Anda di halaman 1dari 29

Obsessive

Compulsive Disorder
Jon E. Grant, J. D., M.D., M.P.H
Obsessive Compulsive
Disorder
Obsesi Compulsive adalah penyakit
neuropsikiatri yang terdiri dari obsesi atau
konvulsi atau keduanya, yang menekan,
menghabiskan waktu dan mengganggu.
OCD adalah penyakit psikiatri keempat
terbanyak dengan prevalensi 1 sampai 3 %.
Tanda utama

Obsesi
Obsesi Kompulsi dan Kompulsi

Obsesi adalah pikiran yang mengganggu yang tidak diinginkan


yang dapat menyebabkan penderitaan (distres) atau
kecemasan.
Kompulsi adalah perilaku yang berulang (mencuci) atau
perilaku mental (menghitung) dimana seseorang merasa
disetir untuk merespon dari pikiran obsesi
Diagnosis
Adanya pikiran obsesi yang terjadi lebih dari satu
jam per hari.
Obsesi yang berhubungan dengan OCD tidak
secara tiba-tiba mulai dan berhenti pada
kejadian tertentu.
Pasien kadang menyadari apa yang mereka
pikirkan adalah OCD.
Kebanyakan orang dengan OCD memiliki
beberapa obsesi dan kompulsi.
Yang mendasari OCD
Budaya
Faktor budaya mempengaruhi isi dari obsesi.
Umur
Tingkat perkembangan mental pasien.
Tabel 2. Gejala yang umum pada OCD
Obsesi Contoh Tindakan kompulsi yang berhubungan
Kontaminasi Takut terkontaminasi atau Mencuci atau ritual bebersih
mengkontaminasi seseorang; takut
terkontaminasi kuman, infeksi, atau
faktor lingkungan; takut terkontaminasi
orang yang tidak bermoral atau jahat
Sexual Pikiran berulang mengenai menjadi Menghindari situasi tersebut
pedofil atau deviasi seksual lainnya;
pikiran berulang mengenai bertingkah
tidak senonoh pada orang lain
Religious Pikiran mengenai tindakan tidak Minta maaf, berdoa
bermoral dan hukuman yang abadi
Aggresive Ketakutan menyakiti orang lain, pikiran Melihat berita terus menerus mengenai
kekerasan kejahatan kekerasan; bertanya mengenai
apakah saya orang baik
Control-related Takut untuk menyampaikan komen Menghindari berada disekitar orang lain
dalam publik
Keragu-raguan yang patologis dan Kecemasan berulang mengenai Mengecek berlebihan, melakukan
kesempurnaan melakukan sesuatu secara tidak benar tindakan sesuai urutan tertentu
atau tidak selesai yang menyebabkan
orang lain bertindak negatif terhadap
pasien
Superstition Takut terhadap angka buruk atau warna Menghitung berlebihan
Simetris dan ketepatan Pikiran berulang mengenai kebutuhan Memerintah dan mengatur
untuk melakukan semuanya seimbang
atau menggunakan pakaian yang serasi
Epidemiologi
Perbandingan gender kira-kira 1:1.
Onset selama anak-anak onset (rata-rata umur
onset 10 tahun) laki-laki 2:1 3:1 perempuan
Onset remaja atau dewasa muda 21 tahun.
Onset umur lebih dulu laki- dari pada
perempuan.
Rasio laki laki dan wanita saat memasuki
pubertas menjadi 1:1,4.
Patologi
Beberapa struktur dan fungsi otak dapat
berimplikasi ke OCD.
Penelitian menunjukan hiperaktifitas dari kortek
orbitofrontal korteks dan caudal.
Teori lain juga berimplikasi (ketidaknormalan
hubungan antar struktur dan fungsi) termasuk
korteks cingulata anterior, thalamus, amiygdala,
dan parietal korteks.
Patologi
Teori neuropsikologikal Penurunan
kemampuan kognitif pada fungsi lobus frontal
dan struktur frontosubkortikal.
Fungsi eksekutif dan
Fungsi kongnitif yang tidak fleksibel.
Managemen
Psikoterapi OCD
Respon dan paparan pencegahan terapi
Kognitif terapi
Psikoterapi
Terapis menginstruksi pasien untuk melarang perilaku
konvulsif
Tujuan
pengalaman pada pasien untuk mengurangi upaya
konvulsif
belajar bahwa kecemasan akan mereda dengan
sendirinya jika pasien membuat usaha untuk
menghindari obsesif.
Terapi paparan dibimbing diri sendiri memiliki level
efektif serupa dengan paparan yang dipandu terapis.
Terapi Paparan
Terapi paparan harus diberikan setiap minggu 1-
2x
Total terapi 20-30 jam
Setelah terapi jangka pendek, diberikan setiap
bulan sekali sebagai booster dalam 3-6 bulan.
Terapi Kognitif
Tujuan
Mengajarkan pasien untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki
keyakinan yang salah terhadap situasi
yang ditakutkan.
Terapi kognitif membantu pasien
menurukan kecemasan dan kompulsi
mengidentifikasi pikiran tidak realistis dan
merubah interpretasinya.
Terapi kognitif
Pasien membuat buku harian mengenai
obsesi dan interpretasinya.
Dengan pertanyaan Socratic, terapis
menentang pikiran yang tidak realistis
dan membantu pasien mengidentifikasi
kognitif yang salah.
Terapi kognitif
Terapis menjalankan percobaan perilaku (misal
menyuruh pasien memegang benda kotor tanpa
mencuci tangan dan mencatat berapa sering
gangguan terjadi setelah melakukan tindakan
tersebut) untuk menyanggah pikiran yang
salah tentang penyebab dan efeknya
Terapi kognitif
Pasien belajar mengidentifikasi dan menilai
ulang kepercayaan mengenai konsekuensi
menahan diri dari tindakan kompulsif
Terapi kognitif telah menunjukkan perbaikan
pada 60-80% pasien besar efek hampir sama
besar dengan terapi paparan dan prevensi
respon
20-30% pasien drop di awal terapi
Terapi paparan didukung oleh data empiris yang
lebih besar sehingga terapi paparan menjadi lini
pertama psikoterapi pada penyakit OCD.
Tabel 3. Kondisi yang sering salah didiagnosis sebagai OCD
Misdiagnosis Alasan dan prevensi salah diagnosis
Depression Pasien depresi biasanya melakukan ruminasi, yang akantampak seperti
obsesi. Namun ruminasi pada depresi biasanya memiliki tema depresi
(misal merasa bersalah karena ketidakmampuan atau penilaian negatif
mengenai diri sendiri)
Anxiety Disorder Kecemasan ditandai dengan cemas, yang tampak seperti orang
berpikiran obsesif, kecemasan biasanya terfokus pada problem
kehidupan yang sesungguhnya (misal pada keuangan, kesehatan, dan
orang yang dikasihi) tanpa gejala yang mengganggu seperti pada OCD

