A. TujuanUmum:
Setelah dilakukan penyuluhan Mahasiswa mampu memahami tetang pemenuhan nutrisi
pada pasien HIV
B. TujuanKhusus:
setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit mahasiswa dapat :
1. Mahasiswa dapat menyebutkan kembali arti dari pola menu seimbang
2. Menjelaskan kembali tujuan dari diit TKPT dengan baik dan benar
3. Menyebutkan pembagian maknan tambahan sesuai diit atktp
4. Menyebutkan maknan yang harus diberikan dan dihindari
C. METODE
Ceramah dan diskusi
D. MEDIA
Leaflet
E. KEGIATAN PENYELUHAN
Waktu Tahap kegiatan Kegiatan penyuluhan Peserta
5 menit Pembukaan - Membuka acara - Menjawab salam
dengan
mengucapkan
salam kepada
peserta
- Menyampaikan - Mendengarkan
topic dan tujuan penyuluhan
penkes kepada menyampaikan
sasaran topic dan tujuan
- Kontrak waktu - Menyetujui
untuk kesepakatan kesepakatan waktu
pelaksanaan pelaksana penkes
penkes dengan
sasaran
10 menit Kegiatan inti Menjelaskan materi - Menyampaikan
penyuluhan kepada sasaran pengetahuannya
dengan menggunakan tentang materi
leaflet penyuluhan
- Mendengarkan
penyuluhan
menyampaikan
materi
5 menit Evaluasi/ penutup - Memberikan - Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan
sasaran tentang
materi yang sudah
disampaikan
penyuluh
- Menyimpulkan - Mendengarkan
materi penyuluhan
yang telah
disampiakan
kepada sasaran
- Menutup acara dan - Mendengarkan
mengucapkan penyuluhan
salam serta menutup acra dan
terimakasih kepada menjawab salam
sasaran
F. Evaluasi
a. Sebutkan pengertian menu seimbang dengan baik dan benar
b. Sebutkan arti dari pola menu seimbang
c. Jelaskan tujuan diit TKTP dengan baik dan benar
d. Sebutkan pembagaian makanan yang harus diberikan dan dihindarkan
MATERI PENYULUHAN
DIIT TINGGI KALORI TINGGI PROTEIN (TKTP) PADA KLIEN HIV AIDS
1. Pengertian HIV
HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang menyerang
system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan
AIDS, sedangkan AIDS sendiri adalah suatu sindroma penyakit yang muncul secara kompleks
dalam waktu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi
HIV.
2. Diit untuk pasien HIV
Diit yang baik untuk pasien HIV adalah diit TKTP. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein
(TKTP) bertujuan memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan kalori dan
protein yang bertambah guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh atau guna
menambah berat badan hingga mencapai normal. Syarat diet ini adalah tinggi kalori, tinggi
protein, cukup vitamin dan mineral, serta mudah dicerna.
Tujuan diet :
Untuk mengurangi kontaminasi bhn makanan & minuman, maka perlu diperhatikan hal-hal
berikut :
a. Untuk makanan & minuman kaleng sebelum dibuka periksa kemasan kaleng & tanggal
kedaluarsa.
b. Hindari konsumsi daging, ikan, telur, ayam & unggas lainnya dalam keadaan mentah /
setengah matang.
c. Hindari mengkonsumsi sayuran mentah / lalapan
d. Mencuci sayur & buah dengan air bersih & mengalir
e. Hindari susu & produk susu yang tidak dipasteurisasi
f. Sebaiknya memanaskan makanan sebelum dimakan
g. Hindari makanan yang sudah berjamur / basi
h. Sebaiknya pisahkan makanan yang belum dimasak dengan makanan yang sudah dimasak.
i. Selalu cuci tangan sebelum & sesudah menyentuh makanan.
j. Selalu minum air masak
k. Memakai air panas & sabun untuk membersihkan semua alat dapur
l. Hindari makan makanan jajanan
4. Syarat diet
Syarat diet pada orang dengan HIV:
1. Kebutuhan zat gizi dihitung sesuai dengan kebutuhan individu
2. Mengkonsumsi protein yang berkualitas dari sumber hewani dan nabati seperti daging,
telur, ayam, ikan, kacang-kacangan dan produk olahannya
3. Banyak makanan sayuran dan buah-buahan secara teratur, terutama sayuran dan buah-
buahan berwarna yang kaya vitamin A (beta-karoten), zat besi
4. Minum susu setiap hari
5. Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan yang beragi (tape, brem)
6. Makanan bersih bebas dari pestisida dan zat-zat kimia
7. Bila Odha mendapatkan obat antiretroviral, pemberian makanan disesuaikan dengan
jadwal minum obat di mana ada obat yang diberikan saat lambung kosong, pada saat
lambung harus penuh, atau diberikan bersama-sama dengan makanan
8. Menghindari makanan yang merangsang alat penciuman (untuk mencegah mual)
9. Menghindari rokok, kafein dan alkohol.