1. Definisi
ditemukan adalah nyeri pada perut kanan atas, nyeri epigastrium, demam,
1
proses penyerapan dengan cara meningkatkan kelarutan kolesterol,
lemak, dan vitamin yang larut dalam lemak (Musbahi et al., 2019).
Penyebab paling utama adalah infeksi di usus. Infeksi ini menjalar tanpa
peradangan lokal yang tidak dirasakan pasien, tanpa gejala sakit ataupun
2. Etiologi
tepat di bawah diafragma. Hati dibagi menjadi lobus kiri dan kanan, yang
belakang vena kava. Kuadran kanan atas abdomen didominasi oleh hati
koledokus berasal dari batu\ kandung empedu, tetapi ada juga yang
bagian tubuh lainnya. Berdasarkan jenis batu yang terbentuk, faktor yang
2015).
3. Anatomi
menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri. Kandung
empedu merupakan kantong berongga berbentuk bulat lonjong seperti
buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati.
bagian yang sempit dari kandung empedu yang terletak antara korpus
oleh hati masuk ke saluran empedu yang kecil dalam hati. Saluran
empedu yang kecil bersatu membentuk dua saluran lebih besar yang
keluar dari permukaan bawah hati sebagai duktus hepatikus kanan dan
Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel
hati.
kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu
dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah
merah yang dihancurkan, serta obat dan limbah lainnya dibuang dalam
diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali
Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang
Ada dua tipe utama batu empedu yaitu batu yang terutama tersusun
dari pigmen dan tersusun dari kolesterol. Batu pigmen, akan terbentuk
ini semakin besar pada pasien serosis, hemolysis dan infeksi percabangan
bilier. Batu ini tidak dapat dilarutkan dan hanya dikeluarkan dengan jalan
empedu dan lesitin (fosfo lipid) dalam empedu. Pada pasien yang
supersaturasi getah empedu oleh kolesterol dan keluar dari getah empedu
(Nanda, 2020).
empedu 4 kali lebih banyak dari pada laki-laki. Biasanya terjadi pada
empedu juga meningkat akibat mal absorbs garam empedu pada pasien
2. Manifestasi Klinis
oleh penyakit kandung empedu itu sendiri dan gejala yang terjadi akibat
bisa bersifat akut atau kronis. Gangguan epigastrium, seperti rasa penuh,
distensi abdomen dan nyeri yang samar pada kuadran kanan atas
2020) .
nyeri dan kolik bilier, ikterus, perubahan warna urin dan feses dan
defisiensi vitamin. Pada pasien yang mengalami nyeri dan kolik bilier
Kolik bilier tersebut disertai nyeri hebat pada abdomen kuadran kanan
atas, pasien akan mengalami mual dan muntah dalam beberapa jam
3. Komplikasi
empedu.
sehat, menjaga pola makan, dan perilaku atau gaya hidup yang sehat.
dan buah, olahraga teratur dan perbanyak minum air putih. Pada pasien
dan instrumen khusus melalui layar monitor tanpa melihat dan menyentuh
melalui jalur berikut ini: melalui selang atau kateter yang dipasang
menuju lumen duodenum sehingga batu dapat keluar bersama tinja atau
komplikasi penyakit yang lain, mencegah atau mengurangi rasa nyeri dan
asupan makanan dengan intake rendah lemak dan kolesterol (Bini et al.,
2020).
5. Pemeriksaan Diagnostik
b. Ultrasonografi
oral karena dapat dilakukan secara cepat dan akurat, dan dapat
bilier.
