Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMBEDAHAN MRM (MODIFY RADICAL


MASTEKTOMI) DI IBS RS LAVALETTE MALANG

ICHZA MAULANA BANI FADHILA

P17211193058

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MALANG
2023
KONSEP DASAR MRM (MODIFY RADICAL MASTEKTOMY)

A. Definisi

Modified Radical Mastectomy adalah suatu tindakan pembedahan onkologis pada


keganasan payudara yaitu dengan mengangkat seluruh jaringan payudara yang terdiri dari
seluruh stroma dan parenkhim payudara, areola dan puting susu serta kulit diatas tumornya
disertai diseksi kelenjar getah bening aksila ipsilateral level I, II/III secara en bloc tanpa
mengangkat m.pektoralis major dan minor.

Terdapat prosedur yang disebut modified radical mastectomy (MRM)-mastektomi radikal


termodifikasi. MRM memberikan trauma yang lebih ringan daripada mastektomi radikal, dan
ssat ini banyak dilakukan di Amerika. Dengan MRM, seluruh payudara akan diangkat beserta
simpul limfe di bawah ketiak, tetapi otot pectoral (mayor dan minor) – otot penggantung
payudara – masih tetap dipertahankan. Kulit dada dapat diangkat dapat pula dipertahankan.

B. Indikasi
 Kanker payudara stadium dini (I,II)
 Kanker payudara stadium lanjut lokal dengan persyaratan tertentu
 Keganasan jaringan lunak pada payudara.

C. Kontraindikasi
 Tumor melekat dinding dada
 Edema lengan
 Nodul satelit yang luas
 Mastitis inflamatoar

D. Persiapan Pembedahan
Persiapan Pasien :
1. Persiapan mental pasien
2. Kebersihan pasien
3. Kelengkapan status pasien meliputi hasil lab, foto RO, BOF/ IVP, dan USG
4. Pasien puasa
5. Baju pasien
6. Profilaksis sudah dimasukkan/ belum

Persiapan Lingkungan :

1. Kebersihan kamar operasi


2. Persiapan lampu baca foto
3. Meja operasi lengkap dengan lampu operasi
4. Meja mayo dan meja instrument besar
5. Mesin couter
6. Mesin suction pump
7. Tempat sampah medis dan non medis

Persiapan Bahan Habis Pakai :


 Handscoon steril 6,5/7/7/5 : 2/2/2 buah
 Paragon mess no. 10 : 1 buah
 Aquadest : 750 cc
 Alcohol 70% : 100 cc
 P iodine 10% : 150 cc
 Mersilk 2.0 : 1 buah
 Vicril 3.0 : 1 buah
 Premilene 4.0 : 1 buah
 Deepers / Kassa kecil / big gaas : 5/50/20 buah
 Supratule : 2 buah
 U-pad on : 1 buah
 Redon drain no14 :1 buah
 Tensocrap 15 cm : 1 buah
Persiapan Alat Steril :
1. Handvat mess no 3 : 1 buah
2. Gunting metsenbaum : 1 buah
3. Gunting jaringan kasar : 1 buah
4. Pinset anato panj/pendek : 1/1 buah (Tissue forceps)
5. Pinset cirurgi panj/pendek : 1/1 buah (Dissecting forceps)
6. Disinfeksi klem : 1 buah
7. Duk klem (towel klem) : 5 buah
8. Baby mosquito klem pean : 2 buah
9. Klem pean bengkok tanggung : 2 buah
10. Klem van kokher bengkok :7 buah
11. Klem pean manis : 1 buah
12. Needle holder (nald voeder) : 2 buah
13. Gunting lurus : 1 buah
14. Langeenbeck retractor : 2 buah
15. Hack gigi tajam : 2 buah
16. Allies clamp : 1 buah
Persiapan Instrumen :
 Duk besar : 2 buah
 Duk sedang : 3 buah
 Duk kecil : 4 buah
 Gaun steril : 4 buah
 Handuk steril : 4 buah
 Sarung meja mayo : 1 buah
 Baskom besar : 2 buah
 Bengkok : 2 buah
 Cucing / kom : 1/1 buah
 Selang/kanule suction : 1/1 buah

