Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik :kebutuhan nutrisi pada pasien HIV AIDS


PokokBahasan : Nutrisi pada pasien HIV AIDS
Hari/Tanggal : Jumat, 14 Desember 2018
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Gedung A.2 UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
Sasaran : Mahasiswa S1 Keperawatan

A. TujuanUmum:
Setelah dilakukan penyuluhan Mahasiswa mampu memahami tetang pemenuhan nutrisi
pada pasien HIV

B. TujuanKhusus:
setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit mahasiswa dapat :
1. Mahasiswa dapat menyebutkan kembali arti dari pola menu seimbang
2. Menjelaskan kembali tujuan dari diit TKPT dengan baik dan benar
3. Menyebutkan pembagian maknan tambahan sesuai diit atktp
4. Menyebutkan maknan yang harus diberikan dan dihindari

C. METODE
Ceramah dan diskusi

D. MEDIA
Leaflet
E. KEGIATAN PENYELUHAN
Waktu Tahap kegiatan Kegiatan penyuluhan Peserta
5 menit Pembukaan - Membuka acara - Menjawab salam
dengan
mengucapkan
salam kepada
peserta
- Menyampaikan - Mendengarkan
topic dan tujuan penyuluhan
penkes kepada menyampaikan
sasaran topic dan tujuan
- Kontrak waktu - Menyetujui
untuk kesepakatan kesepakatan waktu
pelaksanaan pelaksana penkes
penkes dengan
sasaran
10 menit Kegiatan inti Menjelaskan materi - Menyampaikan
penyuluhan kepada sasaran pengetahuannya
dengan menggunakan tentang materi
leaflet penyuluhan
- Mendengarkan
penyuluhan
menyampaikan
materi
5 menit Evaluasi/ penutup - Memberikan - Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan
sasaran tentang
materi yang sudah
disampaikan
penyuluh
- Menyimpulkan - Mendengarkan
materi penyuluhan
yang telah
disampiakan
kepada sasaran
- Menutup acara dan - Mendengarkan
mengucapkan penyuluhan
salam serta menutup acra dan
terimakasih kepada menjawab salam
sasaran

F. Evaluasi
a. Sebutkan pengertian menu seimbang dengan baik dan benar
b. Sebutkan arti dari pola menu seimbang
c. Jelaskan tujuan diit TKTP dengan baik dan benar
d. Sebutkan pembagaian makanan yang harus diberikan dan dihindarkan
MATERI PENYULUHAN
DIIT TINGGI KALORI TINGGI PROTEIN (TKTP) PADA KLIEN HIV AIDS

1. Pengertian HIV
HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang menyerang
system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan
AIDS, sedangkan AIDS sendiri adalah suatu sindroma penyakit yang muncul secara kompleks
dalam waktu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi
HIV.
2. Diit untuk pasien HIV
Diit yang baik untuk pasien HIV adalah diit TKTP. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein
(TKTP) bertujuan memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan kalori dan
protein yang bertambah guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh atau guna
menambah berat badan hingga mencapai normal. Syarat diet ini adalah tinggi kalori, tinggi
protein, cukup vitamin dan mineral, serta mudah dicerna.

Asuhan Gizi pada ODHA ( orang dengan HIV / AIDS )

Keb. Kalori : 2000 – 3000 kkal /hr


Protein : 1,5 – 2 gr/kg BB/hr
( Makan Pokok 3 x /hr + selingan 3x/hr )

Tujuan diet :

1. Meningkatkan status gizi & daya tahan tubuh.


2. Memberi asupan zat gizi makro & mikro sesuai dengan kebutuhan.
3. Mencapai & mempertahankan berat badan normal
4. Mencegah penurunan berat badan yang berlebihan
5. Mengatasi gejala diare, mual & muntah
6. Menjaga Interaksi obat & makanan agar penyerapan obat lebih optimal

3. Keamanan makanan & minuman

Untuk mengurangi kontaminasi bhn makanan & minuman, maka perlu diperhatikan hal-hal
berikut :
a. Untuk makanan & minuman kaleng sebelum dibuka periksa kemasan kaleng & tanggal
kedaluarsa.
b. Hindari konsumsi daging, ikan, telur, ayam & unggas lainnya dalam keadaan mentah /
setengah matang.
c. Hindari mengkonsumsi sayuran mentah / lalapan
d. Mencuci sayur & buah dengan air bersih & mengalir
e. Hindari susu & produk susu yang tidak dipasteurisasi
f. Sebaiknya memanaskan makanan sebelum dimakan
g. Hindari makanan yang sudah berjamur / basi
h. Sebaiknya pisahkan makanan yang belum dimasak dengan makanan yang sudah dimasak.
i. Selalu cuci tangan sebelum & sesudah menyentuh makanan.
j. Selalu minum air masak
k. Memakai air panas & sabun untuk membersihkan semua alat dapur
l. Hindari makan makanan jajanan