Psychotic Disorder Psikosis sering dikarakteristikkan dengan adanya waham, dimana pasien
OCD tampak seperti tidak memiliki kontak dengan realitas (misal
ketakutan tertular HIV lewat gagang pintu), yang membedakan ialah
biasanya pasien OCD menyadari bahwa pikiran mereka tidak rasional
namun pasien tidak dapat mengontrol pikirannya.
ADHD Anak muda dengan ADHD bisa menunda dan memiliki masalah dengan
atensi dan fokus. Orang dengan OCD sering berpikir untuk melakukan
sesuatu sekadarnya atau dengan sempurna dan dapat menyebabkan
dia tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dan tampak seperti ADHD.
Penting untuk menentukan apakah ritual mental atau pikiran obsesif
terganggu dengan fokus dan atensi.
Farmakoterapi
Sebagai tambahan terhadap terapi paparan-
prevensi, farmakoterapi
Antidepresan Trisiklik (clomipramine)
SSRI (paroxetine, fluoxetine, citalopram,
escitalopram, dan sertraline)
Pemberian SSRI dibandingkan dengan
pemberian placebo perbaikan kondisi
Farmakoterapi
Walaupun data yang didapat terbatas, namun
perbandingan antara clomipramin dan SSRI
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan
dalam hal efikasi.
SSRI direkomendasikan sebagai lini pertama terapi
efek samping yang lebih sedikit dibandingkan
clomipramine
SSRI memiliki waktu lebih panjang untuk memberikan
efek (sekitar 4-12 minggu) dan dosis yang lebih tinggi
sering kali dibutuhkan dibandingkan dengan
pemberian pada penyakit lain
40-65% pasien dengan OCD memiliki respon terhadap
SSRI atau clomipramine
Respon terapi buruk pada
onset OCD usia muda
OCD yang berat
tics yang sudah ada sebelumnya
hoarding symptoms.
Terapi farmakologis diberikan selama 1-2 tahun
25-40% pasien akan kambuh bila menghentikan terapi
setelah 2 tahun
terapi dihentikan sebelum waktu 2 tahun maka risiko
kambuh menjadi 80%.
Perbandingan terapi dan Terapi
Kombinasi
Perbandingan psikoterapi dan farmakoterapi
farmakoterapi memberikan keuntungan yang lebih besar
dibandingkan dengan psikoterapi.
Penggunaan psikoterapi dikombinasikan dengan
farmakoterapi menghasilkan efek yang lebih baik
daripada pemberian farmakoterapi saja
Keuntungan menambah pengobatan dengan obat lain
(anti-psikotik generasi ke-2, stimulan, atau modulator
glutamat) bila mono terapi respon muncul sebagian
Masih belum diakui FDA
Tabel 4. Obat yang diakui FDA untuk terapi OCD

