Anda di halaman 1dari 15

pasien dengan

Post sc dan
HISTEREKTOMI
* By .
mas mei santi wulandari
G3A019166
Definisi

Istilah histerektomi berasal dari bahasa latin histeria


yang berarti kandungan, rahim, atau uterus, dan ectomi
yang berarti memotong, jadi histerektomi adalah suatu
prosedur pembedahan mengangkat rahim yang
dilakukan oleh ahli kandungan.
Jenis Histerektomi

1. Histerektomi parsial (subtotal)

Pada histerektomi jenis ini, rahimn diangkat, tetapi mulut rahim


(serviks) tetap dibiarkan. Oleh karena itu, penderita masih dapat
terkena kanker mulut rahim sehingga masih perlu pemeriksaan
pap smear (pemeriksaan leher rahim) secara rutin.

2. Histerektomi total
Pada histerektomi ini, rahim dan mulut rahim diangkat secara
keseluruhan. Keuntungan dilakukan histerektomi total adalah
ikut diangkatnya serviks yang menjadi sumber terjadinya
karsinoma dan prekanker. Akan tetapi, histerektomi total lebih
sulit daripada histerektomi supraservikal karena insiden
komplikasinya yang lebih besar.
3. Histerektomi dan salfingo-ooforektomi bilateral

Histerektomi ini mengangkat uterus, mulut rahim, kedua tuba


falopii, dan kedua ovarium. Pengangkatan ovarium menyebabkan
keadaan penderita seperti menopause meskipun usianya masih
muda.

4. Histerektomi radikal
Histerektomi ini mengangkat bagian atas vagina, jaringan dan
kelenjar limfe disekitar kandungan. Operasi ini biasanya dilakukan
pada beberapa jenis kanker tertentu untuk bisa menyelamatkan
nyawa penderita.
Teknik Operasi Histerektomi

1. Histerektomi abdominal

Keuntungan teknik ini adalah dokter yang melakukan operasi


dapat melihat dengan leluasa uterus dan jaringan sekitarnya dan
mempunyai cukup ruang untuk melakukan pengangkatan
uterus. Cara ini biasanya dilakukan pada mioma yang berukuran
besar atau terdapat kanker pada uterus. Kekurangannya, teknik
ini biasanya menimbulkan rasa nyeri yang lebih berat,
menyebabkan masa pemulihan yang lebih panjang, serta
menimbulkan jaringan parut yang lebih banyak.

2. Histerektomi vaginal
Prosedur ini biasanya digunakan pada prolapsus uteri. Kelebihan
tindakan ini adalah kesembuhan lebih cepat, sedikit nyeri, dan
tidak ada jaringan parut yang tampak.
3. Histerektomi laparoskopi

Teknik ini ada dua macam yaitu histeroktomi vagina yang dibantu
laparoskop (laparoscopically assisted vaginal hysterectomy, LAVH)
dan histerektomi supraservikal laparoskopi (laparoscopic
supracervical hysterectomy, LSH).

LAVH mirip dengan histerektomi vagnal, hanya saja dibantu oleh


laparoskop yang dimasukkan melalui irisan kecil di perut untuk
melihat uterus dan jaringan sekitarnya serta untuk
membebaskan uterus dari jaringan sekitarnya.

LSH tidak menggunakan irisan pada bagian atas vagina, tetapi


hanya irisan pada perut. Melalui irisan tersebut laparoskop
dimasukkan. Uterus kemudian dipotong-potong menjadi bagian
kecil agar dapat keluar melalui lubang laparoskop. Kedua teknik
ini hanya menimbulkan sedikit nyeri, pemulihan yang lebih
cepat, serta sedikit jaringan parut.
Efek Samping

1. Perdarahan intraoperatif
2. Kerusakan pada kandung kemih
3. Kerusakan ureter
4. Kerusakan usus
5. Penyempitan vagina yang luas

Komplikasi
1. Hemoragik
2. Thrombosis vena
3. Infeksi
4. Pembentukan fistula
*
Histerektomi