disuntikkan itu relatif besar, maka semua komponen pada sistem bilier
Berikut adalah masalah yang timbul bagi pasien pre dan post Cholelithiasis,
2017) :
intestinal
cairan
operasi)
Berikut adalah urian masalah yang timbul bagi pasien pre dan post
a) Definisi
b) Penyebab
neoplasma)
c) Batasan karakteristik
Subjektif Objektif
1. Mengeluh Nyeri 1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Subjektif Objektif
(Tidak tersedia) 1. Tekanan darah meningkat
2. Pola nafas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berfikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
Infeksi
a) Definisi
Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih
b) Penyebab
Nyeri
c) Batasan karakteristik
Subjektif Objektif
1. Mengeluh sulit 1. Kekuatan otot menurun
menggerakan extremitas 2. Rentang gerak menurun
Subjektif Objektif
1. Nyeri saat bergerak 1. Sendi kaku
2. Enggan melakukan 2.Gerakan tidak terkoordinasi
pergerakan 3. Gerakan terbatas
3. Merasa cemas saat 4. Fisik Lemah
bergerak
3) Hipertermi D.0130
a) Definisi
c) Batasan karakteristik
Subjektif Objektif
(Tidak tersedia) 1. Suhu tubuh di atas normal
Subjektif Objektif
(Tidak tersedia) 1. Kulit merah
2. Takikardi
3. Kulit terasa hangat
Proses infeksi
a) Definisi
metabolisme
b) Penyebab
Subjektif Objektif
(Tidak tersedia) Berat badan menurun minimal
10% di bawah rentang ideal
Subjektif Objektif
1. Kram atau nyeri abdomen 1. Bising usus hiperaktif
2. Nafsu makan menurun 2. Otot menelan lemah
Infeksi
a) Definisi
intraselular
b) Faktor resiko
Obstruksi intestinal
c) Kondisi klinis terkait
Perdarahan
a) Definisi
mengancam jiwa
b) Faktor resiko
Perdarahan
a) Definisi
b) Penyebab
c) Batasan karakteristik
Subjektif Objektif
1. Mengeluh Nyeri 1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Subjektif Objektif
(Tidak tersedia) 1. Tekanan darah meningkat
2. Pola nafas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berfikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
Kondisi pembedahan
a) Definisi
Nyeri
c) Batasan karakteristik
Subjektif Objektif
1. Mengeluh sulit 1. Kekuatan otot menurun
menggerakan extremitas 2. Rentang gerak menurun
Subjektif Objektif
4. Nyeri saat bergerak 1. Sendi kaku
5. Enggan 2.Gerakan tidak terkoordinasi
melakukan 3. Gerakan terbatas
pergerakan 4. Fisik Lemah
6. Merasa cemas saat bergerak
b) Definisi
patogenik
c) Faktor resiko
Tindakan invasive
1. Pengkajian
yaitu wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik (Bolat & Teke, 2020).
a. Identitas
1) Identitas klien
1) Keluhan utama
c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum :
a) Penampilan Umum
Mengkaji tentang berat badan dan tinggi badan klien
b) Kesadaran
klien.
c) Tanda-tanda Vital
(TPRS)
2) Sistem endokrin
empedu.
d. Pola aktivitas
1) Nutrisi
2) Aktivitas
3) Aspek Psikologis
hati
4) Aspek penunjang
b) Hasil pemeriksaan Laboratorium (bilirubin, amylase serum
meningkat)
2. Diagnosa Keperawatan
(PPNI, 2017)
Ada lima tipe diagnosa, yaitu aktual, risiko, kemungkinan, sehat dan
Masalah dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang rentan dan
pendukung belum ada tetapi sudah ada faktor yang dapat menimbulkan
diagnosa yang terdiri dari kelompok diagnosa aktual dan risiko tinggi
yang diperkirakan akan muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu
makanan
intestinal
cairan
Masalah keperawatan pada Post operatif :
operasi)
3. Intervensi Keperawatan
Tujuan Intervensi
Tujuan Intervensi
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan Observasi :
selama …. Diharapkan mobilitas fisik pasien a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
meningkat dengan kriteria hasil: lainnya
a. Pergerakan extremitas meningkat b. Identifikasi toleransi fisik melakukan
b. Kekuatan otot meningkat ambulasi
c. Rentang gerak meningkat c. Monitor frekuensi jantung dan tekanan
d. Nyeri menurun darah sebelum memulai ambulasi
e. Kecemasan menurun d. Monitor kondisi umum selama melakukan
f. Gerakan tidak terkoordinasi menurun ambulasi
g. Gerakan terbatas menurun
h. Kelemahan fisik menurun Terapeutik :
Edukasi :
Tujuan Intervensi
Tujuan Intervensi
intestinal D.0036
Tujuan Intervensi
cairan D.0039
Tujuan Intervensi
Tujuan Intervensi
Tujuan Intervensi
Tujuan Intervensi