4. Syarat diet
Syarat diet pada orang dengan HIV:
1. Kebutuhan zat gizi dihitung sesuai dengan kebutuhan individu
2. Mengkonsumsi protein yang berkualitas dari sumber hewani dan nabati seperti daging,
telur, ayam, ikan, kacang-kacangan dan produk olahannya
3. Banyak makanan sayuran dan buah-buahan secara teratur, terutama sayuran dan buah-
buahan berwarna yang kaya vitamin A (beta-karoten), zat besi
4. Minum susu setiap hari
5. Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan yang beragi (tape, brem)
6. Makanan bersih bebas dari pestisida dan zat-zat kimia
7. Bila Odha mendapatkan obat antiretroviral, pemberian makanan disesuaikan dengan
jadwal minum obat di mana ada obat yang diberikan saat lambung kosong, pada saat
lambung harus penuh, atau diberikan bersama-sama dengan makanan
8. Menghindari makanan yang merangsang alat penciuman (untuk mencegah mual)
9. Menghindari rokok, kafein dan alkohol.

Syarat diet pada pasien AIDS:

1. Kebutuhan zat gizi ditambah 10-25% dari kebutuhan minimum dianjurkan


2. Diberikan dalam porsi kecil tetapi sering
3. Disesuaikan dengan syarat diet dengan penyakit infeksi yang menyertainya
4. Mengkonsumsi protein yang berkualitas tinggi dan mudah dicerna
5. Sayuran dan buah-buahan dalam bentuk jus
6. Minum susu setiap hari, susu yang rendah lemak dan sudah dipasteurisasi; jika tidak
dapat menerima susu sapi, dapat diganti dengan susu kedelai
7. Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan yang beragi (tape, brem)
8. Makanan bersih bebas dari pestisida dan zat-zat kimia
9. Bila Odha mendapatkan obat antiretroviral, pemberian makanan disesuaikan dengan
jadwal minum obat di mana ada obat yang diberikan saat lambung kosong, pada saat
lambung harus penuh, atau diberikan bersama-sama dengan makanan
10. Menghindari makanan yang merangsang alat penciuman (untuk mencegah mual)
11. Rendah serat, makanan lunak/cair, jika ada gangguan saluran pencernaan
12. Rendah laktosa dan rendah lemak jika ada diare
13. Menghindari rokok, kafein dan alkohol
14. Sesuaikan syarat diet dengan infeksi penyakit yang menyertai (TB, diare, sarkoma, oral
kandidiasis)
15. Jika oral tidak bisa, berikan dalam bentuk enteral dan parenteral secara aman (Naso
Gastric Tube = NGT) atau intravena (IV)

5. Bahan makanan Indonesia yang dianjurkan dikonsumsi Odha


Berbagai bahan makanan yang banyak didpatakan di Indonesia seperti tempe, kelapa,
wortel, kembang kol, sayuran dan kacang-kacangan, dapat diberikan dalam penatalaksanaan
gizi pada Odha.
a. Tempe atau produknya mengandung protein dan Vitamin B12 untuk mencukupi
kebutuhan Odha dan mengandung bakterisida yang dapat mengobati dan mencegah diare.
b. Kelapa dan produknya dapat memenuhi kebutuhan lemak sekaligus sebagai sumber
energi karena mengandung MCT (medium chain trigliseride) yang mudah diserap dan
tidak menyebabkan diare. MCT merupakan enersi yang dapat digunakan untuk
pembentukan sel.
c. Wortel mengadung beta-karoten yang tinggi sehingga dapat meningkatkan daya tahan
tubuh juga sebagai bahan pembentuk CD4. Vitamin E bersama dengan vitamin C dan
beta-karoten berfungsi sebagai antiradikal bebas. Seperti diketahui akibat perusakan oleh
HIV pada sel-sel maka tubuh menghasilkan radikal bebas
d. Kembang kol, tinggi kandungan Zn, Fe, Mn, Se untuk mengatasi dan mencegah
defisiensi zat gizi mikro dan untuk pembentukan CD4
e. Sayuran hijau dan kacang-kacangan, mengandung vitamin neurotropik B1, B6, B12 dan
zat gizi mikro yang berguna untuk pembentukan CD4 dan pencegahan anemia
f. Buah alpukat mengandung lemak yang tinggi, dapat dikonsumsi sebagai makanan
tambahan. Lemak tersebut dalam bentuk MUFA (mono unsaturated fatty acid) 63%
berfungsi sebagai antioksidan dan dapat menurunkan LDL. Di samping itu juga
mengandung glutathion tinggi untuk menghambat replikasi HIV.
Referensi :
1. Pedoman Nasional Perawatan, Dukungan dan Pengobatan bagi Odha: Bukuk pedoman
untuk petugas kesehatan dan petugas lainnya, diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Pemberantasa Penyakit Menular & Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan RI,
2003, halaman 108-117.
2. Spritia Yayasan, http://spiritia.or.id/cst/bacacst.php?artno=1019
3. Hatake Hipeteki, http://macrofag.blogspot.co.id/2013/03/sap-diet-tinggi-kalori-dan-
protein.html
4. Persahabatan R http://rsuppersahabatan.co.id/index.php/read/7/259/penatalaksanaan-diet-
pada-pasien-hiv---aids

Anda mungkin juga menyukai