E. Teknik Instrumentasi
1. Tim bedah melakukan sign in
2. Perawat instrument melakukan scrubing, gowning, gloving.
3. Setelah pembiusan general, perawat sirkuler & team mengatur posisi pasien (supine, dg
tangan sebelah kanan diangkat ke atas kepala 90°), sambil meletakkan U-pad on dibawah
payudara memanjang sampai dibawah kepala.
4. Perawat sirkuler memasang kateter (16), & kemudian mencuci area operasi.
5. Perawat instrument memberikan kassa kering (2) pada perawat sirkuler untuk
mengeringkan area operasi.
6. Perawat instrument membantu team memberi handuk steril, gown dan handscoon steril
7. Berikan desinfektan klem (1) dan cucing berisi deppers p.iodine 10% pada asisten
operator.
8. Berikan duk sedang (1) pada operator untuk diletakkan di atas kepala . Berikan duk
sedang (1) pada operator untuk diletakkan dibawah payudara memanjang ke bawah
9. Berikan duk kecil (2) untuk menutup bagian kanan dan kiri, lalu duk klem (4) untuk
fiksasi
10. Berikan duk tebal (1) untuk menutup bagian bawah, lalu duk klem untuk fiksasi
duk.terakhir berikan duk kecil (1) untuk melapisi bagian atas.
11. Perawat instrument mendekatkan meja mayo dan meja instrumen.
12. Pasang dan atur selang suction dan diatermi, fiksasi dengan kasa dan towel klem (1).
13. Cek terlebih dahulu bahwa suction dan diatermi bisa digunakan.
14. Beritahu operator bahwa instrument siap untuk digunakan.
15. Tim bedah melakukan Time Out
16. Berikan pada operator kasa alkohol 70% (1) u/ bersihkan sisa p.iodine 10%. Berikan
metilene blue & pinset anat pd operator u/ marking
17. Berikan handvat mess no 3 ( mess no10) u/ insisi kulit. Berikan mosquito & kasa pada
asisten u/ rawat perdarahan.
18. Berikan hack gigi tajam u/ memperlebar area operasi.
19. Berikan pinset cirurgi & diatermi (cutting) pd operator u/ insisi kulit s/d sampai fat.
20. Berikan pinset cirurgi, mosquito, big gaas dan diatermi u/ merawat perdarahan.
21. Berikan klem pean kocker (7) u/ megang tepi insisi & memperlebar pd irisan payudara
bawah. Operator melakukan insisi sampai fat diatas otot. Dilakukan insisi (macam –
macam insisi adalah Stewart, Orr, Willy Meyer, Halsted, insisi S) dimana garis insisi
paling tidak berjarak 2 cm dari tepi tumor, kemudian dibuat flap. Flap atas sampai
dibawah klavikula, flap medial sampai parasternal ipsilateral, flap bawah
sampai inframammary fold, flap lateral sampai tepi anterior m. Latissimus dorsi dan
mengidentifikasi vasa dan. N. Thoracalis dorsalis
22. Mastektomi dimulai dari bagian medial menuju lateral sambil merawat perdarahan,
terutama cabang pembuluh darah interkostal di daerah parasternal. Pada saat sampai
pada tepi lateral m.pektoralis mayor dengan bantuan haak jaringan maamma dilepaskan
dari m. Pektoralis minor dan serratus anterior (mastektomi simpel). Pada mastektomi
radikal otot pektoralis sudah mulai
23. Diseksi aksila dimulai dengan mencari adanya pembesaran KGB aksila Level I (lateral
m. pektoralis minor), Level II (di belakang m. Pektoralis minor) dan level III ( medial m.
pektoralis minor). Diseksi jangan lebih tinggi pada daerah vasa aksilaris, karena dapat
mengakibatkan edema lengan. Vena-vena yang menuju ke jaringan mamma diligasi.
Selanjutnya mengidentifikasi vasa dan n. Thoracalis longus, dan thoracalis dorsalis,
interkostobrachialis. KGB internerural selanjutnya didiseksi dan akhirnya jaringan
mamma dan KGB aksila terlepas sebagai satu kesatuan (en bloc)
24. Lapangan operasi dicuci dengan larutan sublimat dan Nacl 0,9%.
25. Evaluasi ulang sumber perdarahan
26. Berikan 2 buah drain, drain yang besar ( redon no. 14) diletakkan dibawah vasa aksilaris,
sedang drain yang lebih kecil ( no.12) diarahkan ke medial.
27. Tim operasi melakukan Sign Out
28. Berikan siede 2.0 untuk fiksasi drain.
29. Berikan krom klem untuk membantu mempermudah menjahit. Berikan nald voeder dan
vycril 3.0 untuk menjahit fat.
30. Berikan nald voeder & premilene 4.0 menjahit kulit.
31. Setelah luka tertutup, bersihkan luka dg kasa basah, lalu keringkan dg kassa kering. Berikan
supratule sesuai panjang luka, fiksasi dengan hypafix, lalu balut dg tensocrap 15 cm.
32. Perawat instrument menginventarisasi alat-alat dan bahan habis pakai pada depo farmasi,
kemudian mencuci dan menata kembali alat-alat pada instrument set (yang akan disterilkan),
serta merapikan kembali ruangan
DAFTAR PUSTAKA

HIPKABI. 2016. Buku Pedoman Pelatihan Perawat Instrumentator Kamar Bedah. Jakarta.

Tim Kementerian Kesehatan RI.2014.Pedoman Kerja Perawat Kamar Operasi. Jakarta.

RSSA. 2015. Buku Pedoman Pelatihan Perawat Instrumentator Kamar Operasi. Malang :

Rumah sakit Dr. Saiful Anwar Malang.

Anda mungkin juga menyukai