Anda di halaman 1dari 6

RESUME INSTRUMENT TEHNIK

DENGAN CF.SUPRACONDYLER FEMUR DEXTRA

TINDAKAN PLATE SCREW

KAMAR OPERASI 12

ORTHOPAEDIC DAN MATA

Oleh :

ADE CHRIS WAHYUDI

PELATIHAN INSTRUMENTATOR KAMAR OPERASI


RUMAH SAKIT DR. SAIFUL ANWAR MALANG

2013
I. Pengertian
Tindakan pemasangan plate dan skrew pada fraktur supracondyler femur beserta tekhnik
instrumentasinya.
II. Tujuan
1. Untuk mengatur alat secara sistematis di meja instrumen
2. Memperlancar handling instrumen
3. Mempertahankan kesterilan alat selama operasi berlangsung.
III. Persiapan lingkungan
1. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction,couter, lampu operasi, meja operasi, meja mayo,
meja instrument
2. Memberi perlak dan doek pada meja operasi, sarung meja mayo pada meja mayo, mempersiapkan
linen steril dan instrument yang akan digunakan.
3. Menenmpatkan tempat sampah yang sesuai agar mudah dijangkau
IV. Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Kondisi fisik dan psikis
3. Kelengkapan alat instrumen
V. Persiapan Pasien
1. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan menggunakan pakaian khusus masuk kamar
operasi.
2. Pasien menanggalkan semua perhiasan yang dipakai.
3. Pasien telah memberikan inform consent
4. Pasien diposisikan pada posisi supinasi di meja operasi
5. Pasien diberikan General anestesi
6. Memasang plat diathermi pada tungkai kaki kiri
7. Mencuci pasien dengan sabun disinfektan.
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
ALAT STERIL
 Meja instrument
 Duk kecil : 4 buah

 Duk sedang/panjang : 4 buah

 Duk besar : 2 buah

 Sarung meja mayo : 1 buah

 Schort/gown : 6 buah

 Selang suction : 1 buah

 Bengkok + cucing : 1/1 buah

 Kassa / deppers : secukupnya

 Underpad steril : 3 buah

 Handscoen : secukupnya
 Handuk steril : 6 buah

 Couter : 1 buah

 Baskom besar : 1 buah

 Meja Mayo
 Washing and dressing forcep (desinfeksi klem) :2
 Towel clams (duk klems) :6
 Scalp blade & handle (hand fat mess) no. 3 / no. 4 : 1/1
 Tissue forceps (pinset chirurgis) :2
 Dissecting forceps (pinset anatomis ) :2
 Metzenboum scissor (gunting metsenboum) :1
 Surgical scissor (gunting kasar) :1
 Surgical scissor (gunting benang lurus) :1
 Delicate hemostatic forceps pean (mosquito klem pean bengkok ) :2
 Hemostatic forceps pean (klem pean manis) :1
 Hemostatic forceps kocher straight (kocher besar lurus) :1
 Needle holder (nald voeder) :2
 Retractor us army (langenbeck) :2
 Hak tajam :2
 Hak femur :2
 Bone rongeurs (knable tang) :1
 Scrapellaple (bone curretage) :1
 Raspatories (raspatorium) :1
 Elevator :1
 Hohmann (cobra) :2
 Bone holding forcep (bone tang) :2
 Verbrugge :2
 Canule saction :1
 Alat on steril
 Meja operasi : 1 buah

 Lampu operasi : 1 buah

 Mesin suction : 1 buah

 Meja instrument : 1 buah

 Plat diatermi : 1 buah

 Mesin couter : 1 buah

 Meja mayo : 1 buah

 Tempat sampah medis : 1 buah

 Standart Waskom : 2 buah


 Standart infuse : 1 buah

 Bahan habis pakai


 Handscoun : Sesuai kebutuhan
 Underpad steril :2
 Kassa : 4 bendel ( 40 lbr)
 Depress :5
 Supratul :2
 Hepafix : Seperlunya
 Betadine : seperlunya
 NS : 1 liter
 Mess no.22/10 : 1/1
 Proline 3.0 :2
 Vickryl 0 :3
 Spuit 10 cc :2
 Redown drain no.12 :1

