1. Pengertian
bawah atau luar linea dentate. Hemoroid interna adalah pelebaran vena yang
2013).
2. Etiologi
b. Pola buang air besar yang salah (lebih banyak menggunakan jamban
abdomen)
d. Usia tua
e. Konstipasi kronik
h. Kurang minum air dan kurang makan makanan berserat (sayur dan buah)
i. Kurang olahraga/imobilisasi
3. Patofisiologi
penurunan relatif venous return di daerah perianal (yang disebut dengan efek
dalam tonus istirahat adalah mekanisme aksi dilatasi (Muttaqin & Sari,
2011).
midrektum, di antara sistem portal dan vena inferior rektal. Varises terjadi
lebih sering pada pasien yang nonsirosis dan mereka jarang mengalami
karena berada di atas garis dentate dan tidak ada inervasi saraf. Namun,
mereka mengalami perdarahan, prolaps dan sebagai hasil dari deposisi dari
dan iritasi. Hemoroid internal dapat menghasilkan rasa sakit perianal oleh
Penurunan relatif venous return di daerah perianal (yang disebut dengan efek tourniquet)
Hemoroid Anoreksia
Risiko
infeksi
Luka
pascabedah
anorektoskop
secara spontan
dorongan jari
infark
Gambar 2.1
Derajat
Hemoroid
5.Manifestasi Klinis
hemoroid meliputi:
6. Pemeriksaan Penunjang
b. Anoskopi
keluar.
c. Proktosigmoidoskopi
tinggi.
7. Penatalaksanaan Medis
a. Pengobatan di rumah
5) Menempatkan kompres es
ketidaknyamanan.
b. Obat – obatan
e. Prosedur operasi
dasar kehidupan.
8. Komplikasi
terjadi adalah :
1. Kebutuhan fisiologis
bebas dari rasa nyeri. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang
psikologis.
Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat
maupun berat.
Akan tetapi, bisa tidaknya nyeri dirasakan dan hingga derajat mana
gangguan pada pola eliminasi akibat adanya feses kering atau keras
yang melewati usus besar. Perjalanan feses yang lama karena jumlah
dan keras. Penyebab konstipasi antara lain pola defekasi yang tidak
Chayatin, 2008).
C. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
pernapasan.
berikut :
a. Riwayat kesehatan
menggunakan laksatif?
b. Riwayat diet
c. Riwayat pekerjaan
2. Diagnosa Keperawatan
muncul adalah :
respon pembedahan.
pembedahan
mata buruk.
3. Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan
No Dx. Kep
Tujua Intervens
n i
1 2 3 4
1. Nyeri akut Kontrol nyeri Manajemen nyeri
b.d Kriteria hasil : 1. Lakukan
kerusakan 1. Pasien dapat pengkajian nyeri
integritas mengatasi secara
jaringan, nyeri saat konprehensif
respon nyeri timbul termasuk lokasi,
pembedah 2. Tidak karakteristik,
an tampak kualitas dan
meringis faktor presipitasi
menahan 2. Observasi reaksi
sakit non verbal dari
3. Menggunaka ketidaknyamana
n tindakan n
pengurangan 3. Gunakan
nyeri tanpa teknik
analgesik relaksasi
untuk
mengatasi
nyeri
22
1 2 3 4
4. Melaporkan 4. Kontrol
nyeri yang lingkungan yang
terkontrol dapat
mempengaruhi
nyeri, suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
5. Kurangi faktor
presipitasi
nyeri
6. Anjurkan
rendam air
hangat
Pemberian analgesik
1. Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas dan
keparahan nyeri
sebelum
mengobati pasien
2. Cek perintah
pengobatan
meliputi obat,
dosis, dan
frekuensi
obat
analgesik
yang
diresepkan
3. Cek adanya
riwayat alergi
obat
4. Pilih rute
intravena
daripada rute
intramuskular,
untuk injeksi
pengobatan nyeri
yang sering
5. Monitor tanda
vital sebelum dan
setelah
memberikan
analgesik
23
1 2 3 4
Aplikasi
panas/dingin
1. Jelaskan
penggunaan
aplikasi panas
atau dingin,
alasan perawatan,
dan bagaimana
hal tersebut akan
mempengaruhi
gejala pasien
2. Pertimbangkan
ketersediaan dan
kondisi kerja
yang aman dari
semua peralatan
yang digunakan
3. Pertimbangka
n kondisi
kulit
4. Tentukan
waktu untuk
semua aplikasi
dengan hati-
hati
5. Evaluasi dan
dokumentasikan
respon terhadap
aplikasi panas
dan
dingin
2. Risiko Keparahan infeksi Perlindungan infeksi
tinggi Kriteria hasil : 1. Monitor
infeksi 1. Tidak demam adanya tanda
berhubung 2. Tidak dan gejala
a n dengan hipotermia infeksi
adanya 3. Tidak sistemik dan
port de nyeri lokal
entree luka 2. Monitor
pascabeda kerentanan
h terhadap
infeksi
3. Batasi jumlah
pengunjung,
yang sesuai
4. Pertahankan
asepsis untuk
pasien berisiko
24
1 2 3 4
5. Tingkatkan
asupan nutrisi
yag cukup
6. Ajarkan pasien
dan anggota
keluarga
bagaimana cara
menghindari
infeksi
7. Berikan
perawatan kulit
yang tepat untuk
area yang
mengalami
edema
Perawatan
daerah (area)
sayatan
1. Periksa daerah
sayatan
terhadap
kemerahan,
bengkak
2. Catat
karakteristik
drainase
3. Monitor proses
penyembuhan
di daerah
sayatan
4. Bersihkan
daerah sekitar
sayatan
5. Bersihkan mulai
dari area yang
bersih ke area
yang kurang
bersih
6. Monitor sayatan
untuk tanda dan
gejala infeksi
3. Ketidaksei Status nutrisi Manajemen nutrisi
mbangan 1. Asupan 1. Tawarkan
nutrisi makanan baik makanan
kurang 2. Asupan ringan yang
dari cairan baik padat gizi
kebutuhan 3. Asupan 2. Atur diet
tubuh gizi baik yang
berhubung diperlukan
a n dengan 3. Identifikasi
intake adanya alergi
25
1 2 3 4
makanan 4. Tentukan
yang kurang jumlah kalori
adekuat dan jenis nutrisi
yang
dibutuhkan
untuk
memenuhi
persyaratan gizi
5. Lakukan atau
bantu pasien
terkait dengan
perawatan
mulut sebelum
makan
6. Ciptakan
lingkungan
yang optimal
pada saat
mengonsumsi
makanan
4. Kecemasa Tingkat kecemasan Pengurangan
n Kriteria hasil : kecemasan
berhubung 1. Dapat 1. Gunakan
a n dengan beristirahat pendekatan
prognosis 2. Perasaan yang tenang
penyakit, gelisah tidak dan
rencana ada meyakinkan
pembedah 3. Tidak ada 2. Berada di sisi
an rasa takut pasien untuk
yang meningkatkan
disampaikan rasa aman dan
4. Rasa cemas mengurangi
yang ketakutan
disampaika 3. Dorong
n secara keluarga untuk
lisan tidak mendampingi
ada pasien
4. Instruksikan
pasien untuk
menggunakan
teknik relaksasi
5. Kaji tanda
verbal dan non
verbal
kecemasan