Disusun Oleh :
Keken Erva Nanda
2219141008
1. Definisi
dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu, atau pada kedua-
lebih dari 50%, atau bentuk campuran 20-50% berunsurkan kolesterol dan
predisposisi dari batu kolesterol adalah orang dengan usia yang lebih dari
kolon, lambung, pankreas, dan usus serta tepat di bawah diafragma. Hati
dibagi menjadi lobus kiri dan kanan, yang berawal di sebelah anterior di
kanan atas abdomen didominasi oleh hati serta saluran empedu dan
dalam usus. Kebanyakan batu duktus koledokus berasal dari batu kandung
empedu, tetapi ada juga yang terbentuk primer di dalam saluran empedu.
sakit ataupun demam. Namun, infeksi lebih sering timbul akibat dari
Gambar 2.1
batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri. Kandung empedu
buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati.
adalah bagian yang sempit dari kandung empedu yang terletak antara
saluran empedu yang kecil dalam hati. Saluran empedu yang kecil
permukaan bawah hati sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri yang
segera bersatu membentuk duktus hepatikus komunis. Duktus
1) Struktur empedu
3) Cairan empedu
pankreas.
proses pencernaan.
5) Saluran empedu
b. Fisiologi empedu
(Suratun, 2017).
3. Etiologi
dan jarang dibentuk pada bagian saluran empedu lain. Etiologi batu
atau dihydroxy bile acids adalah kurang polar dari pada asam
b. Kolesterol empedu
empedu dapat di jumpai pada orang gemuk, dan diet kaya lemak.
c. Substansia mukus
batuempedu.
d. Pigmen empedu
e. Infeksi
4. Patofisiologi.
dari tubuh, baik sebagai kolesterol bebas maupun sebagai garam empedu.
yang disintesis dalam hati diubah menjadi garam empedu, yang sebaliknya
Kolesterol bersifat tidak larut air dan dibuat menjadi larut air
dimengerti sepenuhnya.
kolesterol, batu pigmen dan batu campuran. Lebih dari 90% batu
Angka 10% sisanya adalah batu jenis pigmen, yang mana mengandung
empedu.
Batu kandung empedu merupakan gabungan material mirip batu
kandung empedu.
a. Batu kolesterol
1) Supersaturasi kolesterol
kolelitiasis adalah :
persisten
tidak lagi diwarnai oleh pigmen empedu akan tampak kelabu, dan
normal.
7. Penatalaksanaan
kolelitiasis meliputi :
1) Disolusi Medis
b. Penanganan bedah
1) Kolesistektomi laparaskopik
dari 2cm. kelebihan yang diperoleh klien luka operasi kecil (2-
2) Kolesistektomi terbuka
kolelitiasis sitomatik.
8. Pemeriksaan diagnostik
9. Komplikasi
b. Kolangitis
empedu.
c. Hidrops
d. Empiema
darurat segera.
B. Konsep Masalah Keperawatan
Berikut adalah masalah yang timbul bagi pasien pre dan post
(Inflamasi)
makanan
intestinal
cairan
operasi)
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
2015).
b. Keluhan utama
adalah nyeri abdomen pada kuadran kanan atas, dan mual muntah.
c. Riwayat kesehatan
mengurangi nyeri atau klien merasa nyaman dan Time (T) yaitu
yang memiliki pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat.
1) Keadaan Umum :
a) Penampilan Umum
b) Kesadaran
keadaan klien.
c) Tanda-tanda Vital
2) Sistem endokrin
empedu.
e. Pola aktivtas
1) Nutrisi
2) Aktivitas
3) Aspek psikologis
suasana hati.
