Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK INSTRUMENTASI

GYNECOLOGI
TUBEKTOMI (Mini Laparotomi)
OK 8 RSSA - MALANG

JURUSAN
KEPERAWATAN

Oleh :

ANDRIAN FEBIANTO
NIM. 0901400040

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEHNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIV MEDIKAL BEDAH
MALANG
2010

LEMBAR PENGESAHAN

TEKNIK INSTRUMENTASI GYNECOLOGI


TUBEKTOMI (Mini Laparotomi)
OK 8 RSSA – MALANG

Mahasiswa

Andrian Febianto
NIM. 0901400040

Mengetahui,

Pembimbing klinik 1 Pembimbing klinik 2

( ) ( )

2
ANDRIAN FEBIANTO NIM. 0901400040
TUBEKTOMY (MOW)
dengan Mini Laparotomi

A. Definisi
MOW yaitu suatu tindakan operasi pemotongan aluran tuba untuk menghambat
fertilitas pada wanita

B. Persiapan Alat On Steril


 Meja operasi
 Meja mayo/instrumen
 Meja linen
 Lampu operasi
 Tempat sampah medis
 Tempat waskom
 Gunting + hypafix + plester
 Perlak + duk panjang meja operasi
 Savlon 4
 Tempat PA jaringan

C. Persiapan Alat Steril


1. Meja mayo
 Hanvad mess no. 3 1
 Gunting kasar (mayo) 1
 Pinset anatomis panjang 2
 Pinset chirurgis 2
 Desinfeksi klem 1
 Duk klem 5
 Klem mosquito 2
 Klem pean bengkok besar 2
 Klem khocker lurus 4
 Klem khoker bengkok besar u/ masang still deppres kecil 1
 Nald foeder 2
 Gunting lurus (benang) 1
 Ring klem 1
 Langenbeek 2
 Klem bebcock 1
 Chucing/kom berisi savlon 4 1
 Bengkok 1
 Jarum (round + cutting sedang) 1/1
 Hak kecil dalam 2
 Spekulum atas dan bawah 1/1

3
ANDRIAN FEBIANTO NIM. 0901400040
 Tenakulum 1
 Sonde / Pengukur 1
 Elevator 1

2. Meja linen
 Duk besar 3
 Duk sedang 4
 Duk kecil 6
 Sarung meja mayo 1
 Schort steril 3
 Handuk steril 3
 Kom berisi NS 1

D. Bahan Habis Pakai


 Paragon mess no. 10 1
 Cut gut plain no. 1 1
 Cut gut plain no. 2-0 1
 Sarung tangan 7½ , 7 2/2
 NS 0,9 % 2
 Sufratule 1
 Hypafix
 Savlon 4
 Kasa (kasa besar bertali 1, kasa kecil 10 (1 bendel), deppers 5)
 Under pad steril / on 1/1
 Still depress kecil 2

E. Teknik Intrumentasi
1. Setelah px dibius oleh tim anastesi kemudian atur posisi px pada posisi Litotomi
2. Perawat instrumen melakukan cuci tangan bedah, mengeringkan dengan handuk
steril, memakai schort dan handscoon steril
3. Perawat instrumen memakaikan schort dan handscoon steril pada operator dan
asisten setelah operator dan asisten melakukan cuci tangan bedah dan
mengeringkannya dengan handuk steril
4. Berikan desinfeksi klem, chucing berisi savlon 4 dan deppers pada asisten untuk
desinfeksi daerah operasi
5. Cuci daerah yang akan dilakukan operasi dengan savlon
6. Lakukan drapping dengan memasangkan duk kecil dan undrer pad steril pada
bawah pantat serta pasangkan duk kombinasi pada kaki melebar sampai atas.
7. Pasangkan spekulum atas dan bawah. Berikan tenakulum dan sonde, jepit porsio
dengan tenakulum dan masukan elevator pada porsio dan tali kedua alat tersebut
dengan kasa.
8. Berikan pinset chirurgis pada operator untuk marker area operasi
9. Berikan mess dan pinset cirugis pada operator dan kasa pada asisten untuk
merawat perdarahan. Insisi dilakukan 3 jari dibawah umbilicus sepanjang ± 13 cm
(midline)

4
ANDRIAN FEBIANTO NIM. 0901400040
10. Insisi dilakukan sampai tampak fascia, berikan pinset cirugis lalu berikan
langenbeek untuk memperluas lapang pandang. Berikan 2 klem khocker untuk
menjepit fascia
11. Berikan gunting kasar untuk membuka fascia dan dilebarkan sampai tampak
peritoneum. Berikan gunting metsembem dan pinset anatomis untuk lapisan
peritoneum sampai dengan rongga abdomen terbuka
12. Berikan kasa besar (bertali) basah pada opeator untuk melindungi ileum dengan
ujung tali di klem pean.
13. Operator mengeksplorasi abdomen untuk mencari fundus uteri, asisten diberikan
langenbeek untuk memperluas lapang pandang
14. Tampak tuba fallopi, operator diberi 2 pinset anatomis panjang
15. Cari tuba dengan still deppres kecil, setelah tuba ditemukan,tuba diangkat dengan
pinset anatomi panjang kemudian berikan klem bebcock u/ menarik tuba dan di
klem pean untuk menjepit bagian bawah tuba
16. Setelah itu dijahit dengan plain no. 1 jarum round tipis (pilih daerah yang
avaskuler), kemudian tuba dipotong bagian terdekat pada babkok dengan gunting
kasar. Bebcock dan pean dilepas, periksa dan rawat bila ada perdarahan denagn
still deppres kecil.
17. Tahap 14-16 diulangi untuk mencari tuba pada sisi sebaliknya
18. Sebelum luka operasi ditutup hitung dan periksa kelengkapan alat dan kasa
19. Jahit area operasi lapis demi lapis dengan plain no. 1
 Pada lapisan peritoneum + fascia dijahit dengan plain no. 1 jarum round +
pinset anatomis
 Pada lapisan lemak dijahit dengan plain no. 1 jarum cutting + pinset anatomis
 Pada lapisn kulit dijahit dengan plain no. 0- 2 jarum citting kecil + pinset
cirugis
20. Setelah proses penjahitan selesai, berikan kasa basah dan kering u/ membersihkan
sisa/bekas darah pada daerah operasi dan sekitarnya
21. Tutup luka operasi dengan sufratule + kasa + hypafix
22. Operasi selesai, bersihkan pasien, alat-alat dibersihkan dan inventarisasi,

5
ANDRIAN FEBIANTO NIM. 0901400040

Anda mungkin juga menyukai