Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN INSTRUMEN DAN TEKNIK

SCTP (Sectio Cesarea Trans PeritoneaI)


Pada Ny.”Y” Dengan Diagnosa G4PooooAb3oo UK 37-38 mgg T/H+BOH+ Abortus
Habitualis

A.PENGERTIAN
Instek SCTP adalah suatu tata cara menyiapkan alat instrument untuk operasi melahirkan janin
lewat dinding abdomen.
Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan
dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Sarwono.
2007)
B. INDIKASI OPERASI SECTIO CAESAREA
Operasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal mungkin akan menyebabkan
resiko pada ibu ataupun pada janin, dengan pertimbangan hal-hal yang perlu tindakan SC
proses persalinan normal lama/ kegagalan proses persalinan normal
 Indikasi sectio caesaria pada Ibu
 POWER (Kekuatan)
1. His lemah
2. Primi muda / Tua
3. Disfungsi Uterus
4. Distosia jaringan lunak
5. Rupture Uteri mengancam
 PASAGE (Jalan Lahir)
1. CPD (cevalo pelvic disproporsi/ketidakseimbangan ukuran kepala bayi dan
panggul ibu).contoh Panggul sempit absolute/relative.
2. Plasenta Previa
 PASSANGER (Kondisi bayi)
1. Janin besar / makrosomia
2. Fetal distress
3. Kelainan letak/melintang
4. Hydrocephalus
C.KONTRA INDIKASI
Pada umumnya sectio caesarian tidak dilakukan pada janin mati, syok, anemi berat
sebelum diatasi, kelainan kongenital berat (Sarwono, 1991)
D. TUJUAN
1. Untuk mengatur alat secara sistematis di meja instrumen
2. Memperlancar handling instrumen
3. Mempertahankan kesterilan alat selama operasi berlangsung.
E.PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction,couter, lampu operasi, meja operasi, meja
mayo, meja instrument
2. Memberi perlak dan doek pada meja operasi, sarung meja mayo pada meja mayo,
mempersiapkan linen steril dan instrument yang akan digunakan.
3. Menenmpatkan tempat sampah yang sesuai agar mudah dijangkau.
F. PERSIAPAN PASIEN
1. Paien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan menggunakan pakaian khusus masuk kamar
operasi.
2. Pasien telah memberikan inform consent
3. Pasien diposisikan pada posisi supinasi di meja operasi
4. Pasien diberikan spinal anasthesi
5. Memasang plat diathermi pada tungkai kaki kiri
6. Mencuci pasien dengan sabun disinfektan
H. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
a. Meja Mayo

 Washing and dressing forcep (desinfeksi Klem) : 1 buah

 Towel klem(duk klem) : 5 buah

 Dissecting forcep (pinset cirurgis) : 2 buah

 Tissue forcep (pinset anatomis) : 2 buah

 Scalp blade and handle (handvant mess) no 4 : 1 buah

 Delicate hemostatic forcep pean curve/Mosquito klem bengkok kecil : 1 buah

 Delicate hemostatic forcep pean curve/ klem pean bengkok sedang : 2 buah
 Delicate hemostatic forcep pean curve/ klem pean bengkok tanggung : 2 buah

 Delicate hemostatic forcep cocher curve/Klem kocher bengkok sedang : 2 buah

 Metzenboum scissor curve (gunting halus jaringan) : 1 buah

 Sugircal scisor ( Gunting kasar jaringan) : 1 buah

 Needle holder (nald foeder) : 2 buah

 Surgical needle round body besar : 2 buah

 Surgical needle round body sedang : 1 buah

 Surgical needle round body kecil : 1 buah

 Surgical needle cutting : 1 buah

 Polypus and ovum forcep (ring klem) : 4 buah

 Miculicz (peritoneum klem) : 4 buah

 Hak daun : 1 buah

 Langen back : 1 buah


b. Meja Instrumen

 Duk kecil : 4 buah


 Duk sedang : 2 buah
 Duk besar : 2 buah
 Sarung meja mayo : 1 buah
 Schort/gown : 6 buah
 Selang suction : 1 buah
 Bengkok + kom :1/1 buah
 Perlak karet : 1 buah
 Handuk steril : 4 buah
 Pemegang lampu steril : 2 buah

c. Alat on steril
 Meja operasi : 1 buah
 Lampu operasi : 1 buah
 Mesin suction : 1 buah
 Meja instrument : 1 buah
 Plat diatermi : 1 buah
 Mesin couter : 1 buah
 Meja mayo : 1 buah
 Tempat sampah medis : 1 buah
 Standart Waskom : 2 buah
 Standart infuse : 1 buah

d.Bahan habis pakai


 Handscoon : 4 psg
 Cairan normal salin 0,9 % 1 lt : 1 buah
 Mess no 22 : 1 buah
 T-Suture
1. T.Chromic 2 : 1 sachet
2. T.Vio 1 : 1 sachet
3. T.Plain 0 : 1 sachet
4. T.mono 3/0 : 1 sachet
 Kassa besar : 5 buah
 Deppers : 5 buah
 Kassa sedang : 30 buah
 Betadhin 10 % : 100 cc
 Underped on/steril : 1/1 buah
 Sufratule : 1/2 buah
 Hipafix :secukupnya

I. TEHNIK INSTRUMENTASI
1. Membantu mengatur posisi pasien (supinase) setelah dilakukan pembiusan.

2. Sign in
3. Perawat instrument melakukan surgical scrub (cuci tangan), gowning (memakai schort)
dan gloving (memakai handscoon steril).

