Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK INSTRUMENTASI

GYNECOLOGI
SALPINGO-OOPHORECTOMY VRIES COUPE (SOVC)
OK 05 RSSA - MALANG

JURUSAN
KEPERAWATAN

Oleh :

ANDRIAN FEBIANTO
NIM. 0901400040

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEHNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIV MEDIKAL BEDAH
MALANG
2010
TEKNIK INSTRUMENTASI
GYNEKOLOGI
SALPINGO-OOPHORECTOMY VRIES COUPE (SOVC)

OK 05 RSSA – MALANG

Mahasiswa

Andrian Febianto
NIM. 0901400040

Mengetahui,

Pembimbing klinik 1 Pembimbing klinik 2

( ) ( )

Andrian febianto- 0901400040 2


TEKNIK INSTRUMENTASI
SALPINGO-OOPHORECTOMY VRIES COUPE (SOVC)
*Dx : Cystoma Ovarii (D)*
A. DEFINISI
Salpingo-Oophorectomy (SO) adalah pengangkatan tuba falopii dan ovarium pada
salah satu sisi (kanan atau kiri saja) yang disebabkan adanya kista ovarium, kanker, atau
untuk mencegah berkembangnya ca-ovarium atau ca-mamae. Apabila pengangkatan tuba
falopii dan ovarium pada kedua sisi (kanan dan kiri) maka disebut Bilateral Salpingo-
Oophorectomy (BSO).
Sedangkan Vries Cope (VC) adalah Vries coupe atau potong beku adalah salah satu
pemeriksaan patologi anatomi pada kanker. Pemeriksaan ini dilakukan selama operasi.
Tumor atau kanker dibedah dan langsung diperiksakan saat operasi dan hasilnya
langsung diperoleh saat itu juga. Hasil yang diperoleh menentukan jenis tindakan operasi
apa yang akan dikerjakan. Melalui metode ini, penderita cukup sekali saja dioperasinya,
dimana pada saat dibius, hasil pengangkatan benjolan sudah dapat dipastikan jinak atau
ganasnya oleh patolog (Sidohutomo, 2008).

B. PERSIAPAN ALAT
1. ALAT ON STERIL
 Meja operasi
 Lampu operasi
 Mesin coutter
 Mesin suction
 Tempat sampah
 Lampu foto radiologi
 Meja instrumen
 Meja mayo
 Gunting verban
 Plat ground
 Trolly baskom

2. ALAT STERIL

Andrian febianto- 0901400040 3


a. Di Meja Instrumen
 Duk besar : 3 buah
 Duk panjang : 4 buah
 Duk kecil : 6 buah
 Gown steril : 6 buah
 Handuk steril : 6 buah
 Sarung meja mayo : 1 buah
 Perlak steril : 2 buah
 Tempat jarum dan benang sisa : 1 buah
 Instrumen set (yang tidak di meja mayo) : 1 set
 Baskom besar / bengkok : 1 / 1 buah
 Cucing / kom : 1 / 1 buah
 Selang suction + cautter : 1 / 1 buah

b. Di Meja Mayo
 Handle mess no. 4 : 1 buah
 Gunting metzenbaum : 1 buah
 Gunting jaringan kasar : 1 buah
 Pinset anatomis / cirurgis : 2 / 2 buah
 Disinfeksi klem : 1 buah
 Duk klem : 5 buah
 Klem pean bengkok kecil : 2 buah
 Klem pean bengkok tanggung : 4 buah
 Klem pean bengkok besar : 6 buah
 Klem kokher tanggung : 4 buah
 Needle holder : 2 buah
 Gunting lurus (gunting benang) : 1 buah
 Klem pean panjang (manis) : 1 buah
 Ring klem : 3 buah
 Haag besar : 1 buah
 Haag berdaun dalam : 1 buah

Andrian febianto- 0901400040 4


 Peritoneum klem : 4 buah
 Troikat : 1 buah
 Langen back : 1 buah
 Canule suction : 1 buah
 Jarum round sedang / cutting : 3 / 1 buah

3. BAHAN HABIS PAKAI


 Handscone no 6½ / 7 : Sesuai kebutuhan
 Paragon mess no. 22 : 1 buah
 NS 0,9% : 500 cc
 Povidon iodine 10% : 100 cc
 Cut gut plain no 1/ 2-0 : 1/1 buah
 Vicryl no 1 : 1 buah
 Monosyn no 3-0 : 1 buah
 Deepers : Sesuai kebutuhan
 Kassa kecil : Sesuai kebutuhan
 Big kass : Sesuai kebutuhan
 Supratule : 1 buah
 Hipavik 15 x 20 cm : 1 buah
 U-pad on / steril : 1 / 1 buah
 Spuit 50 cc : 1 buah

C. TEKNIK INSTRUMENTASI
1. Setelah pasien ditidurkan terlentang (supinasi) dan mendapat epidural anestesi,
perawat instrumen melakukan surgical scrub, gowning dan gloving, kemudian
membantu operator dan asisten mengenakan handuk steril + gown + handscone
steril sesuai ukuran.
2. Perawat sirkuler melakukan antisepsis pada lapang operasi dengan povidone
iodine, kemudian dikeringkan dengan duk kecil steril.

Andrian febianto- 0901400040 5


3. Perawat instrumen memberikan disinfeksi klem + povidone iodine + deepers
dalam bengkok dan cucing kepada asisten untuk dilakukan disinfeksi pada lapang
operasi.
4. Pasang u-pad steril diatas paha dan genetalia pasien, kemudian melakukan
draping pada area non steril dengan 2 duk besar (atas+bawah) + 2 duk panjang
(kanan+kiri) + 1 duk kecil (di tengah). Fiksasi duk menggunakan duk klem 4
buah.
5. Pasang kabel cautter+selang suction, ikat dengan kassa dan fiksasi pada draping
dengan duk klem (1 buah).
6. Berikan kassa basah 1 buah + kassa kering 1 buah untuk membersihkan bekas
povidon iodin.
7. Berikan pinset cirurgis 1 buah pada operator untuk menandai area insisi
8. Berikan handvat mess no 22 untuk menginsisi kulit pada operator, dan berikan
kassa kering dan klem mosquito 1 buah pada asisten untuk rawat perdarahan.
9. Operator menginsisi kulit s/d fasia dengan handvat mess no 22, rawat perdarahan
10. Tampak fasia, beri operator pincet cirugis dan gunting jaringan untuk memotong
fasia, pada asisten beri pinset cirugis dan langen back untuk memperluas lapang
operasi.
11. Tampak peritonium, berikan pinset anatomis dan gunting metsembem pada
operator untuk membuka peritonium, berikan mikulitz untuk menjepit kedua sisi
peritonium yang telah terbuka
12. Berikan spuit 50 cc yang telah di isi NS 50 cc, lalu aspirasi cairan peritonium + 50
cc
13. Operator mengidentifikasi kista, berikan haag besar untuk lebih memperluas
lapang operasi dan big kass basah untuk melindungi usus.
14. Didapatkan :
a. Kista ovarium (d) ø + 17 cm, padat, tidak didapatkan perlekatan
Operator memutuskan untuk melakukan so + kistectomy (d)
15. Kista dikeluarkan dari dalam abdomen, berikan big kass 1 buah untuk
menghentikan perdarahan dan melindungi usus

Andrian febianto- 0901400040 6


16. Berikan klem 4 buah untuk menjepit ujung kista + gunting mayo untuk memotong
kista
17. Berikan needle holder + benang vicryl no 1 pada operator untuk menjahit jaringan
yang ditinggal, rawat perdarahan dengan coutter
18. Berikan kista pada perawat sirkuler untuk dilakukan vries coupe.
19. Selama menunggu hasil vries coupe, cek perdarahan intra abdomen dengan
memberikan klem pean panjang manis kepada operator dan klem mosquito +
kassa kering kepada asisten, lakukan rawat perdarahan.
20. Jika hasil veriscope jinak operator membersihkan peritonium, dr big kass di
keluarkan dan di inventaris, kemudian operator mencuci rongga abdomen dengan
NS hangat + suction cairan yang ada dalam rongga sampai bersih, berikan still
deppers
21. Berikan pada operator 4 klem peritonium untuk memfiksasi peritonium agar
mudah dijahit.
22. Berikan needle holder+ benang cutgut plain no 1 dengan jarum round besar dan
pincet antomis untuk menjahit peritonium, kemudian jahit otot, berikan nedle
holder & benang plain 2-0 dengan jarumround sedang dan pinset anatomis.
23. Berikan kokher 2 buah pada operator untuk menjepit fasia di bagian proximal dan
distal
24. Berikan needle holder + benang Vicril no 1 + pincet cirurgis untuk menjahit fasia
25. Berikan needle holder+ benang cutgut plain no 2-0 dengan jarum cutting & pincet
cirugis untuk menjahit fat & beri gunting benang untuk asisten.
26. Berikan needle holder + benang monosyn no 3-0 + pincet cirurgis + gunting
jaringan + kassa kering untuk menjahit kulit
27. Setelah luka tertutup, bersihkan luka dengan kassa basah+NS, lalu keringkan
dengan kassa kering, beri supratule sesuai panjang luka, dan tutup dengan
hipavik.
28. Operasi selesai, rapikan pasien.
29. Perawat instrumen menginventaris alat-alat dan bahan habis pakai pada depo
farmasi, kemudian mencuci dan menata kembali alat-alat pada intrumen set (yang
akan disterilkan), serta merapikan kembali ruangan.

Andrian febianto- 0901400040 7

Anda mungkin juga menyukai