Luka operasi Adaptasi post


operasi

Perdarahan Trauma jaringan Tempat invasi


kuman Fisiologi Psikologi

Resti Nyeri Hilangnya


Resti Perasaan
kekurangan
infeksi uterus tidak berguna
volume cairan Gangguan pola
tidur Harga diri
Disfungsi
seksual rendah

Kerusakan mobilitas
fisik

Efek anestesi

Pernafasan Saluran urinaria Saluram pencernaan

Peningkatan Kelemahan abdomen Motilitas pencernaan


sekresi paru dan pelvis menurun

Pola nafas Gangguan eliminasi Mual, muntah Peristaltik menurun


inefektif urine
Perubahan nutrisi kurang Konstipasi
dari kebutuhan
resume
keperawatan
A. PENGKAJIAN PASIEN
1.Identitas Pasien
Nama : Ny.PR
reg : 362263
Agama : Islam
status perkawinan : kawin
Alamat : sambiroto – semarang
tgl masuk : 10 pebruari 2020 jam 06.38
2.Status kesehatan
G4P3A0
1 - spontan
2 – IUFD – SC
3 – Anensefal – SC
B. Status kesehatan
saat ini
keluhan utama
G4P3A0 39 minggu keluar darah dari jalan lahir sejak pagi,darah
merah segar sekitar 20ml tampak di pampers
tidak ada kencang kencang, gerak janin masih dirasakan
HPL 11 january 2020
TTV : BP = 136/94mmhg
HR 96/M T : 36,5 C RR 20/M
* Riwayat penyakit masa lalu :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit masa lalu
C. Data Focus
Analisa Data Problem Etiologi
DS: Nyeri Akut Terputusnya
Pasien mengatakan nyeri luka kontinuitas
jahitan,lemas,takut bergerak karena ada luka jaringan
jahitan sekunder
P : Nyeri bertambah saat bergerak karena luka
Q : Nyeri terasa seperti disayat operasi
sayat,perih ,cekit-cekit
R : Nyeri dibagian abdomen bawah
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
DO : Wajah pasien meringis menahan nyeri
luka post sc sepanjang
TTV
BP 136/94mmhg
HR 96/M T : 36,5 C RR 20/M
* Pathway keperawatan
*
Analisa Data Problem Etiologi
Ds : Gangguan Nyeri SC
Pasien mengatakan takut bergerak mobilitas fisik
setelah operasi
Do :
Post op H-1
KU Lemah
Nampak luka I
Operasi pada daerah abdomen
Kekuatan otot dapat melawan gravitasi
tetapi lemah
*
no Dx,kepera NOC NIC
watan
1 Nyeri akut NOC : NIC :
b.d agen a. Pain level Pain management
injuri fisik b. Pain Control 1. Lakukan
pembedah Setelah diberikan asuhan pengkajian nyeri
an keperawatan 4× 24 jam, secara
klien mampu mengontrol komprehensif
nyeri dengan kriteria Hasil : termasuk lokasi,
c. Melaporkan bahwa karakteristik,
nyeri berkurang dengan durasi, frekuensi,
menggunakan kualitas, dan faktor
manajemen nyeri presipitasi)
d. Mampu mengenali 2. Observasi reaksi
nyeri (skala, instensitas, nonverbal dan
frekuensi, dan tanda ketidaknyamanan
nyeri) 3. Gunakan teknik
e. Mampu mengontrol komunikasi
no dx,.kepera NOC NIC
watan
Setelah dilakukan Monitoring vital
tindakankeperawatan selama signsebelm/sesudah
3×24 jam,hambatan mobilitas latihan dan lihatrespon
fisik klien berkurang dengan klien saat latihan
kriteria hasil:Kemampuan
berpindahmeningkat yang
ditandai dengan: Konsultasikan dengan
terapi fisiktentang
rencana ambulasi
Kemampuan klien sesuaidengan kebutuhan
meningkatdalam aktivitas
fisik: duduk,miring kiri-miring
kanan, danmampu berajalan Kaji kemampuan klien
sendiri dalammobilisasi

Mengerti tujuan dari Latih klien dalam


peningkatan miobilitas pemenuhankebutuhan
ADLs secara
mandirisesuai
Memverbalisasikan kemampuan

Anda mungkin juga menyukai