4. Perawat sirkuler memasang kateter no. 16 ke pasien

5. Perawat instrument memakai schort dan handscoon steril kepada tim operasi lainnya

6. Asisten Antisepsis area yang akan dioperasi. Perawat instrument memberikan washing and
dressing forcep (desinfeksi klem), kassa dalam kom berisi betadhin 10 % .

7. Untuk mempersempit area steril dilakukan drapping area operasi :

- Perawat instrument memberikan underpad steril,

- 2 duk besar untuk atas bawah

- 2 duk sedang untuk samping kanan & kiri

8. Untuk menfiksasi, perawat instrument memberikan 4 towel clamp (duk klem).

9. Pasang doek kecil diatas lapisan tadi tepatnya di batas inguinal

10. Perawat instrument memasang slang suction, dan fiksasi dengan menggunakan towel
clamp (duk klem) dan kassa.

11. Perawat instrumen memasang pemegang lampu

12. Perawat instrument mendekatkan meja mayo ke dekat pasien

13. Time out

14. Operator melakukan marker daerah yang akan di insisi. Perawat instrument memberikan
dissecting forcep pada operator ( pincer chirugis)

15. Instrumen memberikan scalp blade and handle mess no 4 mess no 22 (handvat mess)
kepada operator . Operator melakukan insisi kulit dan fat.

16. Berikan double pinset chirurgis pada asisten dan operator untuk menjepit fascia

17. Berikan gunting kasar pada operator untuk menggunting fascia


18. Beri langen back pada asisten untuk memperluas area pandang lapangan operasi

19. Operator membuka otot secara tumpul dengan pangkal pincet anatomis dengan
dilebarkan secara tumpul dengan jari telunjuk.

20. Beri pinset anatomi untuk menjepit peritonium dan beri operator metzemboum untuk
membuka peritonium

21. Tampak uterus gravidarum, perawat instrument fritsh retractor/hak berdaun supaya
lapangan operasi lebar

22. Operator melakukan incise uterus, perawat instrument memberikan handle mess pada
operator

23. Perawat instrument memberikan slang suction kepada assiten untuk mensuction darah
dan air ketuban.,

24. Bayi dilahirkan. Operator meluksir kepala, bahu dan bokong

25. Perawat instrument memberikan kassa basah kepada assiten untuk membersihkan wajah
dan daerah hidung dan mulut bayi.

26. Operator memotong tali pusat. Perawat instrument memberikan kleam pean sedang dan
guntung jaringan kasar besar pada operator

27. Plasenta dilahirkan dan dekatkan bengkok untuk tempat plasenta pada Operator menarik
plasenta dengan tarikan ringan hingga plasenta lepas. Jika perlu berikan ringklem juga.

28. Intrumen memberikan 4 polypus and ovum forcep ( ring klem), kepada operator untuk
mencepit uterus di 4 penjuru ujung kanan, kiri, atas, bawah dan memberikan big kassa
basah, untuk membersihkan cavum uteri.

29. Memberikan T.chromic no 2 dan needle holdder dan tissue forcep (pincet chirurgis)
kepada operator untuk menjahit sudut,kemudisn klem benang dan potong .
30. Untuk lapisan ke I T.chromic no.2 dan dilanjut lagi yang sama untuk lapisan berikutnya.
(operator melepaskan polypus and ovum forcep ( ring klem) satu persatu). Cek
perdarahan dan bersihkan rongga abdomen.

31. Perawat instrument menginventaris kelengkapan instrument dan kassa

32. Sing out

33. Kemudian operator mejahit peritoneum fiserale berikan mikulitz ( peritoneum klem 4).
Perawat instrument memberikan nald foeder dengan benang T.plain no 0 dan tissue
forcep pada operator, dan memberikan gunting jaringan kasar pada asisten

34. Perawat instrument menghitung alat dan kasa untuk dicatat sesuai invetarisnya

35. Setelah alat dan kasa dinyatakan lengkap, abdominal dibersihkan dengan menggunakan
steel deppers.

36. Tutup kulit lapis demi lapis. Perawat instrument memberikan naldfoeder dengan benang
sesuai kebutuhan dan pinset cirugis pada operator. Dan gunting jaringan kasar bengkok
pada asisten

37. Otot : T. plain no.0 jarum round

38. Fascia : T.vio no 1 dan pinset chirurgis

39. Fat : T.plain plain no.0 dan pinset chirurgis

40. Kulit : T. mono no. 3/0 dan pinset chirurgis

41. Bersihkan kulit dengan kasa basah dan keringkan dengan kasa kering kemudian tutup
dengan supratule, kasa kering dan hipafix

42. Liang vagina dibersihkan dengan depers, untuk mengeluarkan sisa pendarahan dan
memastikan bahwa portio terbuka

43. Lakukan juga VT di vagina pasien supaya sisa-sisa perdarahan /kotiledon-kotiledon


setelah operasi bisa dikeluarkan.
44. Operasi selesai

45. Pasien dibersihkan

46. Alat dirapikan dan hitung kelengkapannya

47. Kemudian set ulang alat

48. Rapikan area kamar operasi

Malang, 6 September 2013


Pembimbing OK 5

(________________________)

Anda mungkin juga menyukai