TEHNIK INSTRUMENTASI

1. Sign in
2. Anestesi membius pasien dengan General Anesthesi intubasi
3. Perawat sirkuler dan anesthesi memposisikan pasien dengan posisi supinasi kaki kanan
diganjal dengan ganjalan (doek besar dilipat ataupun yang lainnya).dan asisten
memasang catheter.
4. Perawat sirkuler mencuci area operasi dengan sabun desinfektan dan dikeringkan dengan
doek steril.
5. Sementara itu perawat instrumen melakukan surgical scrub dan gowning setelah itu
membantu asisten dan operator memakaikan gown, handscoon steril.
6. Asisten melakukan antiseptis daerah operasi dengan betadine 10% dan deppers memakai
desinfeksi klem, kemudian berikan underpad steril untuk ditaruh di bawah daerah yang
akan dioperasi

1. Perawat instrument dan asisten melakukan drapping area operasi menggunakan duk besar 1
untuk menutup bagian bawah kaki kanan daerah yang akan dioperasi dan duk kecil segitiga untuk
menutup bagian pangkal paha kemudian duk sedang 1 untuk menutup tubuh bagian atas, lalu
memfiksasi masing-masing duk dengan duk klem, kemudian duk skecil 1 di bawah untuk
menutup kaki dan balut dengan menggunakan verband gulung.

7. Perawat instrument memasang kabel coater, lang suction dan bor listrik didekat daerah
yang akan dioperasi dengan cara fiksasi dengan kassa lalu jepit dengan duk klem
8. Time out
9. Operator menandai daerah yang akan dipasang plate, berikan mess no.22 atau pisau 1
pada operator untuk insisi kulit dan berikan juga moskuito klem dan kassa pada asisten
untuk merawat perdarahan
10. Insisi dilakukan sampai fat kemudian berikan haak tajam, untuk membuka lapang operasi
11. Kemudian berikan pisau 2/couter untuk insisi fasia dan otot, berikan hak tajam kemudian
berikan metsemboumuntuk insisi lebih dalam sampai terlihat jaringan yang melindungi
tulang, rawat perdarahan, suction
12. Berikan langenbeck pada asisten untuk memperluas lapang pandang, Lalu lokasi fraktur
diexpose dengan hak femur sampai tulang kelihatan, berikan raspat untuk memisahkan
otot dengan tulang kemudian berikan cobra.
13. Berikan bone curret untuk membersihkan tulang. Pada saat dibersihkan semprot tulang
dengan cairan NS, kemudian berikan bone tang/ reduction untuk memegang fragmen
tulang, lalu tulang yang patah dilakukan reposisi
14. Berikan CBB (Condyler Butress plate) 9 hole pada operator untuk dimasukkan, berikan
elefator dan pean untuk mempermudah memasukkan plate
15. Berikan verburgee untuk memegang tulang dan plate
16. Berikan bor listrik yang telah dipasang mata bor ukuran 3.2 mm pada operator dan
berikan juga sleave ukuran 3,2 untuk melindungi jaringan sekitarnya saat pengeboran
agar focus padadaerah yang dibor. Pada saat mengebor semprot dengan cairan NS
menggunakan spuit 10 cc
17. Setelah dibor berikan pengukur atau penduga untuk menentukan ukuran/panjang screw,
lalu berikan tapper cortical untuk membuat alur, kemudian berikan screw sesuai ukuran
kedalaman saat pengukuran dan berikan screw driver. Hal ini diulang sampai jumlah
screw yang diminta terpasang semua
18. Setelah selesai taruh bengkok dibawah femur, cuci dengan NS, asisten menyedot dengan
suctiondan operator membersihkan dengan kassa
19. Berikan drain no. 12 pada operator dan dipasang pada daerah fasia sampai tembus kulit,
kemudian jahit lapis demi lapis
20. Sign out
21. Otot, fasia sampai dengan fat dijahit dengan vickril no 1 untuk subkutan dijahit dengan
vickril 2-0 dan kulit dengan premiline 3-0
22. Setelah proses penjahitan selesai bersihkan area operasi dengan kassa yang dibasahi
dengan NS dan keringkan dengan kassa kering
23. Tutup luka operasi dengan sofratule, kemudian kassa kering, hypafix dan terakhir balut
dengan softban 15 dan tensokrep 15 cm
24. Lepas doek klem dan hitung jumlah alat dan kassa, lalu bersihkan pasien dan alat-alat
25. Operasi selesai bersihkan pasien, dan catat bahan habis pakai di lembar depo.

Mengetahui
Pembimbing OK 12
(Orthopaedic dan Mata)

(…………………………………………)

Anda mungkin juga menyukai