4) Aspek penunjang
meningkat)
2. Diagnosa Keperawatan
dibanding individu atau kelompok lain pada situasi yang sama atau
dan risiko tinggi yang diperkirakan akan muncul karena suatu kejadian
(Inflamasi)
mencerna makanan
asites
(PPNI, 2017) :
1. Definisi
2. Penyebab
neoplasma)
3. Batasan karakteristik
a) Data mayor
2. Bersikap protektif
3. Gelisah
5. Sulit tidur
b) Data Minor
a. Subjektif : -
5. Menarik diri
7. Diaforesis
a) Infeksi
1. Definisi
2. Penyebab
Nyeri
3. Batasan karakteristik
a) Data mayor
b) Data minor
3. Gerakan terbatas
4. Fisik Lemah
C. Hipertermi D.0130
1. Definisi
2. Penyebab
a) Data mayor
b) Data minor
a. Subjektif : -
2. Takikardi
a) Proses infeksi
1. Definisi
a) Data mayor
a. Subjektif : -
b) Data minor
a. Infeksi
3. Intervensi Keperawatan
Tujuan Intervensi
Setelah dilakukan tindakan asuhan Observasi :
keperawatan selama …. Pasien
menyatakan nyeri hilang berkurang a. Identifikasi
atau menurun dengan kriteria hasil: lokasi,karakteristik,durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
a. Keluhan nyeri menurun nyeri
b. Meringis menurun
c. Sikap protektif menurun
b. Identifikasi skala nyeri
c. Identifikasi respons nyeri non verbal
d. Gelisah menurun
e. Kesulitan tidur menurun d. Identifikasi faktor yang
f. Menarik diri menurun memperberat dan memperingan
g. Berfokus pada diri sendiri nyeri
menurun e. Identifikasi pengetahuan dan
h. Diaforesis menurun keyakinan tentang nyeri
i. Perasaan depresi (tertekan) f. Identifikasi pengaruh budaya
menurun terhadap respon nyeri
j. Perasaan takut mengalami g. Identifikasi pengaruh nyeri pada
cedera berulang menurun kualitas hidup
k. Anoreksia menurun h. Monitor keberhasilan terapi
l. Perineum terasa tertekan komplementer yang sudah diberikan
m. Uterus teraba membulat i. Monitor efek samping
menurun penggunaan analgetik
n. Ketegangan otot menurun Terapeutik :
o. Pupil dilatasi menurun
p. Muntah menurun
Berikan teknik nonfarmakologis
q. Mual menurun
untuk mengurangi rasa nyeri
r. Frekuensi nadi membaik
s. Pola nafas membaik kontrol lingkungan yang memperberat
t. Tekanan darah membaik rasa nyeri
u. Proses berfikir membaik fasilitasi istirahat dan tidur
v. Fungsi berkemih membaik pertimbangkan jenis dan sumber
w. Prilaku membaik nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
x. Nafsu makan membaik a. jelaskan penyebab, periode, dan
y. Pola tidur membaik pemicu nyeri
b. jelaskan strategi meredakan nyeri
c. anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
d. anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
e. ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Tujuan Intervensi
Tujuan Intervensi
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik (Edisi 1). Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan (Edisi 1). Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (Edisi 1). Jakarta: DPP PPNI.
Ratmiani (2019). Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny.J Yang Mengalami Post Op
Cholelitiasis Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Di Ruang Perawatan
Garuda Rumah Sakit Bhayangkara Makassar https://www.google.com/search?
safe=strict&q=Ratmiati+(2019).+Asuhan+K
eperawatan+Pada+Klien+Ny.J+Yang+Mengalami+Post+Op+Cholelitiasis+D
engan+Masalah+Keperawatan+Nyeri+Di+Ruang+Perawatan+Garuda+Ruma
h+Sakit+Bhayangkara+Makassar&spell=1&sa=X&ved=2ahUKEwi7wcT37
OfpAhXu6nMBHWfrBNEQBSgAegQIDBAp&biw=1242&bih=524 Diakses
tanggal 01 mei 2020
Tjokropawiro, 2012. (2015). Analisis Praktik. Juliana Br Sembiring, FIK UI, 2015