Anda di halaman 1dari 8

Tinjauan Pustaka

1. Anatomi Vagina
Vagina merupakan tuba muskular yang dalamnya berukuran
4 inci ( 10 cm ) yang meliputi area serviks hingga orificio vaginalis
pada perineum (dasar pelvis). Vagina berada pada posterior dari labia
mayora dan labia minora serta kelenjar bartholini. Pada gadis
perawan, jalur masuk dari vagina dikelilingi oleh hymen yang berupa
lapisan membran mukosa yang membentang hingga lumen vagina.
Hymen berasal dari membran endodermal yang memisahkan vagina
yang sedang berkembang dari ruang sinus urogenital pada embrio.
Dinding vagina sendiri terdiri dari lapisan mukosa dalam, lapisan
muskular intermediate, serta lapisan adventitial luar. Lumen vagina
dilapisi oleh epitel berlapis skuamosa non-keratinized.
Permukaannya terlubrikasi dengan mukus yang diproduksi oleh
kelenjar servikal. (1,2,3)
Vagina memiliki beberapa fungsi, salah satunya sebagai
saluran untuk aliran darah menstruasi, serta wadah untuk penis saat
hubungan intim atau koitus. Vagina juga merupakan bagian bawah
dari jalan lahir. Terdapat bagian yang disebUt forniks yang
mengelilingi perlekatan vagina terhadap serviks. Bagian dorsal
disebut forniks posterior dan sedikit lebih besar dibandingkan
dengan dua forniks lateral dan forniks ventral. Forniks dapat
mengakomodasi penempatan dari diafragma kontrasepsi yang dapat
mencegah sperma untuk masuk ke dalam uterus. (4)

1
2
3
2. Definisi

Corpus alienum adalah benda asing yang berasal dari luar atau dalam
tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada pada tubuh. Pada tubuh, dapat
berarti objek mengganggu dan tidak diinginkan. Kebanyakan benda asing
melibatkan secara propulsi melalui lubang alami ke dalam organ berongga.
Benda-benda asing dapat sangat mengganggu. Jika mengiritasi akan
menyebabkan peradangan dan jaringan parut. Corpus alienum dapat
membawa infeksi ke dalam tubuh atau memperoleh agen infeksi dan
melindungi mereka dari pertahanan kekebalan tubuh. Mereka bisa
menghambat lorong-lorong baik oleh ukuran mereka atau oleh mereka
menyebabkan jaringan parut. Beberapa dapat menjadi racun.(4)

3. Epidemiologi

Pelepasan purulen vagina merupakan masalah ginekologik yang


sering ditemukan pada anak yang dapat resisten terhadap terapi
simptomatik maupun antibiotik. Pada gadis pre-menarche, faktor-faktor
predisposisi umumnya seperti kurangnya pH acidic dan kurangnya efek
protektif dari estrogen pada mukosa vagina. Walaupun benda asing pada
vagina bukan merupakan masalah yang umum ditemukan pada masa
kanak, adanya benda asing perlu diperhitungkan pada anak yang datang
dengan pelepasan vagina. Benda asing yang dimasukkan ke dalam vagina
merupakan 5% dari kunjungan ginekologik anak-anak. Sebagian besar anak
tidak akan mengingat atau mengakui memasukkan benda ke dalam vagina.
Insidensi tertinggi terdapat pada usia 2 hingga 4 tahun. Tissue toilet gulung
merupakan benda yang paling sering dijumpai. Benda asing di dalam
vagina merupakan kejadian yang lazim ditemukan pada anak-anak.

4
Kadang-kadang wanita dewasa melupakan tampon atau spons di dalam
vagina. Yang lebih tua, pasien-pasien yang sudah pikun terutama cenderung
melupakan pesarium yang mana dapat mengalami kalsifikasi. Benda asing
dalam vagina ditemukan pada l8% wanita remaja dengan perdarahan
vagina dan pada 50% di antaranya yang disertai perdarahan dan tanpa
pengeluaran cairan vagina.(4,5,8)

4. Etiologi

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan benda asing di dalam


vagina yaitu:
a. Faktor kesengajaan, biasanya terjadi pada anak-anak balita.
b. Faktor kecerobohan, sering terjadi pada orang dewasa sewaktu
menggunakan alat alat pembersih seperti tissue toilet ataupun kesalahan
kecil pada proses operasi.
Normalnya pada anak-anak,, jarang pada orang dewasa.
Kebanyakan, benda bulat, bola, kelereng, kapas, kancing, kadang-kadang
pensil tumpul atau jepitan rambut, lebih jarang benda dengan tepi yang
tajam Pada orang dewasa tutup tabung aplikator untuk memberikan
pengobatan dan bermacam-macam seperti kondom, benang IUD, tampon,
pesarium, dan tisu toilet yang tertinggal didalam vagina.(3,5)

5. Manifestasi Klinis

Keluhan tersering untuk kasus benda asing pada vagina pada anak
adalah vagina yang berbau busuk, sering disertai sekret vagina yang
berdarah. Perdarahan vagina biasanya berwarna merah terang, sedikit, dan
intermiten. Gejala yang paling mengganggu pasien adalah bau yang sangat
menyengat.

