 :Cukup memburuk dibutuhkan untuk
3 : Sedang memenuhi
4 : Cukup membaik persyaratan gizi
5 : Membaik - Ciptakan
lingkungan yang
optimal pada saat
mengonsumsi
- makanan
Edukasi
- Lakukan atau bantu
pasien terkait
dengan perawatan
mulut sebelum
makan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
cara meningkatkan
asupan makanan
Ansietas (D.0080) Setelah dilakukan tindakan keperawatan SIKI: Konseling
Definisi: Kondisi emosi selama 3x24 jam, diharapkan bersihan (1.10334)
dan pengalaman jalan napas meningkat. Dengan kriteria Observasi
subyektif individu hasil: Kaji tanda verbal dan
terhadap objek yang SLKI: Tingkat Ansietas (L.09093) non verbal
tudak jelas akibatNo Indikator Kecemasan
antisipasi bahaya 1A beristirahat Terapeutik
Penyebab: 2B Perasaan - Berada di sisi
- Krisis situasional gelisah pasien untuk
- Kurang tepapar3B Rasa takut
meningkatkan
informasi 4B Rasa
cemas rasa aman dan
tanda mayor: Keterangan: mengurangi
a. Subjektif ketakutan
- Merasa binguung A: - Dorong
- Merasa khawatir 1 : Memburuk keluarga
2 :Cukup memburuk untuk
dengan kondisi yang
3 : Sedang
dihadapi 4 : Cukup membaik mendampingi
b. Objektif 5 : Membaik pasien
- Tampak gelisah - Gunakan
- Tampak tegang B: pendekatan yang
1 : Meningkat
tenang dan
Gejala dan tanda minor: 2: Cukup meningkat
3 : Sedang meyakinkan
a. Subyektif:
4 : Cukup menurun Edukasi
- Anoreksia
5 : Menurun - Instruksikan
b. Obyektif:
- Frekusensi napas pasien untuk
meningkat menggunakan
- Frekuensi nadi teknik relaksasi
meningkat
- Tekanan darah
meningkat
- Tremor
- Muka tampak pucat
- Kontak mata buruk
3) Gelisah Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
4) Nadi meningkat analgetik, jika perlu
5) Slit tidur
mungkin dimulai secara langsung setelah pengkajian. (Potter & Harry, 2005)
2. Evaluasi
dilakukan dengan pendekatan SOAP (data subjektif, data objektif, analisa dan
Berman, A., Synder, S. & Fradsen, G.. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of
Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3th ed). New
Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. (2014). Emergency & Critical Care (8th ed.).
Hurwitz, A., Massone, R. & Lopez, B.L. (2014). Acquired Bleeding Disoders.
Perry, A. G. & Potter, P. A. (2014). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis:
Mosby Elsevier
DEPARTEMEN
Oleh:
STIKes KEPANJEN
2021
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Identitas Klien
Keterangan Pasien
Nama Ny. F
Jenis kelamin Perempuan
Usia 38 tahun
Status Menikah
Agama Islam
Suku Bangsa Indonesia
Pendidikan SMA
Bahasa yang digunakan Bahasa Jawa / Imdonesia
Pekerjaan IRT
Alamat Wajak
Keterangan Pasien
Nama Tn. M
Jenis kelamin Laki-laki
Usia 44 tahun
Hubungan dengan pasien Suami
Pendidikan SMA
Pekerjaan Wiraswasta
2. Keluhan Penyerta :-
Pasien MRS tgl 7 April 2021 jam 20.00 mengatakan keluhan awal terdapat
ambein sudah sejak satu bulan yang lalu disertai dengan rasa nyeri dan sudah
direncanakan akan dilakukan tindakan operasi oleh dokter
R= Pasien mengatakan rasa sakit berada pada satu titik yaitu di benjolan tersebut
S= Pasien mengatakan skala nyeri sampai 6 dibuktikan dengan scale face 6 yaitu
nyeri sedang dan sampai menggangu aktifitas
T= Pasien mengatakan nyeri ketika mengejan pada saat bab, tidur dalam posisi
terlentang nyeri, atau ketika tersentuh sesuatu benjolan tersebut
3. Imunisasi:
( )BCG ( ) Hepatitis
( ) Polio ( ) Campak
4. Kebiasaan:
E. Riwayat Keluarga
Keterangan Genogram
GENOGRAM
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
klien : Pernikahan
: Pasien
Pola Aktifitas-Latihan
BAB
BAK
H. Pola Tidur-Istirahat
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: Badan lemas dan nyeri di anus
L. Pemeriksaan Fisik
2. Mata : Bentuk simetris, pupil isokor, konjungtiva merah muda, Sklera unikterik,
pergerakan mata terkoordinasi, terdapat lingkar hitam pada mata
3. Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat lumen,
penciuman baik, mukosa hidung lembab, tidak ada pernafasan cuping hidung.
4. Mulut : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, gigi bersih rapih, dan lidah
bersih, tidak ada stomatitis, meringis kesakitan.
5. Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak terdapat nyeri tekan dan pendengaran baik.
7. Thorax : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot/dinding dada, terdengar suara
redup pada area jantung, sonor pada area paru, suara paru vesikuler.
10. Anus : Terdapat benjolan di sebagian anus disertai dengan nyeri tekan
11. Ekstremitas :
b. Radiologi
c. Terapi Pengobatan
1. Infus Rl (20tpm)
2. Ceftriaxone 2x1 gr
3. Ranitidin 2x50 mg
4. Fetororac 3x30 mg
ANALISIS DATA
Do:
- Pasien tampak ada benjolan di anus nya
- Pasien tampak gelisah
TD : 116/71 mmHg
S : 36.7 º C
- N : 124 x/menit
-RR : 21x/menit
- SpO2 : 97%
DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)
N SDKI
O
Nyeri Akut (D.0077) Tujuan: Setelah dilakukan tindakan SIKI: menejemen nyeri
Definisi: Pengalaman keperawatan 3x24 jam diharapkan (I.08238)
sensorik atau tingkat nyeri menurun. Dengan kriteria Observasi
emosional yang hasil: 8. Identifikasi lokasi,
berkaitan dengan karakteristik, durasi,
kerusakan jaringan SLKI: Tingkat Nyeri (L.08066) frekuensi, kualitas,
aktual atauNo Indikator intensitas nyeri
fungsional, dengan1A Kemampuan 9. Identifikasi skala
onset mendadak menunt nyeri
atau lambat dan askan 10. Identifikasi respons
berintensitas aktivita nyeri non verbal
ringan hingga berat s 11. Identifikasi faktor
yang berlangsung2B Keluhan yang memperberat
kurang dari 3 bulan Nyeri dan memperingan
Penyebab: 3B Meringis nyeri
- Agen pencedera4B Sikap 12. Identifikasi
fisiologis (mis. Protekt pengetahuan dan
infarmasi, lakemia, if keyakinan tentang
neoplasma) 5B Gelisah nyeri
- Agen pencedera6B Kesulitan 13. Identifikasi pengaruh
kimiawi (mis. tidur nyeri pada kualitas
terbakar, bahan7C Frekuensi hidup
kimia iritan) nadi 14. Monitor efek
- Agen pencedera Keterangan: samping penggunaan
fisik (mis.abses, A: analgetik
amputasi, terbakar, 1 : Menurun
terpotong, 2 : Cukup menurun Terapeutik
mengangkat berat, 3 : Sedang 5. Berikan teknik
4 : Cukup meningkat nonfarmakologi
prosedur operasi,
5 : Meningkat untuk mengurangi
trauma, latihan rasa nyeri
fisik berlebihan) B: 6. Kontrol lingkungan
1 : Meningkat yang memperberat
Gejala dan tanda 2: Cukup meningkat rasa nyeri
mayor: 3 : Sedang 7. Fasilitasi istirahat dan
c. Subyektif: 4 : Cukup menurun tidur
- Mengeluh Nyeri 5 : Menurun 8. Pertimbangkan jenis
d. Obyektif: dan sumber nyeri
- Tampak meringis C: dalam pemilihan
- Bersikap protektif 1 : Memburuk
(mis. waspada, strategi meredakan
2 :Cukup memburuk
posisi menghindari nyeri
3 : Sedang
nyeri) 4 : Cukup membaik
- Gelisah Edukasi
5 : Membaik
- Frekuensi nadi 4. Jelaskan penyebab,
meningkat periode, dan pemicu
- Sulit tidur nyeri
5. Jelaskan strategi
Gejala dan tanda meredakan nyeri
minor: 6. Ajarkan teknik
c. Subyektif: nonfarmakologis
2) Mengeluh nyeri untuk mengurangi
d. Obyektif: rasa nyeri
6) Tampak meringis
Kolaborasi
7) Bersikap protektif
Kolaborasi pemberian
8) Gelisah analgetik, jika perlu
9) Nadi meningkat
Terapeutik
9. Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
10. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
11. Fasilitasi istirahat dan tidur
12. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
7. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
8. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
9. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu