Anda di halaman 1dari 8

TEHNIK INSTRUMENTASI OPEN RADIKAL PROSTATECTOMI

PADA Tn. M DENGAN KANGKER PROSTAT Di RUANG BEDAH SENTRAL

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG


A. Defenisi

Kanker adalah istilah yang digunakan untuk penyakit di mana sel-sel


abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan lain. Sel-sel
kanker dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui darah dan sistem limfe.
Kanker bukan hanya satu penyakit tapi banyak penyakit. Ada lebih dari 100 berbagai
jenis kanker. Sebagian besar kanker diberi nama untuk organ atau jenis sel di mana
mereka mulai - misalnya, kanker yang dimulai di usus besar disebut kanker usus
besar; kanker yang berawal di sel-sel basal kulit disebut karsinoma sel basal. Prostat
adalah kelenjar yang terdapat di bawah kandung kemih pria. Fungsi utama prostat adalah
memproduksi cairan yang melindungi dan menyalurkan sperma.
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar
dalam sistem urogenital lelaki. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai
berkembang di luar kendali. Sel ini dapat menyebar atau metastasis dari prostat ke bagian
tubuh lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapat menimbulkan rasa
sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi erektil dan gejala lainnya.
B. Ruang lingkup
Semua penderita laki-laki berusia >50thn yang datang dengan keluhan kencing kurang
lancar (sindroma prostatism) yang terdiri dari :
1. Gejala Obstruktif
Hesitansi, pancaran urin melemah atau mengecil, intermitensi, terminal dribling, terasa
ada sisa setelah selesai miksi.
2. Gejala Iritasi
Urgensi (sulit menahan miksi), frekuensi (miksi lebih sering dari biasanya), disuria
sampai akhirnya terjadi retensi urin.

C. Indikasi Tindakan pembedahan

1. Apabila hasil pemeriksaan histologi jaringan menunjukkan adanya sel-sel kangker yang
spesifik.
2. Pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan kadar PSA (antigen prostat spesific).

1
3. Pemeiksaan transrectal ultrasound mendeteksi adanaya kanker prostat
4. Penderita dengan retensio urin akut atau pernah retensio urin akut
5. Penderita dengan retensio urin kronis artinya dalam buli-buli selalu lebih dari 300 ml.

D. Komplikasi Operasi

Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan, sistitis, epidimo-orkitis, inkontinensia urin,


kontraktur leher buli, disfungsi ereksi, dan ejakulasi retrograde.

E. Tujuan Instrumentasi pada radikal prostatectomi

1. Menyiapkan perlengkapan peralatan instrumen bedah pada operasi radikal


prostatectomi.
2. Mengatur alat secara sistematis di meja instrumen dan meja mayo.
3. Memperlancar handling instrumen.
4. Mempertahankan keseterilan alat alat instrumen selama pembedahan.
F. Persiapan

1. Persiapan Ruang Operasi

a. Menyiapkan bahan habis pakai dan mengebon ke depo farmasi.


b. Memasang perlak dan duk pada meja operasi.
c. Mengambil bahan-bahan steril dan meletakkan di ruang operasi.
d. Menempatkan tempat sampah sehingga mudah dijangkau.
e. Memastikan mesin suctin, couter, lampu operasi, meja operasi dapat berfungsi
dengan baik.

2. Persiapan pasien

a. Pasien dipersiapkan dalam keadaan bersih dan menggunakan gaun, penutup rambut
khusus kamar opersi.
b. Pastikan SP (surat persetujuan ) operasi, dan dokumen medik lainnya sudah ditanda
tangani.
c. Pastikan perhiasan dan asesoris yang menempel pada pasien sudah dilepas.
d. Memasukkan pasien keruang operasi.
e. Memindahkan pasien ke meja operasi dan mengatur posisi supine dan pinggang
diganjal.

2
3. Persiapan alat dan bahan operasi.

a. Alat/instrumen

 Alat On steril

No Nama Alat Onsteril Jumlah


1 Meja operasi 1
2 Meja mayo 1
3 Meja Instrumen 1
4 Lampu operasi 1
5 ESU 1
6 Plat diatermi 1
7 Tempat sampah 2
8 Standard waskom 1
9 Standard infus 2
10 Standard foto rongen 1
11 Suction set 1
12 Sort (clemek) 3
13 Set endourologi 1
14 Set harmonic 1

 Alat steril yang dipakai

No Nama Instrumen/linen Jumlah


1 Hand vad mess no. 4/7 1/1
2 Pincet chirurgis / anatomis 2/2
3 Pincet anatomis panjang ujung besar 2
4 Pincet anatomis panjang ujung kecil 1
5 Gunting metzembum bengkok 1
6 Gunting metzembum kasar 1
7 Desinfeksi klem 1
8 Duck klem 5
9 Pean mousquito /sedang 2/4
10 Kockher lurus 4
11 Nald vooder 3
12 Gunting benang 1
13 Pean lurus 1
14 LB 2
15 Bengkok (nierbekken) 2
16 Kom kecil/sedang 1/1
17 Timan B/K 1/2
18 Pean manis panjang 1
19 Righ angel klem 1
20 Ring klem 3
21 O haak 1
22 Sprider haak 1
23 Haak gigi tajam 2

3
24 Deaver haak 1
25 Duk op kecil 4
26 Sarung meja mayo 1
27 Jas op 5
28 Duk op besar 2
29 Canula suction 1
30 Slang suction 1
31 Set matahari haak 1
32 Optik fiber 1
33 Allis klem 2
34 Klem bengkok panjang 3

b. Bahan habis pakai

No Nama Bahan habis Pakai Jumlah


1 Mersilk 2-0 1
2 Vicryl 2-0 7
3 Vicryl 1 2
4 Prolen 3-0 2
5 Kassa 15 m
6 Mess 22 1
7 Mess 11 1
8 Spuit 10 2
9 Spuit 5 3
10 Spuit 3 2
11 Folly Cath.cab.2 no.16 1
11 Folly Cath.cab.2 no.20 1
12 Urine bag 1
13 Hypapix 15 cm
14 K-yelly Ya
15 Daryantule 1
16 Isodin 150 cc
17 U-pad 4
18 N.S 0,9% 5
19 Hanscoen 10
20 RL 5
21 Alkohol Ya
22 Aquades 1 ltr 3
23 Extention tube 2
24 3 way 1
25 Spuit 50 1
26 Kalneks 2
27 Abocath 18 1
28 Radon drain no.14 1
29 Bloodset transfusi 1
30 Spongostan 3

4
G. Tehnik instrumentasi

1. Mempersiapkan ruang operasi, peralatan steril dan on , dll


2. Membuka bungkusan peralatan steril.
3. Melakukan cuci tangan steril.
4. Memakai Jas operasi
5. Memakai sarung tangan dengan tehnik tertutup.
6. Menutup meja insrumen dengan memperhatikan tehnik aseptik.
7. Memindahkan alat instrumen dan linen steril ke meja instrumen dan membuka
pembungkus kom di standard kom.
8. Menutup meja mayo dengan sarung meja mayo, mengalasi dengan u-pad steril dan
menutup lagi dengan duk kecil
9. Menata instrumen yang akan dipergunaka selama proses pembedahan dengan
sistematis. sehingga mudah dalam penggunaannya.
10. Menutup kembal meja mayo, meja istrumen, standar kom dengan duk steril. k
11. Melepas kembali jas operasi dan hanscoen.
12. Pasien masuk ke ruang bedah, anestesi mengatur posisi.ambil kembali duk operasi yang
dioven.dan dibuka dekat meja instrumen.
13. Bagian anestesi melakukan proses pembiusan dengan jenis GA.
14. Mengatur pusisi ke supine,dan diganjal dipinggang, pasang arde.
15. Perawat sirkuler mencuci area operasi dengan savlon, dan melepas kateter lama.
16. Memberikan duk kecil untuk menutupi area operasi yang baru dicuci dengan
clorheksidin dan perawat sirkuler mengeringkan.
17. Mengenakan kembali, jas operasi, sarung tangan, sesuai prosedur.
18. Membantu operator/asisten operator mengenakan jas operasi.
19. Instrumen memberikan kepada asisten operator kasa, kateter, hanscoen untuk
memasang kateter.
20. Istrumen memberikan desinfeksi klem, bengkok berisi kasa,betadin dan alkohol kepada
operator.
21. Asisten Operator mendesinfeksi area operasi, melakukan drapping dengan cara sesuai
urutan :
 Pasang u-pad + duck kecil diawah penis dan menutupi paha.
 Asisten operator memasang kateter steril.
 Memasang duck tebal setinggi pubis,menutupi bagian kaki pasien
 Memasang duck besar bagian atas.

5
 Memasang duck kedua sisi pasien dan memberi duck klem kepada operator dan
asisten operator.
 Memasang duck kecil lagi diatas pasien sambil memasang kauter dan slang suction.
22. Time out
23. Berdoa dipimpin operator.
24. Memberikan pincet dan betadin kepada operator untuk membuat marker daerah insisi.
25. Berikan hand mess no.4 dan mess 22, vincet chirurgis kepada operator untuk memulai,
kemudian kassa dan vincet chirurgis ke asisten operator.
26. Berikan pean mousquitol untuk merawat/menghentikan perdarahan kemudian
didiatermi.
27. Berikan hak gigi tajam 2 buah, kepada operator setelah haak dipasang kemudian berikan
kauter kepada operator.
28. Berikan kasa dan pean manis kepada asisten operator.
29. Selama proses cauterisasi arahkan kanula suction kedareh yang dikauter untuk
menghisap asap.
30. Apabila operator telah mencapai fasia, berikan gunting kasar untuk memotong jaringan
fasia.
31. Berikan set hak matahari, apabila tidak jadi dipakai kembalikan ke kom tempat alat yang
kotor.
32. Setelah pasia selesai, berikan pean manis panjang kepada operator untuk memotong
jaringan otot dan pincet anatomi panjang, timan dan kauter dan beck gaas untuk asisten
operator. Siapkan benang seide no. 1 untuk mengikat/ligasi piramidalis of muscle.
33. Pasang kabel optik lamp sesuai kebutuhan operator.dan asisten operator senantiasa
mengarahkan ke area operasi.
34. Lepas sambungan kateter dan ambil spuit 50 cc isi dengan NS, kemudian isi blas denga
NS sebanyak 200 cc, sesuai dengan permintaan operator. Dan di kunci dengan kocher
lurus agar NS didalam kandung kemih tidak keluar.
35. Setelah selesai no. 34 berikan timan, pincet anatomi panjang ujung besar atau kecil,
pean manis dan righ angle, cauter harmonic sesuai kebutuhan selama proses
membebaskan prostat dari jaringan sekitar
36. Apabila prostat dan urethra sudah terlihat(bagian apex)dan sudah bebas berikan nald
vooder, benang vicryl 2-0 (2x) dan pincet anatomi untuk memegang kedua sisi urethra
(sebagai tekel) dan pegang benang tersebut dengan klem pean kecil.

6
37. Kosongkan kembali kandung kemih dengan menyambungkan kateter dengan uro
bag,sesuai permintaan operator.
38. Setelah urethra di tekel berikkan hand mess 7 dan mess 11 kepada operator untuk
membuka urethra, dan apabila urethra telah dibuka berikan klem kocher untuk
memegang kateter no.16 yang terpasang, setelah itu berikan gunting kasar kepada
operator untuk memotong kateter,ambil potongan kateter bagian luar dan simpan
dalam bengkok.
39. Berikan kateter no. 20 yang baru kepada asisten operator untuk dipasang dan ujung
kateter yang masuk ke urethra ditarik keluar dari uretra yang terbuka kemudian
ujungnya digabung dengan ujung kateter bagian luar kemudian di klem dengan kocher
lurus.
40. Berikan gunting, klem manis, klem righ angle (klem 90o) kepada operator dan kauter dan
pincet anatomi ujung kecil kepada asisten operator sesuai permintaan selama proses
membebaskan prostat hingga kebagian base(puncak dari prostat)
41. Setelah base prostat dan bleder neck (leher kandung kemih) terlihat operator
memotong bleder neck,kemudian operator kembali membebaskan prostat dari jaringan
sekitarnya, berikan timan, langen back, pincet anatomi, gunting pean manis, pean 90o
seuai permintaan operator.
42. Apabila operator sampai pada lapisan Denonvilliers dan Vesikula seminalis berikan
jahitan seide 2-0 untuk meligasi.
43. Selama membebaskan prostat senantiasa suction,cauter digunakan baik untuk merawat
perdarahan maupun untuk memperlancar kerja operator.
44. Setelah prostat diangkat terima dengan bengkok dan berikan beck gaas kepada
operator,pincet, pean manis untuk merawat perdarahan.apabila perdarahan telah
berhenti berikan allis klem kepada operator untuk memegan kandung kemih di bagian
yang dipotong (neck bleder)
45. Siapkan benang vicryl 2-0 dan nald vooder untuk menjahit kandung kemih.operator akan
menyisakan lobang untuk disambung dengan uretra.
46. Rawat kembali perdarahan.
47. Siapkan benang 2-0 lima unit lagi, nald vooder, pincet anatomi kemudian berikan kepada
operator untuk menjahit urethra. dan urethra dibagi sesuai arah jam (jam 12, jam 3,jam
6 dan jam 9), kemudian bennang-benang tersebut di pegang dengan klem lurus kecil dan
klem bengkok kecil.

7
48. Setelah itu operator menjahitkan bagian benang-benang tersebut yang ada jarumnya ke
bagian kandung kemih di daerah yang telah dibuatkan lubang baru sebagai saluran
urine. Sambungkan kateter no.20 yang terpasang pada urethra ke kandung kemih dan
intrumen mengisi balon kateter dengan NS 15 cc.
49. Setelah kandung kemih dan urethra menyatu traksi kateter dengan trasi ringan.
50. Berikan gunting kepada asisten operator untuk memotong benang-benang tersebut.
51. Setelah selesai rawat kembali perdarahan dengan pean manis atau pincet anatomi dan
kauter.
52. Berikan radon drain no.14 kepada asisten operator. kemudian dipiksasi dengan mersilk
2-0.
53. Berikan jahitan vikryl no.1 kepada asisten operator untuk menjahit tendon dan otot
piramidal, bantu mendekatkan dengan kochker lurus dan jepit benang dengan pean
kecil. Gunakan vicyl no 1 hungga ke pasia.
54. Instrumen menghitung kasa, depres, beck gaas, dan instrumen yang dipakai dan
pastikan sesuai dengan perhitungan awal. Pisahkan istrumen yang tidak dipakai lagi dan
dimasukkan kedalam kom kemudian didekontaminasi oleh petugas.
55. Berikan ke asisten operator vicryl 2-0 untuk menjahit fat dan subkutis. Kemudian
dilanjutkan dengan prolen 3-0 untuk kulit. Sambungkan drain.
56. Berikan kasa basah dan kering, siapkan sofratul dan kasa untuk menutup luka dan drain.
57. Tutup luka dan drain dengan sofratul dan kasa kering.
58. Perawat sirkuler menutup kasas dengan hypapix. Sambil membersihkan sisa-sisa betadin
dan darah yang menempel pada kulit.
59. Instrumen melakukan dekontaminasi dengan merendam instrumen dalam larutan
preset.
60. Setelah disikat, bilas kemali di air mengalir kemudian keringkan dan siap di steril.
61. Selesai.

Malang, 4-10-2013
Pembimbing ok 3;

(...................................................)

Anda mungkin juga menyukai