5
Benda asing termasuk kondom, karet, spiral, dan apa saja yang tertinggal
didalam vagina sengaja atau tidak, dapat menjadi penyebab keputihan.
Demikian juga tampon atau pembalut wanita yang dipakai di dalam vagina.
Benda asing dapat menyebabkan terjadinya perdarahan vagina pada
penderita pediatri. Adanya pengeluaran cairan vagina yang berbau busuk
disertai dengan perdarahan vagina memberi kesan kemungkinan adanya
benda asing. Benda-benda asing dapat menimbulkan vaginitis yang disertai
dengan sekret yang tidak menyenangkan dan bau. Benda-benda yang tajam
menyebabkan Iaserasi vagina.(4,6)

6. Diagnosis

Pada anak, periksa rektum dengan hati-hati. Pada pemeriksaan fisik,


vagina terlihat merah dengan terdapat sekret yang berbau busuk. Pada
pemeriksaan rektal, benda asing yang besar dapat diraba dengan mudah.
Benda yang lebih kecil seperti tissue toilet mungkin tidak teraba.
Pemeriksaan radiografis kurang bermanfaat karena sebagian besar
benda asing biasanya tidak radioopak. Rontgenogram sederhana atau
ultrasonogra pelvis seringkali dapat membantu. Kertas toilet yang
menyumbat adalah benda asing yang paling sering ditemukan dalam
vagina. Vaginoskopi penting untuk menegakkan diagnosis dan mengangkat
benda asing.(5,6,7)

7. Penatalaksanaan

Pada orang dewasa: insersi spekulum, singkirkan dengan forsep


pembalut. Pada anak-anak, masukkan jari kelingking ke dalam rektum
umumnya benda bulat tertentu mudah dipalpasi, dan mudah dikeluarkan ke
ventral, paling tidak ia dapat dilokalisasi dikeluarkan dengan forsep kecil
tanpa pemasangan spekulum.

6
Dalam hal benda dengan sisi tajam, tanpa usaha mempermudah
pengeluaran dalam kejadian manapun, pasang spekulum untuk
menghindari cedera selama pengeluaran dan untuk mengenal luka yang
telah ada. Bila benda asing tidak dapat dikeluarkan tanpa kesukaran atau
jika diduga akan terjadi luka terhadap organ sekelilingnya oleh benda
dengan sisi yang tajam. Secara klinis periksa kandung kemih (urina
berdarah) dan rektum (pengeluaran feses dan flatus involunter), pada
terjadinya kasus iritasi: laparotomi.
Kebanyakan benda-benda asing mudah diidentifikasi dan
dikeluarkan di dalam ruang pemeriksaan. laserasi diperbaiki dan vaginitis
diobati dengan krem antibakteri.
Benda kecil dapat dikeluarkan dengan melakukan irigasi. Anestesi umum
sering diperlukan untuk mengeluarkan benda yang lebih besar. Sebelum
mengangkat benda asing yang lama, direkomendasikan untuk memberikan
terapi antibiotik.(3,4,5)

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Rizzo, Donald C. 2000. Delmars Fundamentals of Anatomy &


Physiology. USA. Delmar Thomson learning. Hal : 417-418

2. Ross, Michael H., Pawlina, Wojciech. 2010. Histology : a Text and


Atlas, 6th edition. China. Lippincott Williams & Wilkins. Hal : 755

3. Toubia, Tarek., Sangha, Ro opina. Retained Vaginal Foreign Body in


Minimally Invasive Gynecological Surgeries. USA. CRSLS MIS Case
Reports.

4. Sakhavar, Nahid., Teimoori, Batool., Ghasemi, Marzie. 2014. Foreign


Body in the Vagina of A Four-Year-Old-Girl: A Childish Prank or Sexual
Abuse. Iran. Kowsar Corp.

5. Gobbur, Vijayalakshmi R., et al. 2015. A Rare Case of Foreign Body


Causing Recurrent Vaginal Discharge in Prepubertal Child. India. Journal
of Clinical and Diagnostic Research.

6. Chopra, Brig S., et al. 2010. A Case of Intravaginal Foreign Body.


MJAFI vol. 66.

7. Singh, Rana R., et al. 2013. An unusual foreign body in the vagina
producing vesicovaginal fistula. IOSR Journal of Dental and Medical
Sciences vol. 6 issue 2.

8. Pushplata, Sankhwar., et al. 2014. Bizarre Foreign Objects in the Genital


Tract-Our Experience and Review of Literature. India. Open Journal of
Obstetrics & Gynecology.

Anda mungkin juga menyukai