Obat Dosis awal Dosis efektif Efek samping


(mg/hari) (mg/hari) sering Serius
SSRI Cemas, diare, pusing, Anak, remaja, dan dewasa
Fluoxetine 20 40-80 mulut kering, tremor, muda <25 tahun dapat
Sertraline 50 100-200 drowsiness, bruxism, memiliki pikiran bunuh diri
Fluvoxamine 50 200-300 disfungsi seksual, atau perilaku bunuh diri
Paroxetine 20 40-60 berkeringat berlebihan, saat konsumsi
insomnia antidepresan, terutama
pada minggu-minggu awal
penggunaan terapi atau
bila dosis dirubah

Clomipramine 50 150-250 Pusing, mulut kering, Toksik pada jantung dan


peningkatan BB, hipotensi, aritmia; anak, remaja, dan
konstipasi, disfungsi dewasa muda <25 tahun
seksual, tremor, sulit dapat memiliki pikiran
kencing, menguap bunuh diri atau perilaku
bunuh diri saat konsumsi
antidepresan, terutama
pada minggu-minggu awal
penggunaan terapi atau
bila dosis dirubah
Pemilihan initial therapy
American Psychiatric Association menganjurkan psikoterapi
sebagai monoterapi
pasien yang kooperatif dengan tuntutan terapi
tidak memiliki depresi yang berat
memilih untuk tidak menggunakan obat-obatan.
Pasien yang merasa psikoterapi terlalu menakutkan, beri SSRI
dulu psikoterapi dilakukan setelah gejala OCD berkurang,
Pemilihan initial therapy
SSRI sebagai monoterapi
Pasien yang tidak dapat terikat dengan psikoterapi
pasien yang sebelumnya berespon pada terapi SSRI
pasien yang lebih memilih obat-obatan dibanding psikoterapi.
Kombinasi SSRI dengan psikoterapi
Pasien yang memiliki kondisi yang mendasari yang dapat berguna
dalam pengobatan menggunakan obat obatan (misal depresi
mayor) atau
pasien yang tidak berespon pada kedua pendekatan monoterapi
pasien yang lebih memilih menggunakan obat-obatan dalam
jangka pendek
Stimulasi Otak-Dalam
Stimulasi otak-dalam atau ablative neurosurgery
(capsulotomy atau cingulotomy)
pasien dengan OCD sangat berat yang tidak
merespon terhadap banyak sesi psikoterapi
yang adekuat
penggunaan 2 atau lebih SSRI yang adekuat
percobaan menggunakan clomipramine
setidaknya 3x percobaan terapi augmentasi.
Stimulasi otak-dalam (ventral capsule or ventral
striatum) yang disetujui oleh FDA sebagai terapi
OCD.
Stimulasi Otak-Dalam
Stimulasi otak-dalam pada OCD dilaporkan
memiliki sedikit efek samping yang serius
Intracerebral hemorrhage
post-operative confusion
infeksi yang berhubungan dengan alat
AREA KETIDAKPASTIAN
Percobaan terapi pada OCD seringkali bersifat jangka
pendek dan melibatkan subyek dewasa muda atau
dewasa.
Kurang informasi keuntungan dan risiko jangka panjang
Kurang informasi terapi OCD anak dan lansia.
Kurang informasi mengenai identifikasi prediktor dari
hasil terapi yang buruk.
Faktor genetik yang menjadi faktor predisposisi OCD
tetap tidak dipahami secara baik
Risiko faktor kanak pada OCD dan bagaimana variabel ini
berinteraksi dengan faktor
GUIDELINES
American Psychiatrist Association (US)
the National Institute for Health and Care
Excellence (UK)
Rekomendasi pada artikel ini konsisten dengan
guideline tersebut.
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
Tanyakan pada pasien mengenai kemungkinan adanya perilaku
obsesi kompulsi yang lain.
Insight pasien dan adanya penyakit tic prognosis dan
pilihan terapi
dokter harus mengedukasi pasien mengenai penyebab
penyakit,
tingginya perbaikan bila diberikan terapi.
Terapi lini pertama psikoterapi dan SSRI
Proses psikoterapi dan kemungkinan lama terapi (1 sesi setiap
minggu selama 16 minggu, diikuti beberapa sesi setiap bulan)
Edukasi efek samping pengobatan dan lama terapi pengobatan
harus secara berkelanjutan setidaknya 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai