Anda di halaman 1dari 8

RESUME

TEKNIK INSTRUMENTASI MASTEKTOMY


PADA PASIEN Ny. S Usia 25 thn DENGAN Ca Mammae Dextra

Oleh :
AGUS TAUFIQ HIDAYAT
(PESERTA PELATIHAN INSTRUMENTATOR OK)

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSSA MALANG
Tahun 2015
TEKNIK INSTRUMENTASI
MRM pada Ca Mamae

I. Definisi

Teknik instrumentasi mastektomi adalah suatu cara menyiapkan alat


untuk operasi mastektomi beserta proses intrumentasinya (Sjamsuhidayat,
2011).
Modified Radical Mastectomy (MRM) adalah suatu tindakan
pembedahan onkologi pada keganasan payudara yaitu dengan mengangkat
seluruh jaringan payudara yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim
payudara, areola dan putting susu serta kulit diatas tumornya disertai diseksi
kelenjar getah bening aksila ipsilateral level I, II/III secara en bloc TANPA
mengangkat m.pektoralis major dan minor (Sjamsuhidayat, 2011).
Vries coupe atau potong beku adalah salah satu pemeriksaan patologi
anatomi pada kanker. Pemeriksaan ini dilakukan selama operasi. Tumor atau
kanker dibedah dan langsung diperiksakan saat operasi dan hasilnya langsung
diperoleh saat itu juga. Hasil yang diperoleh menentukan jenis tindakan operasi
apa yang akan dikerjakan (Yosi, 2011)

II. Grade tumor padapayudara

Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut :


 T (Tumor size), ukuran tumor :

T 0 :tidak ditemukan tumor primer


T 1 :ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T 2 :ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3 :ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran kekulit atau
dinding dada atau pada keduanya , dapat berupa borok, edema atau
bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di
luar tumor utama
 N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb) :

N 0 :tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla


N 1 :ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2 :ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N 3 :ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau
pada kgb di mammae interna di dekat tulang sternum
 M (Metastasis) , penyebaranjauh :

M x : metastasis jauh belum dapat dinilai


M 0 :tidak terdapat metastasis jauh
M 1 :terdapat metastasis jauh
Setelah masing-masing faktor T,.N,M didapatkan, ketiga factor tersebut
kemudian digabung dan didapatkan stadium kanker sebagai berikut :
 Stadium 0 : T0 N0 M0

 Stadium 1 : T1 N0 M0

 Stadium II A : T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0 M0

 Stadium II B : T2 N1 M0 / T3 N0 M0

 Stadium III A : T0 N2 M0 / T1 N2 M0 / T2 N2 M0 / T3 N1 M0 / T2 N2 M0

 Stadium III B : T4 N0 M0 / T4 N1 M0 / T4 N2 M0

 Stadium III C : Tiap T N3 M0

 Stadium IV : Tiap T-Tiap N -M1

III. Indikasi

 Kanker payudara stadium lanjut lokal dengan persyaratan tertentu

 Keganasan jaringan lunak pada payudara.

IV. KontraIndikasi

 Tumor melekat dinding dada

 Edema lengan

 Nodul satelit yang luas

 Mastitis inflamatoar

V. Persiapan lingkungan

 Menata ruangan dengan mengatur penempatan kursi, mesin suction, mesin


cauter di sebelah kiri meja operasi, meja instrument, troli Waskom, dan meja
mayo disesuaikan dengan kebutuhan dan luas kamar operasi.

 Memberi alas perlak dan linen pada meja operasi.

 Menempatkan tempat sampah yang sesuai agar mudah penggunaannya.

VI. Persiapan klien

 Pasien dibaringkan dimeja operasi dengan posisi supine. Pasien dipasang


monitor TTV dan segera dilakukan induksi/general anestesi.

 Pasien dipasang ETT, pasang kateter bilaperlu, pasang ground cauter di


bawah tungkai lalu tangan diposisikan abduksi 900.
 Pasang sabuk pengaman di atas pubis pasien.

VII. Persiapan Alat-alat Non steril

 Mejao perasi (1)  Celemek (1)  Gunting verban (1)

 Meja mayo (1)  Standart infuse (1)  Viewer (1)

 Meja instrument (1)  Lampu operasi (1)  Perlak non steril (1)

 Meja anestesi (1)  Tempat sampah medis  Tempat sampah non


(1) medis (1)
 Meja suction (1)
 Plate diatermi (1)
 Mesin elektro surgical
(1)

VIII. Persiapan Instrumen Steril

A. Meja Mayo

 Duk klem/towel klem (5)  mosquitoe forceps (3)

 Desinfeksi klem/sponge forceps (1)  Klem Pean/tissue forceps (4)

 Pinset sirurgis (2)  Kocher/desecting forceps (7)

 Pinset anatomis (2)  Nald fooder/needle holder (2)

 Gunting Kasar/mayo scissors (1)  Hemostasis Klem/artery forceps (2)

 Metzenbaum (1)  Langenback/US Army (2)

 Handle mess 3 (1)  Elis Klem/Allis forceps (2)

B. Meja Instrumen

 Kabel Cauter (1)  Bengkok besar dan kecil (1/1)

 Selang suction (1)  Kom besar (1)

 Handuk steril (5)  Cucing (1)

 Scort (5)  Bengkok (1)


 Duk besar (4)

 Duk sedang (3)

 Duk kecil (4)

 Sarung meja mayo (1)

C. Bahan Habis Pakai

 Handscoun sesuai kebutuhan  Kassa besar (8)

 Cairan aqua 1 L (1)  Kassa kecil (20)

 Spuit 3 cc, 10 cc (1/1)  Depers (10)

 Mersilk 2.0 C (2)  Savlon 4 (100 cc)

 Zeide 3.0 (1)  Sufratule (1)

 Vicryl 3.0 (1)  Kassa 5 bendel

 Premiline 3.0 C (2)  Mess 10 (1)

 Cateter 14 + urobag (1/1)  Hipafik (secukupnya)

 Radon Drain 14 (1)

IX. TeknikInstrumentasi

1. Melakukan sign in dan induksi pada pasien

2. Lakukan pemasangan keteter

3. Bantu memposisikan pasien supine dengan tangan diabduksikan 900 dan


memasang plat diatermi di bawah tungkai.

4. Pasang under pad pada bawah dada yang akan dilakukan pencucian

5. Lakukan Cuci area operasi dengan menggunakan larutan hibiscrub

6. Ganti under pad yang basah dengan yang kering.

7. Perawat instrument dan tim bedah melakukan scrubing, gowning dan


gloving
8. Perawat intrumen atau asisten operator yang telah mengenakan scort steril
melakukan desinfeksi area operasi. Desinfeksi lapangan operasi, bagian
atas sampai dengan pertengahan leher, bagian bawah sampai dengan
umbilikus, bagian medial sampai pertengahan mammae kontralateral,
bagian lateral sampai dengan tepi lateral skapula. Lengan atas di
desinfeksi melingkar sampai dengan siku.

9. Melakukan draping area operasi dengan memberikan duk kecil di atas


under pad kering, memberikan duk sedang di atas, memberikan duk besar
di bawah, memberikan duk kecil di samping kanan dan kiri, duk sedang
dibagian bawah lalu difiksasi dengan menggunakan 4 duk klem

10. Pasang kabel couter dan selang suction lalu fiksasi ke duk dengan
menggunakan kasa dan duk klem.

11. melakukan time out

12. Perawat instrument memberikan pinset cirurgis dan methilen blue untuk
melakukan penandaan pada area operasi

13. Perawat instrument memberikan pinset cirurgis dan mess kepada operator
untuk melakukan insisi dan memberikan hemostasis klem, kassa serta
couter ke asisten untuk merawat perdarahan.

14. Berikan kocker pada operator untuk mengklem subkutis dibawah insisi
(untuk memperluas lapang pandang operasi) asisten membantu
mengangkat / menegakkan kocker untuk mempermudah operator
melakukan flapping kulit + sub kutis memisahkan antara vasia dan fat dan
berikan guntuing mayo atau cauter untuk melakukan flapping. Flap atas
sampai dibawah klavikula, flap medial sampai parasternal ipsilateral, flap
bawah sampai inframammary fold, flap lateral sampai tepi anterior m.
Latissimus dorsi dan mengidentifikasi vena axilaris, N. Thoracalisdorsalis
dan N. Torakalis Longus.

15. Berikan hemostasis klem untuk melakukan rawat perdarahan saat


dilakukan flapping. Lakukan ligasi pada pembuluh darah besar. Berikan
double muskuito untuk melakukan klem pada pembuluh darah dan berikan
gunting metsembaum untuk memotong pembuluh darah. Setelah itu
berikan zeide 2.0 untuk melakukan ligasi pada pembuluh darah.

16. Diseksi aksila dimulai dengan mencari adanya pembesaran KGB aksila
Level I (lateral m. pektoralis minor), Level II (di belakang m. Pektoralis
minor) dan level III ( medial m. pektoralis minor). Diseksi jangan lebih tinggi
pada daerah vena vasa aksilaris, karena dapat mengakibatkan edema
lengan. Vena-vena yang menuju ke jaringan mamma diligasi. Selanjutnya
mengidentifikasi vasa dan n. Thoracalislongus, dan thoracalis dorsalis,
interkosto brachialis. KGB interne rural selanjutnya didiseksi dan akhirnya
jaringan mamma dan KGB aksila terlepas sebagai satu kesatuan.

17. Setelah mamae / Ca terangkat, masukkan mamae kedalam wadah yang


telah diberi larutan formalin lalu dikirim ke PA.

18. Setelah tidak ada perdarahan pada luka, berikan aquade ststeril 1 liter
untuk pencucian sampai bersih + suction.

19. Bila perlu berikan spongostan untuk menyerap sisa-sisa perdarahan.

20. Pasang radon drain 14 dan fiksasi dengan menggunakan mersilk 2.0
cutting.

21. Lakukan inventarisasi alat dan menghitung kassa untuk mengetahui


estimasi perdarahan.

22. Operator melakukan penutupan luka operasi lapis demi lapis, berikan nald
voeder dan benang vicryl 2.0 untuk lemak dan premilin 3.0 untuk kulit,
asisten berikan pean dan gunting untuk membantu operator dalam
menjahit luka.

23. Bersihkan luka operasi dengan kassa basah lalu keringkan dengan kassa
kering.

24. Pasang sofratule dan kassa kemudian hypafix

25. Balut luka operasi dengan menggunakan tensocrep 15 cm

26. Operasi selesai, pasien dirapikan dan dibersihkan

27. Lakukan inventarisasi alat dan obat obatan.

28. Dokumentasikan hasil tindakan operasi dan serta catat pada lembar
observasi jika ada perhatian khusus post operasi

Pembimbing ok 14/15

( Agung Pemuji, Amd.,Kep )


DAFTAR PUSTAKA

Sjamsuhidayat, 2011 Ilmu penyakit Dalam


www.ca mammae.com

Anda mungkin juga menyukai