Anda di halaman 1dari 7

TEKHNIK INSTRUMENTASI INCOMPLETE SURGICAL STAGING PADA

NY.D DENGAN DIAGNOSA CYSTOMA OVARII SUSP. GANAS

1. PENGERTIAN

Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air,
dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam (Jacoeb,
2007)

Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi


pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus
oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari
ovarium (Agusfarly, 2008)

Tindakan surgical staging meliputi TAH-BSO,Apendictomy,


omentektomy. TAH_BSO adalah Total abdomminal histerektomy
yaitusuatu tindakan pembedahan dengan melakukan insisi pada
dinding perut untuk mengangkat uterus,serviks,kedua tuba falopii dan
ovarium pada malignant neoplastic disease,leymiomas dan cronic
endometriosis. Apendiktomi adalah tindkan mengangkat jaringan
apendik pasien. Omentektomy adalah juga mengangkat sebagian
jaringan omentum pasien yang dikwatirkan sudah menjadi
tempatmetastase kanker yg menyerang serviks.

2. INDIKASI
a. Pasien dengan diagnosa Ca Endometrium.
b. Pasien dengan kista ovarii dan hasil pemeriksaan Vries Coupe menunjukan
keganasan.

3. KONTRA INDIKASI
a. Pasien dengan kelainan hemodinamika.
b. Keadaan umum pasien jelek.

4. PERSIAPAN
4.1. PASIEN
a. Surat persetujuan operasi dan pasien telah diberikan inform consent.
b. Pasien puasa 6-8 jam sebelum operasi
c. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian
khusus masuk kamar operasi.
d. Perawat menganjurkan pasien untuk tenang
e. Perawat memberikan penjelasan kepada pasien (tindakan yang akan
dilakukan, posisi)
f. Mengatur posisi supine di meja operasi

4.2. LINGKUNGAN
a. Menciptakan lingkungan / ruangan operasi yang bersih dan steril.
b. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction,couter, lampu operasi,
meja operasi, meja mayo, meja instrument.
c. Menenmpatkan tempat sampah yang sesuai agar mudah dijangkau.
d. Memberi perlak dan doek pada meja operasi, memasang sarung meja
mayo pada meja mayo, mempersiapkan linen steril dan instrument
yang akan digunakan.
e. Menenmpatkan tempat sampah yang sesuai agar mudah dijangkau.
f. Memasang perlak dan doek non steril pada tempat tidur operasi

4.3. ALAT
a. Meja mayo

Handle mess no.4 / mess no.20 steril 1/1


Pinset chirurgis steril 2
Pinset anatomis steril 2
Pinset anatomis manis steril 1
Gunting kasar bengkok steril 1
Gunting metzemboum steril 1
Desinfeksi klem steril 1
Doek klem steril 5
Klem pean sedang steril 2
Klem pean besar steril 4
Klem kockher steril 2
Nald voeder steril 2
Jarum round sedang steril 1
Jarum cutting sedang steril 1
Klem pean manis steril 1
Gunting lurus steril 1
Histerektomi klem bengkok/klem kuat steril 2
Peritonium klem steril 4
Langenbeck 1
Richacson/ hak dalam steril 1/1
Timan steril 1
Kanule suction steril 1

b. Meja Instrumen
Skort steril (gown) steril 5
Doek besar steril 2
Doek sedang panjang steril 2
Doek kecil steril 4
Sarung meja mayo steril 1
Handuk steril 5
Kabel couter steril 1
Selang suctio steril 1
Bengkok steril 2
Kom steril 1
Cucing steril 1
Big kas steril 5
Kasa / deppers steril 3 bendel/5
Under pad steril 1

c. Set penunjang
Elektro Surgical Unit / ESU (diatermi couter) 1
Mesin suction 1

4.4. SET LINEN


Scort /Gown steril 6
Duk Besar steril 3
Duk sedang steril 4
Duk Kecil steril 4
Sarung Meja Mayo steril 1
Perlak besar/kecil 1/1

4.5. BAHAN HABIS PAKAI


Handschoen 6 / 7 / 7 / 8 2/4/4/4/1
Mess no 22 1
Uderpad steril / on 1/1
Kateter no. 16 1
Urobag 1
Spuit 10 cc 1
Plain no.1 1
Chromic no.1 1
Ziede no.1 / 2.0 1/1
safil no.0 / 1 1/1
Monosyn 3.0 1
Sufratulle 1
Kassa / deppers 30/5
Bigkass 5
Aquadest 1 lt hangat 1
Bethadine 10% 60 cc
Hibiscrub secukupnya
Alkohol secukupnya
Hypafix secukupnya

5. TEKNIK INSTRUMEN
SIGN IN
1) Posisikan pasien dengan posisi supine dan bagian bawah dialasi under pad on
steril.
2) Pasien dibius SAB dan memasang kateter no.16 dan urobag.
3) Perawat sirkuler mencuci area yang dioperasi dengan herbiscrub kemudian di
keringkan dengan doek kecil steril.
4) Perawat instrument melakukan scrubbing, gowning dan gloving kemudian
membantu operator dan asisten menggunakan handuk steril, gown dan hand
schoen.
5) Perawat instrument memberikan desinfeksi klem dan cucing yang berisi deppers
dan betadine kepada asisten operator untuk melakukan antisepsis.
6) Melakukan draping :
Under pad steril di bagian atas simphisis pubis.
Doek besar bagian bawah tubuh.
Doek besar bagian atas tubuh.
Doek sedang panjang bagian kiri dan kanan tubuh Sudutnya
dikunci dengan doek klem 4.
Doek kecil untuk merapikan bagian bawah.
7) Pasang kabel couter dan selang suction + kanule suction, ikat dengan kassa
sedang lalu fiksasi dengan 1 doek klem dengan drapping. Cek fungsi kelayakan
alat
8) Dekatkan meja mayo dan meja instrument.
TIME OUT
9) Doa dipimpin oleh operator.
10) Berikan kassa basah dan kering untuk membersihkan area operasi dari bekas
bethadine.
11) Berikan pinset cirurgis pada operator untuk marker area yang akan diinsisi.
12) Berikan hanvat mess no.4 dan mess no. 22 pada operator untuk insisi kulit
sesuai marker yang telah dibuat.
13) Berikan kassa dan klem pada asisten untuk merawat perdarahan. Bila diperlukan
dapat dilakukan penghentian perdarahan dengan cauter.
14) Operator memperdalam insisi hingga fat dan fasia. Operator melakukan sayatan
pada fasia
15) Berikan 2 pinset cirurgis pada asisten operator dan operator, berikan gunting
kasar pada operator untuk memperlebar pembukaan fasia, berikan langen back
pada asisten unuk memperluas area operasi.
16) Operator dan asisten operator membuka otot dengan tumpul menggunakan
punggung pinset anatomis..
17) Berikan 2 pinset anatomis dan gunting metzemboum untuk membuka peritonium.
18) Berikan bigkass basah untuk melindungi usus.
19) Berikan hak richacson untuk membuka lapang operasi.
20) Berikan 2 klem histerektomi lurus untuk memegang uterus, berikan kassa untuk
mengikat keduanya.
21) Berikan 2 klem bengkok sedang untuk menjepit retundum. Kemudian berikan
couter untuk memotong retundum.
22) Pemotongan dilakukan pada rutundum bagian kontra lateral.
23) Berikan pinset cirurgis dan gunting pada operator untuk melakukan bladder flap.
Kemudian berikan venster pada operator untuk membuka paravesika dan
berikan couter + pincet anatomis untuk membuka parapolika. Operator
mengdentifikasi ureter dengan venster dan dilanjut dengan memberikan klem 90
dan pincet anatomis
24) Operator mencari tanel vaskuler, kemudian berikan 2 klem besar dan gunting
kasar untuk memotongnya.
25) Berikan nald voeder dan safil no.0 untuk mengikat bagian yang ditinggal dan safil
no.0 untuk mengikat bagian yang dibuang. Setelah itu ligasi arteri
uterina,berikan klem histrektomi dan gunting kasar. Jahit dengan safil no.0 pada
bagian yang ditinggal. Lakukan berulang pada sisi kontralateral.
26) Berikan klem hysterectomy untuk memisahkan uterus dengan jaringan yang akan
di tinggal.
27) Berikan gunting kasar untuk memotong dan berikan chromic no.1 untik mengikat
sampai bagian servix.
28) Berikan 2 klem histerektomi untuk menjepit bagian bawah servic, kemudian
berikan gunting kasar pada operator untuk memotong bagian bawah servic
29) Berikan pinset cirurgis, nald voeder dan safil 0 untuk menjahit sudut kanan
vagina. Berikan klem sedang untuk memegang benang.
30) Berikan kassa alkohol untuk dimasukkan pada stomp.
31) Operator melanjutkan penjahitan stomp sudut kiri dengan chromic no.1. sebelum
dilanjutkan jahitan berikan klem koker untuk memegang stomp bagian atas
32) Berikan asisten klem sedang untuk memegang sudut kiri, operator melanjutkan
jahitan sampai stomp tertutup.
33) Cek perdarahan sekitar jahitan, berikan pinset anatomis manis dan couter pada
operator.
34) Berikan operator kelm sedang untuk mengambil omentum gunting dengan
metzenbaum dan jahit dengan chromic no.2.0 lanjutkan sampai omentum
terambil.
35) Berikan Aquadest hangat untuk mencuci area operasi sambil mengobservasi
perdarahan. Berikan still depp pada asisten.
SIGN OUT.
36) Cek kelengkapan kassa dan instrumen. Operator mengambil bigkass yang ada
didalam area operasi. Infentaris alat dan kasa,pastikan berjumlah lengkap.
37) Berikan 4 (empat) klem peritonium pada operator.
38) Berikan pinset anatomis, nald voder dan jarum round besar + plain no.1 untuk
menjahit peritonium. Dan berikan langen bek dan koker sedang untuk membantu
membuka lapang operasi.
39) Berikan pinset cirurgis, nald voeder dan jarum round sedang + plain 2.0 untuk
menjahit otot.
40) Berikan pinset cirurgis, nald voeder dan safil no.1 untuk menjahit fasia.
41) Berikan pinset anatomis, nald voeder dan jarum cutting sedang + plain 1 untuk
menjahit fat / lemak.
42) Berikan pinset cirurgis, nald voeder dan monosyn 3.0 untuk menjahit kulit sub
kutikuler.
43) Operator mengambil kassa alkohol yang ada dalam vagina.
44) Bersihkan kulit dengan kasa basah dan keringkan dengan kasa kering kemudian
tutup dengan supratule, kasa kering dan hipafix.
45) Operasi selesai. Cek kelengkapan alat, cuci dan bersihkan. Alat siap disteril
ulang.
46) Inventaris bahan habis pakai. Serahkan ke depo farmasi.

DAFTAR PUSTAKA

Jacoeb. 2007.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta:EGC.

Soemadi. 2006. Kapita Selekta Kedokteran, kosep klinis proses-proses penyakit dalam.
Jakarta : EGC.
Agusfarly. 2008. Kapita Selekta Kedokteran dan Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai